Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kayuhan Tak Sempurna
MENU
About Us  

Ajar turun dari sepedanya dan menekan bel di ujung kiri pagar. ‎Tangan kanannya memegang bakul uang itu. Ia terus menatap ke arah ‎pintu rumah. Ajar menekan kembali bel itu. Suara deringnya sampai ‎terdengar ke luar pagar. Lantas, ibu Alya membuka pintu dan melihat ‎Ajar berdiri di luar sana.‎

Ibunya berjalan pelan sambil memperhatikan anak itu. “Kau, anak ‎tukang kebun itu?” Kening Ibu Alya mengerut.‎

‎            “Ya” Ajar menjawab sambil melihat mata orang tua itu.‎

Gerbang itu pun dibuka. Ajar diajak masuk.‎

‎            “Suti.!! Suti.!!” Ia memanggil pembantunya.‎

‎            “Duduklah nak.” Ajar disilakan duduk di teras rumah mereka ‎yang mewah. sebuah kursi jati dengan ukiran jepara.‎

‎“Buatkan kopi satu.” Perintah Ibu Alya kepada pembantunya.‎

‎            “Lama sekali kau tak nampak nak, ke mana saja kau. Mak prihatin ‎mendengar berita ayah dan mak kau meninggal.”‎

‎            “....................”‎

‎“Apa hal nak, kau melangkah ke sini?”‎

‎            “Saya nak berjumpa dengan Pak Danish, mak?”‎

‎“Minumlah dulu, jauh sekali kau mengayuh sepeda. Itu sepeda ‎ayahmu dulu kan?”‎

Ajar tak menanggapi. Ia malah menoleh ke halaman depan. Penuh ‎dengan ragam bunga. Dulu Ajar dan ayahnya kerap di sana. Memotong ‎rumput hias, memangkas daun-daun kering, memupuk dan aktivitas ‎lainnya. Sementara pertanyaan Ibu Alya terus melayang tanpa jawaban.‎

Merasa rancu, Ibu Alya langsung menelpon suaminya. “Minumlah ‎dulu nak, mak ke dalam sebentar.”‎

Tak lama setelah itu, mobil mewah itu pun sampai dan ‎membunyikan klakson. Ibu Alya langsung bergegas dan membuka ‎gerbang pagar. Ia cekatan menghampiri suaminya. Lalu, Pak danish ‎turun. Ibunya memberi gambaran tentang kondisi semenjak Ajar sampai ‎ke rumah mereka.‎

Seketika Pak Danish melangkah cepat. Ibu alya mengikutinya dari ‎belakang. Dengan pelan, Ajar menoleh ke arah wajah Pak Danish yang ‎mulai meradang.‎

‎            “Sial kau !, berani kau ke sini, hah!!??”‎

Ibu Alya menenangkan suaminya dan diajak duduk. Pak Danish ‎duduk dan mulai membuka pembicaraan.‎

‎            “Ini dia mak, yang telah meracuni anakmu.”‎

Seketika Ibu Alya terkejut. Ia menutup mulutnya sangkin tidak ‎percaya.‎

‎“Kenapa kau ke sini!!??” Suara Pak Danish mengeras sambil ‎menepuk meja.‎

‎            “Saya ingin mengganti guci bapak yang saya pecahkan dulu. Ini ‎adalah tabungan saya dan bapak saya.” Ia menyodorkan bakul kain berisi ‎uang itu.‎

‎            “Hah? cukup uang kau?”‎

Alya mendengar suara gaduh itu. Ia lantas ke luar dari kamarnya ‎dan beranjak ke teras. Alya benar-benar terkejut melihat Ajar sedang ‎berpapasan dengan ayahnya.‎

‎“Bapak saya bilang, harga guci itu 6 juta. Hari ini saya nak bayar ‎lebih. 7 juta dan maafkan kesalahan saya dan bapak saya.”‎

Ibu alya mulai menangis. Pak Danish langsung mereguh bakul ‎kain itu dan membukanya. Uang pecahan dalam jumlah banyak.‎

‎“Baik, aku tak menghitungnya lagi. Ku maafkan kesalahan kau dan ‎bapak kau. Dan satu lagi yang harus kau ingat. Jangan bermimpi untuk ‎mendekati anakku. Paham kau?”‎

‎            “Tapi, saya punya satu syarat sebelum bapak bawa uang itu ‎masuk ke dalam.”‎

‎            “Apa itu.!”‎

‎            “Saya ingin menendang perut bapak.”‎

Saat itu juga, Ajar babak belur dipukuli. Ibu Alya jatuh pingsan ‎sedang Alya menopangnya. Anak itu tidak diberi ampun meski ada ‎perlawanan kecil. Sampai, para tetangga datang dan melerai. Mereka ‎memegang Pak Danish yang tidak mau berhenti memukulnya. Ajar ‎tergeletak lemas. Kepalanya berdarah. Wajahnya juga lebam.‎

Perlu banyak orang untuk menghentikan Pak Danish. Ia kalab. ‎ramainya orang membuat tempat itu menjadi semakin riuh. Banyak orang ‎yang menonton adegan tersebut dari luar pagar. Mereka tidak bisa ‎berkomentar banyak. Pak Danish adalah orang terpandang di kawasan ‎itu.‎

Ajar mulai bangun tanpa harus dipapah. Ia menaiki sepedanya dan ‎sejenak melihat Alya yang masih duduk menopang ibunya. Ajar memutar ‎sepedanya dan mulai pergi. Hanya beberapa bercak darah yang tertinggal ‎di teras dan halaman rumahnya. Juga kegaduhan, yang tak pernah di ‎saksikan Alya sebelumnya.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Malaikat Hati
12020      2167     1     
Romance
Sebuah persinggahan dalam menjalin sebuah ikatan tidak lagi terasa dan bersemayam dihati. Malaikat hati yang mengajarkan betapa pentingnya sebuah senyuman dan pelukan. Mengenalkan arti bahagia dan arti kenyamanan hati. Disaat itu, aku sadar bahwa hidup bukan untuk menentukan sebuah pilihan tapi hidup untuk menjalin sebuah kepercayaan.
Kenangan Masa Muda
7084      1952     3     
Romance
Semua berawal dari keluh kesal Romi si guru kesenian tentang perilaku anak jaman sekarang kepada kedua rekan sejawatnya. Curhatan itu berakhir candaan membuat mereka terbahak, mengundang perhatian Yuni, guru senior di SMA mereka mengajar yang juga guru mereka saat masih SMA dulu. Yuni mengeluarkan buku kenangan berisi foto muda mereka, memaksa mengenang masa muda mereka untuk membandingkan ti...
Forever Love
3597      1137     6     
Romance
Percayalah cinta selalu pulang pada rumahnya. Meskipun cinta itu terpisah jauh bermil-mil atau cinta itu telah terpisah lama. Percayalah CINTA akan kembali pada RUMAHNYA.
No, not love but because of love
3566      804     2     
Romance
"No, not love but because of love" said a girl, the young man in front of the girl was confused "You don't understand huh?" asked the girl. the young man nodded slowly The girl sighed roughly "Never mind, goodbye" said the girl then left "Wait!" prevent the young man while pulling the girl's hand "Sorry .." said the girl brushed aside the you...
PUBER
2232      930     1     
Romance
Putri, murid pindahan yang masih duduk di kelas 2 SMP. Kisah cinta dan kehidupan remaja yang baru memasuki jiwa gadis polos itu. Pertemanan, Perasaan yang bercampur aduk dalam hal cinta, serba - serbi kehidupan dan pilihan hatinya yang baru dituliskan dalam pengalaman barunya. Pengalaman yang akan membekas dan menjadikan pelajaran berharga untuknya. "Sejak lahir kita semua sudah punya ras...
Diary of Time
1856      883     3     
Romance
Berkisah tentang sebuah catatan harian yang melintasi waktu yang ditulis oleh Danakitri Prameswari, seorang gadis remaja berusia 15 tahun. Dana berasal dari keluarga berada yang tinggal di perumahan elit Menteng, Jakarta. Ayahnya seorang dokter senior yang disegani dan memiliki pergaulan yang luas di kalangan pejabat pada era pemerintahan Presiden Soekarno. Ibunya seorang dosen di UI. Ia memiliki...
My sweetheart senior
17455      3234     3     
Romance
Berawal dari kata Benci. Senior? Kata itu sungguh membuat seorang gadis sangat sebal apalagi posisinya kini berada di antara senior dan junior. Gadis itu bernama Titania dia sangat membenci seniornya di tambah lagi juniornya yang tingkahnya membuat ia gereget bukan main itu selalu mendapat pembelaan dari sang senior hal itu membuat tania benci. Dan pada suatu kejadian rencana untuk me...
Secret Love
360      244     3     
Romance
Cerita ini bukan sekedar, cerita sepasang remaja yang menjalin kasih dan berujung bahagia. Cerita ini menceritakan tentang orang tua, kekasih, sahabat, rahasia dan air mata. Pertemuan Leea dengan Feree, membuat Leea melupakan masalah dalam hidupnya. Feree, lelaki itu mampu mengembalikan senyum Leea yang hilang. Leea senang, hidup nya tak lagi sendiri, ada Feree yang mengisi hari-harinya. Sa...
Cinta Tak Terduga
5366      1691     8     
Romance
Setelah pertemuan pertama mereka yang berawal dari tugas ujian praktek mata pelajaran Bahasa Indonesia di bulan Maret, Ayudia dapat mendengar suara pertama Tiyo, dan menatap mata indah miliknya. Dia adalah lelaki yang berhasil membuat Ayudia terkagum-kagum hanya dengan waktu yang singkat, dan setelah itupun pertemanan mereka berjalan dengan baik. Lama kelamaan setelah banyak menghabiskan waktu...
Meet Mettasha
265      213     1     
Romance
Mettasha Sharmila, seorang gadis berusia 25 tahun yang sangat senang mengkoleksi deretan sepatu berhak tinggi, mulai dari merek terkenal seperti Christian Loubotin dan Jimmy Choo, hingga deretan sepatu-sepatu cantik hasil buruannya di bazar diskon di Mall dengan Shabina Arundati. Tidak lupa juga deretan botol parfum yang menghiasi meja rias di dalam kamar Metta. Tentunya, deretan sepatu-sepat...