Loading...
Logo TinLit
Read Story - TRIANGLE
MENU
About Us  

Kemarin Arda nggak hanya mengajakku makan saja. Dia juga mengajakku ke toko buku. Ngomong-nogmong soal buku, ternyata dia suka buku juga. Katanya, orang yang membuatnya jatuh cinta sama buku adalah J. K. Rowling. Kemarin dia juga mengajakku ke sebuah tempat, semacam café books gitulah. Saking asyiknya baca, sampai kami lupa waktu.

Dan jadilah semalam aku kena omel Mama gara-gara magrib baru nyampek rumah. Dan kalian tahu alasanku apa? Salah jurusan bus dan akhirnya nyasar di Kelapa Gading. Yang notabene jauhnya agak lumayan dari rumahku yang ada di Pondok Indah.

Asal tahu saja, sebenarnya aku semalam minta Arda menurunkanku di depan kompleks. Tadinya Arda menolak dan mau mengantarku sampai rumah. Bahkan dia mau minta maaf segala sama Mama gara-gara antar pulang anaknya kemaleman.

Tapi akhirnya Arda mau menurunkanku di depan kompleks setelah aku paksa. Kalau sampai Mama tahu aku pulang magrib sama cowok, bisa habis aku. Dan sudah bisa dipastikan sebaik apa pun Arda, Mama akan langsung bilang nggak suka. Mama itu jadi protektif banget padaku masalah cowok setelah kasus Rafa.

Nggak rela dong, cowok sekeren Arda batal mendekatiku gara-gara Mama yang super duper galak. Dimata Mama tuh cowok baik cuma Rafa. Bahkan saat aku cerita kami putus, Mama malah menuduhku yang selingkuh. Susah payah aku meyakinkan Mama kalau Rafa-lah yang selingkuh. Yang akhirnya Mama percaya setelah memergoki Rafa jalan berdua cewek di PIM.

Kembali ke Arda. Kalian tau nggak, sih? Pagi ini dia jemput aku ke rumah. Dan saat ini sedang di interogasi sama Mama di teras. Ya, mungkin Mama masih trauma dengan kejadian Rafa. Yang menurut kacamatanya adalah cowok baik. Kalau dilihat secara penampilan, Arda kan memang jauh dibawah Rafa. Terlihat lebih urakan. Bajunya nggak pernah masuk dan rambutnya yang berwarna dark brown itu.

“Ma, udah dong tanya-tanyanya. Tara bisa telat nih.” Aku menghampiri Mama yang duduk berhadapan dengan Arda di teras. Mama memandang Arda sekali lagi dengan tatapan tajam. Sedangkan wajah Arda terlihat masam.

“Ya sudah. Hati-hati kalian.” Pesan Mama akhirnya. Aku pamit kemudian mencium kedua pipi Mama.

“Berangkat dulu ya, Tan.” Arda menyalami Mama. Mama hanya menjawab dengan gumaman. Aku melirik Mama sekilas kemudian mengikuti Arda yang berjalan menuju mobilnya.

“Tara?” Panggil Mama sesaat sebelum aku masuk ke mobil Arda.

“Ya, Ma.”

“Jangan pulang telat lagi. Mama nggak suka.” Kata Mama tajam.

Sumpah, tengkukku terasa dingin melihat tatapan Mama. Sepertinya Mama sudah tahu kalau kemarin aku pulang telat gara-gara pergi sama Arda.

“Iya, Ma. Assalamu’alaikum.” Aku menyudahi intimidasi dari Mama dengan segera masuk ke mobil.

Untuk beberapa saat suasana di mobil hening. Tatapan Arda fokus ke jalanan. Ada yang aneh dengan sikapnya. Aku benar-benar takut kalau dia tersinggung dengan apa yang dikatakan Mama tadi?yang entah itu karena apa aku juga nggak tahu?dan Arda jadi membenciku. Duuh. Masa iya sih layu sebelum berkembang? Halah, jadi dangdut begini.

“Kamu ditanya apa aja sama Mama?” Akhirnya aku nggak tahan juga untuk nggak bertanya.

“Biasalah. Namanya juga anak ceweknya mau dibawa.” Jawab Arda santai. Dia menatapku sesaat dan memamerkan senyum Tailor Lautner-nya itu.

“Bener?” Aku menatapnya ragu.

“Percaya deh, Ra. Segalak apapun Mama kamu, nggak ada setengah dari galaknya Mamaku.” Jawab Arda. Wajahnya sedikit lebih cerah. Tapi aku masih belum percaya. Nggak mungkin nggak ada apa-apa kalau melihat wajah Arda yang sempat muram sewaktu meninggalkan rumahku tadi.

----

Entah kenapa, sejak hubunganku dengan Rafa berakhir, aku merasa seperti orang asing di sekolahku sendiri. Semua mata menatap aneh ke arahku. Seperti yang sudah sering kubilang. Ada yang menatap kasihan, tatapan simpati, bahkan tatapan melecehkan?seakan-akan mereka bilang ‘syukurin lo diputusin Rafa’.

Nafsu makanku tiba-tiba hilang. Kalau saja aku belum terlanjur memesan nasi Soto yang sekarang hanya kuaduk-aduk tanpa berminat makan. Dan kalau saja perutku nggak melilit gara-gara tadi pagi nggak nafsu makan juga, gara-gara WhatsApp dari Arda yang mengatakan kalau dia sedang dalam perjalanan menuju rumah untuk menjemputku berangkat sekolah, pasti aku nggak akan berada di kantin sekarang. Dan nggak perlu melihat tatapan-tatapan itu.

Nasi yang tadinya akan kusuapkan ke mulut berhenti diudara. Aku mencium bau yang selama dua tahun ini sangat kukenal. Bau parfum Rafa. Aku mendongak. Meletakkan kembali sendok ke mangkuk. Nafsu makanku sekarang benar-benar menghilang. Rafa duduk di depanku dengan tatapan tajamnya. Tanpa bisa kucegah, dadaku berdegup kencang.

Aku bisa mendengar dengan jelas kasak-kusuk dari manusia-manusia yang ada di dalam kantin. Kemana sih perginya Lyana disaat aku berada dalam situasi terancam seperti ini?

“Ada masalah?” Aku bertanya dengan nada dingin.

“Aku denger kamu deket sama Arda. Apa itu benar?” Tanya Rafa dengan nada tajam juga.

Tunggu? Apa maksudnya ini? Kenapa dia bertanya padaku soal hal itu. Dan lihatlah, tatapannya benar-benar menakutkan. Aku pernah melihat tatapan itu saat dia berhadapan dengan Marvin?kasih tak sampaiku semasa SMP yang kebetulan adalah sahabat Rafa?yang setahun lalu pernah menemuiku.

“Apa itu penting buat kamu?” Sekali lagi aku bertanya.

Rafa bergeming. Aku bisa melihat dia membuka mulut siap menjawab pertanyaanku. Tapi niat itu diurungkannya. Kemudian dia berdiri dan meninggalkanku tanpa sepatah kata pun. Dasar aneh!

 

----

 

Tags: twm18 twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • annis0222

    Thank you, kakak.... Cerita kakak lebih keren. Jadi minder... ????

    Comment on chapter SATU
  • dede_pratiwi

    nice story :)

    Comment on chapter SATU
Similar Tags
AROMA MERDU KELABU
2761      995     3     
Romance
Secret Garden
331      278     0     
Romance
Bagi Rani, Bima yang kaya raya sangat sulit untuk digapai tangannya yang rapuh. Bagi Bima, Rani yang tegar dan terlahir dari keluarga sederhana sangat sulit untuk dia rengkuh. Tapi, apa jadinya kalau dua manusia berbeda kutub ini bertukar jiwa?
Untouchable Boy
689      475     1     
Romance
Kikan Kenandria, penyuka bunga Lily dan Es krim rasa strawberry. Lebih sering dikenal dengan cewek cengeng di sekolahnya. Menurutnya menangis adalah cara Kikan mengungkapkan rasa sedih dan rasa bahagianya, selain itu hal-hal sepele juga bisa menjadi alasan mengapa Kikan menangis. Hal yang paling tidak disukai dari Kikan adalah saat seseorang yang disayanginya harus repot karena sifat cengengnya, ...
You Are The Reason
2301      941     8     
Fan Fiction
Bagiku, dia tak lebih dari seorang gadis dengan penampilan mencolok dan haus akan reputasi. Dia akan melakukan apapun demi membuat namanya melambung tinggi. Dan aku, aku adalah orang paling menderita yang ditugaskan untuk membuat dokumenter tentang dirinya. Dia selalu ingin terlihat cantik dan tampil sempurna dihadapan orang-orang. Dan aku harus membuat semua itu menjadi kenyataan. Belum lagi...
Deepest
1111      661     0     
Romance
Jika Ririn adalah orang yang santai di kelasnya, maka Ravin adalah sebaliknya. Ririn hanya mengikuti eskul jurnalistik sedangkan Ravin adalah kapten futsal. Ravin dan Ririn bertemu disaat yang tak terduga. Dimana pertemuan pertama itu Ravin mengetahui sesuatu yang membuat hatinya meringis.
Black Lady the Violinist
16328      2884     3     
Fantasy
Violinist, profesi yang semua orang tahu tidak mungkin bisa digulati seorang bocah kampung umur 13 tahun asal Sleman yang bernama Kenan Grace. Jangankan berpikir bisa bermain di atas panggung sebagai profesional, menyenggol violin saja mustarab bisa terjadi. Impian kecil Kenan baru kesampaian ketika suatu sore seorang violinist blasteran Inggris yang memainkan alunan biola dari dalam toko musi...
Romantice And Yearn
5330      1702     3     
Romance
Seorang gadis yang dulunya bersekolah di SMA Garuda Jakarta, kini telah menjadi mahasiswa di Universitas Indonesia. Banyak kenangan yang ia jalani di masa SMA. Mulai awal ia masuk dan bertemu dengan lelaki yang bernama Ray. Hari-harinya selalu di warnai dengan kehadiran Ray yang selalu memberikan kejutan yang tak terduga hingga akhirnya jatuh hati juga pada Ray. Namun tak ada suatu hubungan yang ...
Babak-Babak Drama
487      337     0     
Inspirational
Diana Kuswantari nggak suka drama, karena seumur hidupnya cuma diisi itu. Ibu, Ayah, orang-orang yang cuma singgah sebentar di hidupnya, lantas pergi tanpa menoleh ke belakang. Sampai menginjak kelas 3 SMP, nggak ada satu pun orang yang mau repot-repot peduli padanya. Dian jadi belajar, kepedulian itu non-sense... Tidak penting! Kehidupan Dian jungkir balik saat Harumi Anggita, cewek sempurna...
Tentang Kita
2005      849     1     
Romance
Semula aku tak akan perna menduga bermimpi pun tidak jika aku akan bertunangan dengan Ari dika peratama sang artis terkenal yang kini wara-wiri di layar kaca.
SATU FRASA
16075      3380     8     
Romance
Ayesha Anugrah bosan dengan kehidupannya yang selalu bergelimang kemewahan. Segala kemudahan baik akademis hingga ia lulus kuliah sampai kerja tak membuatnya bangga diri. Terlebih selentingan kanan kiri yang mengecapnya nepotisme akibat perlakuan khusus di tempat kerja karena ia adalah anak dari Bos Besar Pemilik Yayasan Universitas Rajendra. Ayesha muak, memilih mangkir, keluar zona nyaman dan m...