Loading...
Logo TinLit
Read Story - BALAS NALANGSA
MENU
About Us  

Aku terbiasa menari dibawah pepohonan yang sudah berumur dengan suara burung-burung dikala sang surya menghilang di ufuk barat, senjanya menyapaku untuk lebih dekat kepadanya. Tertawa sendiri dikala kesunyian menitipkan kesedihan ditangan-tangan yang kosong, aku menangis dan menangis saat kesedihan melanda duka di ulu hati. Malam itu aku berjalan diatas rerumputan yang basah dengan embun dan kabut malam, terdengar suara kematian dan kehidupan yang menjerit diantara pepohonan. Diatas dahan banyak temanku yang sedang menghias diri untuk menjemput ajal para kaum bawah.

"Aku lelah bunda, kenapa kita harus mencari ayah malam-malam begini."Tanya gadis kecil kepada ibundanya. Namun ibunya tidak menjawab pertanyaan anaknya tersebut.

"Bunda kenapa kita harus ke hutan malam malam ? Aku takut bunda, aku takut.."Suaranya semakin menyedihkan, sesekali diikuti oleh tangisan dari air matanya. Sang bunda tetap tak menggubris dan menjawab anaknya itu.

Sementara suasana tengah hutan semakin kelam dan beberapa kawanan para periang dunia lain mulai mengikuti perjalanan si anak dan ibu itu, "Bunda, aku mau dibawa kemana ? aku takut bunda, kenapa diam saja bunda ?"

Anak kecil tersebut tetap berjalan mengikuti ibunya itu,

"hahaha.... huuhuhuhuhu....",tiba tiba sang ibu menangis terisak-isak dan sesekali diikuti suara tertawa bahagia.

"Aku salah bunda, maafkan aku bunda,"

"Bundaaa....."Suara khas anak kecil yang merengek kepada ibunya.

"Maafkan bundamu ini sayang, bunda harus mencari ayahmu."sahut sang ibu.

Aku pun mengikuti mereka berdua, pohon demi pohon kulewati tanpa menyentuh tanah. Kulihat bekas cabikan berada di punggung sang anak, ku kira dia sudah disiksa oleh sang ibu. Namun sang ibu juga tubuhnya tak kalah sadis, sanggul yang dipakainya terlihat rapi dengan terlumuri darah. Matanya sendu dan wajahnya pucat walaupun dengan make up terhias.

Angin buritan menelam keramaian hutan dengan riuh suasana cekikikan dan nyanyian para gadis berbaju putih panjang, terbang sendiri dan tak lelah menjerit untuk bersatu dengan keheningan malam.

Dunianya dan duniaku memang berbeda, namun yang sama adalah kesaksian dan kesiksaan yang dirasakannya.

"Aku harus melangkah menuju tempat ayahmu nak, kita harus kesana. Sabar ya sayangku." Kata sang ibu dengan suaranya yang merintih kesakitan, dan tika kulihat dari dekat ternyata bekas tusukan pisau tertancap di dada perutnya dengan darah bercucuran terus menerus.

"Akhirnya kita sampai, nak."Kata sang ibu.

"Benarkah bunda ? aku sangat bahagia sekali. Mana ayah bu ? aku tak melihatnya,"Jawab sang anak dengan senyum bahagia.

Aku pun mulai berpikir, Siapa yang mereka datangi dan kenapa tak ada siapapun disana. Hanya sebuah tanah pemakaman yang masih basah dengan sebuah batu berukuran sedang tertancap disana, apakah mungkin itu yang mereka temui ? Lantas siapa yang sudah terkubur itu.

Mereka berdua pun mendekati tanah yang basah tersebut dan sekarang posisi tubuh mereka berhadap-hadapan dengan kuburan ditengahnya. Sang ibu melihat wajah anaknya yang sendu,"Sebenarnya kamu bukanlah anakku, karena ibumu sudah meninggal. Dia dibunuh oleh pria yang berada didalam kuburan ini."

"Lantas dimana sekarang ibuku berada ?"tanya sang anak.

Kemudian wanita yang membawa anak itu pun melambaikan tangannya kearahku, lalu aku mendatanginya.

"Kenapa kau memanggilku ?"tanyaku heran.

"Inilah ibumu yang sebenarnya nak,"kata wanita itu kepada si anak, tangisnya pun tak bisa terbendung lagi.

 

Tags: horror thwc18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 1 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • AlifAliss

    Bagus banget sih, tapi aku mengharapkan akhir yang tragis. Misalnya, si ibu kemudian membunuh anaknya karena tak tahan akan sesuatu, atau ayahnya bangkit dari kuburan dan membunuh mereka berdua. Soalnya kukira mereka bukan hantu, atau memang bukan hantu? Kalau mereka hantu, lantas arwah ayahnya dimana?

Similar Tags
The Last Mask
485      314     3     
Short Story
mimpi itu seperti nyata. gadis itu selalu berusaha bersembunyi. namun waktu membawanya pada hal yang sama seperti perempuan-perempuan di keluarganya
Marry Ghost
685      447     5     
Short Story
Setelah Furry pindah sekolah banyak sekali kejanggalan yang dialami dirinya, bersama sahabatnya, Channy dia bias melihat makhluk tak kasat mata. Mau tau kelanjutannya? yuk baca
MENJUAL JIWA
588      354     1     
Short Story
Ketika dendam dijadikan tameng yang mengakar jiwa, dan keangkuhan menjadi jejak langkah menyusuri perjalanan waktu... doa terucap dari hati yang menghitam, dan iblispun merangkul dalam wujud malaikat.
2 Kehidupan
442      290     1     
Short Story
Kisahku, bermula saat aku mulai berajak smp, hidupku menyendiri entah apa yang ada di pikiranku selama ini.
Peringatan!!!
2473      1064     5     
Horror
Jangan pernah abaikan setiap peringatan yang ada di dekatmu...
My Halloween Girl
1066      584     4     
Short Story
Tubuh Kevan bergetar hebat. Ia frustasi dan menangis sejadi-jadinya. Ia ingat akan semalam. Mimpi gila itu membuatnya menggila. Mimpi itu yang mengantarkan Kevan pada penyesalan. Ia bertemu dengan Keisya dimimpi itu. “Kev, kau tahu? Cintaku sama besarnya denganmu. Dan aku tak akan membencimu,”. Itu adalah kata-kata terakhir Keisya dimimpinya. Keisya tak marah dengannya. Tak membencinya. Da...
Disgusting Creature
426      293     3     
Short Story
Makhluk itu terus menerorku. Aku tidak sanggup lagi, apa yang harus aku lakukan?
1 Kisah 4 Cinta 2 Dunia
26458      3548     3     
Romance
Fina adalah seorang wanita yang masih berstatus Mahasiswi di sebuah perguruan tinggi. Ia adalah wanita yang selalu ceria. Beberapa tahun yang lalu ia mempunyai seorang kekasih yang bernama Raihan namun mereka harus berpisah bukan karena adanya orang ketiga namun karena maut yang memisahkan. Sementara itu sorang pria yang bernama Firman juga harus merasakan hal yang sama, ia kehilangan seoarang is...
Viva La Diva
620      402     0     
Short Story
Bayang mega dalam hujan
The two moons
446      302     1     
Short Story
Kukira aku sudah gila melihat dua bulan itu, apakah aku salah? #thwc18