Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bulan dan Bintang
MENU
About Us  

Pagi ini sama seperti pagi-pagi biasanya bagi Bintang. Namun tidak biasa bagi Bulan, ia merutuki dirinya sendiri karena bisa lupa membawa PR.

Sangat bodoh.

“Bul, pake tugas gue aja, gue laper banget, bisa mati nih kalau nggak makan.” Ujar sahabat tercintanya, tak lain tak bukan adalah Melan.

“Tapi nanti lo gimana?” Bulan terlihat panik. Masalahnya ia tidak bisa melihat sahabatnya susah sendirian.

“Nggak apa-apa. Gue laper Bul, tolongin sekali ini aja ya.” Katanya memohon dan berlalu ke depan untuk memberitahu Pak Adi kalau ia tidak membawa tugas. Lalu seperdetik kemudian Melan sudah diusir dari kelas ini.

Bulan sejenak berpikir, ia kira hanya dirinya saja yang memang gesrek. Tapi Melan, lebih gesrek darinya.

Alhamdulillah, ada yang lebih gesrek dari Bulan,” gumamnya.

Perempuan yang hobinya dikuncir satu ini sudah berada di kantin, masa bodo dengan Pak Adi yang akan memberinya tugas banyak. Yang ia pedulikan hanya satu, perutnya. Sekali lagi, hanya perutnya.

“Mang Ujang! Baksonya satu dong sama es teh ya!” serunya ramah pada Mang Ujang. “Bude Tatiii, mau nasi uduknya dong, nggak usah pake sambel,” katanya lagi pada penjual nasi uduk.

Semangkuk bakso dan es teh sudah terhidang di hadapannya. Tanpa menunggu waktu lama, ia langsung melahap baksonya. Tidak lama pun bakso di depannya ini sudah lenyap dan digantikan oleh nasi uduk.

Saat ia sedang menyuapkan nasi ketiganya ada seseorang yang sok kenal datang. Siapa lagi kalau bukan Rayhan.

“Cantik-cantik kok makannya kayak kuli,” celetuk laki-laki yang sudah duduk di hadapannya.

Melan tidak membalasnya, ia masih fokus pada nasi uduknya.

“Ati-ati Neng, nanti keselek loh,” kata Rayhan sok perhatian.

Melan menatap Rayhan sinis. “Lo tuh ya, gangguin orang aja sih!”
“Gue baru tahu kalau seorang Melania Ratu Agnesia serakus ini,” kekeh Rayhan.

“Bawel banget sih!” Melan langsung bangkit dari kursinya dan segera pergi. Namun detik berikutnya pipinya tiba-tiba memanas.

“Neng Melan, dibayar dulu atuh.”

Melan pun memutar langkahnya membayar semuanya lalu segera pergi dari hadapan Rayhan. Si pengganggu acara makannya.

Sedangkan Rayhan hanya mengedikkan kedua bahunya saat melihat Melan pergi. Kenapa sih Melan itu tidak mau mengobrol dengan Rayhan? Rayhan ‘kan juga manusia, bukan setan. Memangnya Rayhan tuh Galang, yang lebih pantas disebut setan.

Lalu Rayhan pun menghampiri ketiga temannya di ujung meja kantin, ah itu memang sudah jadi tempatnya.

“Muka lo, kusut amat,” celetuk Abay seraya memakan kentang gorengnya.

Rayhan manyun. Tiba-tiba Galang menyahut. “Paling juga gara-gara si Melan lagi,”

“Eh, diem aja deh lo,” balas Rayhan sebal. Tolong untuk hari ini jangan buat Rayhan memakan Galang hidup-hidup.

Sedangkan Rafa hanya terkekeh melihat kelakuan teman-temannya.

“Bintang mana?” tanyanya, karena tak biasanya Rayhan datang tak bersama Bintang.

Rayhan mengedikkan kedua bahunya. “Tadi gue ajak dia nggak mau, namanya juga Ketua OSIS.”

Ketiga temannya hanya manggut-manggut. Bintang memang seorang Ketua OSIS, intinya Bintang itu perfect banget deh bagi siswi-siswi di SMA Angkasa.

Guys, kayaknya kita harus buat Bintang kenal sama yang namanya cinta deh,” ucap Abay tiba-tiba membuat ketiga temannya mengerutkan keningnya pertanda bingung.

“Maksud lo gimana?” Rafa buka suara.

Abay mendekatkan bangkunya pada ketiganya. “Yaa... selama ini ‘kan kita tahu kalau Bintang tuh anti banget sama yang namanya cewek. Dikasih surat sama makanan aja malah dikasih balik ke kita, bahkan dia nggak segan-segan sinisin cewek-cewek yang berani ngedeketinnya, lo ngerti ‘kan maksud gue?” jelas Abay panjang lebar.

Mereka bertiga sempat berpikir, namun sepertinya Rayhan punya ide yang cemerlang.

“Gimana kalau sama Bulan?”

“Bulan?” Galang mengernyit.

Rayhan berdecak. “Iya, Bulan. Tetangga depan rumah Bintang, yang waktu itu bawain kita semua cupcake, loh,”

Ketiganya berpikir panjang sampai akhirnya Abay menggebrak meja.

“GUE TAHU!” seru Abay membuat ketiganya geram.

“Nggak usah gebrak meja juga guguk!” ucap Galang sinis. Pasalnya Galang itu orangnya kagetan dan latah. Bisa hancur reputasi Galang kalau fans-nya tahu dia itu latahan.

Abay nyengir kuda. “Bulan yang ekskul karate ‘kan? Yang cantik luar biasa itu?”

Rafa melempar kentang goreng ke arah Abay. “Yang bening aja langsung sadar lo!”

“Yang penting gue doyan cewek, nggak kaya Bintang yang ama cewek aja alergian,” sahutnya membuat ketiga temannya terkekeh.

“Jadi gimana?” tanya Rayhan serius.

“Aku sih yes,” jawab Abay meniru suara Mas Anang.

Rayhan melirik Rafa dan Galang meminta jawaban. Keduanya pun mengangguk secara bersamaan.

ZZZZZ

Ini sudah mau memasuki pelajaran keempat, namun apa daya, Bulan belum juga berhasil menemukan Melan.

“Tuh anak nyusahin aja sih,” gerutu Bulan membuka lokernya, ia akan mengambil buku pelajaran berikutnya.

Bulan menutup pintu loker kencang, membuat orang di ujung loker sana menoleh.

“Bintang?” ucap Bulan semangat. Ia langsung menghampiri Bintang.

“Ngikutin Bulan ya?” Bulan berucap lagi, membuat Bintang merasa risi.

“Kok nggak jawab sih?” ucap Bulan sendu.

Bintang berjalan membawa buku tidak memperdulikan Bulan yang mengikutinya di belakang.

“Bintang, tunggu!” Bulan berusaha mengejar Bintang. Bintang itu tinggi, otomatis langkahnya besar, sedangkan Bulan, ia hanya perempuan yang tingginya sepundak Bintang.

Bintang tidak berhenti, ia terus saja berjalan sampai ia mendengar suara buku terjatuh. Membuat langkahnya terpaksa terhenti. Bintang menoleh ke belakang, menemukan Bulan yang tersungkur bersama beberapa buku yang dibawanya.

Bintang mengembuskan napas kasar. Ia mendekat ke arah Bulan.

“Ceroboh.” Celetuknya mengambil buku-buku itu.

Bulan memanyunkan bibirnya, tangan kananya teracung ke atas. “Bantuin dong Tang,”

“Lo nggak liat? Gue udah pungutin buku lo.” Balas Bintang langsung berbalik badan dan kembali berjalan.

Bulan memberengut di tempat. Aduh! Padahal ‘kan Bulan penginnya disentuh Bintang. Ah, jadi iri sama buku-buku itu.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • Pat

    Bintang tuh "pacarable" banget !! Hahaha ..

    Comment on chapter Bagian Satu
Similar Tags
Kacamata Monita
2349      800     3     
Romance
Dapat kado dari Dirga bikin Monita besar kepala. Soalnya, Dirga itu cowok paling populer di sekolah, dan rival karibnya terlihat cemburu total! Namun, semua mendadak runyam karena kado itu tiba-tiba menghilang, bahkan Monita belum sempat membukanya. Karena telanjur pamer dan termakan gengsi, Monita berlagak bijaksana di depan teman dan rivalnya. Katanya, pemberian dari Dirga terlalu istimewa u...
Simbiosis Mutualisme seri 1
11730      2531     2     
Humor
Setelah lulus kuliah Deni masih menganggur. Deni lebih sering membantu sang Ibu di rumah, walaupun Deni itu cowok tulen. Sang Ibu sangat sayang sama Deni, bahkan lebih sayang dari Vita, adik perempuan Deni. Karena bagi Bu Sri, Deni memang berbeda, sejak lahir Deni sudah menderita kelainan Jantung. Saat masih bayi, Deni mengalami jantung bocor. Setelah dua wawancara gagal dan mendengar keingin...
The Journey is Love
780      519     1     
Romance
Cinta tak selalu berakhir indah, kadang kala tak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Mencintai tak mesti memiliki, begitulah banyak orang mengungkapkan nya. Tapi, tidak bagiku rasa cinta ini terus mengejolak dalam dada. Perasaan ini tak mendukung keadaan ku saat ini, keadaan dimana ku harus melepaskan cincin emas ke dasar lautan biru di ujung laut sana.
About Us
2748      1085     2     
Romance
Cinta segitiga diantara mereka...
Fix You
1034      604     2     
Romance
Sejak hari itu, dunia mulai berbalik memunggungi Rena. Kerja kerasnya kandas, kepercayaan dirinya hilang. Yang Rena inginkan hanya menepi dan menjauh, memperbaiki diri jika memang masih bisa ia lakukan. Hingga akhirnya Rena bersua dengan suara itu. Suara asing yang sialnya mampu mengumpulkan keping demi keping harapannya. Namun akankah suara itu benar-benar bisa menyembuhkan Rena? Atau jus...
L for Libra [ON GOING]
7927      1778     8     
Fantasy
Jika kamu diberi pilihan untuk mengetahui sebuah kenyataan atau tidak. Mana yang kamu pilih? Sayangnya hal ini tidak berlaku pada Claire. Dirinya menghadapi sebuah kenyataan yang mengubah hidupnya. Dan setelahnya, dia menyesal telah mendengar hal itu.
Between Earth and Sky
2003      588     0     
Romance
Nazla, siswi SMA yang benci musik. Saking bencinya, sampe anti banget sama yang namanya musik. Hal ini bermula semenjak penyebab kematian kakaknya terungkap. Kakak yang paling dicintainya itu asik dengan headsetnya sampai sampai tidak menyadari kalau lampu penyebrangan sudah menunjukkan warna merah. Gadis itu tidak tau, dan tidak pernah mau tahu apapun yang berhubungan dengan dunia musik, kecuali...
NAZHA
452      342     1     
Fan Fiction
Sebuah pertemuan itu tidak ada yang namanya kebetulan. Semuanya pasti punya jalan cerita. Begitu juga dengan ku. Sang rembulan yang merindukan matahari. Bagai hitam dan putih yang tidak bisa menyatu tetapi saling melengkapi. andai waktu bisa ku putar ulang, sebenarnya aku tidak ingin pertemuan kita ini terjadi --nazha
Strange Boyfriend
316      252     0     
Romance
Pertemuanku dengan Yuki selalu jadi pertemuan pertama baginya. Bukan karena ia begitu mencintaiku. Ataupun karena ia punya perasaan yang membara setiap harinya. Tapi karena pacarku itu tidak bisa mengingat wajahku.
Eternal Sakura
1019      585     1     
Short Story
\"Sampai jumpa tahun esok Hana...!! di hari yang sama, di musim semi ketika bunga Sakura mekar, kami akan mengunjungi mu lagi.......!!\"