Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Black Hummingbird [PUBLISHING IN PROCESS]
MENU
About Us  

Suara kaca mobil yang diketuk memecah keheningan di antara Rhea dan Kiran. Wajah Bram menerawang ke dalam mobil sambil nyengir. Rhea pun menurunkan kaca mobil itu.

“Yang lain udah kumpul.” 

“Lo tunggu di sini,” kata Rhea pada Kiran yang sudah menciut seperti anak kucing di kursinya.

Rhea pun turun dari mobil dan menghilang ke dalam rumah bersama Bram. Sepeninggalan Rhea, Kiran menghilangkan wajah ketakutannya dan merogoh tas untuk mengambil hape. Tanpa sepengetahuan Rhea, Kiran memang sengaja tidak mengangkat telepon-telepon Rhea.

“Halo?” suara seorang gadis terdengar dari seberang.

“Dia lebih ketakutan dari yang aku kira,” kata Kiran.

Interesting. Dia bener-bener jatuh ke dalam perangkap kita,” wanita itu terdengar tertawa pelan.

“Rencana kamu. Jangan bawa-bawa aku ke dalam rencana kamu lagi. Aku udah dapetin yang aku mau,” kata Kiran dengan suara setegas mungkin.

Ya! Yang Kiran mau memang hanya membuktikan bahwa sejahat-jahatnya Rhea pada Kiran dan orang tua mereka, Rhea sebenarnya masih sayang sama mereka. Sayang banget malah!

“Oh, Kiran sayang. Kamu udah terlanjur keiket kontrak. Sekarang nggak bisa mundur, sayang,” kata wanita itu lagi dengan nada tenang namun mencekam. Wanita itu tahu ia berada di atas angin.

“Aku nggak mau terlbat. Aku keluar!” Kiran yang takut dan kesal pun membentak wanita itu.

“Keluar, dan Rhea akan lebih cepat..”

“Lebih cepat apa?” tanya Kiran dengan takut-takut. Walaupun sebenarnya ia sangat ingin membentak wanita itu dan membanting telepon.

“Mati.” Wanita itu tertawa kemudian menutup telepon sebelum Kiran sempat bicara lagi.

PIntu mobil terbuka dan wajah tampan Clyde menyapa Kiran dengan senyuman mautnya. Namun Kiran sedang tidak dalam kondisi cukup sadar untuk menyadari godaan Clyde. Terkejut dengan kegagalan pertamanya, Clyde pun masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin.

“Kenapa lo? Rhea segitu marahnya?” tanya Clyde ketika mobil sudah meninggalkan pekarangan rumah Bram.

Kiran menggeleng namun tatapannya masih kosong menatap kaca mobil depan. Clyde yang masih bingung karena baru kali ini ada cewek selain Rhea yang nggak terpengaruh sama senyumannya pun terdiam.

“Jadi lo mau gue ajarin Kimia?” tanya Clyde lagi setelah beberapa menit hening.

Kiran mengangguk dan tidak menjawab. Clyde sampai mati-matian menahan diri untuk tidak menelepon Rhea dan mengundurkan diri sebagai guru privat Kiran. Cewek ini robot apa yah? Nggak mempan banget digombalin!

Jika otak Clyde dipenuhi cara-cara menggoda Kiran, otak Kiran kini dipenuhi penyesalan dan kebingungan. Penyesalan karena telah mencoba ikut-ikutan dengan wanita itu hanya supaya ia bisa memperbaiki hubungan adik-kakak dengan Rhea yang hilang belasan tahun yang lalu. Sekarang ia malah terjebak dalam perkumpulan gelap ini, tidak bisa keluar. Itu juga berarti, ia harus mau dijadikan kacung dan disuruh-suruh mengantarkan surat. Ia harus ikut andil meneror Rhea dan teman-temannya. Perang batin dalam hati Kiran menjadi harga yang sangat mahal karena telah coba-coba ikut permainan the Black Hummingbird.

Di rumah Bram, tepatnya di ruang Black Hummingbird, Rhea dan kawan-kawan duduk mengelilingi meja.

“Jadi?” tanya William kepada Jaxon yang sedari tadi dengan tenangnya menyeruput teh Barley.

“Para anak buah itu nggak terbukti berusaha bersekongkol dengan peneror Rhea.” Kata Jaxon yang tentu saja disambut dengan wajah melongo dari teman-temannya.

“Jadi?” kali ini Bram-lah yang bertanya.

“Pas gue pojokin mereka, mereka bilang kalau mereka lagi berdebat mana yang lebih cantik, Rhea atau Kiran,” jawab Jaxon lagi.

“Hah?” Rahang Rhea sukses menggantung saking bengongnya.

“Tapi gue nggak percaya,” lanjut Jaxon.

“Mau tahu kenapa?” tanya Jaxon lagi.

Teman-temannya yang diam membuat Jaxon tersenyum. Ia meletakkan gelas teh-nya dan berkata. 

“Pertama, mereka nggak tahu kalau Kiran dan Rhea bersaudara. Nggak mungkin mereka ngebandingin Rhea sama Kiran cuma berdasarkan kebetulan walaupun salah seorang dari anak buah itu ternyata juga bersekolah di SMAN 3,” kata Jaxon.

Wait! Jadi kacung lo anak SMAN 3 juga?” tanya William.

Jaxon mengangguk,” Kegan Cahyo.”

William bersiul seraya berdecak,” Damn! Kegan yang sok banyak gaya itu ternyata nggak lebih dari anak buah Jaxon Kim!”

Jaxon tidak mengindahkan William dan kembali kepada hipotesisnya,” Kedua, kalau bokap gue dah bilang anak buah ini kemungkinan berkhianat, kemungkinan besar dia memang sudah berkhianat atau akan berkhianat.”

Kali ini William tidak bersiul. Tiga pasang mata menatap Jaxon dalam-dalam dengan penuh ketegangan.

“Ketiga?” tanya Rhea setelah beberapa detik Jaxon tidak melanjutkan hipotesisnya.

“Nggak ada yang ketiga. Gitu aja.” Jawab Jaxon dengan tenang. Ia meraih cangkir teh-nya dan mulai menyesap teh tersebut. Bram sukses melakukan face palmkarena kecewa dengan hipostesa Sherlock Holmes gagalnya Jaxon. 

“Jiah! Udah keren-keren. Ternyata gitu doang!” kata Bram.

“Lo sendiri? Dapet info apa tentang kasus ini?” tanya Jaxon dengan nada menantang namun wajahnya tetap tenang.

Sambil garuk-garuk belakang kepalanya, Bram pun nyengir sebagai jawaban atas pertanyaan Jaxon. Jaxon yang seperti pangeran Korea jaman Joseon pun dengan berkelas kembali menyesap teh.

“Jadi Kegan yang mengirim surat-surat itu?” tanya Rhea dengan mata berapi-api.

Jaxon menggeleng. William yang sepertinya sudah selesai mencerna dan mengkalkulasi pernyataan Jaxon menjawab,” Nggak. Nggak mungkin Kegan dalang dari semua ini. Pasti ada orang yang nyuruh Kegan ngehasut anak buah Jaxon yang lain supaya ikut terlibat. Tapi orang kayak Kegan nggak mungkin dalangnya.”

Rhea dan Bram pun menghela napas panjang. Tidak seperti Jaxon yang bisa berkepala dingin dalam menghadapi masalah, Clyde yang selalu bisa memanfaatkan cewek-cewek untuk membantunya dan William yang otaknya cepat, Bram dan Rhea memang cuma bisa berkelahi. Itu pun nggak jago-jago amat.

Di rumah Rhea, kondisi tidak lebih menyenangkan dari kondisi di rumah Bram. Kiran menatap buku Kimia dengan tatapan bingung, dahi berkerut dan bibir yang maju setidaknya lima centimeter.

“Udah belum liatin bukunya?” Clyde sudah bulak balik refil kopi tiga kali tapi Kiran masih juga tidak membalik halaman buku teks Kimia.

“Ehm.. Redoks itu apa yah, Clyde?” dengan anggun dan senyum bersalah, Kiran bertanya pada Clyde.

“Please jangan bilang lo bahkan nggak tahu redoks tuh kepanjangannya apa,” Clyde menutup wajah dengan kedua tangannya.

“Bahan kimia?” tanya Kiran sambil meringis. 

“Arrrghhh! Kenapa otak lo bahkan nggak sampe setengahnya otak Rhea sih, ran?” gerutu Clyde dengan gemas.

Setelah menghela napas panjang ia pun mengambil pensil dari tangan Kiran.

“Redoks tuh kepanjangannya ‘reduksi-oksidasi’. Itu reaksi kimia dan mereka selalu berpasangan. Jika salah satu mengalami reduksi, yang lain mengalami oksidasi,” terang Clyde sambil menuliskan sebuah reaksi kimia di kertas.

“Reduksi tuh yang kayak gimana?” Kiran bertanya lagi.

Clyde menatap Kiran dengan tatapan tidak percaya.
“Lo bercanda kan?” 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • TamagoTan

    @kang_isa Thank you so much! Salam kenal juga, Kak! Nanti aku mampir yah ke cerita Kakak!

    Comment on chapter Prolog
  • kang_isa

    Keren. Ceritanya mistis banget, ikutan merinding juga. Salam kenal, Kak. Jika berkenan, mampir juga di ceritaku, ya.
    Salam semangat selalu. :)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Sweeter Than Sweet Seventeen
763      547     5     
Short Story
Menunggu papa peka akan suatu hal yang aku impi - impikan. Namun semua berubah ketika ia mengajakku ke tempat, yang tak asing bagiku.
Teman Hidup
7555      2704     1     
Romance
Dhisti harus bersaing dengan saudara tirinya, Laras, untuk mendapatkan hati Damian, si pemilik kafe A Latte. Dhisti tahu kesempatannya sangat kecil apalagi Damian sangat mencintai Laras. Dhisti tidak menyerah karena ia selalu bertemu Damian di kafe. Dhisti percaya kalau cinta yang menjadi miliknya tidak akan ke mana. Seiring waktu berjalan, rasa cinta Damian bertambah besar pada Laras walau wan...
ELANG
370      245     1     
Romance
Tau kan bagaimana cara Elang menerkam mangsanya? Paham bukan bagaimana persis nya Elang melumpuhkan lawannya? dia tidak akan langsung membunuh rivalnya secara cepat tanpa merasakan sakit terlebih dahulu. Elang akan mengajaknya bermain dahulu,akan mengajaknya terbang setinggi awan dilangit,setelah itu apa yang akan Elang lakukan? menjatuhkan lawannya sampai tewas? mari kita buktikan sekejam apa...
Surat Terakhir untuk Kapten
639      465     2     
Short Story
Kapten...sebelum tanganku berhenti menulis, sebelum mataku berhenti membayangkan ekspresi wajahmu yang datar dan sebelum napasku berhenti, ada hal yang ingin kusampaikan padamu. Kuharap semua pesanku bisa tersampaikan padamu.
Mapel di Musim Gugur
492      357     0     
Short Story
Tidak ada yang berbeda dari musim gugur tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya, kecuali senyuman terindah. Sebuah senyuman yang tidak mampu lagi kuraih.
About Us
2807      1123     2     
Romance
Cinta segitiga diantara mereka...
Premium
Sepasang Mata di Balik Sakura (Complete)
15329      2249     0     
Romance
Dosakah Aku... Jika aku menyukai seorang lelaki yang tak seiman denganku? Dosakah Aku... Jika aku mencintai seorang lelaki yang bahkan tak pernah mengenal-Mu? Jika benar ini dosa... Mengapa? Engkau izinkan mata ini bertemu dengannya Mengapa? Engkau izinkan jantung ini menderu dengan kerasnya Mengapa? Engkau izinkan darah ini mengalir dengan kencangnya Mengapa? Kau biarkan cinta ini da...
RANIA
2565      946     1     
Romance
"Aku hanya membiarkan hati ini jatuh, tapi kenapa semua terasa salah?" Rania Laila jatuh cinta kepada William Herodes. Sebanarnya hal yang lumrah seorang wanita menjatuhkan hati kepada seorang pria. Namun perihal perasaan itu menjadi rumit karena kenyataan Liam adalah kekasih kakaknya, Kana. Saat Rania mati-matian membunuh perasaan cinta telarangnya, tiba-tiba Liam seakan membukak...
My Best Man
171      150     1     
Romance
Impian serta masa depan Malaka harus hancur hanya dalam satu malam saja. Dia harus menerima takdirnya. Mengandung seorang bayi—dari salah satu pelaku yang sudah melecehkan dirinya. Tidak mau dinikahkan dengan salah satu pelaku, karena yakin hidupnya akan semakin malang, Malaka kabur hingga ke Jakarta dalam kondisi perut yang telah membesar. Dia ditemukan oleh dua orang teman baik dari m...
Dear, My Brother
807      519     1     
Romance
Nadya Septiani, seorang anak pindahan yang telah kehilangan kakak kandungnya sejak dia masih bayi dan dia terlibat dalam masalah urusan keluarga maupun cinta. Dalam kesehariannya menulis buku diary tentang kakaknya yang belum ia pernah temui. Dan berangan - angan bahwa kakaknya masih hidup. Akankah berakhir happy ending?