Loading...
Logo TinLit
Read Story - Rela dan Rindu
MENU
About Us  

Renjana di 2018.

Mega telah membangunkanku dari tidur siang yang ternyaman. Langit sangat bersahabat sore ini. Efek galau tadi pagi telah hilang bersamaan dengan tenggelamnya mentari. Sehabis mandi dan merias diri aku berniat untuk jalan-jalan menikmati langit yang mempesona ini.

"Ka.. keluar yuk? Langitnya lagi bagus tuh?" teriakku sambil membuka pintu kamar Eka.

"Aku banyak tugas Nin, skip dulu ya. Sorry" jawabnya tanpa menoleh padaku.

"Sok rajin sekali" gerutuku sambil pergi tanpa pamit pada Eka.

Hanya terdengar tawa kecilnya saat aku menutup kembali pintu kamarnya. 

"Menyebalkan" gumamku sambil melangkah keluar kos.

Saat seperti ini aku jadi rindu Reyhan, sudah hampir dua minggu dia belum juga kembali ke Malang. Saat dia menghubungiku tadi pagi, katanya dia cuti sementara dari kampus karena kondisi ayahnya semakin parah. Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik bagi ayahnya, pasti Reyhan sangat sedih sekarang. Aku ingin menghiburnya, tapi aku tak tau harus berbuat apa lagi selain menguatkannya untuk tetap bersabar.

Langkah kakiku ternyata menuju ke taman dekat kos. Aku duduk di ayunan sambil menatap teduh indahnya langit sore. Aku adalah pengagum senja, entah karena apa. Tapi, setiap melihat senja beban yang aku rasakan ikut tenggelam bersama mentari. Aku menjadi tenang dan aku selalu merasa bahagia.

Tiba-tiba ada yang mendorong ayunan yang aku naiki. Sambil terkejut aku menoleh.

"Kita ketemu lagi. Dan lagi-lagi ketemunya di ayunan" katanya sambil tertawa.

"Kok kamu di sini?" jawabku masih terkejut.

"Kita akan sering ketemu, aku tinggal di sini sekarang" katanya lagi.

"Kok bisa? Kuliahmu?" jawabku masih terkejut dengan kata-katanya barusan.

"Aku sudah pindah Nin, aku satu fakultas sama Ben. Tapi aku angkatan di bawahmu" jawabnya dengan tenang.

"Kenapa pindah? Bukannya dari dulu kamu ingin kuliah di Jogja?" kataku lagi.

"Memang. Tapi karena kamu di sini, aku ikutan deh" katanya sambil tertawa dan duduk di ayunan sebelahku.

Aku hanya diam. Tak bisa merespon apa yang dia bilang barusan. Seakan dia tau apa yang aku rasakan, dia segera menjawab.

"Bercanda. Ibu dan ayahku sekarang rujuk kembali dan ayahku ingin sekali aku kuliah hukum" jelasnya masih dengan tawa.

Tapi tawanya kini berbeda. Ada yang dia sembunyikan. Entah itu apa. Hanya saja sorot matanya menujukkan dia terluka. 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Bukan Bidadari Impian
147      118     2     
Romance
Mengisahkan tentang wanita bernama Farhana—putri dari seorang penjual nasi rames, yang di jodohkan oleh kedua orang tuanya, dengan putra Kiai Furqon. Pria itu biasa di panggil dengan sebutan Gus. Farhana, wanita yang berparas biasa saja itu, terlalu baik. Hingga Gus Furqon tidak mempunyai alasan untuk meninggalkannya. Namun, siapa sangka? Perhatian Gus Furqon selama ini ternyata karena a...
A CHANCE
2035      899     1     
Romance
Nikah, yuk!" "Uhuk...Uhuk!" Leon tersedak minumannya sendiri. Retina hitamnya menatap tak percaya ke arah Caca. Nikah? Apa semudah itu dia mengajak orang untuk menikah? Leon melirik arlojinya, belum satu jam semenjak takdir mempertemukan mereka, tapi gadis di depannya ini sudah mengajaknya untuk menikah. "Benar-benar gila!" 📌📌📌 Menikah adalah bukti dari suatu kata cinta, men...
Sadness of the Harmony:Gloomy memories of Lolip
662      372     10     
Science Fiction
mengisahkan tentang kehidupan bangsa lolip yang berubah drastis.. setelah kedatangan bangsa lain yang mencampuri kehidupan mereka..
Satu Nama untuk Ayahku
8835      1859     17     
Inspirational
Ayah...... Suatu saat nanti, jikapun kau tidak lagi dapat kulihat, semua akan baik-baik saja. Semua yang pernah baik-baik saja, akan kembali baik-baik saja. Dan aku akan baik-baik saja meski tanpamu.
1 9 3 9
905      491     2     
Romance
Para tetua bilang pertemuan pertama adalah sebuah kebetulan. Tetapi, bagaimana para tetua menjelaskan pertemuan-pertemuan kita selanjutnya? apakah Tuhan turut campur tangan pada pertemuan kita? Bukan-kah berarti kita dua garis yang seharusnya menyatu? dan dengan sengaja Tuhan satukan? Namun,bagaimana jika pertemuan kita bukan pertemuan yang seharusnya? Bagaimana jika pertemuan kita menja...
Old day
581      426     3     
Short Story
Ini adalah hari ketika Keenan merindukan seorang Rindu. Dan Rindu tak mampu membalasnya. Rindu hanya terdiam, sementara Keenan tak henti memanggil nama Rindu. Rindu membungkam, sementara Keenan terus memaksa Rindu menjawabnya. Ini bukan kemarin, ini hari baru. Dan ini bukan,Dulu.
Ketika Sang Bidadari Pergi
725      455     6     
Short Story
Fakta yang selama ini kuketahui dan kuyakini benar, pada kenyataannya bukan fakta yang sesungguhnya. Kehilangan orang yang sangat kucintai tanpa bisa berada di sisinya untuk yang terakhir kali. Dua hal itulah yang membuatku harus merelakan dan belajar mengikhlaskan...
PALSU
981      612     7     
Short Story
Fake! Kira-kira kayak apa sih kepalsuan yang aku hadapi? Ehh, salah deng! Bukan aku yang menghadapi, tapi dia. Hehe... Seorang kekasih yang tak sadar akan hal itu.
Altitude : 2.958 AMSL
727      498     0     
Short Story
Seseorang pernah berkata padanya bahwa ketinggian adalah tempat terbaik untuk jatuh cinta. Namun, berhati-hatilah. Ketinggian juga suka bercanda.
Cat in the Rain
2095      998     33     
Short Story