Tarian jari begitu merdu terdengar ketika suara ketikan menghatarkan sebuah mimpi dan hayalan menjadi satu. Garis mimpi dan kehidupan terhubung dengan baik sehingga seulas senyum terbit di pahatan indah tersebut.

Mata yang terpejam kini terbuka dan melihat kearah jendela yang menggambarkan kota yang indah. Badan di tegakannya dan tersenyum pada pramugari yang menyapanya dan mengabarkan bahwa pendaratan sudah dilakukan dari beberapa saat lalu.
Seorang gadis turun dari sang besi terbang dan menggeret kopernya dengan senyuman yang tak pernah luntur dari bibirnya.
”gulya,,,,ayo”suara seruan dari arah depan membuyarkan sang gadis dari keterpanaan disekelilingnya. Ini pertama kali baginya ,,, terbang menjauhi negaranya untuk meraih mimpinya melanjutkan sekolah.
“oke,,,tunggu sebentar”balas gadis itu dan berlari kecil
“setelah ini kita harus menunggu jemputan dan mengkonfirmasi kedatangan”ucap gadis lain di sampingn kanan.

###############################

“one,,,two,,,three”
Suara dentuman musik serta suara lantang dari berbagai manusia memenuhi ruang yang kini sedang menggerakan badan dengan semangat.
Keringat yang bercucuran kini membasahi tubuh seorang lelaki yang kini menempelkan tubuhnya pada sofa yang terletak di ruangan
“oi,,na minjae ayo latihan sekali lagi setelahnya kita bisa pulang ke drom” suara lelaki yang sedaritadi terlihat bersemangat menggerakan tubuhnya serta mengganggu orang-orang di sekitarnya.
“hm”jawab lelaki yang di panggil na minjae tersebut dengan lelah.
tak lama suara musik terdengar dan ketujuh lelaki yang kini sedang menggerakan badannya menggikuti alunan lagu dengan semangat berlatih untuk terakhir kalinya di hari ini.