Waktu seolah berhenti saat ini, dimana ingatan itu terus menerus muncul. Mengingatnya membuat aku tersenyum, tenang, dan merindukan saat-saat itu. Tapi ketika sakit itu muncul, perih, sesak, dan membuat bulir air mataku menitik. Aku tahu, aku cukup tidak pantas jika mengingat dan bahkan berharap kembali pada masa yang mana menurutku telah lama mati itu.
Tepat hari ini, dua tahun sudah aku meninggalkan kenangan itu. Tapi aku tidak benar-benar melupakannya. Kenangan dimana membuat aku bahagia dimasanya. Membuat aku ingin terus menerus berada dimasa itu, dulu! Hanya saat itu! Sebelum akhirnya semuanya berubah, ketika kehadiran “dia” yang tidak pernah diharapkan datang. Bagiku! Hanya aku! Benar-benar hanya aku yang tidak pernah berharap dia akan hadir ditengah-tengah kami.
Aku terus berpikir selama dua tahun belakangan ini, apakah salah aku mengingikannya kembali hadir? Dia yang telah lama aku rindukan. Dia yang selalu membuatku tidak bisa melupakan masa dimana kami selalu menghabiskan waktu bersama. Sedangkan saat itu aku yang memilih pergi. Tampa pamit. Meninggalkan kisah klasik di kota Raja. Aku benar-benar tidak kuat saat itu harus bertahan lebih lama bersama mereka yang memulai kisah mereka, hanya mereka berdua.
Hiruk pikuk suara kendaraan saat jam pulang kerja, dan melodi dari lagu blues yang mengalun memenuhi seluruh ruangan café. Dengan secangkir kopi dan sebuah laptop di meja menemaniku duduk disisi jendela yang langsung menghadap kearah jalanan. Aku akan memulainya, menulis setiap bait kisahku yang tidak banyak orang ketahui. Kecuali aku, dia, dan "dia" yang tiba-tiba hadir ditengah-tengah kami.
Cukup berat bagiku untuk memulai menulisnya, namun satu hal yang aku pikir harus melakukannya adalah. Aku memiliki hak atas kisah itu.
Ku teguk sedikit kopi yang mulai dingin. Menarik nafas agar dadaku tidak terlalu sesak ketika aku memulainya. Akupun mulai mengetik satu kata, tetapi beribu bayangan kenangan itu telah mendesakku, meminta untuk mulai mengurainya. Terasa berat, benar-benar berat. Tapi ini yang harus kulakukan, ini yang terbaik bagiku.