Loading...
Logo TinLit
Read Story - Buku Harian Ayyana
MENU
About Us  

Aku akhirnya sampai di depan rumah. Reyhan menepikan motornya di halamanku. Aku membuka pintu dan melihat Ibu sedang asyik di dapur. Aku langsung menyerbu ke arah Ibu dan memberikan salam.

 “Ibu udah pulang?”

 Ibu mengangguk. “Besok Ibu nginep di rumah tantemu ya. Sama Papa juga. Gak apa-apa kan?”

 “Iya, Bu, gak apa-apa.” kataku. “Oh iya Bu, di ruang tamu ada Reyhan.”

 “Reyhan?”

 “Dia anterin Ayyana pulang.” Ibu tersenyum. “Aku ajak dia ke ‘Istana’ Ibu ini ya?” ucapku. Istana Ibu yang aku maksud itu adalah dapur kami. Karena Ibu selalu menghabiskan waktu di dapur kalau berada di rumah. Ibu mengangguk.

 Aku langsung melangkah ke arah ruang tamu, tapi aku melihat Reyhan sedang berdiri memandangi deretan foto yang terpajang di dinding rumahku. Aku tersenyum kala melihat dia juga tersenyum-senyum sendiri melihat foto-foto keluarga ku.

 “Rey?” aku mengagetkan dia. Dia menoleh ke arahku. “Ikut gue ke ‘istananya’ Ibu yuk!” aku menarik tangan Reyhan. Reyhan menurut dan mengikuti aku.

 Ibu menyapa hangat Reyhan kala melihat cowok berkulit sawo matang itu sudah memasuki dapur dan berdiri di hadapan Ibu.

 “Hallo, Rey. Apa kabar?”

 “Baik tante.” Ucap Reyhan. “Tante lagi apa?”

 “Emangnya tuan putri tante gak pernah cerita, kalau tante ini kan seneng banget bikin kue.”

  Reyhan menggelengkan kepala-nya sambil tersenyum. “Aku bantu ya, Tante.”

 “Boleh. Tapi cuci tangan dulu ya.”

 “Oke siap, chef!” kata Reyhan bersemangat dan langsung berbalik menuju wastafel yang ada di belakangnya. Sedangkan aku pergi meninggalkan mereka berdua, hendak berganti pakaian.

 Hattchhiiiii !!!

 Lagi-lagi aku bersin. Kepalaku bertambah pusing saja. Apalagi cairan mulai keluar dari hidungku. Huh, menyebalkan, ini mah udah pasti kena flu aku!

 Aku meraih maskerku dan bergegas menuju dapur untuk bergabung bersama Ibu dan Reyhan. Betapa damainya hati ini saat melihat Ibu ternyata mudah sekali akrab dengan Reyhan. Dari kejauhan aku bisa melihat, betapa bahagianya mereka. Saling melempar tawa dan canda. Jujur, aku belum pernah melihat Reyhan tertawa selepas itu. Ini adalah kali pertama aku melihatnya seperti itu. Sedamai itu.

 Aku hadir di antara mereka. Ibu langsung keheranan melihat aku yang datang dengan memakai masker.

 “Sayang, kamu kenapa?”

 “Aku flu, Bu. Dari tadi bersin terus.” Kataku. Nada suaraku juga sudah terdengar asing karena hidungku yang tersumbat. Huft!

 “Tadi dia hujan-hujanan, Tante,” kata Reyhan.

 “Iya kah?” Ibu melihat ke arahku.

 “Engga, Bu. Tadi itu payung aku ketinggalan di bus, jadi ya terpaksa aku nerobos hujan buat bisa sampai ke sekolah!”

 “Kamu ini, selalu saja ceroboh!” ucap Ibu sambil geleng-geleng kepala. “Sudah minum obat?”

 “Udah, Bu.”

 “Ya sudah pokoknya malam ini, kamu gak boleh begadang. Harus banyak istirahat!”

 “Eh, emangnya Ayyana suka begadang, Tante?”

 “Dia itu sering insomnia. Gak tahu deh, tante juga bingung, dia lagi mikirin apaan.” Ucap Ibu sambil terkekeh.

 “Kamu susah tidur bukan karena mikirin aku kan, Ayy?” kata Reyhan tiba-tiba saja menyambar bak tanah longsor. Aku hanya bisa melongo mendengar dia mengatakan itu. Apalagi di depan Ibu. Memalukan!

 “Ih, apaan sih lo!” aku langsung menghujaninya dengan tepung terigu yang tak terpakai di atas meja sana. Reyhan segera bersembunyi di balik punggung Ibu. Dia seakan berhasil menemukan tembok kokoh untuk menghalau segala seranganku. Dia juga meledekku dengan menjulur-julurkan lidahnya. Huh, dasar Reyhan! Bisa-bisanya berlindung di balik punggung Ibuku!

 “Oh iya, Rey, kamu makan malam di sini ya. Ini bukan pertanyaan yang harus kamu jawab ‘iya’ atau ‘engga’ loh. Tapi kamu harus makan di sini. HARUS!”

 “Duh, Bu, Reyhan kan harus pulang. Kalau orang tuanya nyariin gimana?” kataku yang agak mengingatkan Ibu untuk tak berlaku ‘semena-mena’ terhadap Reyhan. Ibu mengerti.

 “Ya sudah, kalau kamu mau, kamu telepon orang tua kamu dulu ya takutnya kalau-“

 “Aku mau kok, Tante. Aku mau makan malam di sini.” Kata Reyhan memotong perkataan Ibu. Aku dan Ibu langsung saling melirik. “Lagian, orang tua aku juga jarang ada di rumah kok. Kalaupun mereka ada, mereka gak pernah peduli apakah aku ada di rumah atau engga, jadi santai aja.”

 “Reyhan? Lo kenapa sih?” aku menepuk bahu Reyhan untuk mengingatkan kalau ucapannya sudah keterlaluan. Apalagi di hadapan Ibu yang notabenenya sangat sensitif. “Gak baik loh, bilang orang tua lo kaya gitu.”

 “Aku gak lagi mengada-ngada, orang tua aku itu sibuk banget! Jarang ada di rumah. Jarang nanyain kabar Reyhan. Yang ada di pikiran mereka cuma perusahaan, bisnis dan uang. Saking jarangnya ada di rumah, aku juga lupa, kapan terakhir kali aku nyebut nama ‘Mama’ ataupun ‘Papa’ di mulut aku. Yaaa begitulah.”

 Aku hanya bisa menelan ludahku sendiri. Ibu tersenyum mendengar cerita singkat dari Reyhan tentang keluarganya itu. Setelah Ibu memasukan kuenya ke oven, Ibu menghampiri Reyhan lalu memeluknya dengan erat. Aku tak mengerti apa yang sedang Ibu lakukan. Reyhan juga nampak tertegun dan diam mematung. Lalu Ibu berbisik pada Reyhan,

 “Kalau kamu rindu pelukan seorang Mama, tante siap jadi sandaran kamu,”

 Aku tersenyum. Kata-kata Ibu benar-benar sangat melembutkan di telinga dan hatiku. Dan aku juga sangat yakin, kata-kata lembut itu juga sampai di hati Reyhan. Bisa di lihat saat Reyhan membalas pelukan Ibuku dengan sangat erat. Dengan senyuman. Dengan napas yang lega. Ada satu hal langka yang aku lihat pada diri Reyhan hari itu. Air mata! Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku melihat seorang laki-laki menangis. Dan itu adalah Reyhan!

 

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (12)
  • _hildnov

    seruuuuu, alur cerita di awal bikin penasaran. dengan gaya bahasa yang mengikuti jaman jadi asikk bangettt bacanya.

    Comment on chapter Bab 1 : Bagian 2
  • nararuma

    Hallo jangan lupa komen nya yaaa dan like juga . Terimakasih

    Comment on chapter Bab 1 : Bagian 1
Similar Tags
Take It Or Leave It
6461      2042     2     
Romance
"Saya sadar...." Reyhan menarik napasnya sejenak, sungguh ia tidak menginginkan ini terjadi. "Untuk saat ini, saya memang belum bisa membuktikan keseriusan saya, Sya. Tapi, apa boleh saya meminta satu hal?" Reyhan diam, sengaja menggantungkan ucapannya, ia ingin mendengar suara gadis yang saat ini akhirnya bersedia bicara dengannya. Namun tak ada jawaban dari seberang sana, Aisyah sepertinya masi...
Love Al Nerd || hiatus
145      115     0     
Short Story
Yang aku rasakan ke kamu itu sayang + cinta
Story of April
2667      942     0     
Romance
Aku pernah merasakan rindu pada seseorang hanya dengan mendengar sebait lirik lagu. Mungkin bagi sebagian orang itu biasa. Bagi sebagian orang masa lalu itu harus dilupakan. Namun, bagi ku, hingga detik di mana aku bahagia pun, aku ingin kau tetap hadir walau hanya sebagai kenangan…
graha makna
6044      1859     0     
Romance
apa yang kau cari tidak ada di sini,kau tidak akan menemukan apapun jika mencari ekspektasimu.ini imajinasiku,kau bisa menebak beberapa hal yang ternyata ada dalam diriku saat mulai berimajinasi katakan pada adelia,kalau kau tidak berniat menghancurkanku dan yakinkan anjana kalau kau bisa jadi perisaiku
Kani's World
1929      833     0     
Inspirational
Perjalanan cinta dan impian seorang perempuan dari desa yang bernama Kani. Seperti halnya kebanyakan orang alami, jatuh bangun dihadapinya. Saat kisah asmaranya harus teredam, Kani dituntut melanjutkan mimpi yang sempat diabaikannya. Akankah takdir baik menghampirinya? Entah cita-cita atau cinta.
Love Like Lemonade
4762      1562     3     
Romance
Semula Vanta tidak tahu, kalau satu perlawanannya bakal menjadi masalah serius. Siapa sangka, cowok yang ditantangnya─Alvin─ternyata adalah penguasa kampus! Jadilah mereka musuh bebuyutan. Di mana ada Alvin, itulah saat paling buruk untuk Vanta. Neraka bagi cewek itu. Bagaimana tidak? Cowok bernama Alvin Geraldy selalu melakukan segala cara untuk membalas Vanta. Tidak pernah kehabisan akal...
Into The Sky
531      341     0     
Romance
Thalia Adiswara Soeharisman (Thalia) tidak mempercayai cinta. Namun, demi mempertahankan rumah di Pantai Indah, Thalia harus menerima syarat menikahi Cakrawala Langit Candra (Langit). Meski selamanya dia tidak akan pernah siap mengulang luka yang sama. Langit, yang merasa hidup sebatang kara di dunia. Bertemu Thalia, membawanya pada harapan baru. Langit menginginkan keluarga yang sesungguhnya....
Samudra di Antara Kita
35965      5869     136     
Romance
Dayton mengajar di Foothill College, California, karena setelah dipecat dengan tidak hormat dari pekerjaannya, tidak ada lagi perusahaan di Wall Street yang mau menerimanya walaupun ia bergelar S3 bidang ekonomi dari universitas ternama. Anna kuliah di Foothill College karena tentu ia tidak bisa kuliah di universitas yang sama dengan Ivan, kekasihnya yang sudah bukan kekasihnya lagi karena pri...
Dikejar Deretan Mantan
560      336     4     
Humor
Dikejar Deretan Mantan (Kalau begini kapan aku bertemu jodoh?) Hidup Ghita awalnya tenang-tenang saja. Kehidupannya mulai terusik kala munculnya satu persatu mantan bak belatung nangka. Prinsip Ghita, mantan itu pantangan. Ide menikah muncul bagai jelangkung sebagai solusi. Hingga kehadiran dua pria potensial yang membuatnya kelimpungan. Axelsen, atau Adnan. Ke mana hati berlabuh, saat ken...
A CHANCE
2035      899     1     
Romance
Nikah, yuk!" "Uhuk...Uhuk!" Leon tersedak minumannya sendiri. Retina hitamnya menatap tak percaya ke arah Caca. Nikah? Apa semudah itu dia mengajak orang untuk menikah? Leon melirik arlojinya, belum satu jam semenjak takdir mempertemukan mereka, tapi gadis di depannya ini sudah mengajaknya untuk menikah. "Benar-benar gila!" 📌📌📌 Menikah adalah bukti dari suatu kata cinta, men...