Loading...
Logo TinLit
Read Story - Love Rain
MENU
About Us  

Kakeknya pun bergerak menuju phonograph sembari meminta Ahn Tae Young mengambil jus jeruk di dapur, pria tua itu tampak tak sabaran untuk memutar piringan hitam tersebut. Begitu, Ahn Tae Young pun bergegas pergi ke dapur.

Usai pria tua itu menyetel piringan hitam ke phonograph, lantunan musik yang mengembirakan membubung ke atas, lalu merayapi udara di sekitar. Sesaat kemudian, pria tua itu memejamkan mata. Masih berdiri di depan phonograph, ia mendengarkan suara dari benda berbentuk bunga terompet itu dengan kepala terangguk-angguk pelan bersamaan dengan bibir yang melengkung. Ia seakan tenggelam dalam lantunan musik itu, amat menghayati.

“Yuna-ssi,” panggilnya. Matanya masih tertutup.

Aku kaget ia menyebut namaku. Barangkali ia terganggu karena aku terus menatapnya.

“Kau tahu apa itu nostalgia?” tanyanya.

Dalam hati, aku merasa lega. Lalu, aku pun menjawab dengan agak ragu-ragu. “Rindu? Kerinduan terhadap kenangan yang menyenangkan, barangkali.”

Ia mengangguk, senyum semakin mengembang di wajahnya. “Saat ini aku sedang bernostalgia. Lagu ini yang diberi judul My One & Only Love mengingatkanku akan kenangan bertemu neneknya Tae Young untuk pertama kalinya.”

Jadi, aku pun mendengarkan celotehan pria tua itu.

“Kala itu hujan deras dan aku terjebak di sebuah kafe.” Kisahnya. Pria tua itu pun membuka matanya, menatap lurus ke pekarangan. Senyumnya masih tak mau luntur di wajahnya. “Bila hujan, kafe itu agak sepi. Aku yang sedang duduk di bangku tempat biasa kududuki sembari menunggu hujan gampang sekali merasa bosan, terlebih kafe itu terasa sunyi.

“Tak lama, seakan tahu bahwa aku perlu hiburan, piano milik kafe yang hampir-hampir tak pernah dimainkan, mendadak berbunyi. Aku pun tanpa sadar mencari lantunan nada yang lembut nan bersemangat itu. Memang benar lantunan itu dari piano milik kafe. Tapi, siapa wanita yang sedang menari-narikan jemarinya di atas tuts-tuts piano itu? Pikirku. Jadi, dengan rasa penasaran, aku pun beranjak dari tempat duduk dan mendekatinya.”

Ahn Tae Young kembali ke ruang bersantai bersama nampan yang berisi sebotol air berwarna oranye dan tiga gelas kaca. Ia meletakkan nampan di atas meja pendek, lalu duduk di sampingku.

“Pasti Kakek sedang bernostalgia, ya?” katanya, seakan hal itu sudah sering ia dengar.

Aku pun mengangguk. Begitu, pemuda itu juga ikut mendengarkan.

“Saat melihat wajah wanita itu, yang mana sedang menghayati setiap tuts yang ia ketuk, aku langsung jatuh hati padanya. Berikut dengan alunan nada yang ia buat. Sadar jika aku menghampirinya, ia membuka mata. Tanpa menghentikan jemarinya yang menari-nari, ia tersenyum—kala itu, siapa pun yang melihatnya tersenyum, pasti akan jatuh hati padanya. Ia pun bertanya padaku, ‘Ada apa?’. Aku pun menjawab dengan gugup karena melihat wajahnya yang terlalu cantik, ‘Hanya bertanya saja, lagu apa yang kau mainkan ini?’. Ia pun menjawab, ‘My One & Only Love’. ‘Oh, aku tak tahu lagu itu’, kataku secara jujur. ‘Kau tak tahu?’ ia terkaget, namun wajahnya masih tetap cantik. Sekali lagi aku menggeleng. Ia pun menghentikan jemarinya, lalu beranjak dari kursi piano. Kuperhatikan ia yang melangkah dengan anggun menuju salah satu kursi, diambilnya sesuatu dari dalam tasnya.”

Aku dan Ahn Tae Young masih setia mendengarkan kisah perjalanan cinta milik pria tua itu.

“Ia menolehku, ‘Kemarilah’, pintanya. Jadi aku pun menghampirinya. Benda yang ia pegang itu berbentuk persegi dan tipis, sampul benda itu bertuliskan Chick Corea: Now He Sings, Now He Sobs. Diserahkannya benda itu kepadaku, ia berkata bahwa itu adalah piringan hitam. Ia pun beralasan memberiku benda itu, agar aku tahu musik macam apa yang ia sukai.

“Tatkala hujan telah reda, ia pun bergegas menyampir tasnya di bahu dan akan pergi. Karena hal sekecil itu telah membuatku semakin jatuh hati padanya, aku pun menghentikannya. Kumintai nomor teleponnya. Siapa sangka setelah itu kami bisa menjadi sepasang suami-istri.”

Pria tua itu pun mengakhiri ceritanya yang romantik itu dengan tersenyum. Aku bisa merasakan betapa bahagianya ia saat sedang menerawangi masa lalunya.[]

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
Similar Tags
Wanna Be
6263      1730     3     
Fan Fiction
Ia dapat mendengar suaranya. . . Jelas sekali, lebih jelas dari suara hatinya sendiri. Ia sangat ingin terus dapat melihatnya.. Ia ingin sekali untuk mengatakan selantang-lantangnya Namun ia tak punya tenaga sedikitpun untuk mengatakannya. Ia sadar, ia harus segera terbangun dan bergegas membebaskan dirinya sendiri...
Move on
63      42     0     
Romance
Satu kelas dengan mantan. Bahkan tetanggan. Aku tak pernah membayangkan hal itu dan realistisnya aku mengalami semuanya sekarang. Apalagi Kenan mantan pertamaku. Yang kata orang susah dilupakan. Sering bertemu membuat benteng pertahananku goyang. Bahkan kurasa hatiku kembali mengukir namanya. Tapi aku tetap harus tahu diri karena aku hanya mantannya dan pacar Kenan sekarang adalah sahabatku. ...
HOME
338      252     0     
Romance
Orang bilang Anak Band itu Begajulan Pengangguran? Playboy? Apalagi? Udah khatam gue dengan stereotype "Anak Band" yang timbul di media dan opini orang-orang. Sampai suatu hari.. Gue melamar satu perempuan. Perempuan yang menjadi tempat gue pulang. A story about married couple and homies.
Here We Go Again
655      369     2     
Short Story
Even though it hurt, she would always be my favorite pain.
Cadence's Arcana
6430      1655     3     
Inspirational
Cadence, seorang empath, tidak suka berhubungan dengan orang lain. Ketika dia kalah taruhan dari kakaknya, dia harus membantu Aria, cewek nomor satu paling dihindari di sekolah, menjalankan biro jasa konseling. Segalanya datar-datar saja seperti harapan Cadence, sampai suatu saat sebuah permintaan klien membawanya mengunjungi kenangan masa kecil yang telah dikuburnya dalam-dalam, memaksanya un...
Dearest Friend Nirluka
1703      837     1     
Mystery
Kasus bullying di masa lalu yang disembunyikan oleh Akademi menyebabkan seorang siswi bernama Nirluka menghilang dari peradaban, menyeret Manik serta Abigail yang kini harus berhadapan dengan seluruh masa lalu Nirluka. Bersama, mereka harus melewati musim panas yang tak berkesudahan di Akademi dengan mengalahkan seluruh sisa-sisa kehidupan milik Nirluka. Menghadapi untaian tanya yang bahkan ol...
My Sunset
7542      1630     3     
Romance
You are my sunset.
Nina and The Rivanos
10432      2518     12     
Romance
"Apa yang lebih indah dari cinta? Jawabannya cuma satu: persaudaraan." Di tahun kedua SMA-nya, Nina harus mencari kerja untuk membayar biaya sekolah. Ia sempat kesulitan. Tapi kemudian Raka -cowok yang menyukainya sejak masuk SMA- menyarankannya bekerja di Starlit, start-up yang bergerak di bidang penulisan. Mengikuti saran Raka, Nina pun melamar posisi sebagai penulis part-time. ...
Kumpulan Quotes Random Ruth
2166      1138     0     
Romance
Hanya kumpulan quotes random yang terlintas begitu saja di pikiran Ruth dan kuputuskan untuk menulisnya... Happy Reading...
Trainmate
2838      1240     2     
Romance
Di dalam sebuah kereta yang sedang melaju kencang, seorang gadis duduk termangu memandangi pemandangan di luar sana. Takut, gelisah, bahagia, bebas, semua perasaan yang membuncah dari dalam dirinya saling bercampur menjadi satu, mendorong seorang Zoella Adisty untuk menemukan tempat hidupnya yang baru, dimana ia tidak akan merasakan lagi apa itu perasaan sedih dan ditinggalkan. Di dalam kereta in...