Loading...
Logo TinLit
Read Story - Pangeran Benawa
MENU
About Us  

“Kanjeng Adipati, memang Kanjeng Sultan secara khusus menyampaikan pesan agar Kanjeng Adipati berkenan menghadap Kanjeng Sultan,” Ki Tumenggung Suradilaga merasakan gemuruh dalam dadanya. Ia merasa kebingungan untuk mengatakan jika sebenarnya Sultan Trenggana memintanya untuk bertukar pendapat dengan Adipati Hadiwijaya.

Adipati Hadiwijaya menatap tajam Ki Tumenggung Suradilaga seolah mengerti keadaan batin utusan dari Demak itu. Lantas ia meletakkan Keris Sabuk Inten di atas pangkuannya, lalu berkata,”Aku mengerti jika Ayahanda memberimu tugas hanya untuk sebuah pesan sederhana seperti itu. Ki Tumenggung, sebaiknya kau abaikan apa yang kau duga akan menjadi beban pikiran dan perasaanku. Kedatanganmu kemari dengan membawa pusaka keramat ini telah menempatkanmu sebagai pengganti Ayahanda di hadapanku.”

Kata-kata tegas Adipati Hadiwijaya mampu mendesak Ki Tumenggung Suradilaga sehingga ia merasa jika memang harus melakukan seperti yang dikatakan Adipati Hadiwijaya.

“Kanjeng Adipati, sudah barang tentu Pajang mempunyai prajurit sandi dan banyak pengamat yang berada dalam tataran yang sama dengan apa yang dimiliki oleh Demak,” Ki Suradilaga mengawali pesan Sultan Trenggana dengan baik.

“Teruskan!” perintah Adipati Hadiwijaya.

“Kanjeng Adipati mungkin sudah mendengar apabila Jepara mulai meningkatkan kegiatan-kegiatan di sepanjang pesisir,” sambung Ki Suradilaga.

“Iya, aku telah mendengarnya,” Adipati Hadiwijaya berkata sambil membenahi letak duduknya. Ia berkata lagi,”Akan tetapi petugas sandi kami belum memperoleh keterangan yang cukup untuk dijadikan bahan pertimbangan. Meski begitu aku telah mempunyai sebuah dugaan yang mungkin saja ada hubungannya dengan kedatanganmu, Ki Tumenggung.”

“Baiklah, Kanjeng Adipati. Jepara menjadi sibuk karena permintaan Kanjeng Sultan untuk membuat persiapan-persiapan  yang diperlukan sebelum Kanjeng Sultan melakukan kunjungan ke wilayah timur,” Ki Tumenggung Suradilaga berkata dengan kepala tertunduk.

“Kunjungan? Apakah sekedar kunjungan atau ada rencana yang lain?” Adipati Hadiwijaya bergeser setapak lebih maju.

Setelah menimbang sesaat, Ki Suradilaga menjawabnya,”Sebuah rencana lain yang akhirnya menjadi sebab kedatanganku kemari, Kanjeng Adipati. Kanjeng Sultan Trenggana meminta kesediaan Kanjeng Adipati untuk berada di Demak selama Kanjeng Sultan melakukan lawatan ke timur.”

“Apakah Ayahanda memintaku membawa serta pasukan segelar sepapan?”

“Seperti itulah yang Kanjeng Sultan perintahkan kepadaku untuk menyampaikan.”

“Katakan dengan jelas, apakah Ayahanda memberi perintah padaku untuk berada di Demak dengan pasukan?”

Ki Tumenggung Suradilaga tegas menjawab,”Benar, Kanjeng Adipati. Dan Kanjeng Sultan juga meminta Pajang untuk mengirimkan tombak dan anak panah berikut peralatan untuk melontar dari jarak yang cukup jauh.”

Adipati Hadiwijaya bangkit dari kursinya lalu berdiri membelakangi Ki Tumenggung Suradilaga. Dari bibirnya kemudian terucap,”Apakah Ayahanda memberi batas waktu bagi Pajang untuk membuat semua senjata itu?” Ia kemudian memutar tubuhnya.

“Tidak, Kanjeng Adipati. Kanjeng Sultan mengatakan padaku jika pemimpin Pajang harus berada di Demak dalam waktu satu pekan semenjak kedatanganku.”

Raut muka Adipati Hadiwijaya tidak berubah ketika mendengar kabar yang sebenarnya sangat mengejutkan dirinya. Memang sebenarnya Adipati Hadiwijaya adalah orang yang mampu menguasai setiap gejolak yang dapat merubah keadaan batinnya. Rentang waktu yang panjang telah dilaluinya diantara lembah, lereng, sungai dan bagian-bagian hutan yang hening. Berbagai lelaku telah ia jalani dan banyak guru serta orang bijak yang ia temui maka tak heran apabila Adipati Hadiwijaya sekarang sangat ahli dalam mengendalikan perasaan.

“Kau dapat beristirahat di Pajang esok hari. Namun kau kubebaskan untuk kembali ke Demak setiap saat, sementara aku sendiri akan berangkat ke Demak sekitar dua atau tiga hari lagi. Beberapa tugas akan aku serahkan pada para tumenggung.”

Hampir saja Ki Tumenggung Suradilaga membuka bibirnya ketika terlihat olehnya sepasang mata yang tersembul dari balik pintu yang menghubungkan pendapa dengan pringgitan. Tiba-tiba pemilik sepasang mata yang jernih itu menyembunyikan diri. Namun tak lama kemudian, terlihat ujung rambutnya perlahan-lahan keluar dari balik pintu. Sepasang bola matanya bergerak-gerak melihat kedua orang lelaki dewasa yang tengah berada di pendapa.

“Kemarilah, Ngger,” kata Adipati Hadiwijaya. Namun ia kembali menarik kepalanya dan dan bersembunyi dengan merapatkan tubuhnya pada daun pintu. Adipati Hadiwijaya kembali mengulang perintahnya dan menambahkan,”Kau harus keluar dan mengenal salah seorang pamanmu, Ki Tumenggung Suradilaga. Lekas kemarilah!”

Lalu dari balik pintu itu keluarlah seorang anak lelaki yang berusia sekitar enam atau tujuh tahun berjalan menghampiri ayahnya.

“Kau juga harus memberi salam pada paman,” perintah Adipati Hadiwijaya pada anak lelakinya setelah mengulurkan tangan menerima hormat darinya. Anak lelaki itu berjalan dengan tegap dan gagah, ayunan langkah kakinya telah menunjukkan jika ia sedang dipersiapkan untuk sebuah perjalanan panjang dan berliku.

“Pangeran,” kata Ki Tumenggung sambil memberi hormat. Anak lelaki itu meskipun masih berusia sangat muda, namun telah mengerti apa yang harus dilakukan. Ia membalas penghormatan teman bicara ayahnya dengan sikap yang mengagumkan.

Seakan mengerti isi hati Ki Tumenggung Suradilaga, Adipati Hadiwijaya kemudian berkata,”Jaka Wening lebih sering menghabiskan waktu bersama Ki Buyut Mimbasara.”

“Jaka Wening?” desis pelan Ki Suradilaga.

Pendengaran tajam Adipati Hadiwijaya mendengar desah pelan Ki Suradilaga yang nyaris tidak terdengar. Lalu katanya,”Iya. Jaka Wening, begitulah Ki Buyut jika memanggilnya. Sedangkan aku tidak memberi nama itu padanya.” Adipati Hadiwijaya tersenyum lebar sembari mengusap kepala Jaka Wening.

“Dan agaknya Ki Buyut sendiri sepertinya keberatan apabila Jaka Wening terlalu sering berada di dekatku,” sambungnya kemudian. Ia meneruskan kata-katanya,”Ki Buyut pernah mengatakan padaku jika sehari saja tidak mendengar tawa atau suara bernada marah dari anak ini, Ki Buyut merasa seperti terhimpit oleh Merapi. Sehingga aku kira memang lebih baik jika saat fajar Jaka Wening telah berada di padepokan, meskipun begitu Ki Buyut pun turut menemaninya di bilik jika malam telah tiba. Keduanya seperti sudah tidak terpisahkan lagi.”

Kembali tangan Adipati Hadiwijaya mengusap anak lelakinya, lalu tiba-tiba saja Jaka Wening berlari kecil meninggalkan ayahnya. Ki Suradilaga cukup terkejut dengan hentak kaki Jaka Wening yang lebih ringan dan mantap jika dibandingkan dengan anak seusianya.

“Semoga Kanjeng Adipati telah menempatkan Angger Pangeran di bawah bimbingan orang yang tepat,” binar mata Ki Suradilaga menyiratkan sebuah harapan besar pada perkembangan Jaka Wening.

“Benawa akan mencari ruang dan waktu untuk mengukur kedalaman dirinya sendiri. Kemudian ia akan menjadi seorang Benawa. Ia tidak akan pernah menjadi seseorang seperti Jaka Tingkir atau siapa pun.” Setelah berkata demikian, kemudian Adipati Hadiwijaya mempersilahkan Ki Tumenggung memasuki biliknya dan mengambil waktu untuk menjaga keseimbangan raga dan batinnya.

Malam berlalu begitu cepat seperti anak panah yang melesat lepas dari busurnya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • dede_pratiwi

    nice story broh. ditunggu kelanjutannya :)

    Comment on chapter Penaklukan Panarukan 1
Similar Tags
in Silence
475      339     1     
Romance
Mika memang bukanlah murid SMA biasa pada umumnya. Dulu dia termasuk dalam jajaran murid terpopuler di sekolahnya dan mempunyai geng yang cukup dipandang. Tapi, sekarang keadaan berputar balik, dia menjadi acuh tak acuh. Dirinya pun dijauhi oleh teman seangkatannya karena dia dicap sebagai 'anak aneh'. Satu per satu teman dekatnya menarik diri menjauh. Hingga suatu hari, ada harapan dimana dia bi...
HAMPA
426      297     1     
Short Story
Terkadang, cinta bisa membuat seseorang menjadi sekejam itu...
Iblis Merah
9988      2642     2     
Fantasy
Gandi adalah seorang anak yang berasal dari keturunan terkutuk, akibat kutukan tersebut seluruh keluarga gandi mendapatkan kekuatan supranatural. hal itu membuat seluruh keluarganya dapat melihat makhluk gaib dan bahkan melakukan kontak dengan mereka. tapi suatu hari datang sesosok bayangan hitam yang sangat kuat yang membunuh seluruh keluarga gandi tanpa belas kasihan. gandi berhasil selamat dal...
Silver Dream
9208      2175     4     
Romance
Mimpi. Salah satu tujuan utama dalam hidup. Pencapaian terbesar dalam hidup. Kebahagiaan tiada tara apabila mimpi tercapai. Namun mimpi tak dapat tergapai dengan mudah. Awal dari mimpi adalah harapan. Harapan mendorong perbuatan. Dan suksesnya perbuatan membutuhkan dukungan. Tapi apa jadinya jika keluarga kita tak mendukung mimpi kita? Jooliet Maharani mengalaminya. Keluarga kecil gadis...
North Elf
2207      1038     1     
Fantasy
Elvain, dunia para elf yang dibagi menjadi 4 kerajaan besar sesuai arah mata angin, Utara, Selatan, Barat, dan Timur . Aquilla Heniel adalah Putri Kedua Kerajaan Utara yang diasingkan selama 177 tahun. Setelah ia keluar dari pengasingan, ia menjadi buronan oleh keluarganya, dan membuatnya pergi di dunia manusia. Di sana, ia mengetahui bahwa elf sedang diburu. Apa yang akan terjadi? @avrillyx...
Accidentally in Love!
460      308     1     
Romance
Lelaki itu benar-benar gila! Bagaimana dia bisa mengumumkan pernikahan kami? Berpacaran dengannya pun aku tak pernah. Terkutuklah kau Andreas! - Christina Adriani Gadis bodoh! Berpura-pura tegar menyaksikan pertunangan mantan kekasihmu yang berselingkuh, lalu menangis di belakangnya? Kenapa semua wanita tak pernah mengandalkan akal sehatnya? Akan kutunjukkan pada gadis ini bagaimana cara...
In Her Place
1333      813     21     
Mystery
Rei hanya ingin menyampaikan kebenaran—bahwa Ema, gadis yang wajahnya sangat mirip dengannya, telah dibunuh. Namun, niat baiknya disalahartikan. Keluarga Ema mengira Rei mengalami trauma dan membawanya pulang, yakin bahwa dia adalah Ema yang hilang. Terjebak dalam kesalahpahaman dan godaan kehidupan mewah, Rei memilih untuk tetap diam dan menjalani peran barunya sebagai putri keluarga konglomer...
AraBella [COMPLETED]
38215      3778     13     
Mystery
Mengapa hidupku seperti ini, dibenci oleh orang terdekatku sendiri? Ara, seorang gadis berusia 14 tahun yang mengalami kelas akselerasi sebanyak dua kali oleh kedua orangtuanya dan adik kembarnya sendiri, Bella. Entah apa sebabnya, dia tidak tahu. Rasa penasaran selalu mnghampirinya. Suatu hari, saat dia sedang dihukum membersihkan gudang, dia menemukan sebuah hal mengejutkan. Dia dan sahabat...
Masalah Sejuta Umat
1927      833     2     
Humor
Segelintir cerita yang mungkin mewakili perasaan banyak umat di muka bumi. Jangan di bawa serius! hanya berbagi pengalaman dari generasi yang (pernah) galau . Beragam pengalaman menarik kehidupan seorang pemuda pekerja di dunia nyata. Di bumbui sedikit kisah romantis dalam drama dunia kerjanya. Selamat menikmati kegalauan! 😊
Shut Up, I'm a Princess
1000      581     1     
Romance
Sesuai namanya, Putri hidup seperti seorang Putri. Sempurna adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kehidupan Putri. Hidup bergelimang harta, pacar ganteng luar biasa, dan hangout bareng teman sosialita. Sayangnya Putri tidak punya perangai yang baik. Seseorang harus mengajarinya tata krama dan bagaimana cara untuk tidak menyakiti orang lain. Hanya ada satu orang yang bisa melakukannya...