Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Brother Falling in Love
MENU
About Us  

Author POV


Go Han Mel terjatuh karena seseorang menabraknya dari belakang. Ia berdiri dan melihat seseorang tengah kesakitan sambil memegangi kepalanya.

"To...long..." katanya terbata-bata.

Go Han Mel mendekati orang itu sambil duduk.
"Kau?.."

"Si pelempar batu..tolong aku" katanya lagi memohon kepada Han Mel. Sebenarnya Han Mel masih kesal padanya. Tapi, sekarang bukan saat yang tepat mempermasalahkan dendamnya itu.

"Ne. Ayo berdiri. Kamu masih kuat kan?" Go Han Mel memapah Chanyeol. Namun baru lima langkah keduanya terjatuh bersama.

"Mianhee...kau sangat berat" kata Han Mel jujur. Chanyeol melayangkan tatapan tajamnya pada gadis itu.

"Palli bawa aku ke UKS" kata Chanyeol sedikit tidak sabaran.

"Ne...ne jangan marah-marah"
Go Han Mel kembali berusaha mengangkat Chanyeol. Tapi tidak berhasil. Namun ia terus mencobanya. Sampai ia menemukan seseorang yang bisa dimintai bantuan.

"Byun sunbae kemari" teriaknya membuat Baekhyun menghampiri mereka.

"Tolong bantu aku angkat dia. Aku tidak bisa mengangkatnya sendirian" kata Han Mel.

Baekhyun terlihat bingung. Ia menggaruki belakang kepalanya.
"Tapi...aku harus mengantar Chen dia juga pingsan. Hmm...baiklah kau jaga dia dan tunggu disini. Setelah membawa Chen aku akan kemari. Okee" kata Baekhyun lalu berlari meninggalkan mereka.

"Kau kenal Baekhyun?" Han Mel sadar meskipun sedang sakit orang didepannya masih saja terus bicara.

"Siapa yang tidak mengenalnya? kau juga mengenalnya kan?" ketus Han Mel.

"Aku teman sekelasnya"

Go Han Mel kaget, kedua matanya terbuka lebar. Jadi, namja tinggi dihadapannya adalah seorang sunbae .

"Oh... gitu" Go Han Mel berusaha bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

Setelah beberapa menit kemudian, datang seseorang yang dikenal Chanyeol. Go Han Mel hanya membantu memapah sampai ke UKS lalu pergi membantu teman-temannya yang lain.

***

Baekhyun masih memperhatikan wajah Rye Hyun. Gadis dihadapannya masih memandangi mobil ambulance yang berlalu membawa Irene ke rumah sakit karena tidak bisa ditangani di UKS.

 

Gadis itu terlihat sangat khawatir. Rasanya baru saja tadi bercanda dengannya. Sekarang Irene malah harus terbaring pingsan.

 

"Kau Rye Hyun kan?"

 

Gadis itu pun menoleh baru menyadari ada seseorang disampingnya.

 

"Adik Suho?" lanjut Baekhyun.

 

"Ne. Kau teman Suho oppa?" Baekhyun mengangguk. Ternyata benar kata Chen bahwa Rye Hyun memang cantik.

 

Baru satu langkah Rye Hyun berjalan. Langkahnya tak seimbang. Dia hampir saja jatuh kalau tidak dipegang Baekhyun.

 

"Neo gwenchana?"

 

Rye hyun masih memegangi kepalanya. Baekhyun membantu Rye Hyun duduk di bangku depan UKS.

 

"Kau juga makan ya?" tanya Baekhyun hati-hati.

 

"Ne. Tapi hanya sedikit" kata Rye Hyun mengingat-ingat.

 

"Biarpun sedikit tapi juga bahaya. Kamu tunggu disini aku akan ambilkan obat pereda sementara sama dokter yoon. Ne?"

 

"Tap---"

 

Rye hyun menatap Baekhyun yang berlari memasuki UKS. Ternyata kakaknya punya teman-teman yang baik.

 

Tidak lama kemudian Baekhyun kembali dengan membawa obat dan air mineral.

 

"Ini harus diminum ya"

 

Rye Hyun mengangguk dan menerima obat dari tangan Baekhyun. Ia menelan obat itu.

 

Rye Hyun berhasil menangkap baekhyun yang ketahuan memperhatikannya.

 

"Waeyo? Apa wajahku aneh?"

 

"Anni. Aku hanya sedang memperhatikan kalo kamu dan Suho sangat mirip. Heheh..."

 

"Suho oppa kan kakakku"

 

"Tapi kok bisa kalian seangkatan?" tanya Baekhyun.

 

"Oh...itu karena sejak kecil aku selalu mengikuti kemanapun suho oppa pergi. Jadi, aku juga ikut ke sekolah bersamanya. Makanya aku di sekolahkan bersama kakakku"
Kata Rye Hyun menjelaskan.

 

"Pantesan"

 

"Oh, iya nama kamu siapa? rasanya tidak sopan dari tadi mengobrol tapi belum tahu nama kamu"

 

Baekhyun mengulurkan tangannya. Langsung disambut oleh Rye Hyun.

 

"Namaku Byun Baek Hyun"

 

"Nama yang bagus" Rye Hyun tersenyum.

 

"Eh, nama belakang kita mirip ya"

 

"Iyaa sama-sama Hyun. Lucu ya" kekeh Rye Hyun.

 

"Mungkin jodoh"

 

Rye Hyun masih tertawa sendiri. Sementara itu Baekhyun sedari tadi memperhatikan gadis disebelahnya.

 

Rye Hyun tertawa bukan karena Xiumin tapi karena orang lain. Dan dia adalah Baekhyun.

 

***

 

Masalah Kantin yang terkontaminasi racun masih diselidiki pihak sekolah. Bahkan hal ini telah diketahui oleh para pihak kepolisian. Karena banyak orang tua siswa yang tidak terima dengan adanya musibah ini. Terutama mereka yang anaknya masuk rumah sakit.

 

Hal ini baru pertama kali dialami sekolah mereka. Banyak yang menduga hal ini disebabkan oleh pihak kantin. Namun, semua masih dalam proses penyelidikan.

 

Ruangan di rumah sakit penuh oleh Siswa-siswi yang keracunan. Syukurnya tidak ada yang sampai parah. Hanya mengalami pingsan sampai satu hari.

 

Diruangan dengan lebar yang cukup luas. Dua orang namja tengah berbaring sendiri sambil memainkan ponsel mereka.
Tiba-tiba keduanya dikejutkan oleh suara khas pintu terbuka. Menampakkan tiga namja yang sudah sangat dekat dengan mereka.

 

"Annyeong...Chen. Annyeong Chanyeol " sapa Baekhyun.

 

"Sudah mendingan belum?" Tanya Xiumin.

 

"Jangan lupa nih dimakan buahnya" Lanjut Suho sambil meletakkan buah yang dibawanya diatas nakas.

 

Xiumin, Baekhyun dan Suho mengambil tempat di sebuah sofa yang memang terdapat diruangan itu.

 

Chen mengambil salah satu apel pemberian temannya. Lalu memakannya.
"Ho, masalahnya masih belum ada kejelasan?" tanya Chen disela-sela aktivitas makannya.

 

Suho menggeleng,
"Entahlah, penyelidik juga belum menemukan bukti apapun"

 

"Kalian sudah jenguk Irene?" itu Chanyeol.

 

"Oh iya, kemarin kan dia pingsan juga ya. Aku malah ya membantunya. Dia dirawat dimana?" jawab Baekhyun.

 

"Diruang sebelah" kata Chanyeol. "Kau semangat sekali mendengar nama Irene" lanjutnya.

 

"Hayooo..." sambung Xiumin.

 

"Annigoten. Hanya memastikan apakah ada temannya disana" perkataan Baekhyun hanya dimengerti oleh dirinya sendiri. Sekarang Suho, Xiumin, Chanyeol dan Chen hanya menatap kekosongan.

 

"Byun anterin gue ke wc" ajak Chanyeol manja.

 

Baekhyun bergidik sendiri.
"Sendiri bisa kan"

 

"Kalo sama Irene mau kan Byun?" goda Chen dari atas ranjangnya.

 

"Irene punyaku enak aja " sahut Suho.

 

"Eciiee....." koor yang lain bersamaan.

 

Suho menggigit bibir bawahnya. Ia kenapa bisa keceplosan begini. Apa karena kemarin diceng-cengin adiknya?

 

"Eh, maksudnya..." bela Suho terpotong.

 

"Maksud dibalik maksud" timpal Xiumin.

 

"Jengukin dong Irene nya Ho. Disebelah noh" Chen ikut menyahut.

 

"Maksudku nggak gitu" percuma juga Suho membela dirinya. Nyatanya teman-temannya keasyikan menggodanya.

 

Tiba-tiba saja disela-sela obrolan mereka seseorang membuka pintu. Seorang suster masuk untuk memeriksa keadaan Chen dan Chanyeol.

 

"Besok kalian sudah boleh pulang" kata Suster sebelum pergi.

 

Baekhyun menghampiri Chanyeol dan mengambil ponselnya.
"Ngapain Byun?" tanya Chanyeol merasa waswas ponselnya diambil temannya satu itu.

 

"Minjem bentar Nyeol. Wih...ada game baru..." teriaknya antusias. Si Baekhyun hidupnya penuh dengan game. Meskipun diponselnya sendiri penuh dengan game. Masih saja suka minjam punya temannya yang lain.

 

"Byun...Byun...ponsel sendiri ada juga" sahut Suho.

 

"Kemarin nggak bisa main di rumah ku karena Chen sakit" kata Xiumin menjelaskan. Baekhyun terkekeh sambil asyik memainkan ponsel Chanyeol.

 

"Eh, kok kalian bisa sih sampe nggak keracunan gitu?" tanya Chanyeol.

 

Chen yang menyadari keanehan dari pertanyaan Chanyeol langsung menegakkan posisi duduknya.
"Baekhyun juga makan kemarin. Tapi dia baik-baik saja"

 

Baekhyun meletakkan ponsel ditangannya.
"Aku kan disayang Tuhan...heheh"

 

"Aku sedang menilai ruang musik dan kebetulan ada Xiumin disana" jelas Suho.

 

"Males ke kantin makannya aku nyuruh Chanyeol makan sendiri kemarin" lanjut Xiumin.


"Oh...pantes. Berarti cuma Baekhyun nih yang punya perut panci" kata Chen.

"Serah kalian mau ngatain apa. Yang penting aku bebas dari racun. Puas!" balas Baekhyun.

Xiumin bangkit dari duduknya dan langsung mendapat tatapan tanya dari teman-temannya.

"Mau kemana Min?" tanya Suho yang pertama kali menyadarinya.

"Kalian haus kan? Aku belikan minuman ya...ayo Byun ikut" Jawab Xiumin.

Baekhyun juga ikut berdiri lalu menghampiri Xiumin.
"Tau aja kamu Min. Yuk ah...ke minimarket"

Setelah berpamitan pada Suho, Chen dan Chanyeol. Mereka berdua keluar dari ruang inap tersebut. Saat sampai didepan pintu, kamar didepan mereka ternyata juga terbuka. Menampakkan seseorang yang membuat kedua namja itu tersenyum, terlebih Baekhyun.

"Annyeong Rye Hyun-ah " sapa Baekhyun ramah.

"Annyeong Baekhyun-ah. Annyeong...Xiumin-ah" balas Rye Hyun.

Xiumin menatap Baekhyun yang sedang tersenyum. Rye Hyun menatap Xiumin dengan senyumnya. Sedangkan Baekhyun menatap Rye Hyun.


.
.
.
.
.
.
.
.

Yesss.....part ini selesai
Gimana Chingu baper nggak nih?πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†

Voment jangan lupa... β˜ΊπŸ˜πŸ˜™πŸ˜™

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kaichuudokei
8159      2062     5     
Fantasy
β€œSuatu hari nanti aku akan mengubahnya. Aku hanya menunggu waktu yang tepat untuk melakukannya. Bagaimanapun caranya. Jadi, saat waktu itu tiba, jangan menghalangiku!” (Nakano Aika) β€œAku hanya ingin mengubahnya.. aku tidak ingin itu terjadi, aku mohon.. jika setelah itu kalian akan menghapus semua ingatanku, tidak masalah. Aku hanya tidak ingin menyesali sesuatu selama hidupku.. biarka...
Ansos and Kokuhaku
3552      1151     9     
Romance
Kehidupan ansos, ketika seorang ditanyai bagaimana kehidupan seorang ansos, pasti akan menjawab; Suram, tak memiliki teman, sangat menyedihkan, dan lain-lain. Tentu saja kata-kata itu sering kali di dengar dari mulut masyarakat, ya kan. Bukankah itu sangat membosankan. Kalau begitu, pernah kah kalian mendengar kehidupan ansos yang satu ini... Kiki yang seorang remaja laki-laki, yang belu...
between us
328      228     1     
Romance
gimana rasanya kalau di antara kita ada beribu masalah... apakah aku sanggup
Rasa yang Membisu?
2253      1018     4     
Romance
Menceritakan 4 orang sahabatnya yang memiliki karakter yang beda. Kisah cerita mereka terus terukir di dalam benak mereka walaupun mereka mengalami permasalahan satu sama lain. Terutama kisah cerita dimana salah satu dari mereka memiliki perasaan terhadap temannya yang membuat dirinya menjadi lebih baik dan bangga menjadi dirinya sendiri. Pertemanan menjadikan alasan Ayu untuk ragu apakah pera...
Bitter Memories
474      320     2     
Short Story
Galau tak selalu tentang cinta. Kegalauan bisa terjadi karena apa saja. Dan inilah potongan kisah hidupku yang penuh kemuraman. Apakah kalian pernah merasakan kegalauan juga? - Shi-An
Ruang, Waktu Dan Cinta
5442      1788     0     
Romance
Piya Laluna, Gadis yang riang itu berubah kala ia ditinggal ayahnya untuk selama-lamanya. Ia kehilangan semangat, bahkan ia juga jarang aktif dalam komunitas sosialnya. Selang beberapa waktu, ia bertemu dengan sosok laki-laki yang ia temui di beberapa tempat , seperti toku buku, halte, toko kue, dan kedai kopi. Dan di ruang waktu itulah yang memunculkan rasa cinta diantara keduanya. Piya yang sed...
Puisi, Untuk...
20353      3302     10     
Romance
Ini untuk siapa saja yang merasakan hal serupa. Merasakan hal yang tidak bisa diucapkan hanya bisa ditulis.
Jikan no Masuku: Hogosha
4140      1439     2     
Mystery
Jikan no Masuku: Hogosha (The Mask of Time: The Guardian) Pada awalnya Yuua hanya berniat kalau dirinya datang ke sebuah sekolah asrama untuk menyembuhkan diri atas penawaran sepupunya, Shin. Dia tidak tahu alasan lain si sepupu walau dirinya sedikit curiga di awal. Meski begitu ia ingin menunjukkan pada Shin, bahwa dirinya bisa lebih berani untuk bersosialisasi dan bertemu banyak orang kede...
DREAM
860      542     1     
Romance
Bagaimana jadinya jika seorang pembenci matematika bertemu dengan seorang penggila matematika? Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah ia akan menerima tantangan dari orang itu? Inilah kisahnya. Tentang mereka yang bermimpi dan tentang semuanya.
A Story
317      253     2     
Romance
Ini hanyalah sebuah kisah klise. Kisah sahabat yang salah satunya cinta. Kisah Fania dan sahabatnya Delka. Fania suka Delka. Delka hanya menganggap Fania sahabat. Entah apa ending dari kisah mereka. Akankah berakhir bahagia? Atau bahkan lebih menyakitkan?