Loading...
Logo TinLit
Read Story - Love Rain
MENU
About Us  

“Yang tadi itu…” ia berhenti sejenak, mengusap tengkuknya, “aku tak bermaksud menggodamu atau semacamnya… Yah, meskipun itu terdengar seperti menggodamu.”

Aku tersenyum. “Tak apa-apa. Meksipun itu memang terdengar seperti menggodaiku.”

Kami berdua pun tertawa.

Langkahku terasa berat saat menuju kereta bawah tanah, begitu pula dengan perasaanku. Entah kenapa, rasanya terlalu cepat mengakhiri bertualangan kami mencari piringan hitam di Itaewon-dong hari ini. Dan aku masih ingin terus bertualang bersamanya.

“Kau akan langsung pulang ke goshiwon-mu?” tanyanya, sewaktu kami menunggu kereta datang di peron.

“Ya.” Sahutku, meskipun sebenarnya aku masih ingin tinggal di stasiun ini.

Ia hanya diam saja hingga kereta datang.

Sepasang pintu gerbong di hadapan kami terbuka lebar, aku lebih dulu masuk ke dalam gerbong sebelum ia. Aku meliriknya sesaat; ia ikut duduk di sampingku, pandangannya terlontar ke luar jendela gerbong, gerak matanya tampak tak tenang, keningnya yang berkerut-kerut pun ikut-ikutan tak tenang, seakan-akan sedang menunjukkan ada pergulatan pikiran di dalam kepalanya.

“Ada apa?” tanyaku, karena penasaran—sekaligus tak tega menatap wajah menawannya yang mendadak gelisah. “Kau takut kakekmu tak menerima piringan hitam itu?”

Kini kereta telah bergerak.

Ia menolehku, lalu tersenyum tipis. “Bukan.” Ujarnya, terdengar agak tenang.

“Lalu, apa?”

Ia diam sejenak, menatapku agak lama. “Hanya, aku berpikir bukankah terlalu cepat untuk...” Ia mendadak terdiam, menggantungkan kata-katanya.

“Apa kita memikirkan hal yang sama?” ucapku.

“Memangnya apa yang kau pikirkan?” ia mengembangkan senyum.

Sekarang malah aku yang mendadak terdiam. Kualihkan padanganku ke depan, mencoba menghindarinya. Dari sudut mataku ia masih menatapku dengan rasa ingin tahu.

“Hei, Han Yuna, beritahu aku. Apa yang kaupikirkan?” godanya.

“Aku tidak memikirkan apa-apa.” Ujarku, masih tak mau menatapnya.

Kudengar ia terkekeh sebelum akhirnya menyandarkan punggung ke sandaran bangku. Kedua tangannya yang terlipat, ia letakkan di depan dada.

“Kau lucu.” Katanya, diselingi dengan tawa ringan.

Aku mencoba untuk tak mendengarkannya, meskipun aku sudah terlanjur mendengarkannya hingga membuat pipiku seakan terpanggang.

Beberapa saat kemudian, kereta berhenti untuk pertama kalinya di Stasiun Gongdeok. Pemuda itu pun mengangkat pinggang. Ia menatapku sejenak sembari tersenyum, sementara aku masih duduk di tempat. Perlu beberapa kali lagi kereta berhenti sebelum aku turun dan pulang ke goshiwon-ku.

Pemuda itu belum lagi beranjak dari tempat. Entah apa maunya, barangkali ia ingin aku mengucapkan kata ‘sampai bertemu lagi’, jadi aku mengangkat tangan hingga ke dada, lalu melambai secara canggung.

“Sampai bertemu lagi…”

Ia mengernyitkan kening. “Mengapa kau mengucapkan itu, seakan-akan kita hendak berpisah? Bukankah pikiran kita tadi sama?”

Aku menatapnya tak percaya.

Ia terkekeh sejenak, lalu tersenyum. “Ayo, kita menemui kakekku.” Ajaknya

Dan aku tak tahu lagi mau bereaksi seperti apa selain mengekorinya dengan perasaan tak terkira.[]

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
Similar Tags
Tak Segalanya Indah
707      477     0     
Short Story
Cinta tak pernah meminta syarat apapun
Dunia Saga
6084      1554     0     
True Story
There is nothing like the innocence of first love. This work dedicated for people who likes pure, sweet, innocent, true love story.
Damn, You!!
2967      1131     13     
Romance
(17/21+) Apa yang tidak dimilikinya? Uang, mobil, apartemen, perusahaan, emas batangan? Hampir semuanya dia miliki kecuali satu, wanita. Apa yang membuatku jatuh cinta kepadanya? Arogansinya, sikap dinginnya, atau pesonanya dalam memikat wanita? Semuanya hampir membuatku jatuh cinta, tetapi alasan yang sebenarnya adalah, karena kelemahannya. Damn, you!! I see you see me ... everytime...
Beautiful Sunset
840      525     3     
Short Story
Cinta dan Persahabatan. Jika kau memiliki keduanya maka keindahan sang mentari di ujung senja pun tak kan mampu menandinginya.
Vandersil : Pembalasan Yang Tertunda
395      289     1     
Short Story
Ketika cinta telah membutakan seseorang hingga hatinya telah tertutup oleh kegelapan dan kebencian. Hanya karena ia tidak bisa mengikhlaskan seseorang yang amat ia sayangi, tetapi orang itu tidak membalas seperti yang diharapkannya, dan menganggapnya sebatas sahabat. Kehadiran orang baru di pertemanan mereka membuat dirinya berubah. Hingga mautlah yang memutuskan, akan seperti apa akhirnya. Ap...
Peran Pengganti; Lintang Bumi
1778      785     10     
Romance
Sudah banyak cerita perjodohan di dunia ini. Ada sebagian yang akhirnya saling jatuh cinta, sebagian lagi berpisah dengan alasan tidak adanya cinta yang tumbuh di antara mereka. Begitu juga dengan Achala Annandhita, dijodohkan dengan Jibran Lintang Darmawan, seorang pria yang hanya menganggap pernikahannya sebagai peran pengganti. Dikhianati secara terang-terangan, dipaksa menandatangani su...
The watchers other world
2051      848     2     
Fantasy
6 orang pelajar SMA terseret sebuah lingkarang sihir pemanggil ke dunia lain, 5 dari 6 orang pelajar itu memiliki tittle Hero dalam status mereka, namun 1 orang pelajar yang tersisa mendapatkan gelar lain yaitu observer (pengamat). 1 pelajar yang tersisih itu bernama rendi orang yang suka menyendiri dan senang belajar banyak hal. dia memutuskan untuk meninggalkan 5 orang teman sekelasnya yang ber...
Oh, My Psychopaths CEO!
1140      739     2     
Romance
Maukah kau bersama seorang pembunuh gila sepertiku?
Nonsens
531      398     3     
Short Story
\"bukan satu dua, tiga kali aku mencoba, tapi hasilnya nonsens. lagi dan lagi gadis itu kudekati, tetap saja ia tak menggubrisku, heh, hasilnya nonsens\".
Itenerary
40970      5594     57     
Romance
Persahabatan benar diuji ketika enam manusia memutuskan tuk melakukan petualangan ke kota Malang. Empat jiwa, pergi ke Semeru. Dua jiwa, memilih berkeliling melihat indahnya kota Malang, Keringat, air mata, hingga berjuta rahasia, dan satu tujuan bernama cinta dan cita-cita, terungkap sepanjang perjalanan. Dari beragam sifat dan watak, serta perasaan yang terpendam, mengharuskan mereka tuk t...