Loading...
Logo TinLit
Read Story - I'm Possible
MENU
About Us  

 

SHANGHAI

 

Beberapa minggu terakhir ini, musim dingin telah menghampiri mereka yang merindukannya. Suhu dingin yang terus menurun membuat seseorang yang memiliki banyak aktivitas menjadi terus mengulur-ulur waktu untuk tetap berada didalam rumah. Selimut tebal itu terbentang menutupi seluruh bagian tempat tidur. Dibawahnya, ia meringkuk dengan nyenyak.

Pergerakan kecil mulai terlihat menandakan seseorang tersebut sudah terbangun. “Ahh.. kenapa disini terlalu dingin” ucapnya sambil mengusap-usap lengannya.

“Mah, pemanas dikamar Julian harus dicek” ujarnya sambil menguap.

Ana yang sedang memasak bersama Sunny, menoleh mendengar suara Julian yang baru keluar dari kamarnya. “Udah bangun? suhu pagi ini turun lagi. Mau Mama bikinin cokelat panas?”

Julian mengangguk sambil berjalan untuk duduk disofa. Ia kembali membungkus tubuhnya dengan selimut.

“Kenapa banyak banget masaknya?” Dari sana ia melihat ada banyak bahan yang sedang dimasak oleh Ibu dan Kakaknya.

Sunny mengantarkan secangkir cokelat panas untuk Julian.

“Sebentar lagi Papa sampe, kan kemarin Papa ada perjalanan bisnis di Beijing. Jadi, 4 hari kedepan Papa bakalan pulang kesini” jawab Sunny.

Sudah 3 tahun, Sunny dan Julian menetap dan belum pulang lagi ke Indonesia. Bahkan, sejak mereka menyelesaikan studi dengan baik seperti apa yang Broto dan Ana harapkan. Sepertinya Julian juga sudah sangat bahagia dengan kehidupannya sekarang. Papanya masih tinggal di Indonesia, namun ia sering datang ketika memiliki waktu ataupun saat ada perjalanan bisnis di China.

Ting nong…

“Julian, kedepan gih...” Pinta Ana kepada Julian untuk membukakan pintu.

“Ok…” ia berjalan dengan malas. Mungkin Papa nya sudah datang.

“Kamu baru bangun? masih pake piyama gini” tanya Sheina sambil tertawa melihat penampilan Julian.

“Ah, kirain Papah. Gimana? diluar pasti dingin banget, ya? ia berjalan sambil mengusap rambutnya.

“Banget…” ujar Sheina. Ia melepaskan jaket tebal nya dan memberikan beberapa paperbag yang ia bawa kepada Ana. Mereka terlihat bahagia berkumpul bersama. Sementara Julian pergi untuk mandi, Sheina pun ikut membantu di dapur.

Sudah satu tahun pula sejak Sheina lulus kuliah, ia menyusul untuk tinggal di Shanghai juga. Julian bahkan nembantu Sheina menemukan tempat tinggal yang dekat dengan lingkungannya.

Tidak lama kemudian, Broto datang dan mereka langsung menikmati semua masakan yang sudah tertata dimeja makan. Obrolan demi obrolan membuat mereka sangat ramai.

“Bagaimana? kalian sudah mendapatkan wedding organizer? kemarin, Julian tanya ke Papa berapa budget yang akan Papa berikan. Berapapun Papa keluarkan, jadi cari yang paling bagus tidak masalah” semuanya tertawa mendengar ucapan Broto. Mereka  senang melihat Broto yang selalu memberikan yang terbaik untuk keluarganya.

Julian tersenyum lalu meminum segelas air hangat, “Kemarin Julian telpon Papa, ternyata semuanya terserah Julian. Yaudah, karena Julian ada 2 kandidat WO mana yang mau dipake, jadi biar Sheina yang pilih mana yang paling bagus”.

“Ok..” ujar Sheina menyetujui ucapan Julian.

“Aku ga bisa bantu apa-apa, ya. Ryoji juga masih di Kopenhagen soalnya” Sahut sunny yang langsung di’iya’ kan oleh mereka.

“Iya, Kak. Kemarin aku sempet tanya temen-temen model aku, mereka juga bakalan rekomendasiin tempat buat foto prewed nanti. Jadi, aku sama Julian juga ga terlalu banyak yang perlu di urus kok”

Setelah menyelesaikan makan dan membahas beberapa keperluan wedding, Julian dan Sheina bersiap-siap untuk keluar siang ini. Mereka harus mendatangi kantor WO untuk mengurus beberapa hal. Tidak membutuhkan waktu lama mereka sudah fix dengan keputusan mereka memilih WO yang cocok. Tinggal nantinya bertemu dengan Ana dan Broto untuk membicarakan lebih dalam lagi.

Di sebuah cafe bernuansa modern, Julian duduk sambil berkutik dengan ponselnya. Sementara Sheina, ia baru saja datang setelah memesan hot coffee dan cake. Ditempat ini, mereka biasanya bertemu dan menghabiskan waktu.

“Harusnya tadi kamu pake syal yang ditawarin sama Sunny”. Sedari tadi Julian memperhatikan Sheina yang terlihat kedinginan. Padahal sebelum keluar, Ana dan Sunny sudah menawarkan syal dan jaket yang lebih tebal.

“Ah, dingin doang. Dari dulu kan aku suka musim dingin, waktu masih di Indonesia juga seneng banget pas akhir tahun gitu masuk musim hujan” senyumannya mengembang mengingat banyak kenangan bersama Julian, dulu.

Julian pun mengangguk sambil tersenyum, “Apa yang kamu inget”.

“Kita. Dulu kita putus pas baru aja masuk musim hujan. Huh.. padahal harusnya minggu depannya kita mau ke bogor buat ujan-ujanan bareng dirumah nenek aku, kan?”.

Mereka tertawa mengingat rencana gagal tersebut.

“Tapi bener, aku suka banget halaman disamping rumah nenek kamu. Jadi kalo kita ujan-ujanan ga malu, soalnya ga ada yang liat kecuali nenek, sama Om Ardi”. Julian kembali tertawa.

Dulu, meskpun Julian tidak pernah mengajak Sheina kerumahnya, bukan berarti Shiena tidak pernah bertemu Ibu nya. Ketika Sunny dan Sheina berlibur berdua ke Shanghai, Sheina berkenalan dengan Ana. Mereka sudah sangat dekat sejak saat itu.

Kini, mereka berdua telah larut dalam obrolan yang penuh kenangan. Siapa yang menyangka, setelah berpisah hubungan hingga berpisah jarak yang sangat jauh dan terhitung 3 tahun lamanya. Akhirnya, mereka bisa memperbaiki kembali hubungan yang pernah hancur. Sudah tidak ada lagi rasa dendam, rasa sakit, dan rasa bersalah diantara mereka.

 

 

     -Karena cinta adalah tentang memulai, menjalani, dan mengakhiri. Mereka terkadang egois, mereka terkadang childish, dan mereka terkadang diluar logika. Memulai cinta adalah suatu keputusan sedangkan mengakhirinya adalah sebuah pilihan. Karena cinta bisa saja berakhir dengan luka yang menyayat ataupun berlanjut hingga akhir hayat-

 

 

---

Julian bersama keluarganya memasuki sebuah restauran terkenal di Shanghai. Mereka juga menggunakan pakaian yang cukup rapih. Dilantai 8, mereka sudah bisa melihat ke penjuru kota. Malam ini sangat indah, karena mereka bisa berkumpul bersama dan menikmati dinner diluar. Tentu saja, Julian merasa hidupnya telah banyak berubah. Semuanya menjadi sangat melegakan. Semua janji yang Broto katakan sebelum ia memutuskan pergi ke Shanghai sudah terpenuhi. Saat itu, Broto berjanji akan membuat keluarganya kembali bersama-sama seperti yang Julian inginkan.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Patah Hati Sesungguhnya adalah Kamu
2024      798     2     
Romance
berangkat dari sebuah komitmen dalam persahabatan hingga berujung pada kondisi harus memilih antara mempertahankan suatu hubungan atau menunda perpisahan?
Kayuhan Tak Sempurna
14049      2196     1     
Romance
Sebuah kisah pemuda yang pemurung, Ajar, sederhana dan misterius. Bukan tanpa sebab, pemuda itu telah menghadapi berbagai macam kisah pedih dalam hidupnya. Seakan tak adil dunia bila dirasa. Lantas, hadirlah seorang perempuan yang akan menemani perjalanan hidup Ajar, mulai dari cerita ini. Selamat datang dalam cerita ber-genre Aceh ini
Breakeven
19728      2663     4     
Romance
Poin 6 Pihak kedua dilarang memiliki perasaan lebih pada pihak pertama, atau dalam bahasa jelasnya menyukai bahkan mencintai pihak pertama. Apabila hal ini terjadi, maka perjanjian ini selesai dan semua perjanjian tidak lagi berlaku. "Cih! Lo kira gue mau jatuh cinta sama cowok kayak lo?" "Who knows?" jawab Galaksi, mengedikkan bahunya. "Gimana kalo malah lo duluan ...
Run Away
8204      1845     4     
Romance
Berawal dari Tara yang tidak sengaja melukai tetangga baru yang tinggal di seberang rumahnya, tepat beberapa jam setelah kedatangannya ke Indonesia. Seorang anak remaja laki-laki seusia dengannya. Wajah blesteran campuran Indonesia-Inggris yang membuatnya kaget dan kesal secara bersamaan. Tara dengan sifatnya yang terkesan cuek, berusaha menepis jauh-jauh Dave, si tetangga, yang menurutnya pen...
She Is Falling in Love
553      349     1     
Romance
Irene membenci lelaki yang mengelus kepalanya, memanggil nama depannya, ataupun menatapnya tapat di mata. Namun Irene lebih membenci lelaki yang mencium kelopak matanya ketika ia menangis. Namun, ketika Senan yang melakukannya, Irene tak tahu harus melarang Senan atau menyuruhnya melakukan hal itu lagi. Karena sialnya, Irene justru senang Senan melakukan hal itu padanya.
Truth Or Dare
9372      1774     3     
Fan Fiction
Semua bermula dari sebuah permainan, jadi tidak ada salahnya jika berakhir seperti permainan. Termasuk sebuah perasaan. Jika sejak awal Yoongi tidak memainkan permainan itu, hingga saat ini sudah pasti ia tidak menyakiti perasaan seorang gadis, terlebih saat gadis itu telah mengetahui kebenarannya. Jika kebanyakan orang yang memainkan permainan ini pasti akan menjalani hubungan yang diawali de...
The Journey Of F
2297      1127     1     
Romance
beberapa journey, itu pasti ada yang menyenangkan dan ada yang menyedihkan, bagaimana kalau journey ini memiliki banyak kesan di dalamnya. pastilah journey seseorang berbeda beda. dia adalah orang yang begitu kecil lugu dan pecundang yang ingin menaklukan dunia dengan caranya. yaitu Berkarya
fall
4751      1411     3     
Romance
Renata bertemu dua saudara kembar yang mampu memporak-porandakan hidupnya. yang satu hangat dengan segala sikap manis yang amat dirindukan Renata dalam hidupnya. satu lagi, dingin dengan segudang perhatian yang tidak pernah Renata ketahui. dan dia Juga yang selalu bisa menangkap renata ketika jatuh. apakah ia akan selamanya mendekap Renata kapanpun ia akan jatuh?
Time Travel : Majapahit Empire
54323      5689     10     
Fantasy
Sarah adalah siswa SMA di surabaya. Dia sangat membenci pelajaran sejarah. Setiap ada pelajaran sejarah, dia selalu pergi ke kantin. Suatu hari saat sekolahnya mengadakan studi wisata di Trowulan, sarah kembali ke zaman kerajaan Majapahit 700 tahun yang lalu. Sarah bertemu dengan dyah nertaja, adik dari raja muda Hayam wuruk
Belum Tuntas
5103      1743     5     
Romance
Tidak selamanya seorang Penyair nyaman dengan profesinya. Ada saatnya Ia beranikan diri untuk keluar dari sesuatu yang telah melekat dalam dirinya sendiri demi seorang wanita yang dicintai. Tidak selamanya seorang Penyair pintar bersembunyi di balik kata-kata bijaknya, manisnya bahkan kata-kata yang membuat oranglain terpesona. Ada saatnya kata-kata tersebut menjadi kata kosong yang hilang arti. ...