Loading...
Logo TinLit
Read Story - What a Great Seducer Fist Series : Mengenalmu
MENU
About Us  

“Bu.” Kata Rion, masih dalam dekapan Bella. “Iya, kenapa?” tanya Bella sambil memandangi warna dinding kafe yang terlihat begitu lembut di pandangan matanya. “Saya tidak bisa bernafas.” Rintih Rion. mendengar hal itu sontak saja Bella langsung melepaskan pelukannya. “Ah, maaf. Kamu tak apa-apa.” Tanya Bella.

Rion hanya mengangguk. “Ceritakan pada saya ketika kamu sudah siap. Kamu mengerti, kan?” tanya Bella dengan lembut. “Iya. Saya paham.” Jawab Rion dengan patuh “Saya permisi dulu. Sebaiknya kamu segera masuk kamarmu dan istirahat karena besok masih ada tempatwisata yang harus dikunjungi.” Nasehat Bella, mengelus rambut Rion dengan lembut sambil berlalu.

Rion manatap wanita itu pergi menjauh darinya. “Aku benci wanita. Hati wanita begitu mudah dan ...” Rion berhenti sejenak lalu melanjutkan, “Rapuh.” Ia menyeruput tehnya yang kini sudah dingin. Menikmati rasanya yang manis. Sudah 3 bulan berlalu semenjak ia mulai melarikan diri dari Leon. Mungkin dia sudah mengobrak-abrik seluruh isi dunia untuk mencarinya.

Rion kembali tersenyum dan menyeruput tehnya untuk yang kedua kalinya. “Ah, seharusnya aku jadi aktor saja.” Desahnya. Rasanya ini begitu nyaman. Impiannya sejak dahulu kala menjadi kenyataan. Menjadi seorang anak biasa yang normal. Tanpa harus membunuh dan tanpa takut dibunuh. Andai saja suasana ini bertahan selamanya. Ini akan menjadi hal yang sangat menyenangkan bukan? Tanyanya dalam hati. Tapi ini tak mungkin bukan? Lambat laun Leon akan menemukannya atau musuhnya yang lain juga.

Rion memejamkan mata sambil menarik nafas sedalam mungkin. Waktu yang berharga ini, ia harus benar-benar menikmatinya. Tapi ia butuh teman. Dan sepertinya wanita itu cukup bodoh untuk dimanfaatkan lebih jauh lagi. “Maaf, tapi aku senang melakukannya, bu.” Guman Rion. sedikit merasa bersalah pada gurunya.

Rion melirik arlojinya. Sudah cukup malam, tidur mungkin adalah hal yang baik. Rion meletakkan cangkirnya di atas meja lalu bernajak menuju kamarnya. Sejak kemarin ia memang sudah Check In. Kemarin ia hanya sendiri. Kamar no. 304. Lumayan, sayangnya pihak sekolah menambah satu orang lagi dikamarnya. Artinya mungkin ia akan dapat teman satu kamar. Tapi, mungkin ini adalah salah satu cara agar ia mendapatkan teman. Yah, satu teman saja sudah cukup. Selama 18 tahun lamanya ia sama sekali tak memiliki teman. yah, maksudnya teman sepergaulan.

Selama ini semua teman yang ia miliki adalah teman kerja atau teman yang ia manfaatkan melalui misi. Mungkin benar apa kata Ms. Bella punya teman sunguuhan mungkin akan jadi hal yang baik. Tapi, Rion jangan terlalu mencoolok. Oke? Batinnya dalam hati.

Rion segera memasuki lift, memencet tombolnya lalu dengan cepat setelah sampai di lantai tempat kamarnay berada. Lorong menuju kamarnya cukup sempit namun indah. Hisasan dinding yang lembut dengan dekorasi yang serba mewah menarik perhatian Rion.

“No. 304.” Guman Rion begitu sampai di depan kamarnya. Ia mengetuk pintu dengan hati-hati. “Iya.” Jawab seseorang lalu segera membukakan pintu. “Lho kamu?” tanya anak itu. “Kita sekamar ya. kamu inget aku, kan? Kita satu deret saat di dalam bis. Aku anak yang ada disampingmu. Koq bisa kebetulan, ya.” kata anak itu cerewet.

Rion memutar bola matanya. Jengah, mungkin akan lebih baik tidak usah punya teman saja sekalian. Katanya dalam hati. Ia mencoba memasuki kamar itu tanpa menggubris anak itu. “Oh, ya. namamu siapa?” tanyanya begitu Rion memasuki kamar. “Rion.” jawab Rion singkat. “Oh, aku Rey.” Kata anak itu sambil mengulurkan tangan. “Hmmm....” jawab Rion tak acuh tanpa menyambut uluran tangan Rey. Menyadari hal itu Rey segera menarik kembali tangannya dengan kikuk.

Rion memandangi seisi kamarnya, kemarin ia langsung terlelap tidur tanpa memerhatikan apapun. Perjalanan yang cukup panjang di bus cukup membuatnya lelah. Dekorasi kamar cukup simple namun mewah. Ada dua kasur dilengkapi dengan dua night Stand dismpingnya. Catnya krem dan dihiasi beberapa lukisan yang cukup menarik. Yah, sepertinya cukup nyaman. Saatnya berbaring. Esok mungkin akan jadi hari yang panjang.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • MS_Wijaya

    Wihh mantap

    Comment on chapter RK
  • SusanSwansh

    Keren ceritanya, Kak.

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Perfect Love INTROVERT
10927      2028     2     
Fan Fiction
Panggil Namaku!
8891      2271     4     
Action
"Aku tahu sebenarnya dari lubuk hatimu yang paling dalam kau ingin sekali memanggil namaku!" "T-Tapi...jika aku memanggil namamu, kau akan mati..." balas Tia suaranya bergetar hebat. "Kalau begitu aku akan menyumpahimu. Jika kau tidak memanggil namaku dalam waktu 3 detik, aku akan mati!" "Apa?!" "Hoo~ Jadi, 3 detik ya?" gumam Aoba sena...
Begitulah Cinta?
17945      2715     5     
Romance
Majid Syahputra adalah seorang pelajar SMA yang baru berkenalan dengan sebuah kata, yakni CINTA. Dia baru akan menjabat betapa hangatnya, betapa merdu suaranya dan betapa panasnya api cemburu. Namun, waktu yang singkat itu mengenalkan pula betapa rapuhnya CINTA ketika PATAH HATI menderu. Seakan-akan dunia hanya tanah gersang tanpa ada pohon yang meneduhkan. Bagaimana dia menempuh hari-harinya dar...
Hug Me Once
8933      2015     7     
Inspirational
Jika kalian mencari cerita berteman kisah cinta ala negeri dongeng, maaf, aku tidak bisa memberikannya. Tapi, jika kalian mencari cerita bertema keluarga, kalian bisa membaca cerita ini. Ini adalah kisah dimana kakak beradik yang tadinya saling menyayangi dapat berubah menjadi saling membenci hanya karena kesalahpahaman
Late Night Stuffs
1791      848     2     
Inspirational
Biar aku ceritakan. Tentang tengah malam yang terlalu bengis untuk membuat pudar, namun menghentikan keluhan dunia tentang siang dimana semua masalah seakan menjajah hari. Juga kisah tentang bintang terpecah yang terlalu redup bagi bulan, dan matahari yang membiarkan dirinya mati agar bulan berpendar.
The Eternal Witch
23911      3693     6     
Fantasy
[Dunia Alternative] Perjalanan seorang pengembara dan petualang melawan dan memburu entitas Penyihir Abadi. Erno Orkney awalnya hanyalah pemuda biasa: tak berbakat sihir namun memiliki otak yang cerdas. Setelah menyaksikan sendiri bagaimana tragedi yang menimpa keluarganya, ia memiliki banyak pertanyaan-pertanyaan di benaknya. Dimulai dari mengapa ia menerima tragedi demi tragedi, identitasnya...
BAYANG - BAYANG JIWA
9588      2365     8     
Romance
Kisah aneh 3 cewek sma yang mempunyai ketidakseimbangan mental. Mereka tengah berjuang melewati suatu tahap yang sangat penting dalam hidup. Berjuang di antara kesibukan bersekolah dan pentingnya karir dengan segala kekurangan yang ada. Akankah 3 cewek sma itu bisa melalui semua ujian kehidupan?
Kama Labda
558      353     2     
Romance
Kirana tak pernah menyangka bahwa ia bisa berada di jaman dimana Majapahit masih menguasai Nusantara. Semua berawal saat gadis gothic di bsekolahnya yang mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan seseorang dari masa lalu. Dan entah bagaimana, semua ramalan yang dikatakannya menjadi kenyataan! Kirana dipertemukan dengan seseorang yang mengaku bahwa dirinya adalah raja. Akankah Kirana kemba...
Senja Kedua
3822      1399     2     
Romance
Seperti senja, kau hanya mampu dinikmati dari jauh. Disimpan di dalam roll kamera dan diabadikan di dalam bingkai merah tua. Namun, saat aku memiliki kesempatan kedua untuk memiliki senja itu, apakah aku akan tetap hanya menimatinya dari jauh atau harus kurengkuh?
Sang Penulis
10687      2378     4     
Mystery
Tak ada yang menyangka bahwa sebuah tulisan dapat menggambarkan sebuah kejadian di masa depan. Tak ada yang menyangka bahwa sebuah tulisan dapat membuat kehidupan seseorang menjadi lebih baik. Dan tak ada juga yang menyangka bahwa sebuah tulisan dapat merusak kehidupan seseorang. Tapi, yang paling tak disangka-sangka adalah penulis tulisan itu sendiri dan alasan mengapa ia menuliskan tulisan i...