Loading...
Logo TinLit
Read Story - P O T E K
MENU
About Us  

Abyan Prananda.

Di sekolahku, siapa yang tidak tahu nama itu? Murid di sebelah kelasku yang sudah banyak menyumbang piala untuk sekolah, terutama di bidang olahraga Basket. Ditambah dengan takdirnya yang memiliki wajah rupawan, membuat semua murid perempuan tahun ini tertarik padanya.

Ya, termasuk aku.

Hanya saja aku sadar diri bahwa aku tidaklah cantik, jadi aku tidak pernah berani mendekatinya secara terang-terangan. Paling berani hanya menyapanya saat berpapasan di jalan. Tidak lebih.

Tapi, sepertinya dari beberapa kali menyapanya itu muncul sebuah harapan. Karena entah mengapa belakangan ini Abyan selalu mondar-mandir ke kelasku, walaupun hanya sebentar, tapi dia menyapaku lebih dulu setiap kali datang.

“Hai, Mysha.” Seperti itu Abyan menyapaku, menyebut namaku dengan ekspresi senang yang langsung kubalas lambaian tangan padanya.

Tapi, tunggu, Abyan tidak langsung pergi setelah menyapaku. Saat ini dia justru semakin berjalan masuk ke kelasku dan… menghampiriku?!

Apa kali ini dia memang datang untuk menemuiku?

“Gua mau ngomong sama lu, Sha. Boleh minta waktu lu sebentar?”

Damn! Ini seperti mimpi!

“Boleh, sekalian ke kantin mau gak?” Aku bukan orang yang percaya diri, tapi secercah harapan yang membuatku berani mengajaknya seperti itu.

“Oke, ayo.”

Setelah itu aku dan Abyan benar-benar ke kantin bersama, jalan beriringan dengan suasana canggung seperti yang pernah kulihat di sinetron!

Wahh.. aku ke kantin bersama murid populer, dibelikan makan dan minum juga. Aku merasa mendapat jackpot duduk berdua di kantin bersama Abyan seperti ini!

“Pelan-pelan aja makannya, jam istirahat masih 20 menit lagi kok.” Abyan sengaja meledekku.

Iya, aku yakin dia sengaja. Karena pasalnya dari awal aku berusaha memakan makananku dengan cara seanggun mungkin hingga menjadi lambat.

“Harusnya gua yang bilang kayak gitu,” aku meledeknya kembali sambil menunjuk mangkuk baksonya yang sudah kosong, sukses membuatnya tertawa dan menampilkan deretan gigi putihnya.

Aku tidak bohong, tapi Abyan terlihat tampan sekaligus lucu saat tertawa.

“Hahaha ini karena gua laper, Sha. Gua belum makan abis latihan basket tadi.” Terdengar seperti alasan, tapi aku tidak peduli.

“Oh iya, lu mau ngomong apa sama gua?” tanyaku setelah meneguk minumanku, menatapnya penuh tanya dan perhatian.

Jujur, aku gugup sekali saat ini.

“Oh iya.. hmm itu, Sha. Memang sih kita baru deket belakangan ini. Tapi…”

Astaga! Jantungku semakin berdebar kencang!

“Tapi dari yang gua liat, lu orangnya baik, asik juga kalo diajak ngobrol begini. Jadi…”

Iya, apa? Apa?? Apa???

“Lu mau gak bantuin gua deket sama temen sebangku lu, Sha?”

Krekk.

Jangan tanya itu suara apa, itu adalah suara patahan hatiku. Rasanya? Wah, luar biasa sakit!

“Gua… gak bisa.” Gumamku sambil menatapnya sendu. Lalu, selang beberapa detik aku langsung pergi meninggalkannya setelah menaruh selembar uang untuk membayar makanan dan minumanku.

Kalau dipikir-pikir, harusnya ini bisa kugunakan sebagai kesempatan untuk tetap dekat dengan Abyan. Membantunya dekat dengan teman sebangkuku pasti membuat kita jadi sering bertemu. Tapi, sepertinya aku tidak sekuat itu sampai harus mengorbankan perasaanku sendiri.

Aku memang menyukainya, tapi bukan berarti aku rela menyakiti hatiku sendiri.

THE END.

Tags: ffwc2

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Penyesalan Seorang Mantan
563      399     0     
Short Story
Sejatinya, penyesalan seorang mantan itu bukanlah karena setelah putus si dia jadi lebih menarik. Melainkan karena saat masih bersama, kita tidak menyadari betapa manis senyumnya, betapa hangat pelukannya, dan betapa indah dirinya.
Allisya
472      348     4     
Short Story
Siapa yang bilang jika hubungan hanya mengandalkan ‘cinta’? nyatanya masih banyak elemen yang dibutuh dari hanya sekedar ‘cinta’. Nyatanya tanpa sebuah kepercayaan ‘cinta’ yang amat di agung itu bisa musnah.
Usai
456      311     1     
Short Story
Jika rasamu berlabuh pada pria selain aku, aku pamit.
Bukan Untukku
349      244     2     
Short Story
Tak selamanya orang yang kita cintai adalah takdir.
LOVEphobia
425      282     4     
Short Story
"Aku takut jatuh cinta karena takut ditinggalkan” Mengidap Lovephobia? Itu bukan kemauanku. Aku hanya takut gagal, takut kehilangan untuk beberapa kalinya. Cukup mereka yang meninggalkanku dalam luka dan sarang penyesalan.
Far Different
795      474     28     
Short Story
Sebagai seorang gadis biasa yang lahir di Guang'An, Guo Yun merasa bahwa mendapat kesempatan untuk bekerja di perusahaan Microsoft Guangzhou merupakan keberuntungan besar.
300 Ribu
517      334     0     
Short Story
Yoga bimbang. Dengan uang 300 ribu dari ibu kosnya, jaminannya ia harus mencoblos pasangan capres nomor 3 itu, maka ia bisa mentraktir kekasihnya. Politikus adalah pembohong. Tetapi, apakah Yoga akan tahan godaan dari uang itu?
Under The Night Sky
384      268     0     
Short Story
Di bawah langit malam ini kita bertemu namun, di bawah langit malam ini juga kita berpisah.
Definisi Kebohongan
673      409     4     
Short Story
Apa kalian tau pemicu paling fatal yang mengakibatkan kehancuran terbesar dalam suatu hubungan?
SIREN [ RE ]
640      358     5     
Short Story
nyanyian nya mampu meluluhkan hati. namanya dan suara merdunya mengingatkanku pada salah satu makhluk mitologi.