Loading...
Logo TinLit
Read Story - ARMY or ENEMY?
MENU
About Us  

“Azel!” panggil Park Jimin menahan tangan Azel yang hendak beranjak pergi.

“Hem, waeyo?” tanya Azel dengan tatapan polosnya. Sementara, raut wajah Park Jimin tampak lesu karena harus sudah bermasalah dengan Kim Seok Jin akibat membela Azel.

Geumanhae! Biar aku yang mengurus ini semua. Gaja! Kita harus segera menyelesaikan beberapa materi dan tugas hari ini,” ajak Park Jimin dibawa anggukan senang oleh Azel. 

Azel menengok ke belakang sekilas lalu kembali mengikuti langkahnya Park Jimin dengan wajah sumringahnya karena berhasil untuk tidak pergi belajar bersama Kim Seok Jin dan beberapa member BTS yang lain. 

Park Jimin dan Azel tampak pergi ke sebuah gedung arsitektur dimana di dalamnya terdapat banyak sekali ukiran-ukiran segitiga dan rumusnya. Di sana juga terdapat beberapa soal phytagoras dan soal perpecahan. Azel tampak menatap keliling ruangan yang sangat unik penuh dengan desain materi soal-soal matematika itu.

“Azel, apa kau punya sebuah penggaris?” tanya Park Jimin membuat Azel menggelengkan kepalanya.

Anniy, apa kita butuh alat itu sekarang?” tanya Azel.

“Emm, ye! Kita butuh penggaris untuk belajar mengukir di dinding yang masih kosong. Nanti kau bisa tinggalkan gambar segitiga dengan hasil perpecahan yang kamu kerjakan sendiri,” terang Park Jimin seraya menunjuk ke arah dinding yang masih kosong.

Azel menatap dinding itu dan perlahan anggukkan kepalanya paham.

“Ya sudah, kalau begitu kamu tunggu di sini sebentar ya. Biar aku ambil penggaris nya dulu,” titah Park Jimin mulai melangkah hendak keluar dari gedung itu.

“Tunggu!” panggil Azel membuat Park Jimin menghentikan langkahnya. 

Ye?” ucap Park Jimin menoleh ke arah Azel yang tampak suda berjalan menghampiri.

“Biar aku saja yang mengambil penggaris nya,” pinta Azel dengan senyuman manisnya menawarkan diri.

Park Jimin pun membalas senyumannya itu tampak senang karena sikap Azel yang mulai terlihat sisi baiknya.

Geurae! Pergilah. Penggaris nya ada di gudang alat tulis. Dan lokasi gedung alat tulis itu berada di dekat taman. Kau bisa pergi ke sana sekarang,” tukas Park Jimin yang di anggukkan tegas oleh Azel.

“Siap laksanakan!” ucap Azel dengan semangat 45.

Park Jimin anggukkan kepalanya mengiyakan seraya mengulas senyumnya melihat semangat Azel yang tinggi untuk belajar hari itu.

Azel beranjak keluar dari gedung arsitektur itu dan berjalan menyusuri lorong-lorong antar bangunan yang tinggi dan klasik itu. Meski sendirian berjalan di sana, Azel sama sekali tak merasa takut karena suasananya yang sejuk dan indah.

Sementara, Kim Seok Jin tampak duduk termenung di dekat taman dengan raut wajahnya yang tampak kesal.

Yakkk!” teriak Kim Seok Jin meluapkan kekesalannya dengan suara khasnya itu. 

Kim Seok Jin terus melempari batu-batu kecil ke dasar kolam yang ada di hadapannya saat ini.

Tiba-tiba, datang Bu Yeong menghampiri Kim Seok Jin.

“Permisi, Tuan. Ada telepon dari Seonsaengnim,” ucap bu Yeong seraya menyodorkan sebuah ponsel ke Kim Seok Jin.

Kim Seok Jin dengan raut wajahnya yang malas, terpaksa menerima telepon itu. Bu Yeong pun beranjak memundurkan langkahnya berdiri di belakang Kim Seok Jin usai memberikan telepon itu.

Ye, Appa. Wae?” tanya Kim Seok Jin begitu layar ponselnya itu menempel di telinganya.

[“Seok Jin-a, ibu kamu, dia sudah meninggal dunia. Semalam dia sempat dilarikan ke rumah sakit. Tapi tidak tertolong. Kamu harus segera pulang ke Gwacheon. Appa akan tiba di Seoul nanti sore. Appa akan jemput kamu. Arrasso?”]

Kim Seok Jin dengan wajah terkejutnya tampak mulai melemas begitu mendengar ibunya telah tiada. Bu Yeong yang mendengar itu, pun tampak ikut prihatin atas kabar duka yang menyelimuti member BTS Kim Seok Jin.

Tanpa sengaja, Kim Seok Jin menjatuhkan ponselnya itu hingga membuat bu Yeong ikut terkejut melihatnya.

Azel yang baru sampai di dekat taman, tampak menghentikan langkahnya begitu melihat Kim Seok Jin dan bu Yeong ada di sana.

Bu Yeong terlihat membantu mengambilkan ponselnya itu yang jatuh. Tetapi, tiba-tiba saja tubuh Kim Seok Jin sontak terkulai lemas seperti ingin jatuh dari duduknya. Untungnya ada bu Yeong yang sigap menahan dan membantu Kim Seok Jin untuk kembali tegap di tempat duduknya.

“Tuan baik-baik saja?” tanya bu Yeong dengan suaranya yang terdengar jelas di telinga Azel.

Azel pun tampak terkejut melihat Kim Seok Jin yang hampir jatuh itu.

Tampak bu Yeong menelpon seseorang seperti meminta bantuan. Beberapa menit kemudian, datang dua bodyguard Bangtan menghampiri mereka dan membantu membawa Kim Seok Jin pergi dari sana.

Azel yang masih berdiri diam di sana tampak menatap kaget melihat wajah Kim Seok Jin yang putih memucat.

Bu Yeong yang terlihat buru-buru hendak menyusul dua bodyguard yang membawa Kim Seok Jin itu pergi, lantaran dicegah oleh Azel.

“Bu Yeonga!” panggil Azel membuat bu Yeong menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Azel yang berjalan menghampiri.

“Bu Yeonga! Ada apa? Kenapa Kim Seok Jin dibawa seperti itu sama bodyguard?” tanya Azel penasaran.

“Nuna, mianhae. Saya belum bisa memberitahu ini karena ini masih bersifat rahasia. Saya belum diberi izin untuk menyebarkan informasi ini. Saya harus pergi sekarang,” tukas bu Yeong beranjak pergi dari hadapan Azel.

Azel yang sangat penasaran dengan hal itu, tampak bergegas pergi mengikuti bu Yeong dan dua bodyguard itu yang membawa Kim Seok Jin ke kamarnya.

Azel tampak bersembunyi di balik dinding yang menjadi sekat perbatasan antara bangunan satu dengan bangunan yang lainnya.

Terlihat wajah bu Yeong yang panik dan meminta dua bodyguard itu untuk segera menghubungi pihak manager Bangtan terkait solusi masalah itu. Kedua bodyguard itu pun anggukkan kepalanya mengiyakan.

Ye, Ahjooma! Kami akan segera mengkonfirmasi!”

Ye, gamsahabnida! Saya juga mau mengkonfirmasi kepada semua member BTS terkait kabar ini. Supaya mereka bisa ikut mengantar pergi Tuan Kim Seok Jin malam ini,” titah bu Yeong di anggukkan setuju oleh dua bodyguard itu dan mereka beranjak pergi untuk mengkonfirmasi ke pihak manager Bangtan.

Azel yang menguping pembicaraan itu lantas semakin terlihat dahinya berkerut heran. Ada apa? Kenapa tiba-tiba para member ingin mengantar Kim Seok Jin? Memangnya Kim Seok Jin mau kemana? Dan kenapa wajah bu Yeong terlihat khawatir? Azel bertanya-tanya usai menguping pembicaraan dua bodyguard dan bu Yeong itu.

Begitu juga dengan bu Yeong yang hendak pergi dari sana, tiba-tiba tak sengaja melihat Azel yang tengah berdiri di balik tembok sekat. Azel pun sontak terkejut dan membulatkan matanya lebar begitu melihat dirinya ketangkap basah oleh bu Yeong. Tetapi anehnya, bu Yeong tampak pergi begitu saja tak peduli.

Melihat itu, Azel semakin yakin bahwa situasinya sekarang sangatlah mendesak. Azel beranjak keluar dari persembunyiannya itu dan menatap pintu kamar Kim Seok Jin yang ada di hadapannya saat ini.

Waeyo? Apa terjadi sesuatu dengan Kim Seok Jin sekarang?”


 

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 1 0 0
Submit A Comment
Comments (16)
  • fiat76

    Seru! Lnjut thor

    Comment on chapter Kekhawatiran Azel
  • dea00

    Waduh!!

    Comment on chapter Dipulangkan?
  • sgdhi

    Sabar ya jin ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

    Comment on chapter Azel Semakin Berulah?
  • dila33

    Seruuuu.... Lanjut thor

    Comment on chapter Azel Semakin Berulah?
  • jeni7

    Lanjut thor mereka lucu ๐Ÿ˜

    Comment on chapter Tanggung Jawab!
  • nisa22

    Jin ngamuk mulu wkwk

    Comment on chapter Park Jimin Peduli?
  • istritae1

    Azel yg gitu, aku yg ketat ketir๐Ÿ˜ฌ

    Comment on chapter Kekesalan Member BTS
  • dwi90

    Jiminnn๐Ÿ˜๐Ÿ˜

    Comment on chapter Park Jimin Peduli?
  • dini12

    Lanjut thor

    Comment on chapter Tanggung Jawab!
  • hari19

    Baru kali ini baca novel tapi tokoh utama nya dibenci๐Ÿ˜‚ bisa ya, azel gk tremor dan malah cool gitu. Kalau aku didepan bangtan palingan udh pingsan! ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜

    Comment on chapter Tiba di Sekolah Bangtan
Similar Tags
Let's See!!
2388      1003     1     
Romance
"Kalau sepuluh tahun kedepan kita masih jomblo, kita nikah aja!" kata Oji. "Hah?" Ara menatap sahabat kentalnya itu sedikit kaget. Cowok yang baru putus cinta ini kenapa sih? "Nikah? lo sama gue?" tanya Ara kemudian. Oji mengangguk mantap. "Yap. Lo sama gue menikah."
Gray November
3931      1330     16     
Romance
Dorothea dan Marjorie tidak pernah menyangka status 'teman sekadar kenal' saat mereka berada di SMA berubah seratus delapan puluh derajat di masa sekarang. Keduanya kini menjadi pelatih tari di suatu sanggar yang sama. Marjorie, perempuan yang menolak pengakuan sahabatnya di SMA, Joshua, sedangkan Dorothea adalah perempuan yang langsung menerima Joshua sebagai kekasih saat acara kelulusan berlang...
Aku Benci Hujan
7596      1984     1     
Romance
โ€œSebuah novel tentang scleroderma, salah satu penyakit autoimun yang menyerang lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki.โ€ Penyakit yang dialami Kanaya bukan hanya mengubah fisiknya, tetapi juga hati dan pikirannya, serta pandangan orang-orang di sekitarnya. Dia dijauhi teman-temannya karena merasa jijik dan takut tertular. Dia kehilangan cinta pertamanya karena tak cantik lagi. Dia harus...
I'm not the main character afterall!
1436      741     0     
Fantasy
Setelah terlahir kembali ke kota Feurst, Anna sama sekali tidak memiliki ingatan kehidupannya yang lama. Dia selama ini hanya didampingi Yinni, asisten dewa. Setelah Yinni berkata Anna bukanlah tokoh utama dalam cerita novel "Fanatizing you", Anna mencoba bersenang-senang dengan hidupnya tanpa memikirkan masalah apa-apa. Masalah muncul ketika kedua tokoh utama sering sekali terlibat dengan diri...
Love Al Nerd || hiatus
146      116     0     
Short Story
Yang aku rasakan ke kamu itu sayang + cinta
Hello, Kapten!
1573      769     1     
Romance
Desa Yambe adalah desa terpencil di lereng Gunung Yambe yang merupakan zona merah di daerah perbatasan negara. Di Desa Yambe, Edel pada akhirnya bertemu dengan pria yang sejak lama ia incar, yang tidak lain adalah Komandan Pos Yambe, Kapten Adit. Perjuangan Edel dalam penugasan ini tidak hanya soal melindungi masyarakat dari kelompok separatis bersenjata, tetapi juga menarik hati Kapten Adit yan...
Diary Ingin Cerita
3530      1692     558     
Fantasy
Nilam mengalami amnesia saat menjalani diklat pencinta alam. Begitu kondisi fisiknya pulih, memorinya pun kembali membaik. Namun, saat menemukan buku harian, Nilam menyadari masih ada sebagian ingatannya yang belum kembali. Tentang seorang lelaki spesial yang dia tidak ketahui siapa. Nilam pun mulai menelusuri petunjuk dari dalam buku harian, dan bertanya pada teman-teman terdekat untuk mendap...
Aku Biru dan Kamu Abu
849      492     2     
Romance
Pertemuanku dengan Abu seperti takdir. Kehadiran lelaki bersifat hangat itu benar-benar memberikan pengaruh yang besar dalam hidupku. Dia adalah teman curhat yang baik. Dia juga suka sekali membuat pipiku bersemu merah. Namun, kenapa aku tidak boleh mencintainya? Bukannya Abu juga mencintai Biru?
Jelita's Brownies
4479      1664     11     
Romance
Dulu, Ayahku bilang brownies ketan hitam adalah resep pertama Almarhum Nenek. Aku sangat hapal resep ini diluar kepala. Tetapi Ibuku sangat tidak suka jika aku membuat brownies. Aku pernah punya daun yang aku keringkan. Daun itu berisi tulisan resep kue-kue Nenek. Aku sadar menulis resep di atas daun kering terlihat aneh, tetapi itu menjadi sebuah pengingat antara Aku dan Nenek. Hanya saja Ib...
Konspirasi Asa
2923      1027     3     
Romance
"Ketika aku ingin mengubah dunia." Abaya Elaksi Lakhsya. Seorang gadis yang memiliki sorot mata tajam ini memiliki tujuan untuk mengubah dunia, yang diawali dengan mengubah orang terdekat. Ia selalu melakukan analisa terhadap orang-orang yang di ada sekitarnya. Mencoba untuk membuat peradaban baru dan menegakkan keadilan dengan sahabatnya, Minara Rajita. Tetapi, dalam mencapai ambisinya itu...