"is it possible to be in love with someone you've never met?"

alternatively; in which a boy and a girl connect through a series of letters.

[]

Dengan sifatnya yang kelewat pemarah dan emosional, Giana tidak pernah memiliki banyak teman seumur hidupnya--dengan segelintir anak laki-laki di sekolahnya sebagai pengecualian, Giana selalu dikucilkan dan ditakuti oleh teman-teman sebayanya. Lebih parahnya lagi, ia sering dibandingkan dengan kakaknya yang merupakan seorang pianis berprestasi, sehingga Giana tidak dapat menjadi dirinya sendiri.

Yang Giana inginkan hanya satu; agar ia dapat dianggap.

Evan kira, sepak bola--yang merupakan satu-satunya bidang keahliannya--adalah darah dagingnya. Sepak bola telah menjadi bagian yang besar dalam hidupnya; dan saat impiannya untuk membela negara dalam ajang sepak bola dunia terpaksa pupus lantaran kanker tulamg yang ia derita, Evan merasa seolah-olah seluruh hidupnya telah diambil secara paksa darinya--juga secara harfiah, karena usianya diprediksi tidak akan lama lagi.

Yang Evan inginkan hanya satu; agar ia tidak lagi merasa hampa.

Giana dan Evan hidup di dua dunia yang berbeda, dan mereka bahkan belum pernah bertemu dengan satu sama lain. Namun, mereka terhubung melalui serangkaian surat yang mereka kirimkan ke satu sama lain, yang membuat mereka mulai paham kalau mereka tidak sendiri. Melalui surat-surat itu pula, mereka perlahan-lahan mulai jatuh cinta pada satu sama lain.

Namun, mungkinkah kamu bisa jatuh cinta pada seseorang yang belum pernah kamu temui?

© 2017-2018 by Hilly Ecclesiana. All rights reserved.