Loading...
Logo TinLit
Read Story - NADA DAN NYAWA
MENU
About Us  

Kabar buruk menimpa keluarga Vanno. Bisnis keluarga Vanno di ujung tanduk. Ia terancam tidak bisa melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran. Impiannya terasa hampir sirna begitu saja. Ia terlihat begitu cemas dan putus asa.

            Nathan melihat Vanno yang sedang melamun di kamarnya. Ia merasakan ada sesuatu buruk menimpa sahabatnya itu. Ia berusaha untuk mencari tahu sebenarnya.

            “Van…! Vanno!” Teriak Nathan dengan suara nyemprengnya.

            Vanno masih saja terdiam melamun duduk di meja belajar. Nathan pun akhirnya langsung masuk. Ia mempunyai firasat tidak baik terhadap sahabatnya yang paling dekat diantara yang lain.

            “Nathan!” Pekik Vanno. “Semenjak kapan kamu nonggol seperti hantu?”

            “Hadeh! Dari tadi aku panggilin kamu sampai pita suara ini hampir putus!”Pekik Nathan.

            “Maaf dech, Bro!”Lirih Vanno.

            “Kamu kenapa, Van?”Selidik Nathan.

            Lalu Vanno menceritakan semuanya ke Nathan tentang usaha keluarganya yang di ambang kebangkrutan. Vanno merasa sangat putus asa tidak bisa berjuang meraih impiannyanya bersama. Nathan merasa simpati dengan keadaan Vanno. Dia pun beritikad untuk membantu Vanno.

            Vanno tidak bisa berkata apa-apa dengan kebaikan Nathan. Nathan seperti malaikat tanpa sayap. Dia sahabat sejati yang dikirim Tuhan. Bahkan Vanno merasa bersyukur telah bersahabat dengan Nathan.

            Vanno memeluk Nathan. Ia terharu dengan sikap Nathan. Dia merasa kehangatan dalam ikatan persahabatan.

***&&&***

            Nathan mencoba untuk menghubungi bokapnya. Ia ingin meminta bantuan untuk sahabatnya Vanno. Namun, kali ini bokapnya susah di hubungi. Karena ada di Pedalaman Kalimantan.

            Nathan pun mencoba mengecek saldo tabungannya. Dia ingin membantu keluarga Vanno dalam bisnis yang di ujung tanduk. Dan, ternyata sama saja kalau uang segitu mana mungkin cukup bantu.

            Keluarga Vanno mengalami kebangkrutan dikarenakan keluarga Gendis yang mengambil semua investasi. Vanno merasa bersalah terhadap keputusannya. Dia merasa ingin menyerah dalam impiannya. Dia memikirkan bagaimana bisa tanpa uang, karena dia merasa otaknya juga pas-pasan. Syukur-syukur dia bisa masuk di Universitas Airlangga Surabaya dan beruntungnya diterima di FK. Namun, terasa hancur dan tidak tersisa. Dia merasa tidak sanggup untuk menyelesaikan kuliahnya karena biaya yang cukup besar. Mulai SPP, Praktek, Kost , makan dan lain-lain. Dia merasa harus mengakhiri impiaanya dan kembali ke Pulau Bali membantu untuk membenahi bisnis bokapnya.

            Vanno mencoba meyakinkan diri dan berserah terhadap Tuhan. Dia juga berharap ada mukjizar yang datang. Jika tidak dia akan berhenti dalam mimpinya.

            Semalaman Vanno melakukan ritual atau lebih tepatnya sembhayang menurut kepercayaannya. Dia terus melakukan pujanya di dalam kamar kostnya. Ia melakukan dengan begitu khusyuk agar doanya didengar Tuhan.

***&&&***

            “Do-do-do-la-la-parapam-pam” Terdengar suara Nathan menyanyi tanpa nada.

            Nathan pun menuju ke kamar kost Vanno. Dia berharap Vanno harus mendengar kabar baik. Dia kan sempat mengikuti audisi badminton di kampusnya. Dan, kabarnya kalau Vanno berhasil lolos masuk menjadi atlit nasional mewakili kampusnya dalam perlombaan bulan depan di Jakarta. Nathan sangat bersemangat memberikan kabar itu.

            Nathan mengetuk pintu Vanno. Namun, Vanno masih belum membuka pintu kamarnya. Nathan semakin lantang memanggil Vanno. Karena kabar baik harus segera donk dikasih tahu.

            “Van! Vanno!!!”

            Vanno membukakan pintu dengan muka begitu kucel, meskipun sekarang hari minggu tetep saja Nathan selalu bangun pagi. Nathan memang sudang terbiasa bangun pagi-pagi buta. Dan, setiap pagi selalu saja dia memainkan pianonya untuk mengawali hari-harinya. Ia selalu memainkan lagu dari soundtrack titanic.

            “Ada apa, Nat?” Tanya Vanno seraya mengucek-ucek matanya.

            “Van, ada kabar baik buat kamu!” Pekik Nathan pemilik suara nyempreng.

            “Kabar baik apa?” Gumam Vanno. “Aduh penasaran jadinya , Bro!”

            Nathan menarik napas panjang dan menghembuskan. Lalu ia menunjukkan hasil audisi sebagai atlit badminton. Dan, Vanno langsung melongo melihat hasil audisi itu.

            Vanno merasa sangat bahagia. Dia merasa doanya didengar oleh Tuhan. Dia juga membaca kalau dia mendapatkan fasilitas bebas bayar spp plus biaya praktek. Jika dia berhasil lolos dalam perlombaan besok. Dia akan mendapatkan rekomendasi bekerja di Rumah Sakit Internasional Surabaya.

            “Nathan, ini memang rencana Tuhan yang terindah menurutku. Bahkan aku merasa kalau Tuhan memang menakdirkan aku untuk memberikan kebahagiaan dalam menyembuhkan orang. Aku merasa jiwaku terpanggil agar aku tetap melakukan kebaikan dan impian sosial. Dan, aku takkan pernah menyia-nyiakan kesempatan emas.” Kata Vanno.

            “Iya, Bro. Ini memang kejaiban Tuhan. Karena Tuhan tidak akan pernah tidur. Jika niat kita baik, maka Tuhan akan memberikan kemudahan.”Balas Nathan.

            “Bro, doain ya.” Ujar Vanno.

            “Pasti donk bro Vanno.” Balas Nathan.

            “Ini sangat adil. Bahkan ini hadiah terindah dari Tuhan. Tuhan maafkan aku jika pernah mengeluh terhadapmu.”Batin Vanno.

            Nathan merasa begitu lega kalau sahabatnya masih bisa meraih impiannya. Dia akan berdoa agar semua sahabat dan orang terdekatnya ikut bahagia. Karena kebahagiaan itu sederhana. Kebahagiaan tidak hanya diukur dari sebuah materi. Namun, melihat sahabat tersenyum dan melunturkan kesedihannya. Itu yang membuat kebahagian yang cukup sederhana.

***&&&***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
A - Z
3111      1056     2     
Fan Fiction
Asila seorang gadis bermata coklat berjalan menyusuri lorong sekolah dengan membawa tas ransel hijau tosca dan buku di tangan nya. Tiba tiba di belokkan lorong ada yang menabraknya. "Awws. Jalan tuh pake mata dong!" ucap Asila dengan nada kesalnya masih mengambil buku buku yang dibawa nya tergeletak di lantai "Dimana mana jalan tuh jalan pakai kaki" jawab si penabrak da...
Arloji Antik
427      283     2     
Short Story
"Kalau langit bisa dikalahkan pasti aku akan ditugaskan untuk mengalahkannya" Tubuh ini hanya raga yang haus akan pengertian tentang perasaan kehidupan. Apa itu bahagia, sedih, lucu. yang aku ingat hanya dentingan jam dan malam yang gelap.
Aku menunggumu
4536      955     10     
Romance
Cinta pertamaku... dia datang dengan tidak terduga entahlah.Sepertinya takdirlah yang telah mempertemukan kami berdua di dunia ini cinta pertamaku Izma..begitu banyak rintangan dan bencana yang menghalang akan tetapi..Aku Raihan akan terus berjuang mendapatkan dirinya..di hatiku hanya ada dia seorang..kisah cintaku tidak akan terkalahkan,kami menerobos pintu cinta yang terbuka leb...
Story of April
2669      942     0     
Romance
Aku pernah merasakan rindu pada seseorang hanya dengan mendengar sebait lirik lagu. Mungkin bagi sebagian orang itu biasa. Bagi sebagian orang masa lalu itu harus dilupakan. Namun, bagi ku, hingga detik di mana aku bahagia pun, aku ingin kau tetap hadir walau hanya sebagai kenangan…
Senja Belum Berlalu
4183      1467     5     
Romance
Kehidupan seorang yang bernama Nita, yang dikatakan penyandang difabel tidak juga, namun untuk dikatakan sempurna, dia memang tidak sempurna. Nita yang akhirnya mampu mengendalikan dirinya, sayangnya ia tak mampu mengendalikan nasibnya, sejatinya nasib bisa diubah. Dan takdir yang ia terima sejatinya juga bisa diubah, namun sayangnya Nita tidak berupaya keras meminta untuk diubah. Ia menyesal...
Mimpi Milik Shira
532      302     6     
Short Story
Apa yang Shira mimpikan, tidak seperti pada kenyataannya. Hidupnya yang pasti menjadi tidak pasti. Begitupun sebaliknya.
Melawan Tuhan
2945      1111     2     
Inspirational
Tenang tidak senang Senang tidak tenang Tenang senang Jadi tegang Tegang, jadi perang Namaku Raja, tapi nasibku tak seperti Raja dalam nyata. Hanya bisa bermimpi dalam keramaian kota. Hingga diriku mengerti arti cinta. Cinta yang mengajarkanku untuk tetap bisa bertahan dalam kerasnya hidup. Tanpa sedikit pun menolak cahaya yang mulai redup. Cinta datang tanpa apa apa Bukan datang...
Aku Biru dan Kamu Abu
848      491     2     
Romance
Pertemuanku dengan Abu seperti takdir. Kehadiran lelaki bersifat hangat itu benar-benar memberikan pengaruh yang besar dalam hidupku. Dia adalah teman curhat yang baik. Dia juga suka sekali membuat pipiku bersemu merah. Namun, kenapa aku tidak boleh mencintainya? Bukannya Abu juga mencintai Biru?
Semu, Nawasena
10458      3189     4     
Romance
"Kita sama-sama mendambakan nawasena, masa depan yang cerah bagaikan senyuman mentari di hamparan bagasfora. Namun, si semu datang bak gerbang besar berduri, dan menjadi penghalang kebahagiaan di antara kita." Manusia adalah makhluk keji, bahkan lebih mengerikan daripada iblis. Memakan bangkai saudaranya sendiri bukanlah hal asing lagi bagi mereka. Mungkin sudah menjadi makanan favoritnya? ...
Surat untuk Tahun 2001
5776      2272     2     
Romance
Seorang anak perempuan pertama bernama Salli, bermaksud ingin mengubah masa depan yang terjadi pada keluarganya. Untuk itu ia berupaya mengirimkan surat-surat menembus waktu menuju masa lalu melalui sebuah kotak pos merah. Sesuai rumor yang ia dengar surat-surat itu akan menuju tahun yang diinginkan pengirim surat. Isi surat berisi tentang perjalanan hidup dan harapannya. Salli tak meng...