Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Brother Falling in Love
MENU
About Us  

Kim Sis Kae POV

 

Begitu membuka mata, aku berjungkit melihat siapa yang sedang ada dihadapanku ini. Apa yang sebenarnya terjadi padaku, bukankah tadi aku sedang membaca buku ditaman---karena rumahku tidak ada orang, jadi aku menunggu ditaman sambil membaca novel---sekarang kenapa aku bisa bersama dengan Kai.

 

"Ka-kau..sedang apa disini?"

 

Kai tersenyum saja sedari pertama aku membuka mata, Kai sudah tersenyum. Apa dia tidak waras atau sedang melawak. Tidak Sis Kae, mana ada orang melawak seperti itu. Mungkin saja Kai sedang ingin menunjukkan deretan gigi-giginya yang putih.

 

"Apa kau bermimpi tentangku?"
Tanya Kai.

 

Mimpi? Oh! Aku ingat sekarang, jadi aku tertidur disamping Kai. Aduh...kenapa aku jadi begini. Kenapa aku bisa sampai tidur disampingnya.

 

"Satu jam lebih aku disini menemanimu. Untung aku baik, jadi aku tidak akan meminta uang sewa darimu karena sudah meminjam bahuku"

 

Aku meminjam bahu Kai? seperti adegan di drama-drama. Aku tidur bersender di bahu Kai. Wah...Sis Kae, kau sangat tidak tahu diri sekali.

 

"Masih mau tidur ya? udah tidur lagi aja"

 

Kai memang benar-benar minta ditonjok. Semua kata-kata yang keluar dari mulutnya itu membuat aku merinding. Demi EXO, aku ingin dia menghilang sekarang juga titik.

 

Aku berdiri membenarkan rambutku dan menggendong tas dipunggung. Ku lihat hari memang sudah mulai gelap.

 

"Kau mau kemana?" tanya Kai.

 

"Pulanglah, ngapain disini. Ada kamu"

 

"Iya benar, sudah sana masuk. Tadi ibumu sudah pulang tuh"

 

Heol! Kai melihat eomma datang ke rumah. Bagaimana kalau Eomma melihat tadi. Tanpa memperdulikan Kai aku segera berlari ke rumah.

 

Aku mencari eomma yang ternyata sedang asik nonton TV sambil makan cemilan. Saat melihatku datang, eomma cengengesan nggak jelas.

 

"Eomma..." panggilku lirih dan mengambil duduk disampingnya.

 

"Mian Hunny, Eomma ada meeting dadakan di kantor jadi pulangnya telat deh"

 

"Eomma liat aku tadi? maksudku..aku duduk disana sedang..."

 

"Lihat ko. Kamu tidur disamping temen kamu yang waktu itu ngasih bunga kan? yang bunganya kamu buang tapi eomma ambil lagi. Cih...katanya nggak suka tapi kok deket banget gitu"

 

"Ih...eomma apaan sih. Udah ah aku mau ke kamar. Bye eomma"

 

Daripada terus diledekin mending aku kabur ke kamar. Apa-apaan eomma itu, hanya karena aku tadi tidur dibahu Kai terus aku suka sama dia? ya enggaklah.

 

***

 

Setelah selesai membersihkan diri, aku dan eomma makan malam bersama. Kami hanya berdua karena appa belum pulang dari kantor. Rasanya kurang lengkap juga tidak ada Lay oppa.

 

"Makannya yang cepet jangan mikirin cowok kamu terus"

 

Aku hampir saja tersedak. Eomma ini, apa dia mau bikin anaknya mati tersedak. Buru-buru aku minum air dan mengakhiri makan malamku.

 

"Aku kangen oppa. Kita ke Cina yuk Eomma jengukin Oppa"

 

"Begitukah? bagaimana Dengan sekolahmu? lagian appa mu juga pasti sibuk disini"

 

Benar juga kata eomma. Aku tidak memikirkan itu hanya saja aku rindu main ke Cina. Terakhir kali aku kesana waktu oppa pertama kali masuk perguruan tinggi.

 

"Kita kesana saat liburan semester, eomma. Kalau appa sibuk, kita pergi berdua saja. Hehehe..."

 

"Kamu ini" eomma hampir mau menjitakku. Tapi aku keburu menghindar.

 

Aku membantu eomma membereskan meja makan. Aku yang kedapatan mencuci piring malam ini. Untung hanya makan berdua, jadi tidak terlalu banyak yang perlu dicuci.

 

"Sis Kae ponselnya bunyi" Eomma menghampiriku sambil mengulurkan ponselku. Aku lupa, tadi saat makan malam aku sengaja membawa ponsel.
"Dari Sunbae tengil? siapa itu?"
Aku mencuci tanganku sebelum meraih benda ajaib itu.
Aku terkekeh melihat ekspresi wajah eomma. Alih-alih menjawab pertanyaan eomma, aku malah berlari menuju kamarku.

 

Setelah aku duduk diranjang, aku baru menjawab panggilan nya. Pertama kali mendekatkan ponsel ketelinga, aku sudah bisa menebak orang diseberang sana pasti mengomel.

 

"Yakh! kenapa kau lama sekali menjawabnya. Kau pikir aku tidak ada pekerjaan lain?"

 

Sabar Sis Kae, katanya orang yang sabar itu cintanya pasti berbalik.

 

"Kenapa menelponku kalau kau banyak kerjaan"

 

"Yakh! Apa maksudmu? mau bilang aku memang tidak sibuk, begitu? jujur saja aku sedang terburu-buru"

 

Ya Tuhan...apalagi ini. Aku baru saja makan malam dan rasanya semua yang aku masukan kedalam perutku hilang seketika.
Tahu begini tadi tidak perlu kujawab.

 

"Anni, aku hanya..ah lupakan. Ada apa kau menelpon ku Sunbae?"

 

"Kau harus membantuku mengatakan pada semua teman-temanku kalau Sehun selingkuh dengan temanmu"

 

Apa ini yang dia sebut terburu-buru. Hanya untuk meyakinkan teman-temannya. Aku rasa orang ini sudah kehilangan akalnya.

 

"Yakh! kenapa kau diam saja?"

 

Pasti waktu dia masih di kandungan ibunya ngidam makan toa, jadi lahirnya si Sunbae tengil yang suka teriak-teriak.

 

"Aku tidak perduli itu Sunbae. Itu bukanlah urusanku. Lagian aku tidak perduli lagi padanya. Kalau kau menganggap ini hal yang penting, maka bagiku ini hal yang sepeleh. Jangan menelponku lagi kalau mau membahas ini. Awas saja kalau kau melakukannya"

 

Tut !
Aku yakin sekali Baekhyun Sunbae pasti sedang bercicit merutuki diriku. Silahkan saja mau mengataiku lancang, tidak sopan atau kurang ajar sekalipun aku tidak perduli.

 

Terima kasih Baekhyun Sunbae karena sudah membuat kepalaku panas. Aku memang kesal pada Han Mel, tapi aku juga masih peduli padanya. Aku tidak ingin Han Mel tahu sesuatu mengenai Sehun. Meskipun kadangkala aku teringat bahwa Han Mel lebih mementingkan Sehun daripada aku. Hatiku sakit menerima kenyataan itu. Aku yang menganggap Han Mel sahabatku sejak pertama kali pindah sekolah disini.

 

***

 

Author POV

 

Kini Sis Kae tidak lagi terlihat selalu bersama Han Mel. Pertemanan mereka benar-benar sudah berakhir atau hanya sementara? Sis Kae bahkan tidak tahu jawabannya.

 

Sis Kae hanya bisa memandangi punggung Han Mel yang tertutup tas. Jika dulu pasti Sis Kae akan menghampiri Han Mel, merangkul gadis itu dan bercanda sepanjang langkah menuju kelas. Sakit hati di hari itu masih memberi luka dihati Sis Kae.

 

"Kau tidak membalas pesanku. Wae?" Sis Kae menoleh disampingnya yang menampakkan wajah Han Mel tengah bertanya padanya.

 

Sis Kae mencoba menyibukkan diri agar tidak perlu menjawab. Ia meletakkan tasnya diatas meja dan membukanya. Diberesinya buku-buku yang ada didalam tasnya dengan hati-hati dan berulang.

 

"Kau marah?"

 

Apa Han Mel ini terlalu polos atau dia ingin meminta maaf. Sis Kae muak saat ini. Jujur saja! Jika Han Mel ingin meminta maaf silahkan memohon-mohon atau merayunya. Kenapa malah bertanya apakah Sis Kae marah? tentu saja iyaa. Bahkan bukan hanya marah tapi sangat marah.

 

"Siapa yang bernama Go Han Mel?" Suara seorang gadis tiba-tiba membuat seisi kelas diam tak berkutik. Begitu juga dengan Sis Kae dan Han Mel yang merasa mendengar nama salah satu dari mereka disebut.

 

Go Han Mel memberanikan diri menatap orang tersebut. Ia mengangkat tangan kanannya.
"Saya Sunbae"

 

Sis Kae sepertinya pernah melihat gadis yang dipanggil Sunbae itu. Dengan matanya Sis Kae mencoba menerawang jauh siapa dia sebenarnya.

 

"Park Nopi itu anak pemilik sekolah ini Sis Kae-yah. Jadi dia suka seenaknya keluar masuk sekolah"


Jadi orang itu Park Nopi. Pantas perilakunya begitu. Seenaknya saja berteriak dikelas orang. Semua tahu dia anak pemilik sekolah. Tapi harusnya dia juga tahu bahwa semua punya aturan. Bukannya jadi contoh yang baik. Malah menimbulkan masalah.

Jika itu Park Nopi. Ini pasti ada hubungannya dengan Sehun. Ini ada sangkut pautnya dengan gosip yang dibicarakan Baekhyun. Sis Kae jadi waswas sendiri.

Jika ini ada hubungannya dengan Baekhyun, Sis Kae tidak akan tinggal diam. Bagaimana mungkin sepagi ini Sunbae tengil itu berhasil membuat keributan?

"Kau sudah berani macam-macam dengan Sunbae?"

Go Han Mel tidak mengerti maksud perkataan orang didepannya itu. Macam-macam seperti apa maksudnya?

"Apa maksudmu Sunbae?"

Park Nopi melangkah lebih dekat agar kata-kata yang akan ia tegaskan nanti lebih mengena pada Han Mel.

"Dasar gadis tidak punya harga diri. Kau pikir kau siapa, huh? Merasa paling cantik hingga berani melakukan hal itu? Apa kau pikir dengan menjadi selingkuhan Sehunnie kau akan bisa menyingkirkan ku?"

Go Han Mel tersentak. Jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya. Matanya mulai memanas. Buku-buku tangannya mengepal kuat menahan rasa perih dihatinya.

"Jadi benar Sehun membohongiku..." Han Mel berkata begitu lirih. Tapi Sis Kae yang ada disampingnya bisa mendengar itu.

Sis Kae melirik Han Mel yang sudah menangis dengan bibir yang bergetar.

"Apa Han Mel sudah tahu kalau Sehun punya pacar?"

.
.
.
.
.
.
.

Tbc

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Ethereal
1295      638     6     
Romance
Ada cowok ganteng, imut, tingginya 173 sentimeter. Setiap pagi, dia bakalan datang di depan rumahmu sambil bawa motor matic, yang akan goncenging kamu sampai ke sekolah. Dia enggak minta imbalan. Dia cuma pengen lihat kamu bahagia. Lalu, ada cowok nggak kalah ganteng dari sebelumnya, super tinggi, cool, nyebelin. Saat dideket kamu dia sangat lucu, asik diajak ngobrol, have fun bareng. Ta...
Nadine
5914      1580     4     
Romance
Saat suara tak mampu lagi didengar. Saat kata yang terucap tak lagi bermakna. Dan saat semuanya sudah tak lagi sama. Akankah kisah kita tetap berjalan seperti yang selalu diharapkan? Tentang Fauzan yang pernah kehilangan. Tentang Nadin yang pernah terluka. Tentang Abi yang berusaha menggapai. dan Tentang Kara yang berada di antara mereka. Masih adakah namaku di dalam hatimu? atau Mas...
The Puzzle
1245      722     4     
Fantasy
Banyak orang tahu tentang puzzle, sebuah mainan bongkar-pasang untuk melatih logika. Namun berbeda dengan puzzle yang dimiliki Grace, awalnya Grace hanya menganggap puzzle yang dimilikinya sama seperti puzzle yang dimiliki orang lain. Dia sering memainkan puzzle itu sejak kecil tapi setelah dia dewasa, puzzle itu mulai memunculkan teka-teki baginya. Grace heran saat ayahnya benar-benar menjaga pu...
Gilan(G)ia
514      283     3     
Romance
Membangun perubahan diri, agar menciptakan kenangan indah bersama teman sekelas mungkin bisa membuat Gia melupakan seseorang dari masa lalunya. Namun, ia harus menghadapi Gilang, teman sebangkunya yang terkesan dingin dan antisosial.
Rinai Kesedihan
806      543     1     
Short Story
Suatu hal dapat terjadi tanpa bisa dikontrol, dikendalikan, ataupun dimohon untuk tidak benar-benar terjadi. Semuanya sudah dituliskan. Sudah disusun. Misalnya perihal kesedihan.
The Savior
4485      1622     10     
Fantasy
Kisah seorang yang bangkit dari kematiannya dan seorang yang berbagi kehidupan dengan roh yang ditampungnya. Kemudian terlibat kisah percintaan yang rumit dengan para roh. Roh mana yang akan memenangkan cerita roman ini?
Da Capo al Fine
428      339     5     
Romance
Bagaimana jika kau bisa mengulang waktu? Maukah kau mengulangi kehidupanmu dari awal? Atau kau lebih memilih tetap pada akhir yang tragis? Meski itu berarti kematian orang yang kau sayangi? Da Capo al Fine = Dari awal sampai akhir
Cinta Butuh Jera
1991      1156     1     
Romance
Jika kau mencintai seseorang, pastikan tidak ada orang lain yang mencintainya selain dirimu. Karena bisa saja itu membuat malapetaka bagi hidupmu. Hal tersebut yang dialami oleh Anissa dan Galih. Undangan sudah tersebar, WO sudah di booking, namun seketika berubah menjadi situasi tak terkendali. Anissa terpaksa menghapus cita-citanya menjadi pengantin dan menghilang dari kehidupan Galih. Sementa...
Berawal dari Hujan (the story of Arumi)
1142      613     1     
Inspirational
Kisah seorang gadis bernama Arumi Paradista, menurutnya hujan itu musibah bukan anugerah. Why? Karena berawal dari hujan dia kehilangan orang yang dia sayang. Namun siapa sangka, jika berawal dari hujan dia akan menemukan pendamping hidup serta kebahagiaan dalam proses memperbaiki diri. Semua ini adalah skenario Allah yang sudah tertulis. Semua sudah diatur, kita hanya perlu mengikuti alur. ...
My Lovelly Doll
626      443     3     
Short Story
\"Diam dan memendam menunggu saat terbaik untuk menciptakan momen terindah.\"