Loading...
Logo TinLit
Read Story - Petrichor
MENU
About Us  

Jarum jam terus berputar, memacu detik untuk terus berdetak memeras hitungan waktu. Suaranya begitu kontras di antara sunyi yang mengapit malam. Tubuh mungil milik gadis remaja itu sudah rebah di sebuah sofa kecil di tengah rumahnya, namun sepasang netranya masih saja bergerak tak beraturan. Sesekali ia memejam cukup lama, namun tak mengantarkannya pada lelap. Kepala kecilnya masih saja dipaksa untuk berspekulasi. Menerka apa yang tak dapat ia temui jawabnya.

Berkali-kali jemarinya mengusap layar handpone yang ada dalam genggamannya. Padahal ia tahu benar, tak akan ada yang berubah di sana. Hanya sebuah gambar pemandangan yang memenuhi layarnya tanpa satupun pemberitahuan pesan yang tersangkut di sana. Pesan yang ia kirimkan sore tadi sudah bertanda centang biru berjam-jam yang lalu, menandakan si penerima sudah membacanya. Namun, hanya itu. tak ada satu huruf pun yang muncul sebagai jawabnya.

“Apa kamu memang sesibuk itu, Kak? Tapi, ini kan sudah malam. Tak sempatkah kamu menjawab dengan satu huruf saja?” gumamnya lirih seraya memandangi pesannya yang tak berbalas.

Lho, kenapa di sini, Za? Kamu belum tidur?” pertanyaan Kirana membuyarkan apa yang berlarian di kepalanya.

“Belum ngantuk, Bun,” jawabnya singkat, “Embun, kenapa bangun?” Ia bangkit dan bersila di atas sofa yang baru saja menjadi tempat tidurnya. Memberi ruang pada sang ibu untuk duduk di sampingnya.

“Dari kamar mandi,” jawab Kirana. “Ngobrol sama siapa kamu, jam segini belum tidur?” tanya Kirana masih dengan rasa herannya. Jarum jam sudah hampir berhimpit di angka dua belas, namun Farzana masih saja terjaga tanpa melakukan apapun. Tak jarang memang Farzana terjaga hingga menghabiskan sebagian besar waktu malamnya. Namun, itu ketika ia memang harus mengerjakan tugas-tugas sekolahnya yang sedang banyak-banyaknya. Ia tak pernah menghabiskan waktu malamnya dengan melamun seperti itu, kecuali ada hal yang mengganggu pikirannya.

Ngga, Bun. Mana? Dari tadi juga ga bunyi handphonenya”

“Terus, ngapain dari tadi diliatin aja?”

“Ya karena ga bunyi-bunyi,”

“Memangnya kamu menunggu pesan dari siapa?”

Tak ada jawaban. Farzana belum memiliki keberanian untuk mengatakannya pada sang ibu. Jujur saja, ia tak mau ibunya menyadari bahwa ia sudah mengetahui apa yang disembunyikan ibunya. Ia hanya tidak ingin Kirana merasa membebani anak-anaknya, yang justru akan membuat kesehatannya semakin menurun karena pikirannya sendiri. Ia hanya ingin berusaha membahagiakan ibunya selama ia bisa.

“Bukan gitu, Bun,” katanya diiringi sebuah senyuman dan gelengan kepala. “Aku memang belum ngantuk, dari pada bosen ya udah buka handphone, tapi ternyata  gitu-gitu aja. Yang tiba-tiba ngajakin ngobrol juga ga ada,” kilahnya.

“Ya udah, daripada bosen ga jelas, mending kamu wudhu terus shalat lanjut baca qur’an. Kan lebih manfaat,” saran Kirana yang dibalas dengan anggukan mantap dan sebuah senyuman.

“Siap, Bun. Ya udah Embun balik istirahat aja”

“Ya udah, Embun balik ke kamar duluan ya?” sekali lagi Farzana menggangguk menyetujui. Kirana pun bangkit dan kembali menuju kamarnya, meninggalkan Farzana kembali dalam renungannya. Sesekali nafasnya berhembus dengan berat. Entah apa yang benar-benar dipikirkannya. Banyak tanya yang berlomba-lomba mencari jawab. Namun, jawab itu pun tak kunjung hadir. Hingga akhirnya ia pun bangkit untuk mengikuti saran sang ibu. Membasuh, menyucikan dirinya untuk bersimpuh, bersujud di hadapanNya. Membiarkan setiap tanya berevaporasi bersama tetesan air wudhunya. Mengharap suatu saat Dia membisikkan sebuah jawab.

[]

Note :

Evaporasi : disebut juga penguapan, yaitu proses perubahan molekul di dalam keadaan cair dengan spontan menjadi gas. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar sinar dengan volume yang cukup signifikan.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Invisible
760      473     0     
Romance
Dia abu-abu. Hidup dengan penuh bayangan tanpa kenyataan membuat dia merasa terasingkan.Kematian saudara kembarnya membuat sang orang tua menekan keras kehendak mereka.Demi menutupi hal yang tidak diinginkan mereka memintanya untuk menjadi sosok saudara kembar yang telah tiada. Ia tertekan? They already know the answer. She said."I'm visible or invisible in my life!"
IZIN
3264      1189     1     
Romance
Takdir, adalah sesuatu yang tidak dapat ditentukan atau disalahkan oleh manusia. Saat semua telah saling menemukan dan mencoba bertahan justru runtuh oleh kenyataan. Apakah sebuah perizinan dapat menguatkan mereka? atau justru hanya sebagai alasan untuk dapat saling merelakan?
When You're Here
2435      1087     3     
Romance
Mose cinta Allona. Allona cinta Gamaliel yang kini menjadi kekasih Vanya. Ini kisah tentang Allona yang hanya bisa mengagumi dan berharap Gamaliel menyadari kehadirannya. Hingga suatu saat, Allona diberi kesempatan untuk kenal Gamaliel lebih lama dan saat itu juga Gamaliel memintanya untuk menjadi kekasihnya, walau statusnya baru saja putus dari Vanya. Apa yang membuat Gamaliel tiba-tiba mengin...
Surat Kaleng Thalea
4438      1258     2     
Romance
Manusia tidak dapat menuai Cinta sampai Dia merasakan perpisahan yang menyedihkan, dan yang mampu membuka pikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan. -Kahlil Gibran-
#SedikitCemasBanyakRindunya
3351      1227     0     
Romance
Sebuah novel fiksi yang terinspirasi dari 4 lagu band "Payung Teduh"; Menuju Senja, Perempuan Yang Sedang dalam Pelukan, Resah dan Berdua Saja.
Delilah
9532      2050     4     
Romance
Delilah Sharma Zabine, gadis cantik berkerudung yang begitu menyukai bermain alat musik gitar dan memiliki suara yang indah nan merdu. Delilah memiliki teman sehidup tak semati Fabian Putra Geovan, laki-laki berkulit hitam manis yang humoris dan begitu menyayangi Delilah layaknya Kakak dan Adik kecilnya. Delilah mempunyai masa lalu yang menyakitkan dan pada akhirnya membuat Ia trauma akan ses...
Someday Maybe
11363      2145     4     
Romance
Ini kisah dengan lika-liku kehidupan di masa SMA. Kelabilan, galau, dan bimbang secara bergantian menguasai rasa Nessa. Disaat dia mulai mencinta ada belahan jiwa lain yang tak menyetujui. Kini dia harus bertarung dengan perasaannya sendiri, tetap bertahan atau malah memberontak. Mungkin suatu hari nanti dia dapat menentukan pilihannya sendiri.
Kenangan Masa Muda
7089      1954     3     
Romance
Semua berawal dari keluh kesal Romi si guru kesenian tentang perilaku anak jaman sekarang kepada kedua rekan sejawatnya. Curhatan itu berakhir candaan membuat mereka terbahak, mengundang perhatian Yuni, guru senior di SMA mereka mengajar yang juga guru mereka saat masih SMA dulu. Yuni mengeluarkan buku kenangan berisi foto muda mereka, memaksa mengenang masa muda mereka untuk membandingkan ti...
Hujan Bulan Juni
403      279     1     
Romance
Hujan. Satu untaian kata, satu peristiwa. Yang lagi dan lagi entah kenapa slalu menjadi saksi bisu atas segala kejadian yang menimpa kita. Entah itu suka atau duka, tangis atau tawa yang pasti dia selalu jadi saksi bisunya. Asal dia tau juga sih. Dia itu kaya hujan. Hadir dengan serbuan rintiknya untuk menghilangkan dahaga sang alang-alang tapi saat perginya menyisakan luka karena serbuan rintikn...
Kamu&Dia
272      212     0     
Short Story
Ku kira judul kisahnya adalah aku dan kamu, tapi nyatanya adalah kamu dan dia.