Loading...
Logo TinLit
Read Story - Reuni SMA
MENU
About Us  

Sekarang gue dan Raka sudah berada di atap gedung sekolah. Gue tidak tahu apa yang akan dia katakan. Mungkin dia khawatir melihat gue yang terlihat sakit. Atau mungkin dia mau membahas pesta kejutan kemarin dan meminta maaf sama gue. Entahlah!

“jidat lo panas, apa lo sakit?” tiba-tiba Raka membuka pembicaraan.

“apa itu yang mau lo bilang?” gue berharap ada hal lain yang ingin dia katakan.

“ini, ambil!” Raka menyodorkan kado yang gue simpan di kamarnya.

“hah..............?” gue benar-benar bingung.

“gue mau kita putus.”

Raka mengatakan hal yang mengerikan tanpa melihat ke arah gue sedikitpun. Sementara gue masih shock dengan apa yang gue dengar. Rasanya waktu berhenti  dan air mata gue mulai membasahi pipi gue.

“ke..na..pa...?” suara gue hampir tidak terdengar, gua bahkan tidak punya tenaga rasanya untuk mengatakan sesuatu.

“gue rasa kita udah terlalu lama ngejalin hubungan ini, gue udah bosen”

Kata yang keluar dari mulut Raka kali ini seolah mendatangkan guntur setelah petir. Air mata gue masih terus mengalir di pipi gue.

“karena kita udah putus, jadi ambil ini!” Raka kembali menyodorkan kado yang gue berikan padanya kemarin.

Akhirnya gue mencoba menguatkan diri gue. Memejamkan mata gue dan mengambil nafas panjang.

“kenapa?” gue bertanya lagi dengan suara yang lebih kuat.

“gue bosen, apa itu belum jelas buat lo?”

“kenapa bisa lo ngomong kayak gitu?”

Raka memalingkan wajahnya, menatap jauh ke arah langit. Tidak memberikan jawaban apapun.

“apa gue ada salah?” pertanyaan klise yang sering diajukan oleh seseorang yang tidak ingin diputuskan oleh pacarnya. Namun Raka masih diam dan belum menatap gue.

“gue mencoba jujur, dan lo tau sendiri kan bukan lo satu-satunya cewek gue. Pengorbanan lo buat gue tadi malem, nunjukin kalo lo terlalu serius sama hubungan yang lo tau sendiri cuman main-main.”

Gue terdiam mendengar jawaban Raka yang terdengar menyakitkan itu. Dan saat itulah air mata gue kembali mengalir. Benar-benar tak tertahankan.

..........................

Entah berapa lama gue dan Raka diam saling behadapan di atap gedung. Karena gue sudah mendengar suara bel masuk istirahat berbunyi. Dan pada akhirnya tangisan gue berhenti juga. Gue kembali mengambil nafas panjang.

“ok, gue bisa terima apapun keputusan lo. Ok, kita putus.”

Raka terlihat akan menyodorkan kembali kado dari gue.

“ngga papa, itukan kado buat lo terlepas lo cowok gue atau bukan. Mana bisa lo balikin lagi ke gue. Anggap aja itu barang kenangan dari gue. Seenggaknya gue bisa liat lo pake jaket itu, gue pasti seneng.” Gue mencoba tersenyum, tapi air mata gue membasahi pipi gue lagi. “maaf, gue ga bisa nahan perasaan gue.” Gue membalikan badan gue dan mengusap air mata gue.

Tapi tiba-tiba Raka menghampiri gue dan menepuk pundak gue. Saat itu juga gue menangis semakin menjadi. Dan ingin sekali rasanya gue membalikan badan gue dan memeluk Raka. Namun keinginan itu tidak mungkin gue lakukan. Gue sadar kalo Raka sudah tidak bersimpati lagi pada gue. Gue semkin menangis ketika memikirkan hal itu.

“gue ga akan terlalu berharap, tapi kalo bisa kita kayak dulu lagi. Jadi temen kayak biasanya.”

"kalo lo pikir kita bisa jadi temen lagi, gue ga bisa." gue menutupi wajah gue dengan kedua tangan gue.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Ruman Tengah Jalan
758      453     3     
Horror
Far Different
796      475     28     
Short Story
Sebagai seorang gadis biasa yang lahir di Guang'An, Guo Yun merasa bahwa mendapat kesempatan untuk bekerja di perusahaan Microsoft Guangzhou merupakan keberuntungan besar.
Premium
Inisial J (500 Tahun Lagi Kita Bertemu) (Sudah Terbit / Open PO)
4727      1420     0     
Romance
Karena muak hidup dalam bayang kemiskinan dan selalu terhina akhirnya Jo terjerumus ke jalan kegelapan Penyelundupan barang mewah pembunuhan berkolusi dengan para politikus kotor dan segala jenis kejahatan di negara ini sudah pasti Jo terlibat di dalamnya Setelah menjalani perjodohan rumit dengan sahabat masa kecil yang telah lama berpisah itu akhirnya Nana menerima lamaran Jo tanpa mengetahui...
Halloween
680      401     3     
Short Story
Aku berikan pertunjukan terbaik di kota ini. #thwc18
Hematidrosis
406      273     3     
Short Story
Obat yang telah lama aku temukan kini harus aku jauhi, setidaknya aku pernah merasakan jika ada obat lain selain resep dari pihak medis--Igo. Kini aku merasakan bahwa dunia dan segala isinya tak pernah berpihak pada alur hidupku.
KAU, SUAMI TERSAYANG
683      469     3     
Short Story
Kaulah malaikat tertampan dan sangat memerhatikanku. Aku takut suatu saat nanti tidak melihatku berjuang menjadi perempuan yang sangat sempurna didunia yaitu, melahirkan seorang anak dari dunia ini. Akankah kamu ada disampingku wahai suamiku?
Romantice And Yearn
5331      1703     3     
Romance
Seorang gadis yang dulunya bersekolah di SMA Garuda Jakarta, kini telah menjadi mahasiswa di Universitas Indonesia. Banyak kenangan yang ia jalani di masa SMA. Mulai awal ia masuk dan bertemu dengan lelaki yang bernama Ray. Hari-harinya selalu di warnai dengan kehadiran Ray yang selalu memberikan kejutan yang tak terduga hingga akhirnya jatuh hati juga pada Ray. Namun tak ada suatu hubungan yang ...
The First 6, 810 Day
1035      670     2     
Fantasy
Sejak kecelakaan tragis yang merenggut pendengarannya, dunia Tiara seakan runtuh dalam sekejap. Musik—yang dulu menjadi napas hidupnya—tiba-tiba menjelma menjadi kenangan yang menyakitkan. Mimpi besarnya untuk menjadi seorang pianis hancur, menyisakan kehampaan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Dalam upaya untuk menyembuhkan luka yang belum sempat pulih, Tiara justru harus menghadapi ke...
Ponsel Pintar
1002      688     4     
Short Story
Gue iri dengan teman-teman kampus yang sudah punya ponsel pintar. Sedangkan gue masih bertahan dengan ponsel jadul yang masih sering direvisi. Maka dari itu, gue bertekad untuk membeli ponsel pintar.
Premium
Dunia Tanpa Gadget
12342      3098     32     
True Story
Muridmurid SMA 2 atau biasa disebut SMADA menjunjung tinggi toleransi meskipun mereka terdiri dari suku agama dan ras yang berbedabeda Perselisihan di antara mereka tidak pernah dipicu oleh perbedaan suku agama dan ras tetapi lebih kepada kepentingan dan perasaan pribadi Mereka tidak pernah melecehkan teman mereka dari golongan minoritas Bersama mereka menjalani hidup masa remaja mereka dengan ko...