Loading...
Logo TinLit
Read Story - Teater
MENU
About Us  

“Ada titipan surat untuk anda,” Orang itu mengeluarkan sebuah surat. Jean segera menghampiri orang itu.
“Dari siapa, pak?” Tanya Jean sambil menerima surat itu.
“Baca saja.”
“Ini bukan surat panggilan, kan?”
“Saya permisi,” Orang itu pergi.
“Cie…cie…,” teriak teman sekelasnya.
“Yang dapat surat. Cie…,”
Jean melirik teman-temannya. Lalu melihat suratnya. Untuk beberapa saat ia menatap surat itu dan kemudian ia melipat surat itu cukup kecil untuk di masukkan ke dalam saku celananya. Dan kembali ke tempat duduknya sebelum dosennya datang.
>>>>><<<<<
Diantara jeda jam kuliahnya, Jean mengeluarkan surat itu. Dengan segera ia mengeluarkan isinya. Dengan cepat Jean membuka setiap lipatannya. Teman-temannya telah mengerumuni Jean dan melihat kearah surat itu.
Tiba dilipatan terakhir, Jean melambatkan gerakannya. Salah satu temannya melihat ke arahnya beberapa kali. Sebelum.
“Lama banget sih lo,” ucap temannya yang kemudian membuka lipatan terakhir itu.
‘HAI’ hanya itu yang tertulis di sana. Dengan huruf yang diprint sebesar kertas HVS. Tak ada alamat apapun yang tertera. Jean terlamun membaca itu.
“Ya, Cuma gitu doang,” Salah satu temannya memukul kertas itu lalu pergi bersama teman lainnya.
Pelan-pelan matanya tak fokus. Ia memutar memorinya ke 6 jam yang lalu. 16 jam yang lalu, dan 6 hari yang lalu. Momen-momen yang sama sekali ia tak bisa kendalikan.
Kaca mata.
Putih.
Jas hitam.
Sepatu mengkilap.
Dasi kupu-kupu.
Jari yang menari.
Kalem.
Pantulan cahaya.
Seolah banyak sekali alasan yang digunakan untuk mempertahankan memorinya itu. Pikirannya mengira-ngira saat itu. Siapa? Apa? Benarkah? Mengapa? Kenapa? Untuk apa?
Saat Jean sibuk mengira-ngira, sepintas memori melewat dilamunannya. Cukup satu kata yang menggambarkan memori itu. ‘Menyebalkan’.
Jean mengambil nafas. Lalu melihat ke arah surat itu lagi. Setelah teringat akan memori itu, ia malas untuk menebak siapa yang mengirimnya pesan pendek seperti itu. Tangannya melipat kembali kertas itu dan mengembalikannya ke tempatnya.
>>>>><<<<<
Jean menatap jadwal pelajaran di kampusnya. Dengan teliti ia membaca deretan bacaan yang ada disana.
“Hei, lagi ngapain?” Tiba-tiba Nisa dan Gina datang dan ikut membaca.
“Liat jadwal,” Jawab Jean singkat.
“Buat apa?”
“Ada aja.”
“Cari jadwal ruang apa?”
“Nah, ini,” Ucap Jean sambil menunjuk sebuah jadwal.
Tiba-tiba ponsel Nisa berdering keras, membuat mereka semua terkejut. Nisa segera mengeluarkan poselnya yang entah di mana. Ia terus mencari-cari poselnya. Sementara Jean dan Gina melihat Nisa dengan raut muka kebingungan. Nisa mengeluarkan poselnya dan langsung mengangkat telepon.
“Iya, halo,” Jawab Nisa.
“…”
“Iya, kak. Aku masih di kampus, nih,”
“…”
“Tunggu bentar aku sekarang ke sana,”
“…”
“Hah? Ngajak mereka?” Nisa melirik kedua temannya.
“…”
“Ngapain?”
“…”
“Iya, deh. Aku bujuk,” Nisa mematikan teleponnya dan melihat ke arah teman-temannya.
“Pulang, yuk,” Ajak Nisa.
“Ya, lo pulang aja. Tu gerbang di sana,” Jean menunjuk gerbang.
“Pulang bareng maksudnya,”
“Tumben lo. Biasanya jalan sendiri,” Heran Gina.
“Heeh,” Tambah Jean.
“Ya, mumpung ada kakak gue yang jemput pake mobil.”
“Tapikan kita beda arah.”
“Ah, kak Rangga nyuruh gue ngajak kalian.”
“Hah? Yang bener?” Tanya Gina yang masih heran.
“Buru!” Nisa menarik tangan Gina.
“Kalian berdua duluan aja gue masih punya urusan,” Ucap Jean sambil menerawang sekelilingnya.
“E.. lo juga harus ikut,” Gina menarik tangan Jean.

Oleh Luthfita

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Someday Maybe
11366      2145     4     
Romance
Ini kisah dengan lika-liku kehidupan di masa SMA. Kelabilan, galau, dan bimbang secara bergantian menguasai rasa Nessa. Disaat dia mulai mencinta ada belahan jiwa lain yang tak menyetujui. Kini dia harus bertarung dengan perasaannya sendiri, tetap bertahan atau malah memberontak. Mungkin suatu hari nanti dia dapat menentukan pilihannya sendiri.
Hey, I Love You!
1206      519     7     
Romance
Daru kalau ketemu Sunny itu amit-amit. Tapi Sunny kalau ketemu Daru itu senang banget. Sunny menyukai Daru. Sedangkan Daru ogah banget dekat-dekat sama Sunny. Masalahnya Sunny itu cewek yang nggak tahu malu. Hobinya bilang 'I Love You' tanpa tahu tempat. Belum lagi gayanya nyentrik banget dengan aksesoris berwarna kuning. Terus Sunny juga nggak ada kapok-kapoknya dekatin Daru walaupun sudah d...
Frekuensi Cinta
308      260     0     
Romance
Sejak awal mengenalnya, cinta adalah perjuangan yang pelik untuk mencapai keselarasan. Bukan hanya satu hati, tapi dua hati. Yang harus memiliki frekuensi getaran sama besar dan tentu membutuhkan waktu yang lama. Frekuensi cinta itu hadir, bergelombang naik-turun begitu lama, se-lama kisahku yang tak pernah ku andai-andai sebelumnya, sejak pertama jumpa dengannya.
Me vs Idol
440      333     1     
Romance
An Hourglass from the Opus Kingdom
497      287     3     
Science Fiction
When a girl, rather accidentaly, met three dwarfs from the Opus Kingdom. What will happen next?
Accidentally in Love!
460      308     1     
Romance
Lelaki itu benar-benar gila! Bagaimana dia bisa mengumumkan pernikahan kami? Berpacaran dengannya pun aku tak pernah. Terkutuklah kau Andreas! - Christina Adriani Gadis bodoh! Berpura-pura tegar menyaksikan pertunangan mantan kekasihmu yang berselingkuh, lalu menangis di belakangnya? Kenapa semua wanita tak pernah mengandalkan akal sehatnya? Akan kutunjukkan pada gadis ini bagaimana cara...
A Poem For Blue Day
338      257     5     
Romance
Pada hari pertama MOS, Klaudia dan Ren kembali bertemu di satu sekolah yang sama setelah berpisah bertahun-tahun. Mulai hari itu juga, rivalitas mereka yang sudah terputus lama terjalin lagi - kali ini jauh lebih ambisius - karena mereka ditakdirkan menjadi teman satu kelas. Hubungan mencolok mereka membuat hampir seantero sekolah tahu siapa mereka; sama-sama juara kelas, sang ketua klub, kebang...
The Black Envelope
2916      1044     2     
Mystery
Berawal dari kecelakaan sepuluh tahun silam. Menyeret sembilan orang yang saling berkaitan untuk membayarkan apa yang mereka perbuatan. Nyawa, dendam, air mata, pengorbanan dan kekecewaan harus mereka bayar lunas.
XIII-A
1214      787     4     
Inspirational
Mereka bukan anak-anak nakal. Mereka hanya pernah disakiti terlalu dalam dan tidak pernah diberi ruang untuk sembuh. Athariel Pradana, pernah menjadi siswa jeniushingga satu kesalahan yang bukan miliknya membuat semua runtuh. Terbuang dan bertemu dengan mereka yang sama-sama dianggap gagal. Ini adalah kisah tentang sebuah kelas yang dibuang, dan bagaimana mereka menolak menjadi sampah sejar...
MANTRA KACA SENIN PAGI
3793      1361     1     
Romance
Waktu adalah waktu Lebih berharga dari permata Tak terlihat oleh mata Akan pergi dan tak pernah kembali Waktu adalah waktu Penyembuh luka bagi yang sakit Pengingat usia untuk berbuat baik Juga untuk mengisi kekosongan hati Waktu adalah waktu