Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ken'ichirou & Sisca
MENU
About Us  

Excite - Daichi Miura

Selanjutnya tarian sambutan untuk para wisudawan wisudawati.

Saat penampilan dari tarian itupun, penonton yang berada di dalamnya mulai menyaksikan penampilan pentas tari penyambutan tersebut.

Di toilet wanita, Sisca dan Yukari yang bersembunyi dari teroris pun mulai menutup pintunya ketika hendak pipis. Setelah menutup pintu masuk ke toiletnya dan pintu toiletnya itupun, mereka kemudian langsung meletakkan tasnya di gantungan pintu, lalu diangkatnya rok panjang itu, celana dalamnya dilepas bersamaan dengan pantyhose itu sampai bawah kaki, duduk diatas dudukan toilet, pipis "serr!"

Saat sedang pipis, ternyata pintu masuk toiletnya yang terkunci itupun dipasang bom C4 oleh teroris tersebut dengan memasang timer pada bom tersebut.

Mendengar adanya bom dipasang di depan pintu toilet wanita tersebut, mereka pun mulai mengambil tisu dan membersihkan kemaluannya, lalu membuang tisu tersebut ke tempat sampah, kemudian celana dalamnya dipakai kembali bersamaan dengan pantyhose, lalu rok panjangnya dipakai kembali untuk menutup celana dalamnya. Setelah itu toiletnya disiram kembali setelah pipis, kemudian bawa kembali tasnya, lalu buka pintu toilet tersebut.

Setelah menggunakan toiletnya, mereka langsung mencuci tangan dengan sabun dan mengeringkan tangannya dengan hand dryer.

Saat keluar dari toilet tersebut, tiba-tiba pintunya disegel dari luar dan dipasang bom oleh panitia yang ternyata teroris. Tapi Sisca pun mencoba menghubungi pacarnya untuk menolongnya ketika terjebak di toilet yang sudah dipasangi bom di depan pintu tersebut.

Halo, aku terjebak di toilet bersama Yukari, aku tidak bisa keluar sama sekali, bisa tolongin aku tidak?!

Mendengar bahwa pacarnya terjebak di toilet wanita yang sudah dipasangi bom di depan pintu, Aizawa pun mulai menginstruksikan timnya untuk bersiap melakukan penjinakan bom di sekitar toilet tersebut.

Tim Penjinak Bom, siapkan robot penjinak bomnya sekarang juga!

Saat melakukan penjinakan bom tersebut, Aizawa takut mengalami kegagalan seperti yang dialami rekannya, Matsuoka dan Kawakami ketika akan menjinakkan bomnya pada acara wisuda di Jakarta.

"Aku ada ide nih!" sahutnya ketika akan menjinakkan bom tersebut.

Ketika idenya sudah tahu, Aizawa pun langsung memotong kabel bom C4 secara berurutan, mulai dari kabel hijau, kuning, ungu, hitam dan yang terakhir antara kabel merah atau biru.

Kabelnya yang harus dipotong yang mana? Merah atau biru?

Kalau kabel merah nanti bisa jadi fatal. Baiklah kalau begitu yang biru saja deh biar aman!

Karena akalnya untuk memotong kabel bom sudah tahu, iapun langsung memotong kabel terakhirnya yaitu kabel biru pada menit ke 1 dan bomnya berhasil dijinakkan olehnya.

"Bomnya berhasil dijinakkan!"

Ketika bomnya berhasil dijinakkan olehnya, tim penjinak bom pun mulai membawa bom yang sudah dijinakkan tersebut dengan menggunakan robot penjinak bomnya ke kendaraan unit penjinak bom untuk dimusnahkan.

Bom berhasil dimusnahkan! Sekarang mulai bebaskan sandera!

Saat toilet wanita sudah diamankan, Aizawa pun mencari Sisca dan Yukari yang sembunyi di dalam toilet tersebut. Tapi mereka pun tidak ada di toilet tersebut.

"Mereka kemana ya?!"

Ketika berada di toilet tersebut, Yukari dan Sisca ternyata ditawan untuk dijadikan sandera oleh Jimmy dan anak buahnya untuk meminta agar Kim Hyung Sung datang dengan helikopternya.

"Cepat! Gue mau helikopter yang ditumpangi Kim Hyung Sung!"

Mengetahui Sisca dan Yukari menjadi sandera oleh Jimmy di ruang VIP, Aizawa pun langsung memanggil Chief Hino dan Komandan Hinata untuk minta bantuan unit militer dan kepolisian untuk membebaskan sandera yang ada di acara wisuda tersebut.

"Chief, saya butuh bantuan segera kalau pacar sama adik saya jadi sandera oleh teroris!"

Chief Hino pun memerintahkan timnya untuk memasuki gedung tersebut bersamaan dengan unit militer untuk membebaskan sandera dan mengamankan teroris tersebut.

Kerakan timnya untuk masuk ke gedung itu sekarang juga!

Di Ruang VIP itupun, Jimmy mulai berencana menembak salah satu sekretaris kabinetnya ketika prosesi wisuda akan berganti lagi sampai penutup hingga foto bersama.

"Gue akan bunuh salah satu anggota kabinet lagi kalau prosesi wisuda akan berganti!"

Tapi Sisca yang ada di ruang VIP pun berusaha melawannya ketika ia dijadikan sandera olehnya, "apa maksud lo sampai bawa saya ke ruangan ini?!"

Sisca yang mengenakan cincin tunangan dari pacarnya yang merupakan polisi anti terorisme itupun, Jimmy berencana membuka paksa cincin tunangan tersebut dan menodongkan pistol tersebut padanya.

"Cepat buka cincinnya, kau bukan tunangannya Aizawa lagi, kau harus menikah denganku!"

"Tapi aku tidak pernah menyukaimu karena kejahatanmu."

Ketika cincin yang dikenakan Sisca pun dibuka paksa olehnya, Jimmy mulai memasangkan rompi yang dilengkapi bom tersebut padanya.

Sementara itu, Aizawa yang berada di pintu masuk tersebut berencana untuk mengambil tas tangan milik Yukari dan Sisca untuk dibawa ke pihak kepolisian untuk mencari keberadaannya. Saat mengambil tas tangan milik mereka berdua, Aizawa harus berhadapan dengan teroris Zhao beserta anak buahnya untuk mengambil barang tersebut.

Pertarungan pun berlangsung sengit antara Aizawa dengan Zhao, tapi anak buahnya pun berhasil dikalahkan olehnya dengan sejumlah tembakan pistol miliknya.

Usai anak buahnya Zhao berhasil dikalahkan, Aizawa pun langsung berhadapan dengannya tanpa menggunakan senjata api, tapi serangan jarak dekat. Pertarungan dengan Zhao pun diawali dengan Zhao menggunakan Bo untuk menyerangnya, tapi dihadang oleh tanto milik Aizawa yang membuat Bo miliknya patah. Aizawa pun langsung menyerangnya dengan pukulan, tapi dihadang balik oleh Zhao hingga senjatanya terjatuh. Saat melawan, Zhao mengeluarkan pedang jian tersebut untuk melukainya, tapi Aizawa pun mengeluarkan retractable baton untuk menjatuhkan pedang tersebut dan mencekiknya. Pertarungan pun dibalas kembali oleh Zhao dan mulai menggunakan tendangan untuk melawannya, tapi Aizawa pun menyerang balik dengan menjatuhkannya dan menggunakan retractable batonnya untuk memukulnya bertubi-tubi sampai sekarat. Zhao yang sekarat pun, akhirnya dihabisi oleh Aizawa dengan ditikam menggunakan tanto.

Usai melawan Zhao pun, Aizawa langsung mengambil tas tangan milik mereka berdua dan mulai kabur dengan menggunakan tangga darurat sampai ke pintu masuk tersebut. Sampai di pintu masuk, Aizawa langsung menitipkan tas tangan tersebut pada Yanagihama untuk diselidiki lebih lanjut mengenai isinya.

Aizawa pun bilang padanya, "Interpol Yanagihama, tolong selidiki tas tangan ini untuk tahu siapa dalang dibalik penyanderaan Sisca dan Yukari!"

"Baik pak!"

Ketika sedang memeriksa tas milik mereka berdua, Luvita melihat isi tas milik Sisca yang ditinggalkan di toilet ketika dia dijadikan sandera oleh Jimmy di ruang VIP bersama dengan perdana menteri dan sekretaris kabinet.

Usai memeriksa tas milik mereka berdua, ternyata isi dari tas tersebut berupa hp yang ditinggalkannya ketika sedang disandera oleh teroris Jimmy.

"Kita temukan hp milik Sisca dan juga Yukari ketika tasnya kita periksa!"

Sementara itu, di atap Tokyo Big Sight, tim taktis Tokyo Metropolitan Police Department bersama Special Force Team mulai mempersiapkan penurunannya dengan tali untuk menjatuhkan teroris tersebut.

"Chief, kita siap-siap turun nih, mau menumpas teroris!"

"Komandan, kita siap-siap turun juga, mau menumpas teroris!"

Saat turun dengan tali tersebut, dibalik kaca jendela terlihat teroris yang berjaga dengan senapan SCAR, ACR, AK74, pistol mitraliur MAC 10 dan submachinegun MP5 pun tetap berjaga sampai tactical team mulai menumpasnya dengan memecahkan kacanya dengan senapan MP5, M4A1 dan HK416 yang dilengkapi flashlight dan peredam suara untuk mencegah kebisingan di gedung tersebut.

Teroris yang berada di dekat jendela gedung tersebut mulai dijatuhkan tim taktis dengan modifikasi yang lebih modern dan pada bagian pintu masuk itupun, tim taktis mulai menyerangnya satu per satu. Sementara itu, Aizawa yang membawa tas tangannya ke tim forensik tersebut mulai beraksi lagi untuk menyelamatkan tunangan dan adiknya yang dijadikan sandera oleh teroris tersebut.

Saat berada di pintu masuk tersebut, Aizawa mulai membawa senapan HK416 miliknya yang dilengkapi pelontar gas air mata M203 untuk membuat sinyal asap ketika akan mengevakuasi orang-orang yang terjebak.

"Aku akan tembakkan gas air mata di sekitar gedung ini agar semuanya cepat keluar!"

Ketika gas air mata tersebut ditembakkan dari pelontar granat yang terpasang pada senapan miliknya, sinyal asap pun mulai menyembul sampai ruangan bagian timur.

"Cepat evakuasi seluruh wisudawan wisudawati dan keluarganya juga!"

Chief Hino bersama Dewi pun mulai maju ke gedung tersebut untuk menyelamatkan Yukari ketika dijadikan sandera oleh teroris. Saat melakukan evakuasi tersebut, Li bersama Masamune dan Ayame yang berada di bawah tanah pun bersiap meledakkan pipa gas tersebut sampai terjadi ledakan di Tokyo Big Sight. Tapi rencana pun digagalkan Shinnosuke dengan menjatuhkan pemicunya.

"Angkat tangan!"

"Serahkan pemicunya sekarang juga!"

Tapi Li pun menolak untuk menyerahkan pemicu bom yang ada pada bagian pipa gas tersebut dan terpaksa menekannya sampai gedung tersebut mengalami kebakaran dan sprinkler yang terpasang di dalamnya pun menyala dengan deras.

"Makan ini!"

Saat rencana mereka bertiga pun berhasil dengan membawa koper yang berisi data rekening tersebut, Dewi pun mengeluarkan pistol jenis Glock 21 pemberian pacarnya untuk menembak Ayame pada bagian payudara dan kepalanya hingga tewas terkapar.

"Ini akibatnya karena sudah melakukan kejahatan!" gertaknya ketika sudah menjatuhkan Ayame dengan pistolnya.

Ayame yang sudah terkapar itupun, diludahi sebagai ganjaran atas kejahatan terorisme yang dilakukannya. Sementara itu, Masamune dan Li mulai berhadapan dengan Chief Hino dan pasukannya yang bersenjata lengkap dengan MP5 berebut koper yang terjatuh tersebut.

BERSAMBUNG

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (4)
  • juliartidewi

    Novel ini bisa jadi lebih bagus lagi kalau lebih banyak lagi membaca novel.

    Comment on chapter Finale Ken'ichirou & Sisca Forever
  • juliartidewi

    'pelaku dibalik pembunuhan desainer' mestinya 'pelaku di balik pembunuhan desainer' karena 'di balik' bukan kata kerja pasif: 'pelaku dibalik pembunuhan desainer' tidak bisa menjadi 'pembunuhan desainer membalik pelaku'. Contoh pemakaian kata kerja pasif dalam kalimat: 'Kertas itu dibalik Sisca.' Ini bisa menjadi 'Sisca membalik kertas itu.'

    Comment on chapter 12 Liburan Musim Panas
  • juliartidewi

    Apakah bisa dijelaskan kenapa Sisca tidak lulus kuliah tetapi bisa menjadi detektif?

    Comment on chapter 8 Detektif & Polisi
  • juliartidewi

    Dulu pas saya ikut pelatihan menulis, katanya 'dan' tidak boleh diletakkan di awal kalimat.

    Comment on chapter 7 Pernikahan Luvita & Daisuke
Similar Tags
Kuburan Au
814      543     3     
Short Story
Au, perempuan perpaduan unik dan aneh menurut Panji. Panji suka.
Ketika Takdir (Tak) Memilih Kita
595      339     8     
Short Story
“Lebih baik menjalani sisa hidup kita dengan berada disamping orang yang kita cintai, daripada meninggalkannya dengan alasan tidak mau melihat orang yang kita cintai terluka. Sebenarnya cara itulah yang paling menyakitkan bagi orang yang kita cintai. Salah paham dengan orang yang mencintainya….”
Gray Paper
555      318     2     
Short Story
Cinta pertama, cinta manis yang tak terlupakan. Tapi apa yang akan kamu lakukan jika cinta itu berlabuh pada orang yang tidak seharusnya? Akankah cinta itu kau simpan hingga ke liang lahat?
Blue Rose
301      249     1     
Romance
Selly Anandita mengambil resiko terlalu besar dengan mencintai Rey Atmaja. Faktanya jalinan kasih tidak bisa bertahan di atas pondasi kebohongan. "Mungkin selamanya kamu akan menganggapku buruk. Menjadi orang yang tak pantas kamu kenang. Tapi rasaku tak pernah berbohong." -Selly Anandita "Kamu seperti mawar biru, terlalu banyak menyimpan misteri. Nyatanya mendapatkan membuat ...
Cinta Semi
2537      1052     2     
Romance
Ketika sahabat baik Deon menyarankannya berpacaran, Deon menolak mentah-mentah. Ada hal yang lebih penting daripada pacaran. Karena itulah dia belajar terus-menerus tanpa kenal lelah mengejar impiannya untuk menjadi seorang dokter. Sebuah ambisi yang tidak banyak orang tahu. Namun takdir berkata lain. Seorang gadis yang selalu tidur di perpustakaan menarik perhatiannya. Gadis misterius serta peny...
Kasih yang Tak Sampai
688      454     0     
Short Story
Terkadang cinta itu tak harus memiliki. Karena cinta sejati adalah ketika kita melihat orang kita cintai bahagia. Walaupun dia bahagia bukan bersama kita.
A Perfect Clues
6402      1739     6     
Mystery
Dalam petualangan mencari ibu kandung mereka, si kembar Chester-Cheryl menemukan sebuah rumah tua beserta sosok unik penghuninya. Dialah Christevan, yang menceritakan utuh kisah ini dari sudut pandangnya sendiri, kecuali part Prelude. Siapa sangka, berbagai kejutan tak terduga menyambut si kembar Cherlone, dan menunggu untuk diungkap Christevan. Termasuk keberadaan dan aksi pasangan kembar yang ...
Teman
1482      686     2     
Romance
Cinta itu tidak bisa ditebak kepada siapa dia akan datang, kapan dan dimana. Lalu mungkinkah cinta itu juga bisa datang dalam sebuah pertemanan?? Lalu apa yang akan terjadi jika teman berubah menjadi cinta?
Today, I Come Back!
4071      1421     3     
Romance
Alice gadis lembut yang sebelumnya menutup hatinya karena disakiti oleh mantan kekasihnya Alex. Ia menganggap semua lelaki demikian sama tiada bedanya. Ia menganggap semua lelaki tak pernah peka dan merutuki kisah cintanya yang selalu tragis, ketika Alice berjuang sendiri untuk membalut lukanya, Robin datang dan membawa sejuta harapan baru kepada Alice. Namun, keduanya tidak berjalan mulus. Enam ...
Melody of The Dream
644      417     0     
Romance
Mungkin jika aku tidak bertemu denganmu, aku masih tidur nyenyak dan menjalani hidupku dalam mimpi setiap hari. -Rena Aneira Cerita tentang perjuangan mempertahankan sebuah perkumpulan yang tidak mudah. Menghadapi kegelisahan diri sendiri sambil menghadapi banyak kepala. Tentu tidak mudah bagi seorang Rena. Kisah memperjuangkan mimpi yang tidak bisa ia lakukan seorang diri, memperkarakan keper...