Loading...
Logo TinLit
Read Story - Surat Untuk Senja
MENU
About Us  

Aku tau hujan melampiaskan amarah nya sekarang hari ini hujan. Mungkin hujan benci aku karna aku tak ingin lebih darinya.

Mungkin hari ini akan lebih buruk dibandingkan hari sebelumnya gelap.

"eh kamu anjel kan? bisa bikin buku ibu di lab? ini ya kuncinya."

"ohya, iya iya bu. mangga atuh abdi bade ka atas heula."

Aku berjalan dengan gugup. Ada firasat buruk yang ga baik. Ada suara jejakan kaki di belakang. Ah! mungkin itu anak ibu TU. 

 

 

Kukira ini ga bagus. Kekunci? loh. 

Ini gimana? aku pasti ditunggu. 

 

 

Aku mencari yang ada di lab sama sekali ga ada. Cukup tabung. Ini bubaran. Ga mungkin ada yang denger.

 

"BUKA, SIAPAPUN DILUAR SANA TOLONG AKU. AKU DI LAB."

 

Berapa kali pun dengungan suara ku ga ada respon. Apa lagi di lab atas ga mungkin. Aku membukan hp. Disana aku memasukkan semuanya ke teman temanku. 

Sama sekali ga ada respon. 

 

Aku akan tenang dan santai. Tapi itu sulit. Bagaimana pun itu sulit.

 

Dan notif berbunyi mereka merespon. "apasih lo ga usah halu sebelumnya kan balik sama gue. Jauh gue dari sekolah baru aja nyampe."

 

Dan baru kali ini semenjak kami berantem dan lalu men-desain Angi.

"Ngi, lo masih marah? Lo bisa jawab gue bentar kali ini. Penting Ngi. Gue di lab kekunci. Ngi? Ngi. Gue takut ngi."

Dan hal hasil Angi belum On.

dan gue mengobrol Senja. "Nja, ini anjel. Lo dimana? Gue di lab` kekunci '. Nja?"

Dan Off juga. Aku ga kuat dingin. Disini dingin. Ac nya masih nyala. 

 

Dan perempuan, masuk ke pintu lab. Dia pakai jaket hitan dan masker hitam. Tampak ajaib dan sama sekali aku belum dilukis mata nya.

 

"Hm, mampus ya lo. Makanya lo tidak pernah deket sama Senja lo kira Senja suka sama lo? Ga kali. Gue tau lo suka sama Senja. Eh lo, deket nya sama Angi aja. Gausah ngusik kebuasan guue. Gue gita."

 

Dia membuka masker nya.

 

"Gita? Ko lo jahat sama gue?"

"betul"

sapan Gita membuat ku geram. Itu adalah sindiran keras bagiku.

 

Dia menguci lagi lab nya.

 

"Gita." teriak aku.

 

"Inget. Ya lo jangan pernah kenalan sama gita." - Angi.

"Jadi aku tau, Angi benar. Dia sungguh benar. Sangat benar dan benar. Terbukti dia ingin menumpas habis kehidupan ku. Aku jahat sama Angi." 

gumam hatiku.

 

 

Pukul 21.00 Wib di Sekolah.

Hampir tengah malam duduk di lantai. Tanapa seorang pun yang datang.

Sekalipun Senja dan Angi. Handphone saya habis baterai nya. Dan tanpa khabar.

Mungkin mama akan menanyakan ku. Bagaimana mama tidak takut ini hari pertama ku seorang pindahan siswa. 

 

Senja membaca obrolan ku. ia berjuang dari arah kanan menuju sekolah.

 

 

Ia menaiki pagar tanpa peduli.

"Kamu suka naik naik. Turun ada apa ini?"

"Anterin saya pa ke lab sekarang."

 

 

 

 

"Anjel? Anjel."

"Njel. Masih kuat?"

"Sen..ja mak.asih. Udah ba..ik sama .. gue."

"lo kenapa?!"

"Anjel? Lo masih kuat ga? Njell."

Kata Senja mukaku pucat dan bibir ku kering kulit ku juga keriput katanya.

 

 

"gue ajak lo ke rumah sakit oke?"

"mau balik Ja. Mamah nyariin."

"ga bisa lo gini pucat tau ga? nanti gue pinta siapa yang gini sama lu."

".. ga .. ada .. yang gi"

"Pak? Punya nomer ambulan?"

"Sebentar."

 

 

"udah deh pak, saya yang bawa aja ke rumah sakit deket sini."

Dia menggedong ku. Pengabdian seorang Senja anak keranjang anak terkenal yang gendong demi seorang Framendita Anjelina.

 

 

Dari sudut sana juga ada Angi. Angi melihatku. 

 

 

 

Dia membalikan badan nya dan kembali lagi.

 

"Senja, ini aja gue kuat."

"Ga, ga ada orang sakit tapi kuat."

"Ada."

"Udah, diem lo."

"Lepasin ga lo. Gue kuat. Lepas."

 

Aku melepaskan ikatan Senja.

 

"Makasih."

 

Diriku lari dari Senja dan kembali ke rumah.

Mama sama sekali ga nyariin. Ini udah jam 22.30 Bisa dibilang ini cukup malam.

-----------------------------------------------

 

 

Paginya Angi ada di depan rumah. Dengan motor ninja nya dia duduk di atas motor sambil memainkan handphone nya.

 

"ini Angi bukan ? atau jelmaan nya? Ini Angi?"

"Bukan Ango"

"Wah, mbak salah ya." tawa kehumoran Angi.

Kami berdua baikan lagi. Bahagianya seorang Framendita Anjelina.

Jujur setiran Angi lebih baik daripada supir mamah. Ga pake hati.

"Aku tadi ijin loh sama ibu lo, dan kataku kalo gue pinjem dulu buat anter anak tante. wkaka" tawa suara Angi dengan puas sambil menyetir.

"Hah?jadi lo pikir gue apaan dipinjem." ketus diriku.

"Nanti lo ikut gue ya."

"Apaan?"

"Kepo abis dah."

"Sip Kepo again."

 

 

 

 

Kami berdua jalan menuju kloter kelas. Senja ada di depan sana.

Tangan nya menutup seperti palang karcis.

"Suut. Dilarang masuk. Duduk dulu Sip?"

"Sip."

"Jadi gini hari ini gue tanding semangatin gue dong wkaka tepatnya jam 4 oke?!"

"Ya iya deh. "

Dan disana Angi tepar di atas jaket nya

"Nanti jam 3 temenin gue lomba tanding."

"tanding apaan?"

"basket oh iya lo baru tau ya kalo gue se tim sama Senja."

"Basket?omoooo. Oke semangat bebebs!"tawa muka ku yang memerah.

"Apaansi lu ga jelas main ngomong bebebs aja."

------

"Anjel?"

tangan mereka mengajak ku untuk naik motor keduanya.

"iya.. tapi"

 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Last Hour of Spring
1539      812     56     
Romance
Kim Hae-Jin, pemuda introvert yang memiliki trauma masa lalu dengan keluarganya tidak sengaja bertemu dengan Song Yoo-Jung, gadis jenius yang berkepribadian sama sepertinya. Tapi ada yang aneh dengan gadis itu. Gadis itu mengidap penyakit yang tak biasa, ALS. Anehnya lagi, ia bertindak seperti orang sehat lainnya. Bahkan gadis itu tidak seperti orang sakit dan memiliki daya juang yang tinggi.
Senja di Pelupuk Mata
697      454     1     
Short Story
Telah lama ku menunggu senja datang dengan membawa sejuta senyuman. Kesendirian telah mengutukku beberapa tahun silam. Sunyi beserta sepilah teman yang senantiasa menemani hari-hariku. Tak memiliki saudara adalah garis takdir untukku. Tinggal di desa yang penduduknya acuh akan sekitar bukan pilihan utamaku. Aku melarikan diri dari gubuk tempat dimana aku dibesarkan. Pernikahanku berlangsung tanpa...
Ibuku Malaikatku
724      444     8     
Short Story
ibuku malaikatku
Zona Erotis
768      507     7     
Romance
Z aman dimana O rang-orang merasakan N aik dan turunnya A kal sehat dan nafsu E ntah itu karena merasa muda R asa ingin tahu yang tiada tara O bat pelipur lara T anpa berfikir dua kali I ndra-indra yang lain dikelabui mata S ampai akhirnya menangislah lara Masa-masa putih abu menurut kebanyakan orang adalah masa yang paling indah dan masa dimana nafsu setiap insan memuncak....
My Soul
186      146     1     
Fantasy
Apa aku terlihat lezat dimatamu? Meski begitu,jiwaku hanya milikku bukan untuk siapapun. ---- -Inaya- Jika dikira hidupku ini sangat sempurna dan menyenangkan,memiliki banyak teman,keluarga dan hidup enak,tidak semua benar,aku masih harus bersembunyi dari para Soul Hunter,aku masih harus berlari dari kejaran mereka setiap saat,aku juga harus kabur dari setiap kejadian yang melibatkan So...
Cintaku cinta orang lain
370      305     0     
Romance
"Andai waktu bisa diulang kembali ,maka aku gak akan mau merasakan apa itu cinta" ucap Diani putri dengan posisi duduk lemah dibawah pohon belakang rumahnya yang telah menerima takdir dialaminya saat merasakan cinta pertama nya yang salah bersama Agus Syaputra yang dikenalnya baik, perhatian, jujur dan setia namun ternyata dibalik semua itu hanyalah pelarian cintanya saja dan aku yang m...
MY MERMAN.
622      461     1     
Short Story
Apakah yang akan terjadi jika seorang manusia dan seorang duyung saling jatuh cinta?
Premium
Viking Bonek
5937      1271     1     
Romance
Sekelompok anak muda beranggotakan Rey Anne dan Nabila merupakan pecinta sepak bola dan sudah tergabung ke kelompok suporter sejak lama sejak mereka bertiga masih satu sekolah SMK yang sama Mereka bertiga samasama tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena terbentur biaya kala itu Akhirnya Anne melamar kerja ke sebuah outlet yang menjual sparepart atau aksesories handphone Sedangkan...
Meet Mettasha
265      213     1     
Romance
Mettasha Sharmila, seorang gadis berusia 25 tahun yang sangat senang mengkoleksi deretan sepatu berhak tinggi, mulai dari merek terkenal seperti Christian Loubotin dan Jimmy Choo, hingga deretan sepatu-sepatu cantik hasil buruannya di bazar diskon di Mall dengan Shabina Arundati. Tidak lupa juga deretan botol parfum yang menghiasi meja rias di dalam kamar Metta. Tentunya, deretan sepatu-sepat...
Last Game (Permainan Terakhir)
489      334     2     
Fan Fiction
Last Game (Permainan Terakhir)