Loading...
Logo TinLit
Read Story - ARMY or ENEMY?
MENU
About Us  

Anniy, Kim Seok Jin tidak seperti itu. Hem, entah mirip siapa dia ini,’ desah Azel dalam hati dengan matanya yang tak lepas menatap wajah Kim Lee Jung.

Yakk! Apa yang kau lakukan di sana? Kau tidak ingin makan? Atau, aku yang akan menghabiskan makanannya ini?” sontak Kim Lee Jung yang melihat Azel masih berdiri diam di dekat kursi.

“Iya, Nona Azel. Silakan untuk makan siang, karena kita tidak punya waktu banyak.”

Azel mengerutkan bibirnya kesal karena mendengar perintah itu. “Aku tidak akan makan di sini,” ujarnya dengan kedua tangan yang sudah melipat di dada.

Kim Lee Jung yang asyik menyantap makanannya sontak menoleh karena mendengar itu.

“Aku ingin makan di kamarku. Jadi, aku akan membawa beberapa makanan ini ke kamar,” tukas Azel mulai membawa beberapa lauk pauk yang ada di piring lebar itu. 

Bu Yeong yang berada di dekat Azel seketika langsung menahan tangannya Azel yang hendak membawa pergi makanannya itu.

“Tidak, Nona.”

Kim Lee Jung sontak tertawa kecil mendengar itu.

“Peraturan di sini, tidak diperbolehkan untuk membawa makanan dan minuman kecuali dalam hal yang mendesak seperti sedang sakit,” ujar bu Yeong membuat Azel mengerutkan bibirnya kesal. 

Mendengar Kim Lee Jung yang cengengesan, Azel langsung melirikkan matanya tajam.

“Upps!” sontak Kim Lee Jung begitu menyadari tatapan Azel yang tajam itu.

Dengan seluruh tenaganya yang tampak kesal, Azel meletakkan piring yang berisi lauk pauk itu ke atas meja lagi. 

“Baiklah. Kalau begitu aku tidak akan makan,” ucap Azel dengan keputusannya.

“Kalau Nona Azel tidak makan, nanti Nona bisa sakit,” tutur bu Yeong membuat Azel mengangkat alis satunya.

“Tentu saja. Biarin aku sakit. Dengan begitu, aku akan bisa makan di dalam kamar.”

Azel beranjak pergi dari sana tanpa menunggu tanggapan lagi dari bu Yeong. Bahkan bu Yeong yang saat ini tengah memanggilnya pun tampak tak digubris oleh Azel. Azel terus saja melangkah pergi keluar dari ruangan makan itu.

Kim Lee Jung yang tengah menikmati makanannya itu pun ikut menatap sinis kepergian Azel. Sembari mengangkat bibir sebelahnya ke atas, Kim Lee Jung tampak tak peduli dan melanjutkan makannya.

Bu Yeong yang diamanahkan oleh Park Jimin untuk mengawasi Azel termasuk dari pola makannya, mau tak mau memberi perintah kepada para pelayan di sana untuk mengeluarkan meja dorong yang diisikan beberapa menu makanan.

“Antar makanan ini ke kamarnya Nona Azel. Pastikan dia menghabiskan makanannya ini,” pinta bu Yeong dibawa anggukan para pelayan itu.

Kim Lee Jung yang tak sengaja mendengarnya, lantaran beranjak bangun dari tempat duduknya mendekati bu Yeong.

“Yakk! Kenapa kau meminta para pelayan itu untuk memberikan mengantar makanannya?” cetus Kim Lee Jung memarahi bu Yeong.

Bu Yeong hanya menundukkan wajahnya kecil tak menghilangkan sikap sopan santunnya meski kepada yang lebih muda darinya sekalipun.

Mianhae, meski peraturan itu tidak ada. Sakit juga tidak menjadi tujuan dari peraturan yang sudah berlaku. Tidak ada cara lain yang membuat Nina Azel mau makan selain mengantar makanannya ke kamar,” terang bu Yeong membuat Kim Lee Jung tersentak diam.

“Silakan Nona Kim Lee untuk melanjutkan makan siangnya. Jika sudah, segera kembali ke ruang depan karena sebentar lagi Nona akan berangkat ke kota.”

Kim Lee Jung mendesis pelan, lalu beranjak pergi mengambil tasnya yang ada di atas meja makan.

“Aku sudah kenyang. Terima kasih untuk santapannya,” titah Kim Lee Jung langsung beranjak pergi dengan sikapnya yang kurang sopan.

Bu Yeong hanya memejamkan kedua matanya pasrah mendapati dua anak perempuan yang masih remaja itu di sana. Azel dan juga Kim Lee Jung yang masih sangat stabil emosinya karena usianya yang masih sangat muda.

Azel yang sudah sampai di kamarnya, langsung bergegas menutup pintu kamarnya dan menguncinya.

“Benar-benar menyebalkan!” desah Azel kesal jika mengingat kejadian barusan yang terjadi antara dirinya dan Kim Lee Jung di pertemuan pertamanya itu.

Tiba-tiba, Azel yang masih berdiri di balik pintu kamarnya itu tampak mendengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya.

“Non Azel, kami datang untuk mengantar makanannya.”

Azel mengernyitkan keningnya samar mendengar itu. 

“Makanan?” ucap Azel tanpa bersuara. Meski demikian, Azel tak langsung percaya dan membiarkan pelayan itu terus mengetuk pintu kamarnya.

Tak berlangsung lama, telinga Azel seketika merasa terganggu dengan suara ketukan pintu yang tak berhenti itu. Akhirnya, Azel memutuskan untuk membuka pintu kamarnya dan melihat dua orang pelayan itu sudah berdiri di depannya.

Tampak sebuah meja dorong yang terdapat beberapa menu makanan di atasnya. Azel menatap makanan dan wajah pelayan itu secara bergantian.

“Apa ini?” tanya Azel seolah tak paham dengan tujuan pelayan itu membawa makanan ke sana.

“Bu Yeonga meminta kami untuk mengantarkan makanan ini. Jadi, tolong Nona Azel untuk memakannya sekarang juga.”

Azel memutarkan bola matanya ke atas seraya memasang wajah tengilnya. 

“Bukannya nggak boleh ya, makan di kamar? Kecuali sakit. Kok kalian antar makanannya ke sini?” lontar Azel tampak kesal.

“Tapi sakit juga tidak dianjurkan di sini. Jadi tolong Nona Azel makan sekarang. Kami akan menunggu dan memastikan bahwa Nona Azel benar-benar menghabiskan makanannya,” ucap salah satu dari pelayan itu membuat Azel mengernyitkan matanya sinis.

Mencium aroma makanan yang sudah menusuk di hidungnya Azel, lantaran membuat Azel tak tahan untuk memakan makanannya.

Ditambah lagi cacing di perut Azel yang sudah berdemo meminta makanan. Mau tak mau, Azel pun meraih mengiyakan permintaan pelayan itu untuk memakan makanannya.

“Baiklah, kalau kalian memaksa. Aku akan memakan makanannya,” tukas Azel membuat pelayan itu memberikan sebuah kursi untuk Azel duduk dan menyantap makanannya di atas meja dorong itu.

“Nona Azel tadi kenapa berdebat dengan anak kecil?” sontak salah satu pelayan itu membuat Azel hampir tersedak makanannya.

Muoes? Anak kecil? Nugu?” tanya Azel dengan kedua matanya yang membulat penasaran.

“Iya tadi di ruang makan, Nona Azel kan berantem dengan adiknya Tuan Kim Seok Jin.”

Azel mengernyitkan keningnya heran mendengar itu. “Apa? Bentar, bentar, memangnya berapa umurnya Kim Lee Jung?” tanya Azel jadi penasaran.

“Kalau tidak salah, dia masih sekolah menengah pertama. Jadi, kurang lebih umurnya masih 13 tahun.”

“Iya, badannya aja yang tinggi dan bagus. Tapi sebenarnya dia masih kecil. Masih masuk sekolah menengah pertama tahun ini,” sahut pelayan satunya.

Azel tersentak diam dengan dua bola matanya yang berputar ke samping kanan kirinya seperti sedang mencari jawaban.

Aish! Apa yang ku lakukan? Bagaimana bisa aku menghabiskan waktuku untuk berdebat dengan anak kecil tadi?’ desah Azel dalam hati tampak memejamkan kedua matanya pasrah.

Tiba-tiba, datang seorang pelayan laki-laki memberitahu bahwa Kim Seok Jin dan keluarganya sedang bersiap-siap untuk berangkat ke kota.

Mendengar itu, Azel tampak bergegas menyudahi makannya dan berisiap-siap untuk ikut menyaksikan kepergian Kim Seok Jin bersama keluarganya itu.

“Nona, ini makanannya nggak dihabiskan?” tanya pelayan itu yang langsung digelengkan kepalanya cepat oleh Azel.

“Aku sudah kenyang. Ajhussi, dimana Kim Seok Jin sekarang?” tanya Azel ingin tahu.

“Tuan Kim Seok Jin bersama keluarga sudah di gerbang keluar. Di sana juga ada para member untuk ikut mengantar kepergian Kim Seok Jin sampai diperbatasan kota,” ujar pelayan laki-laki itu memberitahu.

Gomawo, Ajhussi!” sontak Azel langsung berlari menuju ke gerbang keluar. Jarak antara gerbang keluar dan kamarnya yang cukup jauh itu, membuat Azel harus mempercepat larinya agar segera tiba sebelum Kim Seok Jin pergi.

Karena terburu-buru, Azel tampak jatuh hingga telapak tangannya terkena kerikil-kerikil kecil di tanah. Sempat tergores hingga mengeluarkan sedikit darah, membuat Azel berusaha untuk menahannya. Azel beranjak bangun dan melanjutkan langkahnya untuk berlari.

Kim Seok Jin yang sedang berpamitan dengan para member itu, masih menampakkan wajah lesunya.

“Semangat, Hyung. Aku yakin kau bisa untuk melewati ini,” tutur Jeon Jungkook dibawa anggukan Kim Seok Jin.

Kim Seok Jin tampak berpelukan dengan para member sebelum ia masuk ke dalam mobil.

Begitu selesai, seorang bodyguard sudah siap membukakan pintu mobil itu dan menyilakan Kim Seok Jin untuk masuk ke dalam mobil.

Azel yang baru saja sampai di sana, sontak berteriak memanggil Kim Seok Jin.

“Tunggu, Seok Jin-a!” teriak Azel membuat Kim Seok Jin menghentikan langkahnya untuk masuk ke dalam mobil dan menoleh ke arah sumber suara dimana terlihat Azel yang berdiri di sana. Semua member dan orang-orang di sana tampak menatap ke arah Azel yang memanggilnya itu.

“Azel?” ucap Kim Seok Jin dan Park Jimin secara bersamaan.

Melihat Kim Seok Jin yang belum masuk ke dalam mobil, Azel melanjutkan langkahnya menghampiri Kim Seok Jin.

Semua member BTS mengernyitkan keningnya heran melihat Azel yang tiba-tiba datang dengan sikapnya yang berbeda.

“Hati-hati,” ucap Azel sontak membuat Kim Seok Jin terkejut mendengarnya.

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (16)
  • fiat76

    Seru! Lnjut thor

    Comment on chapter Kekhawatiran Azel
  • dea00

    Waduh!!

    Comment on chapter Dipulangkan?
  • sgdhi

    Sabar ya jin ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

    Comment on chapter Azel Semakin Berulah?
  • dila33

    Seruuuu.... Lanjut thor

    Comment on chapter Azel Semakin Berulah?
  • jeni7

    Lanjut thor mereka lucu ๐Ÿ˜

    Comment on chapter Tanggung Jawab!
  • nisa22

    Jin ngamuk mulu wkwk

    Comment on chapter Park Jimin Peduli?
  • istritae1

    Azel yg gitu, aku yg ketat ketir๐Ÿ˜ฌ

    Comment on chapter Kekesalan Member BTS
  • dwi90

    Jiminnn๐Ÿ˜๐Ÿ˜

    Comment on chapter Park Jimin Peduli?
  • dini12

    Lanjut thor

    Comment on chapter Tanggung Jawab!
  • hari19

    Baru kali ini baca novel tapi tokoh utama nya dibenci๐Ÿ˜‚ bisa ya, azel gk tremor dan malah cool gitu. Kalau aku didepan bangtan palingan udh pingsan! ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜

    Comment on chapter Tiba di Sekolah Bangtan
Similar Tags
Cinta Pertama Bikin Dilema
5383      1470     3     
Romance
Bagaimana jadinya kalau cinta pertamamu adalah sahabatmu sendiri? Diperjuangkan atau ... diikhlaskan dengan kata "sahabatan" saja? Inilah yang dirasakan oleh Ravi. Ravi menyukai salah satu anggota K'DER yang sudah menjadi sahabatnya sejak SMP. Sepulangnya Ravi dari Yogyakarta, dia harus dihadapkan dengan situasi yang tidak mendukung sama sekali. Termasuk kenyataan tentang ayahnya. "Jangan ...
Girl Power
2527      939     0     
Fan Fiction
Han Sunmi, seorang anggota girlgrup ternama, Girls Power, yang berada di bawah naungan KSJ Entertainment. Suatu hari, ia mendapatkan sebuah tawaran sebagai pemeran utama pada sebuah film. Tiba-tiba, muncul sebuah berita tentang dirinya yang bertemu dengan seorang Produser di sebuah hotel dan melakukan 'transaksi'. Akibatnya, Kim Seokjin, sang Direktur Utama mendepaknya. Gadis itu pun memutuskan u...
Aku Benci Hujan
7587      1979     1     
Romance
โ€œSebuah novel tentang scleroderma, salah satu penyakit autoimun yang menyerang lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki.โ€ Penyakit yang dialami Kanaya bukan hanya mengubah fisiknya, tetapi juga hati dan pikirannya, serta pandangan orang-orang di sekitarnya. Dia dijauhi teman-temannya karena merasa jijik dan takut tertular. Dia kehilangan cinta pertamanya karena tak cantik lagi. Dia harus...
Selepas patah
213      173     1     
True Story
Tentang Gya si gadis introver yang dunianya tiba-tiba berubah menjadi seperti warna pelangi saat sosok cowok tiba-tiba mejadi lebih perhatian padanya. Cowok itu adalah teman sebangkunya yang selalu tidur pada jam pelajaran berlangsung. "Ketika orang lain menggapmu tidak mampu tetapi, kamu harus tetap yakin bahwa dirimu mampu. Jika tidak apa bedanya kamu dengan orang-orang yang mengatakan kamu...
Konspirasi Asa
2899      1013     3     
Romance
"Ketika aku ingin mengubah dunia." Abaya Elaksi Lakhsya. Seorang gadis yang memiliki sorot mata tajam ini memiliki tujuan untuk mengubah dunia, yang diawali dengan mengubah orang terdekat. Ia selalu melakukan analisa terhadap orang-orang yang di ada sekitarnya. Mencoba untuk membuat peradaban baru dan menegakkan keadilan dengan sahabatnya, Minara Rajita. Tetapi, dalam mencapai ambisinya itu...
Play Me Your Love Song
4941      1672     10     
Romance
Viola Zefanya tidak pernah menyangka dirinya bisa menjadi guru piano pribadi bagi Jason, keponakan kesayangan Joshua Yamaguchi Sanjaya, Owner sekaligus CEO dari Chandelier Hotel and Group yang kaya raya bak sultan itu. Awalnya, Viola melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan tuntutan "profesionalitas" semata. Tapi lambat laun, semakin Viola mengenal Jason dan masalah dalam keluarganya, sesu...
Gray November
3922      1327     16     
Romance
Dorothea dan Marjorie tidak pernah menyangka status 'teman sekadar kenal' saat mereka berada di SMA berubah seratus delapan puluh derajat di masa sekarang. Keduanya kini menjadi pelatih tari di suatu sanggar yang sama. Marjorie, perempuan yang menolak pengakuan sahabatnya di SMA, Joshua, sedangkan Dorothea adalah perempuan yang langsung menerima Joshua sebagai kekasih saat acara kelulusan berlang...
SURGA DALAM SEBOTOL VODKA
10069      2262     6     
Romance
Dari jaman dulu hingga sekarang, posisi sebagai anak masih kerap kali terjepit. Di satu sisi, anak harus mengikuti kemauan orang tua jikalau tak mau dianggap durhaka. Di sisi lain, anak juga memiliki keinginannya sendiri sesuai dengan tingkat perkembangan usianya. Lalu bagaimanakah jika keinginan anak dan orang tua saling bertentangan? Terlahir di tengah keluarga yang kaya raya tak membuat Rev...
Sweet Equivalent [18+]
5110      1278     0     
Romance
When a 19 years old girl adopts a 10 years old boy Its was hard in beginning but no matter how Veronica insist that boy must be in her side cause she thought he deserve a chance for a better live Time flies and the boy turn into a man Fact about his truly indentitiy bring another confilct New path of their life change before they realize it Reading Guide This novel does not follow the rule o...
Diary Ingin Cerita
3526      1691     558     
Fantasy
Nilam mengalami amnesia saat menjalani diklat pencinta alam. Begitu kondisi fisiknya pulih, memorinya pun kembali membaik. Namun, saat menemukan buku harian, Nilam menyadari masih ada sebagian ingatannya yang belum kembali. Tentang seorang lelaki spesial yang dia tidak ketahui siapa. Nilam pun mulai menelusuri petunjuk dari dalam buku harian, dan bertanya pada teman-teman terdekat untuk mendap...