Loading...
Logo TinLit
Read Story - Memeluk Bul(a)n
MENU
About Us  

   Cuaca minggu pagi yang begitu dingin membuat para peserta enggak untuk mandi, begitu pun dengan Bulon dan Ara yang memilih tidak mandi. Kegiatan pagi ini di awali dengan senam pagi, senam maumere yang menjadi pilihannya. Ara dengan lincahnya mengikuti setiap gerakan yang di pandu oleh Pak Sri, guru olahraga yang merangkap sebagai pembina Pramuka.

    Bulon masih berusaha mengikuti gerakan senam, tapi dia tidak bisa selincah Ara, Agnez, atau  pun Shinta. Akhirnya Bulon memilih untuk diam dan menyaksikan kawan-kawannya yang sedang asik berputar ke kanan dan ke kiri.

   “Bul.”

   “Kak Fahmi,” ucap Bulon setelah ia mengetahui siapa yang memanggilnya tadi.

   “Kok gak ikut senam?”

   “Bulon capek, gak bisa ngikuti gerakannya.”

   “Sini, gue ajarin.” Fahmi mengambil tempat di samping Bulon, menggerakan tubuhnya mengikuti irama.

   Ara menghentikan aktivitas senamnya saat melihat Fahmi sedang mengajari gerakan senam kepada Bulon. Tiba-tiba hatinya terasa nyeri, badmood pun melanda secara tiba-tiba. Ara menyudahi senamnya dan memilih kembali ke tenda.

*****

   Setelah senam, kegiatan dilanjutkan dengan jelajah, masing-masih ketua regu di beri satu peta dan satu petunjuk. Siapa yang paling cepat memecahkan teka-tekinya maka regu itu yang memenangkannya dan akan mendapatkan hadiah.

   “Semua bersiap, satu ... dua ... tiga ... go!” aba-aba Fahmi.

    Yang berhak berangkat duluan adalah regu satu putri di susul regu satu putra, itu berarti regu Bulon mendapatkan kesempatan pertama untuk memulai penjelajahan, di susul regu Rizki.

   “Clue nya gini,” Shinta selaku ketua regu membacakan petunjuk. “Aku rumit, serumit kisah cinta. Kamu bisa masuk kedalam tapi belum tentu kamu bisa keluar ....”

   Shinta menggantung kalimatnya untuk berpikir sejenak. “Masuklah kedalamku, pelajari aku lebih lanjut ... maka kau akan menemukan sebuah keindahan dalam setiap belokan. Masuk dengan Bismillah dan keluarlah dengan Alhamdulillah.

   “Rumit,” ulang Ara.

   “Bisa masuk belum tentu bisa keluar,” lanjut Lia.

   “Keindahan dalam setiap belokan,” sambung Shinta.

   “Labirin!” tebak Bulon.

   “Alhamdulillah,” teriak Ara, Lia, dan Shinta secara bersamaan.

   “Lama, gitu aja pake mikir!” Cela Tari sambil berjalan mendahului.

   “Hihhhh! Untung gue sabar, kalo enggak udah gue kuliti lo,” gerutu Lia sambil mengejar langkah Tari.

   “Hiiih, sama, untung gue juga sabar. Kalo enggak gue bakar hidup-hidup lo,” Shinta ikut-ikutan menggerutu.

    “Hihhh!” sambung Ara.

    “Ara kenapa?” tanya Bulon polos. “Mau mbakar Tari juga?”

   “Gapapa, Cuma ikut-ikutan aja sih.”

   Mereka mengikuti arahan yang ada di peta hingga mereka tiba di depan sebuah taman labirin yang sangat besar, taman itu terbuat dari tembok yang tingginya setengah dada dan diatasnya di tumbuhi pohon teh yang sangat rapat.

   “Bentar, kita buka Clue yang kedua,” ajak Shinta sebelum memasuki labirin. “Carilah peta yang ada di kotak pendingin minuman mamang-mamang penjual bakso.”

   Seketika mereka mengedarkan pandangan, banyak penjual bakso di sekitar labirin. Akhirnya mereka memilih untuk berpencar, Bulon dan Ara bertugas bertanya kepada penjual bakso yang berada di depan taman labirin, Sintha dan Lia bertanya di samping taman labirin.

   Sedangkan Tari yang tidak sabar memutuskan untuk berjalan masuk kedalam labirin sendirian, tanpa peta, tanpa teman. Tak selang lama, Ara menemukan peta labirin yang dimaksud dalam petunjuk. Mereka berdiri di depan pntu masuk labirin dan belum menyadari jika salah satu anggota regunya sudah masuk ke dalam.

   “Bismillahir-rahmanir-rahim,” ucap mereka sebelum masuk ke dalam labirin.

   “Kita jalan sambil nyanyi ya, nyanyinya sama kayak yang di clue  ini,” ujar Shinta.

   Potong bebek angsa, masak dikuali

   Nona minta dansa, dansa lima kali

   Belok ke kanan ... Seketika semua ikut berbelok ke kanan di persimpangan pertama.

   Masih dikanan ...  lala ... lala ... lala ....

   Lurus kedepan, lihat perempatan jangan lupa belok ke kiri ... semuanya pun ikut belok kekiri.

   Carilah peti, ada kuncinya ... jawaban terakhir disana.

   Lagu berhenti, mereka dihadapkan di depan tiga peti. Di petunjuk mereka disuruh mencari peti dan sekarang mereka di hadapkan dengan tiga peti.

   “Ada tiga peti, jawabanya hanya ada di satu peti dan sisanya adalah jebakan,” Ara menganalisis.

   “Terus gimana cara membedakan mana yang isinya jawaban mana yang isinya jebakan?” tanya Lia.

   “Peti yang pojok kanan itu jawabannya,” sahut Bulon. “Peti tengah isinya ular, peti kiri isinya katak.”

   “Tahu dari mana lo?” tanya Ara penuh selidik.

   “Ara, Bulon bisa menerawang,” bisik Bulon di telinga Ara.

   Dan benar apa yang dikatakan Bulon, peti paling kanan isinya sebuah smoke bom dan korek api. Tak lupa ada secarik kertas yang menjadi petunjuk.

   “Nyalakan smoke bom, dan pangeran akan datang menolong kalian,” Shinta membacakan tulisan yang ada di secarik kerta itu.

   Tanpa menunggu lama, Lia menyalakan smoke bom, asap berwarna merah mengepul ke atas, memberikan sinyal kepada para Ksatria penyelamat.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (11)
  • SusanSwansh

    Wow. Dia udah bikin ceritanya yg kedua. Liz mampir di Bloody Mary dong. Hehe

    Comment on chapter Bulan dan Ksatria Bintang
Similar Tags
Secret’s
4447      1472     6     
Romance
Aku sangat senang ketika naskah drama yang aku buat telah memenangkan lomba di sekolah. Dan naskah itu telah ditunjuk sebagai naskah yang akan digunakan pada acara kelulusan tahun ini, di depan wali murid dan anak-anak lainnya. Aku sering menulis diary pribadi, cerpen dan novel yang bersambung lalu memamerkannya di blog pribadiku. Anehnya, tulisan-tulisan yang aku kembangkan setelah itu justru...
A Man behind the Whistle
1575      721     2     
Action
Apa harga yang harus kau tukarkan untuk sebuah kebenaran? Bagi Hans, kepercayaan merupakan satu-satunya jalan untuk menemukannya. Broadway telah mendidiknya menjadi the great shadow executant, tentu dengan nyanyian merdu nan membisik dari para Whistles. Organisasi sekaligus keluarga yang harus Hans habisi. Ia akan menghentak masa lalu, ia akan menemukan jati dirinya!
Ketos in Love
1201      686     0     
Romance
Mila tidak pernah menyangka jika kisah cintanya akan serumit ini. Ia terjebak dalam cinta segitiga dengan 2 Ketua OSIS super keren yang menjadi idola setiap cewek di sekolah. Semua berawal saat Mila dan 39 pengurus OSIS sekolahnya menghadiri acara seminar di sebuah universitas. Mila bertemu Alfa yang menyelamatkan dirinya dari keterlambatan. Dan karena Alfa pula, untuk pertama kalinya ia berani m...
Premium
Titik Kembali
6691      2253     16     
Romance
Demi membantu sebuah keluarga menutupi aib mereka, Bella Sita Hanivia merelakan dirinya menjadi pengantin dari seseorang lelaki yang tidak begitu dikenalnya. Sementara itu, Rama Permana mencoba menerima takdirnya menikahi gadis asing itu. Mereka berjanji akan saling berpisah sampai kekasih dari Rama ditemukan. Akankah mereka berpisah tanpa ada rasa? Apakah sebenarnya alasan Bella rela menghabi...
Dia yang Terlewatkan
412      286     1     
Short Story
Ini tentang dia dan rasanya yang terlewat begitu saja. Tentang masa lalunya. Dan, dia adalah Haura.
Adalah Sakala
46      41     1     
Romance
Kalau ada yang tanya tentang Saka, bilang aja dia hanya cowok sederhana yang bikin aku jatuh cinta.
Si 'Pemain' Basket
5949      1681     1     
Romance
Sejak pertama bertemu, Marvin sudah menyukai Dira yang ternyata adalah adik kelasnya. Perempuan mungil itu kemudian terus didekati oleh Marvin yang dia kenal sebagai 'playboy' di sekolahnya. Karena alasan itu, Dira mencoba untuk menjauhi Marvin. Namun sayang, kedua adik kembarnya malah membuat perempuan itu semakin dekat dengan Marvin. Apakah Marvin dapat memiliki Dira walau perempuan itu tau ...
Mawar Putih
1463      785     4     
Short Story
Dia seseorang yang ku kenal. Yang membuatku mengerti arti cinta. Dia yang membuat detak jantung ini terus berdebar ketika bersama dia. Dia adalah pangeran masa kecil ku.
NIAGARA
488      362     1     
Short Story
 \"Apa sih yang nggak gue tau tentang Gara? Gue tau semua tentang dia, bahkan gue hafal semua jadwal kegiatan dia. Tapi tetap aja tuh cowok gak pernah peka.\" ~Nia Angelica~
Hey, Limy!
1570      733     3     
Humor
Pertama, hidupku luar biasa, punya dua kakak ajaib. kedua, hidupku cukup istimewa, walau kadang dicuekin kembaran sendiri. ketiga, orang bilang, aku hidup bahagia. Iya itu kata orang. Mereka gak pernah tahu kalau hidupku gak semulus pantat bayi. Gak semudah nyir-nyiran gibah sana-sini. "Hey, Limy!" Mereka memanggilku Limy. Kalau lagi butuh doang.