Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bitter Memories
MENU
About Us  

Breathe in deeply
Until both sides of your chest get numb
Exhale more

Hujan membasahi tanah kota Seoul yang berangsur sepi. Orang-orang berteduh di tempat apa pun yang menurut mereka bisa menghalangi dari air tangis sang langit.

Sementara itu, di kamar seorang gadis mengalun pelan lagu Breathe milik Lee-Hi. Gadis itu, ia memandang langit sore gelap yang menetesi air hujan dari jendela kamarnya yang sudah setengah buram dengan rintikkan air.

Perlahan, ia beranjak dari kursi dengan gerakan patah-patah. Tak lama, tubuh kecil itu ambruk tak sadarkan diri. Satu detik ... dua detik ... ia bisa merasakan deja vu yang amat dalam, dan memilukan.

γ…‘•° 🌧🌧🌧 °•γ…‘

Everyone else does too
If i tell you it's alright
I know that it's only words

Terkadang, melihat seseorang yang kau cintai sangatlah menyennagkan. Hatimu akan berdebar-debar tak karuan, dan terasa hangat seperti cahaya matahari pagi.

Namun, apa daya jika seseorang itu bukan hak kita untuk memilikinya? Ia ditarik begitu saja menjauh darimu, sambil melambaikan tangannya ke arahmu. Ah, sudahlah. Bukan salah orang lain juga kalau dia memang bukan milikmu ... lagi.

γ…‘•° 🌧🌧🌧 °•γ…‘

When some one sighs
How can i understand
Such deep breaths your sigh

"Naeun-ah, terima kasih sudah mau merawatku," ujar si lawan bicara kepada sang gadis.

Gadis yang dipanggil Naeun itu mengangkat kepalanya. "Ah, tak apa. Sudah kewajibanku untuk merawatmu, jangan khawatir." Ia mengangkat sendok yang berisikan bubur sambil mendekatkannya ke mulut si lawan bicara. "Mau kusuapi?"

Si lawan bicara sedikit ragu, namun ia mengangguk. Setelah gadis itu menyuapkan bubur ke mulut si lawan bicara itu, ia membuka mulut, "Sebenarnya ini bukan kewajibanmu lagi. Ini ... kewajiban kekasih baruku. Maaf karena dia tak bisa datang dan harus digantikan olehmu."

Naeun tersentak sekaligus sakit mendengar penuturan dari sang mantan kekasih. "A-ah ... maaf." Suasana kembali canggung selama beberapa menit.

Setelah makanannya habis, Naeun pergi ke tempat mencuci piring dan mencuci semua peralatan makan dan masaknya di sana.

"Ini akan menjadi yang terakhir. Maaf, Naeun-ah ...."

γ…‘•° 🌧🌧🌧 °•γ…‘

Until they start to hurt a little
Until you feel like
There's nothing left inside of you

"KOK BEGITU?!"

"Ya, memangnya kenapa? Kamu mau membantah kepada Ibu, hah?!" Seorang wanita paruh baya balas membentak teriakan Naeun.

"Memangnya apa yang salah kalau aku menyukai musik sebagai hobi? Hampir semua orang menyukai musik, Bu! Apakah hobiku mengganggu Ibu?" tanya Naeun yang sudah lelah menanggapi perkataan ibunya. "Aku tak 'kan melepaskan hobiku, Bu. Tidak akan pernah!" Ia tetap kukuh dalam pendiriannya.

Wajah Ibunya berubah menjadi merah padam. Ia menatap anak semata wayangnya dengan tatapan tak percaya. Lalu, pandangannya beralih pada rak yang digunakan untuk menyimpan segala yang berbau tentang musik.

Tak sampai satu menit, album-album dan kepingan CD sudah dilempar tak beraturan. Ibunya menghancurkan semua itu tanpa celah sedikit pun.

"IBU!!" jerit Naeun syok. Ia segera menarik tangan ibunya agar segera menghentikan aksinya. "Berhenti, Bu. Berhenti!" Naeun kembali berteriak dengan air mata bercucuran di pipi.

Setelah semua sudah kacau balau total, ibunya baru berhenti. Napasnya naik-turun sambil menatap kekacauan yang dihasilkannya dengan puas dan tajam. Setelahnya, ia keluar dengan langkah tenang.

Naeun meratapi barang-barang koleksinya yang sudah hancur berantakan. Padahal, ia membeli semua itu dari uang hasil dari jerih payahnya sendiri tanpa sedikit pun bantuan dari ibunya, tapi mengapa ibunya amat membenci barang-barang itu?

"Apa sebenarnya ... salahku? Mengapa Ibu begitu membenciku?"

γ…‘•° 🌧🌧🌧 °•γ…‘

Breathe in deeply

"Cukup, cukup sudah!" Naeun mengangkat kepalanya. Di sekelilingnya tidak ada apa-apa. Hanya hitam, seluruh ruangan yang sangat gelap.

It's okay if you breath gets short

Naeun kembali menangis, menangisi semua kenangan pahitnya yang kembali terputar layaknya kaset yang disetel ulang.

When some one sighs

"Hiks ... hiks ... aku pasrah. Hidupku memang hancur!" Naeun berlari, dan terus berlari. Percuma, ia hanya terjatuh dan terjatuh karena tak bisa melihat apa pun, bahkan ia kesusahan merasakan kakinya yang berlari.

Naeun kali ini jatuh tersungkur. "Aku pasrah," lirihnya yang sudah putus asa.

Thank you so much for you hard work

γ…‘•° 🌧🌧🌧 °•γ…‘

Kedua kelopak mata itu kini terbuka perlahan. Kepalanya masih teramat pusing, sampai akhirnya ia menyadari bahwa dirinya masih berbaring di lantai kamarnya yang dingin.

Sambil mencoba untuk berdiri, ia mengulum senyumannya. "Nappa neo."

Tags: FFWC2

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Perihal Hati
534      308     2     
Romance
Hati manusia siapa yang tahu, hati manusia siapa yang tak mau dijaga. Namun hati siapa juga yang mau tersakiti. Ini semua hanya permainan hati.
HILANG
515      310     3     
Short Story
Ia mulai putus asa dengan hatinya sendiri. Mengingkari janjinya dengan membuka kotak itu, kotak yang berisikan buku diary, membaca kembali bait demi bait yang ditulis, ingtannya kembali memutar memori yang selama ini ingin dilupakan.
Desa Lara
654      405     2     
Short Story
Sebuah kisah ringkas tentang perjuangan dan pengorbanan. Sebuah kisah ringkas tentang mimpi dan cita-cita. Sebuah kisah ringkas tentang kekuatan aksara.
Samudra
398      289     3     
Short Story
Semesta, bolehkah aku memohon. Kembalikan Samudra kepadaku, aku merindukannya.
Anaya
406      288     3     
Short Story
Ketika segala halang dan rintang cinta telah dilewati bersama, ketika selangkah lagi menuju awal yang indah, benteng terakhir itu tak pernah bisa ditembus, membuat semua perjuangan seakan sia-sia.
Milikku
409      277     2     
Short Story
Menceritakannya mudah, Kamu mengkhianati, aku tersakiti, kamu menyesal dan ingin kembali. Mudah, tapi tidak dengan perasaan setiap kali kau ada. Hati ini bimbang, dan sulit bagiku untuk menahannya agar tidak tumbang. ~ *'Soy' dalam bahasa Spanyol memiliki arti yang sama dengan kata 'My'.
AKU BUKAN ORPHEUS [ DO ]
742      417     5     
Short Story
Seandainya aku adalah Orpheus pria yang mampu meluluhkan hati Hades dengan lantutan musik indahnya agar kekasihnya dihidupkan kembali.
Throwback Thursday
1202      592     8     
Short Story
Kenangan masa muda adalah sesuatu yang seharusnya menggembirakan, membuat darah menjadi merah karena cinta. Namun, tidak halnya untuk Katarina, seorang gadis yang darahnya menghitam sebelum sempat memerah. Masa lalu yang telah lama dikuburnya bangkit kembali, seakan merobek kain kafan dan menggelar mayatnya diatas tanah. Menghantuinya dan memporakporandakan hidupnya yang telah tertata rapih.
Pertimbangan Masa Depan
246      213     1     
Short Story
Sebuah keraguan dan perasaan bimbang anak remaja yang akan menuju awal kedewasaan. Sebuah dilema antara orang tua dan sebuah impian.
TEMAN tapi NAKSIR
465      309     3     
Short Story
Josh, seorang kapten basket yang digandrungi gadis-gadis, baru bergabung dengan genk Katarina terdiri dari 5 orang–Katarina, Hadi, Cyanne, Hendra dan Sylvia–anak-anak pintar dan tidak populer. Bukan tanpa maksud, Josh bergabung dengan mereka. Hatinya terpikat pada Katarina sejak SMA 1. Akankah cintanya bertepuk sebelah tangan?