Loading...
Logo TinLit
Read Story - Milikku
MENU
About Us  

Mobil hitam.

Mewah.

Mengkilap.

Mahal.

Kaca mata hitam.

Setelan pakaian hitam putih.

Rambut hitam rapih.

Tegap.

Gagah.

Semua orang melihat kagum. Tapi aku melihatnya benci.

Tak ingin larut memandinginya, aku membaur dengan yang lain. Mencoba menghilangkan diriku dalam massa.

Hingga sesuatu menahanku. Bukan berupa panggilan. Bukan merupakan genggaman. Tapi berbentuk kehangatan.

Kehangatan yang belum pernah aku rasakan. Dan aku benci harus menikmati kehangatan ini. Aku tidak senang. Dan aku harus memastikan jika ini adalah kehangatannya yang pertama dan terakhir menyetujui.

"Aku merindukanmu."

Aku diam, tidak ingin mengatakan lebih banyak.

"Aku ingin kita kembali," Terusnya.

Aku tidak ingin membahas apapun lagi dengan dia. Aku tidak ingin banyak hal lagi tentang dia.

Tapi aku sudah menceritakan lebih dari seratus kata tentangnya. Tentang dirinya yang tak seharusnya datang kembali setelah sebuah fakta menyakitkan tentangnya harus aku terima. Dan lebih menyakitkan lagi, dia terlihat bangga akan apa yang menyakitiku.

Aku menepuk pelan salah satu punggung tangannya yang berada di pundakku, memberi isyarat untuknya agar melepaskan pelukannya. Tapi aku merasakan pelukan itu malah semakin erat.

"Kembali," Ujarnya lirih sambil menenggelamkan wajahnya pada leherku. Dari hembusan napasnya aku tahu, jika dia berkata dengan sungguh.

Aku mengangkat pandanganku dan mendapati semua orang melihat ke arah kami. Aku mengepalkan kedua tanganku.
Ini tidak boleh dilanjutkan. Semuanya sudah menjadi cukup keterlaluan.

Aku melepaskan kedua melepaskan dengan memaksa. Melangkah sedikit menjauh darinya dan berhenti saat aku mendengar derap langkahnya yang harus dihindari.

"Semuanya telah berakhir," Ujarku tanpa membalikkan badan dan mengubah langkah tanpa ada lagi yang melepaskan.

Aku menghela nafas pelan, tenang saja aku kembali luluh. Tubuhku sudah sangat lemas saat memelukku dan berkata dengan penuh penyesalan. Belum lagi debaran jantungku yang selalu lebih keras saat bersamanya dulu masih terasa saat memelukku tadi.

Ingin aku kembali, teramat ingin. Tapi semuanya akan semakin salah.

Aku hanya berharap semoga saja dia tidak datang kembali seperti tadi, karena mungkin pada saat itu hatiku akan luluh.

~

Oleh Luthfita AS

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
LOVEphobia
467      318     4     
Short Story
"Aku takut jatuh cinta karena takut ditinggalkan” Mengidap Lovephobia? Itu bukan kemauanku. Aku hanya takut gagal, takut kehilangan untuk beberapa kalinya. Cukup mereka yang meninggalkanku dalam luka dan sarang penyesalan.
Aku Bahagia, Sungguh..!
535      387     2     
Short Story
Aku yakin pilihanku adalah bahagiaku mungkin aku hanya perlu bersabar tapi mengapa ingatanku tidak bisa lepas darinya --Dara--
Far From You
410      295     1     
Short Story
"Seseorang yang harus kamu perjuangkan, haruslah orang yang pantas untuk diperjuangkan" -Alvaro Alvina, seorang siswi SMA yang berhati baik dan berwajah cantik merasa kecewa dengan mantan pacarnya. Namun selain kecewa, setelah ia putus dengan pacarnya, ia berhasil berubah dan mengetahui arti cinta yang sebenarnya.
Kepak Sayap yang Hilang
239      218     2     
Short Story
Noe, seorang mahasiswa Sastra Jepang mengagalkan impiannya untuk pergi ke Jepang. Dia tidak dapat meninggalkan adik kembarnya diasuh sendirian oleh neneknya yang sudah renta. Namun, keikhlasan Noe digantikan dengan hal lebih besar yang terjadi pada hidupnya.
Dear You
16670      3283     14     
Romance
Ini hanyalah sedikit kisah tentangku. Tentangku yang dipertemukan dengan dia. Pertemuan yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehku. Aku tahu, ini mungkin kisah yang begitu klise. Namun, berkat pertemuanku dengannya, aku belajar banyak hal yang belum pernah aku pelajari sebelumnya. Tentang bagaimana mensyukuri hidup. Tentang bagaimana mencintai dan menyayangi. Dan, tentang bagai...
Dia & Cokelat
646      466     3     
Short Story
Masa-masa masuk kuliah akan menjadi hal yang menyenangkan bagi gue. Gue akan terbebas dari segala peraturan semasa SMA dulu dan cerita gue dimulai dengan masa-masa awal gue di MOS, lalu berbagai pertemuan aneh gue dengan seorang pria berkulit cokelat itu sampai insiden jari kelingking gue yang selalu membutuhkan cokelat. Memang aneh!
Love You, Om Ganteng
18496      4820     5     
Romance
"Mau dua bulan atau dua tahun, saya tidak akan suka sama kamu." "Kalau suka, gimana?" "Ya berarti saya sudah gila." "Deal. Siap-siap gila berarti."
For Now
255      215     0     
Short Story
Honestly, it hurts a little Though I'm smiling in front of you
Penantian
5079      2370     16     
Romance
Asa. Jika hanya sekali saja, maka...
Titik berharga di era pandemi
324      235     1     
True Story
"Bagaimana ya rek kalo libur selama satu tahun itu diberlakukan? Ah seketika indah pasti duniaku," celetuk gadis berkerudung itu. "Ah jangan ngaco toh kamu! imposible itu mah," Jawab salah satu dari kami. Ketika impian seorang bocah remaja yang duduk dibangku SMP menjadi realita nyata di depan mata. Perpaduan suka duka turut serta mewarnai hari-hari di era masa pandemi. P...