Loading...
Logo TinLit
Read Story - Buku Harian Ayyana
MENU
About Us  

Hal yang paling membuatku merasa kesal dengan kegiatan MOS adalah karena adanya hal perpeloncoan yang bersembunyi di balik nama MOS. Di sana, ada yang namanya KOMDIS alias komisi disiplin siswa-siswi baru! Tujuannya sih katanya, mendisiplinkan murid-murid yang tidak taat aturan. Huh, walaupun kami sesama manusia yang makan nasi, tetap saja, wajah-wajah anggota OSIS yang tergabung dalam KOMDIS ini benar-benar menakutkan!

Mereka selalu datang di saat anggota OSIS yang lain sedang keluar tak bersama kami. Iya-iya, aku tahu itu memang skenarionya. Anggota KOMDIS yang jumlahnya lima orang itu terdiri dari tiga orang murid laki-laki dengan muka yang sangar abis, dan dua orang murid perempuan yang judesnya tiada tara. Apalagi dengan putaran bola mata mautnya. Ih, bikin merinding bulu kuduk deh!

“Siapa yang namanya Karin?” ucap salah satu kakak KOMDIS perempuan memanggil satu nama. Semua saling melirik-lirik, ikut juga mencari sosok Karin yang di maksud. Sampai tiba-tiba, satu orang cewek yang ada di sampingku menyentuh pangkal lengan kananku. Lalu bertanya-tanya sambil berbisik padaku,

“Kamu Karin kan?” katanya.

“Aku?” aku menunjuk pada diriku sendiri dengan segan. Cewek itu mengangguk. Kemudian aku melihat ke arah papan nama yang masih setia menggantung di leherku. Oalah! Aku lupa kalau namaku Karin. Aku memang suka tak mengenali diriku sendiri kalau ada yang memanggil namaku Karin. Aku lebih terbiasa di panggil Ayyana. Maafkan!

Setelah beberapa menit berlalu tanpa ada yang mengaku sebagai ‘Karin’, aku lantas berdiri.

“Saya Kak,” ucapku santai.

“Maju!” ucap Kakak KOMDIS yang tadi memanggilku. Lah aku emang salah apa? Kok aku dipanggil ke depan? Aku agak sedikit bingung juga. Tapi ya, aku maju juga pada akhirnya.

Aku berdiri di depan. Menghadapi sekitar seratusan lebih murid-murid baru seangkatanku yang sedang duduk berbaris rapi di lapangan sekolah. Untung saja cuaca hari ini mendukung. Tidak panas dan tidak hujan. Teduh!

“Lama banget sih dipanggil nama juga!” ucap Kakak KOMDIS tadi yang aku tahu namanya adalah Kak Ira. Untuk ukuran muka sih dia cantik ya, tapi gila, matanya ituloh, tajam banget! Orangnya juga kayanya galak! Dan yang aku tahu, dia itu leader dari exco KOMDIS sekolah. Wih keren ya? Tapi sayang, nyeremin!

“Maaf kak, aku lupa!” kataku.

“Hah? Apanya yang lupa?!” tanya Kak Ira lagi.

“Iya, aku gak ngeh kalau kakak manggil aku.”

“Maksud kamu, kamu lupa sama nama kamu sendiri?” ucap KOMDIS cowok di sana yang aku tahu namanya adalah kak Agung. Dia seperti hendak terkekeh geli namun ditahan.

Aku mengangguk. “Aku suka lupa kalau namaku Karin. Yang aku tahu namaku Ayyana.”

“Ppffttt,” suara kekehan geli itu terdengar lagi dari semua orang yang ada di lapangan sekolah. Bahkan, Kak Ira saja yang tampangnya galak tak karuan, hampir tertawa mendengar penjelasanku. Aku agak bingung juga sih, di mana letak lucunya. Jadi seperti biasa, aku selow saja. Tapi hebat, Kak Ira bisa menjaga wibawanya sebagai KOMDIS yang galak! Syeremmmm!

“Masa sih kamu bisa lupa sama nama kamu sendiri?” tanya Kak Agung lagi tak percaya. Dan aku kembali hanya bisa mengangguk.

“Aku Ayyana.” Kataku sambil nyengir kaku. Sadar kalau bukan hanya orang-orang di lapangan itu saja yang menahan geli atas ucapanku tadi, melainkan Kak Radit juga yang aku lihat dia sedang duduk memperhatikan kami di depan ruangan yang mengarah langsung ke arah lapangan. Huh, aku ini memalukan! Cukup Ayyana!

“Nama, Karin Ayyana Nur Syifa. Lahir di Bandung, 6 Maret 1996. Hobby: Bikin kue. Tokoh idola: Kim Jeffry Kurniawan. Impian: Bisa mendirikan toko kue dan hidup bahagia bersama Kim Jeffry Kurniawan.” Kak Ira membaca tulisan yang ada di papan namaku. “Ini beneran kamu yang nulis?” tanyanya.

Aku mengangguk lagi dengan tergesa.

“Ih aneh! Besok ganti! Yang lebih nyambung!” kali ini suara itu berasal dari anggota KOMDIS yang lain. Kak Lusi. Cewek dengan tampang bule dengan mata indahnya. Tapi suaranya yang keras dan ngebass bikin siapapun yang di hadiahi suara dari dia jadi agak kaku karena lantang sekali!

Aku tak sepakat. Menolak!

“Gak bisa kak, aku gak mau!”

“Lah, kenapa?” tanya Kak Lusi tak terima.

“Soalnya ada yang lebih aneh dari tulisan yang aku buat ini!” kataku.

“Hah? Siapa? Mana?” tanya Kak Lusi lagi. Pandangannya kali ini sibuk berkeliling mencari siapa orang yang di maksud olehku.

“Itu!” aku menunjuk salah satu peserta didik baru yang sama denganku. Cowok berkacamata dengan tubuh tinggi. Oke aku katakan saja, dia yang sewaktu tadi mengatai aku bodoh di lapangan. Dan aku melihat tulisan di papan namanya bahkan lebih bodoh dari apa yang aku tulis!

“Maksud lo, gue?” tanya cowok bertopi setengah bola plastik itu, menunjuk pada dirinya sendiri. Merasa tak percaya dengan apa yang aku lakukan padanya. Yes, satu sama! Ucapku puas dalam hati.

“Eh? Em... Emangnya apa yang salah deh dari dia?” ucap Kak Lusi agak canggung saat aku menunjuk cowok itu.

“Kakak baca aja tulisannya. Ngaco!”

“Kamu, maju!” perintah Kak Ira. Dan cowok itu hanya bisa pasrah saja sambil sedikit menghela napas berat.

“Awas lo ya.” Ucapnya padaku dengan berbisik namun dengan sedikit nada mengancam. Bodo amat lah, yang penting aku tidak berdiri sendirian di depan sini! Aku hanya bisa terkekeh puas.

“Nama, Daalex Reyhan Megantara. Lahir, Jakarta, 3 Juli 1994...”

Gila, tua banget ini bocah! Sautku dalam hati kala ikut mendengar apa yang sedang Kak Ira baca di papan nama cowok yang bernama Daalex itu.

“Hobby, nonton acara talkshow di tv. Tokoh Idola, Hotman Paris. Impian, pengen jadi kaya Hotman Paris, pengacara, kaya raya banyak ceweknya pula!”

Anjirrrrr!

“Ha ha ha ha!” semua orang tertawa tak bisa menahan kekonyolan itu. Aku apa lagi. Benarkan, ada yang lebih gila dari apa yang aku tulis! Rasakan kau cowok rese!

“Kamu ini ya! Ngapain kamu nulis kaya gini?” tanya Kak Ira yang kali ini tak bisa lagi menahan tawanya. “Ngapain kamu mau jadi kaya Hotman Paris? Ngaco!”

“Elah, benerannya kak. Biar muka saya pas-pas-an kaya gini juga, kalau bisa kaya dia, uh, enak ceweknya banyak! Lihat aja di acara talkshow sama upload-an di media sosialnya. Beeuhhhh, bikin ngiri kak!”

Semuanya tertawa lagi semakin kencang!

“Dasar bodoh!” ucapku sekenanya.

“EH?” Daalex berkata protes saat aku mengucapkan kata itu.

“Kenapa? Gak terima?”

“Ishhh, awas lo ya. Gue bales!”

“Bodo amat! Wllee,” kataku. Dan aku melihat, mulutnya sudah mulai mengerucut ingin membalasku segera. Sebelum pada akhirnya, Kak Ira menghentikan tawaan dari orang-orang.

“Udah-udah! Huft!” kata Kak Ira. “Kalian ini ya, pokoknya saya gak mau tahu. Besok musti diganti! Titik! Sekarang duduk!”

Aku dan Daalex-pun segera melangkah menuju tempat kami tadi. Namun sebelum sempat duduk, dia bisa-bisanya meledekku terlebih dulu.

“Awas ya lo, Karin, gue bakal bales lo! Dasar cewek bodoh!”

“Gue tunggu pembalasan lo, Daalex!”

“Panggil gue, Reyhan, ya, bukan Daalex!”

“Bodo amat, Daalex. Nama gue juga Ayyana. Wllee,”

“Dasar Awkarin!”

“Dasar Yong-lex! Wlleee,”

Dan di hari itu-pun aku bertemu dengan manusia aneh itu. Daalex Reyhan Megantara. Yang inginnya dipanggil Reyhan. Katanya!

 

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

1 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (12)
  • _hildnov

    seruuuuu, alur cerita di awal bikin penasaran. dengan gaya bahasa yang mengikuti jaman jadi asikk bangettt bacanya.

    Comment on chapter Bab 1 : Bagian 2
  • nararuma

    Hallo jangan lupa komen nya yaaa dan like juga . Terimakasih

    Comment on chapter Bab 1 : Bagian 1
Similar Tags
Let's See!!
2384      999     1     
Romance
"Kalau sepuluh tahun kedepan kita masih jomblo, kita nikah aja!" kata Oji. "Hah?" Ara menatap sahabat kentalnya itu sedikit kaget. Cowok yang baru putus cinta ini kenapa sih? "Nikah? lo sama gue?" tanya Ara kemudian. Oji mengangguk mantap. "Yap. Lo sama gue menikah."
THE YOUTH CRIME
5148      1438     0     
Action
Remaja, fase peralihan dari anak-anak menuju dewasa dengan dua ciri khusus, agresif dan kompetitif. Seperti halnya musim peralihan yang kerap menghantui bumi dengan cuaca buruk tak menentu, remaja juga demikian. Semakin majunya teknologi dan informasi, semakin terbelakang pula logika manusia jika tak mampu mengambil langkah tegas, 'berubah.' Aksi kenakalan telah menjadi magnet ketertarika...
Photobox
6578      1642     3     
Romance
"Bulan sama Langit itu emang bersama, tapi inget masih ada bintang yang selalu ada." Sebuah jaket berwarna biru laut ditemukan oleh Langit di perpustakaan saat dia hendak belajar, dengan terpaksa karena penjaga perpustakaan yang entah hilang ke mana dan Langit takut jaket itu malah hilang, akhirnya dia mempostingnya di media sosialnya menanyakan siapa pemilik jaket itu. Jaket itu milik Bul...
REGAN
10557      3089     4     
Romance
"Ketika Cinta Mengubah Segalanya." Tampan, kaya, adalah hal yang menarik dari seorang Regan dan menjadikannya seorang playboy. Selama bersekolah di Ganesha High School semuanya terkendali dengan baik, hingga akhirnya datang seorang gadis berwajah pucat, bak seorang mayat hidup, mengalihkan dunianya. Berniat ingin mempermalukan gadis itu, lama kelamaan Regan malah semakin penasaran. Hingga s...
Girl Power
2527      939     0     
Fan Fiction
Han Sunmi, seorang anggota girlgrup ternama, Girls Power, yang berada di bawah naungan KSJ Entertainment. Suatu hari, ia mendapatkan sebuah tawaran sebagai pemeran utama pada sebuah film. Tiba-tiba, muncul sebuah berita tentang dirinya yang bertemu dengan seorang Produser di sebuah hotel dan melakukan 'transaksi'. Akibatnya, Kim Seokjin, sang Direktur Utama mendepaknya. Gadis itu pun memutuskan u...
Call Me if U Dare
5764      1695     2     
Mystery
Delta Rawindra: 1. Gue dituduh mencuri ponsel. 2. Gue gak bisa mengatakan alibi saat kejadian berlangsung karena itu bisa membuat kehidupan SMA gue hancur. 3. Gue harus menemukan pelaku sebenarnya. Anulika Kusumaputri: 1. Gue kehilangan ponsel. 2. Gue tahu siapa si pelaku tapi tidak bisa mengungkapkannya karena kehidupan SMA gue bisa hancur. 3. Gue harus menuduh orang lain. D...
Palette
6437      2289     6     
Romance
Naga baru saja ditolak untuk kedua kalinya oleh Mbak Kasir minimarket dekat rumahnya, Dara. Di saat dia masih berusaha menata hati, sebelum mengejar Dara lagi, Naga justru mendapat kejutan. Pagi-pagi, saat baru bangun, dia malah bertemu Dara di rumahnya. Lebih mengejutkan lagi, gadis itu akan tinggal di sana bersamanya, mulai sekarang!
Unexpected You
523      369     0     
Romance
Pindah ke Indonesia dari Korea, Abimanyu hanya bertekad untuk belajar, tanpa memedulikan apapun. tapi kehidupan tidak selalu berjalan seperti yang diinginkannya. kehidupan SMA terlalu membosankan jika hanya dihabiskan untuk belajar saja. sedangkan Renata, belajar rasanya hanya menjadi nomor dua setelah kegemarannya menulis. entah apa yang ia inginkan, menulis adalah pelariannya dari kondisi ke...
Selepas patah
213      173     1     
True Story
Tentang Gya si gadis introver yang dunianya tiba-tiba berubah menjadi seperti warna pelangi saat sosok cowok tiba-tiba mejadi lebih perhatian padanya. Cowok itu adalah teman sebangkunya yang selalu tidur pada jam pelajaran berlangsung. "Ketika orang lain menggapmu tidak mampu tetapi, kamu harus tetap yakin bahwa dirimu mampu. Jika tidak apa bedanya kamu dengan orang-orang yang mengatakan kamu...
Lily
2043      912     4     
Romance
Apa kita harus percaya pada kesetiaan? Gumam Lily saat memandang papan nama bunga yang ada didepannya. Tertulis disana Bunga Lily biru melambangkan kesetiaan, kepercayaan, dan kepatuhan. Lily hanya mematung memandang dalam bunga biru yang ada didepannya tersebut.