Loading...
Logo TinLit
Read Story - He Used to be a Crown Prince
MENU
About Us  

Bel sekolah berbunyi nyaring menandakan usainya sekolah.

‘Duk’

Kepala Sera menghantam meja tulisnya.

“Aduh.”

“ckckck.” Lucas menggelengkan kepalanya seraya mendecakkan lidah.

“Udah selesai lagi kelasnya?” tanya Sera yang masih setengah sadar.

“Ke mana aja, Bu? Udah dua jam loh ini. Seru mimpinya?” tanya Lucas.

Bangku-bangku bergeseran dan langkah-langkah kaki serta canda tawa anak-anak membuat suasana kelas sangat riuh.

“Hmm…Aku ngga mimpi apa-apa kok.” 

Sera menggosok matanya. Akhirnya gadis itu benar-benar terbangun. Dengan gontai, ia beranjak bangun dari bangkunya dan merapikan buku-buku di meja.

“Aku duluan yah. Harus bantuin tanteku jaga warung. Biasa,” kata Lucas.

“Okay. Sampai ketemu nanti malem,” jawab Sera.

Lucas dan Sera saling melambaikan tangan. Sera baru saja akan menutup kursinya ketika ia mendengar suara pintu diketuk.

Wajah Han Soo terpampang di ambang pintu ketika Sera mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang datang. Han Soo menyandarkan punggungnya di pigura pintu. Tubuhnya yang ramping dan tinggi terlihat bagaikan model.

“Come on, Sleeping Beauty,” kata Han Soo.

Sera pun berlari-lari kecil ke arah Han Soo. Han Soo dengan santai segera menggandeng tangan Sera. Untung saja teman-teman sekelas Sera and Lucas sudah hengkang dari ruangan. Jika tidak, pasti sudah ada kerusuhan di situ. 

Sera dan Han Soo berjalan santai ke warung depan sekolah di mana mereka biasa makan bakso. Di sana banyak anak-anak yang sedang jajan dan duduk-duduk. Setelah memesan dua mangkuk mie bakso, Sera dan Han Soo duduk di bangku panjang di balik tenda.

“Kenapa ngeliatin aku terus?” tanya Sera saat Han Soo sedang menyeruput kuah baksonya.

Han Soo berhenti menyeruput. Ia mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah Sera. Matanya menatap mata pacarnya itu lekat-lekat.

“Soalnya kamu cantik,” jawab Han Soo.

Sera pun mendengus. 

“Gombal. Yang bener dong, Han. Aku tahu kalau kamu lagi ada masalah.”

“Aku ngga ada masalah kok.” Han Soo kembali memfokuskan perhatiannya kepada mangkuk bakso di hadapannya.

“Udah ngomong aja. Kamu ngga bisa nyembunyiin apa-apa dari aku.”

Han Soo terdiam. 

“Sebenernya Papa aku udah ngga pulang seminggu.”

Kali ini Sera-lah yang berhenti makan karena kaget.

“Aduh. Tapi Papa kamu udah ngasih kabar kan?”

“Dia telepon Mama minggu lalu. Mama terdengar marah di telepon.”

“Mungkin pertengkaran rumah tangga biasa kali, Han.” Sera berusaha menenangkan Han Soo.

“Kamu ngga ngerti, Ra. Papa dan Mama aku ngga pernah sekalipun ribut.”

Sera terdiam karena ia tidak tahu harus menjawab apa. Barulah ketika Han Soo mulai makan kembali, Sera bisa bernapas. Suasananya begitu tegang membuat Sera salah tingkah.

Selesai makan, Han Soo beranjak ke abang bakso dan membayar makanan Sera dan dirinya. Sera mengikuti Han Soo berjalan ke motor bebeknya yang terpakir di halaman sekolah. Han Soo menyerahkan helm pink salem milik Sera dan mengenakan helm hitam miliknya. Tak lama kemudian, Han Soo dan Sera melaju ke Plaza Senayan. 

Han Soo dan Sera berjalan menuju Café Black List di mall. Mbak pelayan di café tersebut tersenyum kepada Sera dan Han Soo karena para pelayan di café tersebut sudah sangat mengenal mereka. Paling tidak Han Soo ke café itu tiga kali seminggu. Sera pun dengan senang hati menemani Han Soo hampir setiap kalinya.

“Pesenan biasa, Mas Han Soo?” tanya Mbak waiter.

“Iya, seperti biasa yah, Mbak,” jawab Han Soo.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • yurriansan

    bagus nih, mnarik. ini seting t4nya jkarta? tokoh utamanya bnyk nma asing, cm td ada bca plaza senayan.
    kyknya seting t4nya prlu d prjlas lagi (saran aja :D).
    mampir2 juga ya, ke story about three boys and a man
    untuk saling krisan :D

    Comment on chapter Pengakuan Ayah
Similar Tags
I have a dream
333      270     1     
Inspirational
Semua orang pasti mempunyai impian. Entah itu hanya khayalan atau angan-angan belaka. Embun, mahasiswa akhir yang tak kunjung-kunjung menyelesaikan skripsinya mempunyai impian menjadi seorang penulis. Alih-alih seringkali dinasehati keluarganya untuk segera menyelesaikan kuliahnya, Embun malah menghabiskan hari-harinya dengan bermain bersama teman-temannya. Suatu hari, Embun bertemu dengan s...
Alicia
1423      684     1     
Romance
Alicia Fernita, gadis yang memiliki tiga kakak laki-laki yang sangat protektif terhadapnya. Gadis yang selalu menjadi pusat perhatian sekolahnya karena memiliki banyak kelebihan. Tanpa mereka semua ketahui, gadis itu sedang mencoba mengubur luka pada masa lalunya sedalam mungkin. Gadis itu masih hidup terbayang-bayang dengan masa lalunya. Luka yang berhasil dia kubur kini terbuka sempurna beg...
The Last Cedess
962      635     0     
Fantasy
Alam bukanlah tatanan kehidupan makroskopis yang dipenuhi dengan makhluk hidup semata. Ia jauh lebih kompleks dan rumit. Penuh dengan misteri yang tak sanggup dijangkau akal. Micko, seorang putra pekebun berusia empat belas tahun, tidak pernah menyangka bahwa dirinya adalah bagian dari misteri alam. Semua bermula dari munculnya dua orang asing secara tiba-tiba di hadapan Micko. Mereka meminta t...
The Last Name
2266      807     5     
Fan Fiction
Ketika wanita dan pria saling mencintai satu sama lain apakah sebuah hal yangsalah? Tidak, tidak ada yang salah. CInta menjadi salah jika kau mencintai seseorang yang secara takdir memang tidak bisa kau cintai.
Invisible
760      473     0     
Romance
Dia abu-abu. Hidup dengan penuh bayangan tanpa kenyataan membuat dia merasa terasingkan.Kematian saudara kembarnya membuat sang orang tua menekan keras kehendak mereka.Demi menutupi hal yang tidak diinginkan mereka memintanya untuk menjadi sosok saudara kembar yang telah tiada. Ia tertekan? They already know the answer. She said."I'm visible or invisible in my life!"
One Day.
544      365     1     
Short Story
It's all about One Day.
Ingatan
9159      2140     2     
Romance
Kisah ini dimulai dari seorang gadis perempuan yang menemui takdirnya. Ia kecelakaan sebelum sempat bertemu seseorang. Hidupnya terombang-ambing diantara dua waktu. Jiwanya mencari sedang raganya terbujur kaku. Hingga suatu hari elektrokardiogram itu berbunyi sangat nyaring bentuknya sudah menjadi garis yang lurus. Beralih dari cerita tersebut, di masa depan seorang laki-laki berseragam SMA menj...
Pensil Kayu
404      273     1     
Romance
Kata orang cinta adalah perjuangan, sama seperti Fito yang diharuskan untuk menjadi penulis buku best seller. Fito tidak memiliki bakat atau pun kemampuan dalam menulis cerita, ia harus berhadapan dengan rival rivalnya yang telah mempublikasikan puluhan buku best seller mereka, belum lagi dengan editornya. Ia hanya bisa berpegang teguh dengan teori pensil kayu nya, terkadang Fito harus me...
Dunia Tiga Musim
3550      1368     1     
Inspirational
Sebuah acara talkshow mempertemukan tiga manusia yang dulunya pernah bertetangga dan menjalin pertemanan tanpa rencana. Nda, seorang perempun seabstrak namanya, gadis ambivert yang berusaha mencari arti pencapaian hidup setelah mimpinya menjadi diplomat kandas. Bram, lelaki ekstrovert yang bersikeras bahwa pencapaian hidup bisa ia dapatkan dengan cara-cara mainstream: mengejar titel dan pre...
Beach love story telling
3046      1494     5     
Romance
"Kau harus tau hatiku sama seperti batu karang. Tak peduli seberapa keras ombak menerjang batu karang, ia tetap berdiri kokoh. Aku tidak akan pernah mencintaimu. Aku akan tetap pada prinsipku." -............ "Jika kau batu karang maka aku akan menjadi ombak. Tak peduli seberapa keras batu karang, ombak akan terus menerjang sampai batu karang terkikis. Aku yakin bisa melulu...