Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hunch
MENU
About Us  

Sierra menjalani hari-harinya seperti biasa. Ia kembali sibuk dengan persiapan untuk menghadiri dinner, variety show, talk show, dan berbagai acara selebritas lainnya. Ia bahkan terkadang mulai terjun dalam dunia jurnalistik. Terkadang, ia mengisi beberapa rubric motivasi di majalah ataupun surat kabar dari kelas lokal, nasional, hingga yang internasional seperti Elle, Vogue, dan Bazaar.

                Hubungannya dengan Dylan tidak terlalu bermasalah. Sejak percakapan di restoran terakhir kali, mereka memutuskan untuk tetap menjalin hubungan mereka sebagai teman. Terkadang Dylan masih berpasangan dengan Sierra dalam beberapa variety show.

***

                Di hari yang panas terik di bulan Agustus, Sierra menerima Sina email dari sebuah perusahaan media yang cukup berpengaruh di Tiongkok. Perusahaan itu memproduksi surat kabar yang terbit setiap hari dan mencakup berita dari seluruh daratan China. Halaman-halaman depan surat kabar tersebut biasa diisi dengan opini, berita, atau isu yang diperkirakan akan hot di mata pembaca. Surat kabar yang bernama CN-News ini sudah mulai diterbitkan sejak tahun 2009. Sekitar sepuluh tahun yang lalu.

                Sierra membuka email yang dikirimkan kepadanya itu. Ia membacanya sekilas, dan dengan segera mengetahui intinya. Jadi, ia diminta untuk mengisi rubrik opini mengenai motivasi kerja keras, bangkit dari keterpurukan, atau semacamnya. Sierra sendiri tidak yakin ia dapat membuat opini dan argumentasi yang bagus mengenai kasus ini, namun sepertinya tak ada salahnya untuk mencoba sesuatu yang baru. Maka, Sierra pun segera membalas Sina email berisi proposal itu untuk menyatakan kesanggupannya dalam mengisi rubrik opini.

                Sierra berpijak di lantai dasar kantor redaksi CN-News. Gedung setinggi dua belas tingkat ini adalah markas para jurnalis, editor, sampai fotografer dari CN-News. Ia membawa map folder yang berisi hardcopy naskah opininya. Ia tak tahu apakah tulisannya ini akan berguna atau tidak, apakah akan dilirik oleh para editor atau tidak, namun setidaknya ia ingin mencoba. Sepertinya dunia jurnalistik cukup menyenangkan jika kau bekerja dengan profesionalitas.

                "Permisi, Tuan. Saya Sierra Li. Saya mendapatkan kiriman proposal melalui Sina Email kemarin lusa. Di mana saya bisa menemui seseorang yang akan menguruskan naskah saya?" tanya Sierra kepada satpam yang berjaga di depan pintu masuk gedung CN-News.

                "Oh… Nona Li, Anda dapat menuju ke lantai 6, dan silahkan mengutarakan tujuan Anda datang ke kantor ini kepada security yang berjaga di samping lift. Maka ia akan mengantarkan Anda menuju ruang editor," jawab satpam tersebut dengan lugas. Sierra segera menuju ke lift setelah mengucapkan terima kasih dengan cepat kepada satpam tersebut.

                Sesampainya di ruang editor, seorang wanita paruh baya yang mengenakan seragam CN-News menyambutnya dengan ramah. "Selamat datang di kantor redaksi kami, Nona Li. Saya adalah editor yang mengurus naskah Anda, Zhang Mei. Anda dapat memanggil saya Nyonya Zhang. Silahkan, duduk di sini. Maafkan kondisi kantor kami yang sangat ramai dan berantakan ini," kata Nyonya Zhang cepat sambil berjalan dengan langkah lebar-lebar. Nyonya Zhang menarik sebuah kursi di depan meja kerjanya, dan Sierra segera duduk di kursi itu.

                Sierra memandangi dinding kantor itu yang dihiasi dengan berbagai foto-foto panorama. Ada danau, sungai, teluk, lembah, gemerlap kota, hingga kondisi lalu lintas China bagian timur saat macet. Sierra melihat sepertinya Nyonya Zhang sedang berkutat pada hardcopy yang Sierra serahkan barusan. Maka, mungkin tak ada salahnya jika Sierra melihat-lihat dahulu foto-foto yang terpajang di dinding kantor ini.

                "Nyonya Zhang, dapatkah saya melihat foto-foto yang terpajang di sepanjang dinding kantor ini? Saya merasa tertarik dengan beberapa di antaranya," ujar Sierra.

                "Oh… tentu saja. Anggap saja ini sebagai daerahmu sendiri," jawab Nyonya Zhang dengan ramah, kemudian ia kembali berfokus pada naskah yang baru saja didapatkannya.

                Sierra berjalan-jalan dengan santai di tepi kantor tersebut sambil melihat-lihat foto yang dipajang di sana. Semua foto-foto yang terpajang di situ sepertinya baru diambil dalam beberapa bulan terakhir ini. Feeds dan gaya pemotretannya khas dan menyegarkan. Tak heran surat kabar ini menjadi begitu laris, karena hanya melihat dari foto-foto yang diambil oleh fotografernya sepertinya layoutnya juga menarik perhatian khalayak.

                Setelah Nyonya Zhang selesai membaca naskah Sierra, ia segera menemani Sierra melihat-lihat kantor sebelum mendiskusikan naskah tersebut dengan Sierra. Ia menjelaskan sedikit mengenai desain interior kantor, kinerja para fotografer dan jurnalis, serta berbagai hal teknis lainnya mengenai tim redaksi CN-News.

                Di antara barisan foto-foto yang tergantung di dinding itu, Sierra melihat foto jalan raya utama yang terletak di kota Sichuan. Ia memandangi foto itu sedikit lama, lebih lama dari foto-foto lainnya.

                "Rupanya jalanan ini masih seperti dulu, tak ada yang berubah. Masih sama seperti saat terakhir kali aku meninggalkan kota Sichuan," gumam Sierra, ia melihat foto tersebut yang segera membangkitkan kenangan masa lalunya.

                "Yeah… sepertinya begitu. Namun, siapa yang menyangka ternyata di kawasan pusat pertokoan ini pernah terjadi kecelakaan yang membuat seluruh penduduk kota merinding ngeri," sahut Nyonya Zhang.

                Sierra menoleh ke arah Nyonya Zhang. "Kecelakaan apa?"

                "Apakah kau tidak tahu? Kupikir jika kau telah lama berdomisili di kota tersebut, kau pasti mengetahui peristiwa ini. Waktu itu, sekitar tiga atau empat tahun yang lalu, terjadi kecelakaan angkutan umum yang mengerikan. Entah mungkin supir angkutan itu sedang mabuk atau bagaimana. Kecelakaan itu memang tidak menimbulkan korban jiwa, namun semua netizen yang menonton beritanya di media massa mengkritisi orang-orang yang hadir di sekitar tempat itu…" jelas Nyonya Zhang.

                Hmm… apa itu tidak terdengar seperti peristiwa kecelakaan angkutan umum yang kualami beberapa tahun yang lalu? Aku harus mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. "Apa yang mereka kritik?" tanya Sierra penasaran.

                "Yeah… sepertinya itu merujuk pada orang-orang yang enggan menolong gadis SMA yang tertindih di dasar angkutan. Mereka semua berpikir bahwa gadis tersebut pastilah sudah tidak tertolong. Hanya dengan kesimpulan itu, mereka memutuskan untuk tidak menolong gadis itu," jawab Nyonya Zhang.

                Oh… jadi orang-orang tidak menolongku karena mereka pikir aku sudah mati, eh? Bagaimana pun juga bukankah mayat tetap harus diselamatkan? Pikir Sierra dengan kesal.

                "Namun, ternyata ada seorang pemuda yang bersedia menolong gadis itu. Yeah… sungguh keajaiban jika masih ada orang yang seperti itu. Kejadian itu sangat mengerikan. Rasanya mustahil ia bisa diselamatkan. Namun sepertinya takdir belum menghendaki gadis tersebut meninggal dunia…" lanjut Nyonya Zhang.

                Sierra langsung penasaran ketika mendengar pernyataan tersebut. "Hah… jadi kau juga mengetahui alur peristiwanya sampai gadis tersebut ditolong oleh seorang pria? Ehm… apa kau mengetahui siapa pria itu? Atau bagaimana rupanya?" tanya Sierra dengan semangat yang meluap-luap.

                "Aku tentu tidak mengenali pria tersebut. Namun, seingatku salah satu fotografer kami masih mempunyai berkas fotonya, ketika pria tersebut menolong gadis SMA yang menjadi korban kecelakaan. Omong-omong, mengapa kau sepertinya semangat sekali saat mendapatkan informasi ini?" tanya Nyonya Zhang penasaran.

                "Ehm…" Sierra berpikir sebentar. Mungkin sebaiknya ia tidak menyebutkan bahwa dirinyalah gadis SMA itu. "Uhm… jadi, kemungkinan besar temanku adalah gadis SMA itu, karena sepertinya kisahnya sama persis. Dan dia hingga saat ini masih mencari pria yang menolongnya saat kecelakaan itu," jelas Sierra.

                "Oh… rupanya kau mengenal si korban. Baiklah, aku akan membantumu menemukan beberapa petunjuk dengan senang hati. Ikut aku untuk menemui fotografer," sahut Nyonya Zhang dengan ramah. Ia segera berjalan di depan Sierra dan menghampiri meja salah seorang fotografernya.

                "Mr. Chen, apakah kau masih menyimpan file-file foto yang diambil dalam empat tahun yang lalu? Kurasa kita kedatangan tamu yang memerlukan salah satunya," ujar Nyonya Zhang dengan cepat.

                "Empat tahun yang lalu? Yeah… sepertinya aku masih menyimpannya. Tunggu sebentar… ah! Ini dia… tahun 2013?" sahut fotografer tersebut sambil terus meng-scroll laman komputernya.

                "Ok. Ehm… kau masih menyimpan foto saat jurnalis-jurnalis kita sedang meliput kecelakaan angkutan umum di jalan raya utama Sichuan pada tahun itu?" tanya Nyonya Zhang.

                "Oh… tentu saja. Itu peristiwa yang sangat menginspirasiku, ketika seorang pria muda menolong gadis yang semua orang kira ia sudah meninggal. Waw... sweet love. Ehm… ini dia," ujar Mr. Chen sambil menghadapkan layar komputernya pada Nyonya Zhang.

                "Ah… sepertinya ini. Sierra, apakah maksudmu ini foto yang kau butuhkan?" tanya Nyonya Zhang setelah ia menemukan foto yang diincarnya.

                Sierra memperhatikan foto yang ditunjukkan Nyonya Zhang itu dengan seksama. Ia merasa sepertinya ia familier dengan sosok itu. Sierra mengerutkan keningnya sambil berusaha mengingat-ingat siapa pria tersebut. Dan ternyata, sepertinya itu… bukankah itu… mirip sekali dengan Dylan?

                Sierra berusaha mengatur pikirannya yang tak keruan. Ia berusaha mengatur nafasnya sebelum akhirnya ia berkata kepada fotografer tersebut. "Mr. Chen, dapatkah kau mengirimkan foto itu melalui akun Weibo ataupun Sina email-ku?" tanya Sierra.

                "Oh… tentu saja, senang membantumu. Apa akun nama Sina email-mu?" sahut Mr. Chen ramah.

                Setelah Sierra memberitahukan nama email-nya, ia segera meminta ijin pulang kepada Nyonya Zhang. "Nyonya, ada beberapa hal yang harus segera kuurus. Ini hal-hal yang benar-benar penting. Aku tak bisa mengulur-ulur waktu lagi. Jika ada urusan lebih lanjut mengenai naskahku silahkan hubungi aku melalui Sina email seperti biasa. Aku harus pulang terlebih dahulu," pamit Sierra dengan terburu-buru.

                "Baiklah. Semoga keberuntungan menyertaimu," jawab Nyonya Zhang sambil melihat punggung Sierra yang semakin menjauh dan berjalan menuju lift.

***

                Sierra memang telah lama memiliki firasat mengenai Dylan. Ia selalu berpikir bahwa sepertinya mereka pernah bertemu sebelum pertemuan di BFA. Namun, ia tak pernah benar-benar yakin bahwa Dylan-lah pria yang menolongnya saat kecelakaan angkutan umum itu. Mengapa ia tidak dari dulu menerima pernyataan perasaaan Dylan? Jika ia merespons hal tersebut sekarang juga, apakah hal itu masih dikatakan terlambat? Apakah Dylan masih dapat menerimanya?

How do you feel about this chapter?

1 0 0 0 1 0
Submit A Comment
Comments (27)
  • aisalsa09

    Biasanya remaja hits now pake latar Korea, tapi ini China. Suka. Smua aku suka sih, yg penting mah baca novel dan nonton drama, wkwk

    Comment on chapter BAB 4 Lost Due to Hurry
  • NinaKim

    Bagus ceritanya, aku suka. Kalimat yang digunakan juga enak untuk dibaca, dan tidak kaku. Semangat ya, semoga menang

    Comment on chapter BAB 2 Meeting With Old Classmate
  • Jpriscilla

    Cool. Gayanya kayak K-Fiction versi C-Drama gituuu... Suka konsepnya. Grammarnya juga matang. Semoga menang, yaaa

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • Laniwati

    Good job kita lanjut Bab berikut
    Sampai jumpa di bab berikutnya

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • dsantoso78

    Bagus, ceritanya ringan dan mudah dipahami

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • rara_el_hasan

    suka.. suka.. masuk list baca

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • dede_pratiwi

    Dylan jd inget film f4 2018. Xixixixi. Suka latar belakang novelnya. Fighting

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
Similar Tags
Until The Last Second Before Your Death
513      371     4     
Short Story
“Nia, meskipun kau tidak mengatakannya, aku tetap tidak akan meninggalkanmu. Karena bagiku, meninggalkanmu hanya akan membuatku menyesal nantinya, dan aku tidak ingin membawa penyesalan itu hingga sepuluh tahun mendatang, bahkan hingga detik terakhir sebelum kematianku tiba.”
Kenangan Hujan
561      415     0     
Short Story
kisah perjuangan cinta Sandra dengan Andi
Penantian
4603      1996     16     
Romance
Asa. Jika hanya sekali saja, maka...
In Love With the Librarian
16692      3277     14     
Romance
Anne-Marie adalah gadis belia dari luar kota walaupun orang tuanya kurang mampu, ia berhasil mendapatkan beasiswa ke universitas favorite di Jakarta. Untuk menunjang biaya kuliahnya, Anne-Marie mendaftar sebagai pustakawati di kampusnya. Sebastian Lingga adalah anak tycoon automotive yang sombong dan memiliki semuanya. Kebiasaannya yang selalu dituruti siapapun membuatnya frustasi ketika berte...
I am Home
586      415     6     
Short Story
Akankah cinta sejati menemukan jalan pulangnya?
My Sunset
7768      1791     3     
Romance
You are my sunset.
Story of Love
298      260     0     
Romance
Setiap orang memiliki kisah cintanya masing-masing. Ada perjalanan cinta yang sepahit kopi tanpa gula, pun ada perjalanan cinta yang semanis gula aren. Intinya sama, mereka punya kisah cintanya sendiri. Kalian pun akan mendapatkan kisah cinta kalian sendiri. Seperti Diran yang sudah beberapa kali jatuh tempo untuk memiliki kisah cintanya
Premium
Ilalang 98
7668      2524     4     
Romance
Kisah ini berlatar belakang tahun 1998 tahun di mana banyak konflik terjadi dan berimbas cukup serius untuk kehidupan sosial dan juga romansa seorang mahasiswa jurusan Sastra Indonesia bernama Ilalang Alambara Pilihan yang tidak di sengaja membuatnya terjebak dalam situasi sulit untuk bertahan hidup sekaligus melindungi gadis yang ia cintai Pada akhirnya ia menyadari bahwa dirinya hanya sebuah il...
EXPOST
12131      2575     3     
Humor
Excecutive people of science two, mungkin itu sebutan yang sering dilayangkan dengan cuma-cuma oleh orang-orang untuk kelas gue. Kelasnya excecutive people, orang-orang unik yang kerjaannya di depan laptop sambil ngapalin rumus kimia. So hard. Tapi, mereka semua ngga tau ada cerita tersembunyi di dalam kelas ini. Di sini ada banyak species-species langka yang hampir ngga pernah gue temuin di b...
Memories About Him
4587      1945     0     
Romance
"Dia sudah tidak bersamaku, tapi kenangannya masih tersimpan di dalam memoriku" -Nasyila Azzahra --- "Dia adalah wanita terfavoritku yang pernah singgah di dalam hatiku" -Aldy Rifaldan --- -Hubungannya sudah kandas, tapi kenangannya masih berbekas- --- Nasyila Azzahra atau sebut saja Syila, Wanita cantik pindahan dari Bandung yang memikat banyak hati lelaki yang melihatnya. Salah satunya ad...