Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kala Saka Menyapa
MENU
About Us  

Lunar silver metallic civic hatchback, satu yang ku anggap membanggakan seakan berkhianat. Seperti ingin pindah kepemilikan.

Mau saja dirampok Sisca tanpa acara mogok. Sedang saat menemaniku, roda empat besutan Honda yang didesain agresif dan tajam itu acap kali batuk-batuk.

Keadaan memaksaku, Samella juga ikut andil memaksa. Mungkin menumpang mobil Saka bukan masalah, tinggal duduk tenang di belakang.

Tapi sialnya aku harus duduk di belakang kemudi dan mereka-Saka dan Samella terbahak di bangku belakang. Terlihat seperti supir kan aku?

"Papap hebat!!" pekik Same. "Pekerjaan yang mulia, mencerdaskan anak bangsa."

"Same mau jadi drama queen Pap, tapi Bibun gak ngebolehin." lanjutnya mencebib kesal. "Kalo sama Papap boleh kan?"

"Iya boleh dong. Drama queen di tv kan?" ujar Saka.

"Di mana aja, drama queen kan hebat punya kepribadian banyak. Bisa bersikap pemberani, bisa cengeng dan sebagainya." cerocos Samella. "Hidupnya lebih berwarna kan kalo gitu?"

Aku bergidik ngeri. Sudah kelihatan dari mana Same memiliki sikap begitu, tentu bukan dariku. Mana mau aku jadi drama queen, hidup saja sudah penuh drama. Meribetkan.

"Pap jangan pergi lagi." mohon Samella kemudian.

"Gak akan dong. Papap janji." sungguh Saka memeluk erat. Rasa sayangnya tidak main-main.

"Jagain kita." pintanya melirik arahku. "Terutama Bibun. Jagain ya Pap, jangan sampe selingkuh!"

Refleks pandanganku menusuk lewat kaca mobil, merasa tidak terima. "Ada juga papapmu yang banyak main perempuan di ruangannya."

"Hoax!" sangkal Same. "Bibun tahu dari mana? Jangan fitnah Bib! Yang hampir terciduk kan Bibun, apa-apaan coba jalan di mall berduan sama cowok lain? Sialnya Same cuma liat punggungnya. Gak tahu mukanya, kalo tahu mukanya langsung cakar deh."

Beruntung tempat tujuan sudah di depan mata. Aku bergegas turun, melipir cepat tanpa laporan pada kedua manusia di dalam.

Gerah rasanya. Boro-boro selingkuh, dari Same berojol sampai segede sekarang saja statusku tidak pernah berubah. Janda muda beranak satu.

Tak apa, aku menerimanya. Hatiku saja sabar, menutup seluruh pintu hanya demi menunggu ketukan pria yang jadi ayah Same.

"Makasih ya Mba." ucap seseorang menyerahkan sebrongkos aneka bunga.

Melewati banyak nisan, tepat di samping kanan gerbang TPU tampak Saka sudah menepi duluan.

Pemandangan yang berbeda. Camill kedatangan tamu lain selain Saka. Entah, aku tidak bisa menebak sudah berapa kali dia mengunjungi Camill.

Yang jelas ini kali pertama aku menyaksi keterpukulannya. Ada getaran di bahunya, ku kira dia tengah menangis.

"Lo tenang aja, gue pasti jagain, sayangin dia sepenuh hati." samar Saka saat aku hampir menepi arahnya.

"Gue pegang janji lo." timpal Gibran.

"Andai anak gue selamat pasti,," ucapan Saka terpaksa hilang.

Mulutku kelewat sigap membalap. Bagaimana bisa membisu jika hubungannya dengan Samella.

Tuhan, Samella bersama gadis ABG yang katanya bermata telur Dinosaurus. Keduanya menjauhi latar pemakaman.

"Samella!!" jeritku terberit menyusul.

Pernah mendengar tidak jika orang jahat tercipta dari orang baik yang tersakiti?

Saka bilang Chelsea itu good girls, tapi lain hal jika sudah ditusuk dalam-dalam. Terlebih dia masih remaja, emosi dan akal sehatnya kadang diluar dugaan.

"Chelsea berhenti gak lo!" jeritku panik.

"Oke, oke. Gue bakal minta Saka ceraian gue kalo itu yang lo mau asal lepasin Same." ujarku terengah menghadang jalan mereka. "Oh Tuhan apalagi coba? Turunin cutter lo!"

Panikku tak karuan, cutter mengkilat di tangannya semakin erat digenggam. Tak lupa pergelangan tangan Same ikut dicengkram kuat.

Dia tertawa terbahak. "Apa lo bilang barusan? Cerai?"

"Itu yang lo mau kan?" sebalku. "Lepasin Same!"

"Cutter ini lo pikir buat apa hah?" tanyanya pongah. "Buat nusuk perut ini anak?"

"Lepasin anak gue! Awas ya kalo sampe lecet sedikit pun!" tajamku.

Dia terbahak seiring datangnya Saka dan Gibran. Tak lama ia mendorong Same.

"Heran gue, segitu cintanya sama bocah ini sampai lo lupa diri. Yakin ini anak lo?" sarkas Chelsea.

"Lo liat deh Pak dosen Saka yang terhormat, istri lo berani minta cerai hanya demi Same keparat!" lanjutnya lagi sebelum pergi.

.

.

.

***

Asing, begitu mungkin jadinya jika jejak kaki jarang berpijak lagi. Tidak ada urusan kuliah, namun keabsenanku di hari magang kemarin-kemarin menjadi alasan aku singgah.

Bu Farida sebagai penanggung jawab menuntut penjelasan. Absen dimana pun penting, ada premi juga dari perusahaan tuh- cecarnya.

"Kamu udah nikah sama Pak Saka ya? Kenapa akad sama resepsinya beda hari Ra? Udah gak sabar belah duren ya?" goda bu Farida.

Mendengarnya aku jadi ragu jika bu Farida memanggilku untuk perkara absen. Maksud utamanya pasti tentang pernikahan.

Toh absenku baik-baik saja, perusahaan tidak mengalpa kan. Iya, hari kemarin saat aku bangun pukul 9. Saka segera konfirmasi ke kantor, aku diberi izin.

"Eh, enggak gitu." kataku menggaruk tengkuk tidak gatal.

"Hahaa, beruntung kamu dapetin suami kayak Saka. Dia baik, setia lagi." puji bu Farida.

Detik ini kami tengah menyusuri lorong lantai dua arenanya anak Administrasi Bisnis.

Kelas-kelas pemberi dumel, pernah juga di kelas pojok sana dekat tikungan, Saka mengusirku karena terlambat.

"Kalau kamu pengen tahu Saka itu udah naksir kamu dari dulu tahu Ra." celoteh wanita beranting batu permata itu.

"Ah, gak mungkin Bu. Masa kalo suka dia usir-usir aku dari kelas, buat masalah, sarkas bikin kesel." jujurku.

"Itu karena dia lagi cari perhatian kamu Ra." kekeh Bu Farida.

Terpaku hebat kakiku. Tepat di kelas yang ku sebutkan tadi, di dekat persimpangan menuju tangga lantai satu.

Tampak wanita yang tidak mungkin salah ku taksir sedang terlibat perkuliahan.

Pakaiannya lebih formal, kacamata yang bertengger menambah kesan wibawanya. Dia ternyata dosen di kampusku dan aku baru tahu itu.

Lagi-lagi aku bersyukur, Sisca tidak ikut. Jika ikut dia bisa syok berat. Ku pikir takkan sudi juga Sisca diajar dia.

"Oh itu dosen baru Ra, pengganti suamimu." beber bu Farida.

"Oh gitu, cantik." ceplosku.

Mengenakan rok span selutut  beserta atasan body pass cukup membuatnya semakin langsing. Jangan lupakan stiletto tingginya, sukses menambah jenjang kakinya.

Tapi entah aku selalu gagal fokus pada bagian perut wanita tersebut. Terlihat buncit.

"Namanya Bu Nessa. Lengkapnya Vanessa Abraham." terang bu Farida lagi.

Aku mengangguk mulai menekuri anak tangga. Biarlah, sepertinya aku tidak usah bercerita pada Sisca. Takut berperai lagi hatinya.

Sampai di parkiran, mobil Saka sudah bertengger manis. Dia memang ngotot ingin menjemput.

Bukan paling mewah, di samping si hitam kesayangan Saka ada si elegan putih BMW i8. Pemiliknya sesuai ekspektasi, keren berjas putih.

"Loh, Kara?" terkejutnya sampai  kantong plastik tipisnya hampir tumpah.

"Eh, Hai Ron." kikukku heran. Untuk apa dia datang ke kampus?

"Kuliah di sini?" tanyanya. Aku mengangguk saja sesekali mataku menerawang kantong plastik bawaannya.

"Elit." dia bergumam lagi mengamati tubuh bangunan kampus. "Gak heran sih lo kuliah di sini."

Disamping Saka yang gesit menyambar, akal sehatku harus banyak merenung,  aku perlu pamit sesegera mungkin.

Gila, mataku tidak minus. Folavit,  itulah yang ku tangkap dari balik kantong kresek Ronal. Satu merk familiar dari asam folat-vitamin wajibnya ibu hamil.

"Kar, lantai dua di mana ya? Gedungnya anak AdBis?" tanya dia saat langkahku belum jauh.

Tuh kan bener. Vanessa??

"Lo lurus aja nanti ada tikungan terus belok kanan deh. Gak jauh ada tangga, lo tinggal naik aja." Saka yang mendahului. 

How do you feel about this chapter?

1 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Upnormal
8824      2243     4     
Fantasy
Selama kurang lebih lima bulan gadis delapan belas tahun ini sibuk mencari kerja untuk kelangsungan hidupnya. Sepertinya Dewi Fortuna belum memihaknya. Nyaris puluhan perusahaan yang ia lamar tak jodoh dengannya. Selalu coba lagi. Belum beruntung. Faktor penyebab atas kegagalannya ialah sang makhluk lain yang selalu menggodanya hingga membuat gadis itu naik pitam. Maklum usia segitu masih labil. ...
For Cello
3247      1123     3     
Romance
Adiba jatuh cinta pada seseorang yang hanya mampu ia gapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang ia sanggup menikmati bayangan dan tidak pernah bisa ia miliki. Seseorang yang hadir bagai bintang jatuh, sekelebat kemudian menghilang, sebelum tangannya sanggup untuk menggapainya. "Cello, nggak usah bimbang. Cukup kamu terus bersama dia, dan biarkan aku tetap seperti ini. Di sampingmu!&qu...
Beach love story telling
3084      1512     5     
Romance
"Kau harus tau hatiku sama seperti batu karang. Tak peduli seberapa keras ombak menerjang batu karang, ia tetap berdiri kokoh. Aku tidak akan pernah mencintaimu. Aku akan tetap pada prinsipku." -............ "Jika kau batu karang maka aku akan menjadi ombak. Tak peduli seberapa keras batu karang, ombak akan terus menerjang sampai batu karang terkikis. Aku yakin bisa melulu...
Love Rain
21646      3090     4     
Romance
Selama menjadi karyawati di toko CD sekitar Myeong-dong, hanya ada satu hal yang tak Han Yuna suka: bila sedang hujan. Berkat hujan, pekerjaannya yang bisa dilakukan hanya sekejap saja, dapat menjadi berkali-kali lipat. Seperti menyusun kembali CD yang telah diletak ke sembarang tempat oleh para pengunjung dadakan, atau mengepel lantai setiap kali jejak basah itu muncul dalam waktu berdekatan. ...
OUR PATH | MinYoon
404      272     1     
Fan Fiction
"Inilah jalan yang aku ambil. Tak peduli akan banyaknya penolakan masyarakat, aku akan tetap memilih untuk bersamamu. Min Yoongi, apapun yang terjadi aku akan selalu disimu." BxB Jimin x Yoongi Yang HOMOPHOBIC bisa tinggalkan book ini ^^
Akhi Idaman
1257      785     1     
Short Story
mencintai dengan mendoakan dan terus memantaskan diri adalah cara terbaik untuk menjadi akhi idaman.
Salju di Kampung Bulan
2188      1011     2     
Inspirational
Itu namanya salju, Oja, ia putih dan suci. Sebagaimana kau ini Itu cerita lama, aku bahkan sudah lupa usiaku kala itu. Seperti Salju. Putih dan suci. Cih, aku mual. Mengingatnya membuatku tertawa. Usia beliaku yang berangan menjadi seperti salju. Tidak, walau seperti apapun aku berusaha. aku tidak akan bisa. ***
Rekal Rara
14273      4218     0     
Romance
"Kita dipertemukan lewat kejadian saat kau jatuh dari motor, dan di pisahkan lewat kejadian itu juga?" -Rara Gleriska. "Kita di pertemukan oleh semesta, Tapi apakah pertemuan itu hanya untuk sementara?" -Rekal Dirmagja. â–Şâ–Şâ–Ş Awalnya jatuh dari motor, ehh sekarang malah jatuh cinta. Itulah yang di alami oleh Rekal Dirmagja, seorang lelaki yang jatuh cinta kepada wanita bernama Rar...
Bersyukurlah
455      319     1     
Short Story
"Bersyukurlah, karena Tuhan pasti akan mengirimkan orang-orang yang tulus mengasihimu."
Evolution Zhurria
372      244     4     
Romance
A story about the evolution of Zhurria, where lives begin, yet never end.