Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ashiraa dan Neo
MENU
About Us  

"Ashiraa,kenapa kamu diam? Jawab aku Ashiraa", ujar Neo sambil memegang tanganku

"Kenapa kamu yakin itu suara aku?", tanyaku

"Karena suara itu yang selalu aku dengar dalam mimpiku. Pasti kamu menganggap aku aneh atau bermaksud menggodamu tapi aku tidak bermaksud seperti itu", sahutnya dengan suara lirih

"Neo,aku tahu kok kamu bukan tipe seperti itu. Kalau aku bilang itu suaraku kamu bakal anggap aku aneh nggak? Padahal kita baru saja kenal", sahutku sambil tersenyum

"Hmm,tentu saja tidak, aku malah senang. Berarti cintaku tidak bertepuk sebelah tangan"

"Hah? Cinta? Kamu ada-ada saja,kita baru kenal loh. Ini baru aku tidak percaya,pasti kamu menggodaku,iya khan?"

"Kenapa? Kamu tidak suka cowok? Atau kamu risih jika ada cowok yang menyatakan cinta padamu,padahal kamu juga cowok", ujarnya dengan nada sedikit kesal

"Ssst,jangan marah-marah,kamu baru saja sadar. Imut banget sih kamu kalau lagi marah", sahutku sambil mencium pipinya

"Ashiraa?", sahutnya kaget melihat aku yang mencium pipinya. Aku sendiri juga kaget dengan kelakuanku. Jujur aku spontan melakukannya,karena aku tidak tahan dengan imutnya dia jika marah seperti tadi

"Maaf", sahutku malu

"Kalau gitu kita bisa mulai nih"

"Mulai apa?"

"Apakah aku yang lemah dan tidak berdaya ini boleh mendekati kamu Ashiraa? Aku janji akan selalu membahagiakan kamu sampai kapan pun"

"Boleh aku jawab setelah kamu ke luar dari rumah sakit", sahutku menggodanya

"Ashiraaa,jangan gitu. Kamu harus jawab sekarang. Kalau kamu tidak mengijinkan detik ini juga aku akan melupakanmu"

"Oh,jadi kamu nggak sungguh-sungguh mencintaiku"

"Maksudnya? Aku sungguh-sungguh mencintaimu Ashiraa"

"Tadi kamu bilang kalau aku tidak langsung jawab kamu bakal melupakanku,berarti kamu tidak tulus mencintaiku", sahutku pura-pura ngambek. Padahal aku tahu kalau dia tulus mencintaiku.

"Bukan gitu Ashiraa,aku takut kamu bakal menolakku dan kalau harus nunggu sampai aku ke luar rumah sakit,lama banget,aku sudah tidak tahan mendengar jawabannya"

"Hahahaha,kamu tuh imut banget sih. Aku hanya akan bilang sekali dan kamu harus dengar baik-baik ya. Neo, aku mencintaimu sejak kita pertama kali bertemu dan tentu saja kamu boleh mendekatiku", sahutku

"Sungguh?", tanyanya

"Iya", ujarku dan betapa kagetnya aku kalau Neo menarik tanganku dan kami pun berciuman. Betapa lembut dia mencium bibirku dengan napasnya yang masih sangat lemah.

"Berarti kita resmi pacaran ya", ujarnya setelah melepas ciumannya

"Iya,kita resmi pacaran"

"Ashiraa,kamu bakal tidur disini khan?", tanyanya manja 

"Kalau besok aku tidur disininya bolehkan? Hari ini aku harus pulang dulu,takut orang rumah pada nyariin, nggak apa-apa khan?"

"Iya deh,tapi janji ya besok kamu tidur disini?"

"Iya,aku janji"

Jujur aku sangat bahagia hari ini,ternyata cintaku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku tidak peduli apa yang akan terjadi ke depannya. Menghadapi Jason dan terutama orang tuaku. Nanti saja itu aku pikirkan,yang jelas aku ingin merasakan kebahagianku bersama Neo. Aku harus melindunginya. Aku tidak mau kehilangan cintaku,cinta kami bersama yang baru saja terjalin.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Menepi
1050      685     10     
Short Story
Konstelasi
945      491     1     
Fantasy
Aku takut hanya pada dua hal. Kehidupan dan Kematian.
Glitch Mind
57      52     0     
Inspirational
Apa reaksi kamu ketika tahu bahwa orang-orang disekitar mu memiliki penyakit mental? Memakinya? Mengatakan bahwa dia gila? Atau berempati kepadanya? Itulah yang dialami oleh Askala Chandhi, seorang chef muda pemilik restoran rumahan Aroma Chandhi yang menderita Anxiety Disorder......
Menuntut Rasa
497      377     3     
Short Story
Ini ceritaku bersama teman hidupku, Nadia. Kukira aku paham semuanya. Kukira aku tahu segalanya. Tapi ternyata aku jauh dari itu.
Magelang, Je t`aime!
680      511     0     
Short Story
Magelang kota yang jauh itu adalah kota tua yang dingin dan tinggal orang-orang lebut. Kecuali orang-orang yang datang untuk jadi tentara. Jika kalian keluar rumah pada sore hari dan naik bus kota untuk berkeliling melihat senja dan siluet. Kalian akan sepakat denganku. bahwa Magelang adalah atlantis yang hilang. Ngomong-ngomong itu bukanlah omong kosong. Pernyatanku tadi dibuktikan dengan data-d...
Mimpi Membawaku Kembali Bersamamu
628      443     4     
Short Story
Aku akan menceritakan tentang kisahku yang bertemu dengan seorang lelaki melalui mimpi dan lelaki itu membuatku jatuh cinta padanya. Kuharap cerita ini tidak membosankan.
Past Infinity
246      210     0     
Romance
Ara membutuhkan uang, lebih tepatnya tiket ke Irak untuk menemui ibunya yang menjadi relawan di sana, maka ketika Om Muh berkata akan memenuhi semua logistik Ara untuk pergi ke Irak dengan syarat harus menjaga putra semata wayangnya Ara langsung menyetujui hal tersebut. Tanpa Ara ketahui putra om Muh, Dewa Syailendra, adalah lelaki dingin, pemarah, dan sinis yang sangat membenci keberadaan Ara. ...
Dinikahi Guru Ngaji
882      613     1     
Romance
Hobby balapan liar selama ini ternyata membuat Amara dipindahan ke Jakarta oleh Kedua orang tuanya, Rafka begitu kahwatir akan pergaulan bebas yang selama ini terjadi pada anak muda seperti putrinya. Namun, saat di Jakarta ternyata Amara semakin tidak terkendali, Rendra akhirnya akan menjodohkan cucunya dengan seorang duda anak satu. Shaka adalah guru Ngaji di TPA tidak jauh dari rumah ...
Me vs Skripsi
2682      1152     154     
Inspirational
Satu-satunya yang berdiri antara Kirana dan mimpinya adalah kenyataan. Penelitian yang susah payah ia susun, harus diulang dari nol? Kirana Prameswari, mahasiswi Farmasi tingkat akhir, seharusnya sudah hampir lulus. Namun, hidup tidak semulus yang dibayangkan, banyak sekali faktor penghalang seperti benang kusut yang sulit diurai. Kirana memutuskan menghilang dari kampus, baru kembali setel...
Rumah Buat Tamu-Tamuku
603      343     3     
Short Story
\"Tenanglah darah-darah di dinding rahimku. Aku tahu kalian ingin keluar sebab tak ada sperma yang membuahi kalian. Kumohon, mengelupaslah dengan santun. Aku masih di jalan...\"