Loading...
Logo TinLit
Read Story - Merelakanmu
MENU
About Us  

"makasih yah Tur udah anterin Tasya pulang" 

"Iya gapapa lagi Sya, kan salah Fathur ku juga ngantirin kamunya telat, yaudah fathur pulang dulu ya dah" ucap Fathur.

Setelah Fathur tak terlihat aku membuka gerbang rumah ku tapi saat aku masuk aku mendengar suara motor berhenti ku kira itu Fathur.

"Siapa cowo tadi?" Dia Raffi pacarku, yang kini tengah menatapku tajam membuat ku takut

"Itu Fathur temen sekelas aku Fi" jawabku.

"Temen sekelas? Nganterin kamu malem-malem gini? Abis dari mana kamu sama dia?" Tanyanya dengan sinis dan tatapan tajam nya.

"Aku ada kerja kelompok sama dia, terus karena kemaleman yaudah dia nganterin aku" 

"Kamu lebih milih di anter dia dari pada nelpon aku minta jemput?"

"Afi maaf aku cuma ga mau repotin kamu aja"

"Repotin?? Kamu nganggep aku apa sih Sya? Aku tuh pacar kamu bukan temen kamu masa jemput pacar sendiri ngerepotin"

"Afi maaf"

"Oh atau kamu ada main ya sama dia ngaku Sya?"

"Ngga Fi kamu ko nuduh aku sih?"

"Udahlah Sya hubungan kita sampe disini aja"

"Fi ko kamu gini sih masa cuma karena ini doang kamu minta putus, Fi hubungan kita tuh bukan yang sebulan dua bulan kita udah hampir tiga tahun Fi" ucapku, tapi Raffi tak menghiraukan aku dia malah pergi meninggalkan aku yang masih berdiri di depan gerbang hingga tanpa terasa air mata berlomba untuk keluar, tapi aku hapus air mata ku setelah itu aku masuk ke kamarku, aku tak menangis aku hanya terdiam merenungi salahku hingga dia memilih pergi.

Setelah diam beberapa saat aku mencoba menelpon nya tapi tak pernah di angkat

"makasih yah Tur udah anterin Tasya pulang" 

"Iya gapapa lagi Sya, kan salah Fathur ku juga ngantirin kamunya telat, yaudah fathur pulang dulu ya dah" ucap Fathur.

Setelah Fathur tak terlihat aku membuka gerbang rumah ku tapi saat aku masuk aku mendengar suara motor berhenti ku kira itu Fathur.

"Siapa cowo tadi?" Dia Raffi pacarku, yang kini tengah menatapku tajam membuat ku takut

"Itu Fathur temen sekelas aku Fi" jawabku.

"Temen sekelas? Nganterin kamu malem-malem gini? Abis dari mana kamu sama dia?" Tanyanya dengan sinis dan tatapan tajam nya.

"Aku ada kerja kelompok sama dia, terus karena kemaleman yaudah dia nganterin aku" 

"Kamu lebih milih di anter dia dari pada nelpon aku minta jemput?"

"Afi maaf aku cuma ga mau repotin kamu aja"

"Repotin?? Kamu nganggep aku apa sih Sya? Aku tuh pacar kamu bukan temen kamu masa jemput pacar sendiri ngerepotin"

"Afi maaf"

"Oh atau kamu ada main ya sama dia ngaku Sya?"

"Ngga Fi kamu ko nuduh aku sih?"

"Udahlah Sya hubungan kita sampe disini aja"

"Fi ko kamu gini sih masa cuma karena ini doang kamu minta putus, Fi hubungan kita tuh bukan yang sebulan dua bulan kita udah hampir tiga tahun Fi" ucapku, tapi Raffi tak menghiraukan aku dia malah pergi meninggalkan aku yang masih berdiri di depan gerbang hingga tanpa terasa air mata berlomba untuk keluar, tapi aku hapus air mata ku setelah itu aku masuk ke kamarku, aku tak menangis aku hanya terdiam merenungi salahku hingga dia memilih pergi.

Setelah diam beberapa saat aku mencoba menelpon nya tapi tak pernah di angkat untuk terakhir kalinya aku mencoba menghubungi nya akhirnya dia mengangkat telpon ku juga.
"Apa lagi Sya?" Ucapnya diseberang sana
"Aku cuma mau bilang sama kamu fi, aku mau kamu tetep jadi Afi yang aku kenal walaupun Afi bukan pacar Tasya lagi, oh iya semangat terus buat ngejar cita-cita Afi, Tasya pengen Afi bisa meraih mimpinya Afi, selalu banggain orang tua Afi ya" ucapku menahan tangis
"Sya Afi juga sayang Tasya tapi ini yang terbaik, jaga diri Tasya" telponpun aku matikan

#seminggu kemudian

Selama seminggu ini aku benar-benar lost contact sama Raffi tak ada satupun message dari dia, rindu? Sudah pasti aku merindukan nya, seminggu ini bukan hal yang mudah bagiku.
Dan kemari Milly mengajakku untuk lari pagi di taman kota, jadinya pagi ini aku sudah siap-siap untuk lari pagi.
"Tasyaaaa buruan keburu siang" nah itu pasti Milly, aku langsung lari keluar rumah.
"Yuk mil" Milly hanya menganggukan kepala setelah itu kamu langsung lari ke taman kota.
"Beli minum dulu yu Sya, abis itu kita duduk di sana" ucap Milly sambil menunjuk salah satu bangku kosong.
Saat kita duduk di bangku itu pandangan ku tertuju pada sepasang kekasih yang sedang becanda sambil menikmati makanan mereka.
"Itu Raffi Mill sama Nasya kan ko bisa" tanya ku dengan suara lirih pada Milly, saat air mata mulai mengalir di pipiku Milly langsung memeluk ku dan dia membisikan kalimat penenang, tapi tetap saja kalimat itu tak mampu membuat sakit ini hilang, ingin rasanya aku menghampiri mereka berdua lalu melampiaskan sakit hati ku ini tapi aku bisa apa? Aku bukan lagi siapa-siapa baginya tak ada lagi alasan ku untuk marah.

"makasih yah Tur udah anterin Tasya pulang" 

"Iya gapapa lagi Sya, kan salah Fathur ku juga ngantirin kamunya telat, yaudah fathur pulang dulu ya dah" ucap Fathur.

Setelah Fathur tak terlihat aku membuka gerbang rumah ku tapi saat aku masuk aku mendengar suara motor berhenti ku kira itu Fathur.

"Siapa cowo tadi?" Dia Raffi pacarku, yang kini tengah menatapku tajam membuat ku takut

"Itu Fathur temen sekelas aku Fi" jawabku.

"Temen sekelas? Nganterin kamu malem-malem gini? Abis dari mana kamu sama dia?" Tanyanya dengan sinis dan tatapan tajam nya.

"Aku ada kerja kelompok sama dia, terus karena kemaleman yaudah dia nganterin aku" 

"Kamu lebih milih di anter dia dari pada nelpon aku minta jemput?"

"Afi maaf aku cuma ga mau repotin kamu aja"

"Repotin?? Kamu nganggep aku apa sih Sya? Aku tuh pacar kamu bukan temen kamu masa jemput pacar sendiri ngerepotin"

"Afi maaf"

"Oh atau kamu ada main ya sama dia ngaku Sya?"

"Ngga Fi kamu ko nuduh aku sih?"

"Udahlah Sya hubungan kita sampe disini aja"

"Fi ko kamu gini sih masa cuma karena ini doang kamu minta putus, Fi hubungan kita tuh bukan yang sebulan dua bulan kita udah hampir tiga tahun Fi" ucapku, tapi Raffi tak menghiraukan aku dia malah pergi meninggalkan aku yang masih berdiri di depan gerbang hingga tanpa terasa air mata berlomba untuk keluar, tapi aku hapus air mata ku setelah itu aku masuk ke kamarku, aku tak menangis aku hanya terdiam merenungi salahku hingga dia memilih pergi.

Setelah diam beberapa saat aku mencoba menelpon nya tapi tak pernah di angkat

"makasih yah Tur udah anterin Tasya pulang" 

"Iya gapapa lagi Sya, kan salah Fathur ku juga ngantirin kamunya telat, yaudah fathur pulang dulu ya dah" ucap Fathur.

Setelah Fathur tak terlihat aku membuka gerbang rumah ku tapi saat aku masuk aku mendengar suara motor berhenti ku kira itu Fathur.

"Siapa cowo tadi?" Dia Raffi pacarku, yang kini tengah menatapku tajam membuat ku takut

"Itu Fathur temen sekelas aku Fi" jawabku.

"Temen sekelas? Nganterin kamu malem-malem gini? Abis dari mana kamu sama dia?" Tanyanya dengan sinis dan tatapan tajam nya.

"Aku ada kerja kelompok sama dia, terus karena kemaleman yaudah dia nganterin aku" 

"Kamu lebih milih di anter dia dari pada nelpon aku minta jemput?"

"Afi maaf aku cuma ga mau repotin kamu aja"

"Repotin?? Kamu nganggep aku apa sih Sya? Aku tuh pacar kamu bukan temen kamu masa jemput pacar sendiri ngerepotin"

"Afi maaf"

"Oh atau kamu ada main ya sama dia ngaku Sya?"

"Ngga Fi kamu ko nuduh aku sih?"

"Udahlah Sya hubungan kita sampe disini aja"

"Fi ko kamu gini sih masa cuma karena ini doang kamu minta putus, Fi hubungan kita tuh bukan yang sebulan dua bulan kita udah hampir tiga tahun Fi" ucapku, tapi Raffi tak menghiraukan aku dia malah pergi meninggalkan aku yang masih berdiri di depan gerbang hingga tanpa terasa air mata berlomba untuk keluar, tapi aku hapus air mata ku setelah itu aku masuk ke kamarku, aku tak menangis aku hanya terdiam merenungi salahku hingga dia memilih pergi.

Setelah diam beberapa saat aku mencoba menelpon nya tapi tak pernah di angkat untuk terakhir kalinya aku mencoba menghubungi nya akhirnya dia mengangkat telpon ku juga.
"Apa lagi Sya?" Ucapnya diseberang sana
"Aku cuma mau bilang sama kamu fi, aku mau kamu tetep jadi Afi yang aku kenal walaupun Afi bukan pacar Tasya lagi, oh iya semangat terus buat ngejar cita-cita Afi, Tasya pengen Afi bisa meraih mimpinya Afi, selalu banggain orang tua Afi ya" ucapku menahan tangis
"Sya Afi juga sayang Tasya tapi ini yang terbaik, jaga diri Tasya" telponpun aku matikan

#seminggu kemudian

Selama seminggu ini aku benar-benar lost contact sama Raffi tak ada satupun message dari dia, rindu? Sudah pasti aku merindukan nya, seminggu ini bukan hal yang mudah bagiku.
Dan kemari Milly mengajakku untuk lari pagi di taman kota, jadinya pagi ini aku sudah siap-siap untuk lari pagi.
"Tasyaaaa buruan keburu siang" nah itu pasti Milly, aku langsung lari keluar rumah.
"Yuk mil" Milly hanya menganggukan kepala setelah itu kamu langsung lari ke taman kota.
"Beli minum dulu yu Sya, abis itu kita duduk di sana" ucap Milly sambil menunjuk salah satu bangku kosong.
Saat kita duduk di bangku itu pandangan ku tertuju pada sepasang kekasih yang sedang becanda sambil menikmati makanan mereka.
"Itu Raffi Mill sama Nasya kan ko bisa" tanya ku dengan suara lirih pada Milly, saat air mata mulai mengalir di pipiku Milly langsung memeluk ku dan dia membisikan kalimat penenang, tapi tetap saja kalimat itu tak mampu membuat sakit ini hilang, ingin rasanya aku menghampiri mereka berdua lalu melampiaskan sakit hati ku ini tapi aku bisa apa? Aku bukan lagi siapa-siapa baginya tak ada lagi alasan ku untuk marah.

Dear Raffi kekasih hati ku

Terima kasih untuk rasa sakit ini, terima kasih untuk luka yang kamu beri tanpa aku tau kapan kamu menancapkan luka itu. Apa ini alasanmu meninggalkan aku? Apa benar karena dia? Jika iya, semoga dia menjadi bahagia mu, dan dia tak akan merasakan apa yang aku rasa.

 

Dari gadis yang hatinya kamu lukai

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Cinta di Ujung Batas Negara
6      4     0     
Romance
Di antara batas dua negara, lahirlah cinta yang tak pernah diberi izin-namun juga tak bisa dicegah. Alam, nelayan muda dari Sebatik, Indonesia, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah hanya karena sepasang mata dari seberang. Siti Dzakyrah, pelajar Malaysia dari Tawau, hadir bagai cahaya kecil di tengah perbatasan yang penuh bayang. Mereka tak bertemu di tempat mewah, tak pula dalam pertemu...
Aku Sakit
5849      1638     30     
Romance
Siapa sangka, Bella Natalia, cewek remaja introvert dan tidak memiliki banyak teman di sekolah mendadak populer setelah mengikuti audisi menyanyi di sekolahnya. Bahkah, seorang Dani Christian, cowok terpopuler di Bernadette tertarik pada Bella. Namun, bagaimana dengan Vanessa, sahabat terbaik Bella yang lebih dulu naksir cowok itu? Bella tidak ingin kehilangan sahabat terbaik, tapi dia sendiri...
CTRL+Z : Menghapus Diri Sendiri
262      228     1     
Inspirational
Di SMA Nirwana Utama, gagal bukan sekadar nilai merah, tapi ancaman untuk dilupakan. Nawasena Adikara atau Sen dikirim ke Room Delete, kelas rahasia bagi siswa "gagal", "bermasalah", atau "tidak cocok dengan sistem" dihari pertamanya karena membuat kekacauan. Di sana, nama mereka dihapus, diganti angka. Mereka diberi waktu untuk membuktikan diri lewat sistem bernama R.E.S.E.T. Akan tetapi, ...
Meja Makan dan Piring Kaca
60259      9394     53     
Inspirational
Keluarga adalah mereka yang selalu ada untukmu di saat suka dan duka. Sedarah atau tidak sedarah, serupa atau tidak serupa. Keluarga pasti akan melebur di satu meja makan dalam kehangatan yang disebut kebersamaan.
RING
389      260     3     
Short Story
Vennel dan semua warga Eavenocea tentunya paham arti dari batas ketinggian tujuh ribu kaki dari permukaan bumi. Tapi karena masa bodoh atau menganggap cincin juferan yang Atherim buang ke bumi lebih berarti daripada larangan itu, Vennel berpacu melesat turun tidak membiarkan cincin itu menghilang dari pencariannya yang berisiko. Vennel yakin visor yang dia pakai tidak menunjukkan indikasi keberad...
Al Bashiir
422      283     3     
Inspirational
Bashiir , anak tuna netra yang tidak bisa melihat yang memiliki suara indah saat dirinya mengaji. Sebuah takdir membawanya ke sebuah kota besar. Dirinya yang hanya tinggal disebuah kaki gunung yang bahkan tidak pernah ada seorang pun dari luar kota menginjakkan kakinya kedesanya. Takdir membawanya kekehidupan baru saat pemuda baik datang kedesanya. Menjalani hari - harinya yang baru dengan seora...
Coldest Husband
1709      867     1     
Romance
Saga mencintai Binar, Binar mencintai Aidan, dan Aidan mencintai eskrim. Selamat datang di kisah cinta antara Aidan dan Eskrim. Eh ralat, maksudnya, selamat datang di kisah cinta segitiga antata Saga, Binar, dan Aidan. Kisah cinta "trouble maker dan ice boy" dimulai saat Binar menjadi seorang rapunsel. Iya, rapunsel. Beberapa kejadian kecil hingga besar membuat magnet dalam hati...
Without End
1427      631     1     
Mystery
Di tahun akhir masa SMA nya, atas ajakan dari sahabat baiknya, ia ikut kencan buta dan bertemu dengan pria tampan dengan perilaku yang sangat sopan. Ia merasa bahwa pria tersebut memiliki sisi lain dan tak bisa tak menjadi tertarik, hingga mengantarkan dirinya sendiri terjebak ke dalam lubang yang ia gali sendiri. Kebahagiaan, ketakutan, perasaan terbelenggu, tercekik, sesak nafas, dan ha...
The Red Dress Girl
503      381     2     
Short Story
Jangan membuat sesuatu seakan-akan segalanya. cerita klise alert
Balada Valentine Dua Kepala
328      211     0     
Short Story
Di malam yang penuh cinta itu kepala - kepala sibuk bertemu. Asik mendengar, menatap, mencium, mengecap, dan merasa. Sedang di dua kamar remang, dua kepala berusaha menerima alasan dunia yang tak mengizinkan mereka bersama.