Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dunia Tanpa Gadget
MENU
About Us  

 

              Hari ini, Lia berkelahi dengan adik laki-lakinya karena berebut remote control dan ia kalah. Tanpa sadar, ia berdiri di depan televisi. Adiknya melemparnya dengan bantal. Rasa sesak di dada ditahannya di dalam hati sampai akhirnya ia tiba di sekolah.

              Guru sedang menerangkan pelajaran dan Lia tidak bisa konsentrasi. Tiba-tiba, ia sudah tidak tahan lagi. Tangisnya meledak bagaikan air bah, mengejutkan seisi kelas. Teman laki-laki berambut keriting dan teman perempuan berekor kuda yang duduk di depannya menoleh ke arahnya. Mereka berusaha untuk menghiburnya. Tangisnya mereda perlahan menjadi isak-isak kecil sampai sunyi, tapi sudut-sudut mulutnya masih melengkung ke bawah dan matanya tampak sendu.

              Tiba-tiba, teman laki-laki di depan Lia itu berseru kepada teman-teman yang duduk di belakang, “Tampang-tampang amis!” entah apa maksudnya. Sementara itu, guru sudah tidak kuatir dengan keadaan Lia yang dilihatnya curhat dengan teman perempuan hitam manis berambut sebahu yang duduk di sebelahnya.

             Besoknya, teman laki-laki yang duduk di depan Lia saat ia menangis itu duduk di sebelahnya. Mereka duduk di bangku di tengah kelas. Ia mengetahui bahwa nama temannya itu adalah Lucky dari perkenalan saat pertama kali hadir di sekolah ini, dan juga, teman-temannya sering memanggilnya begitu.

              Entah mengapa, Lia yang biasanya pendiam menjadi cerewet sekali ketika duduk di sebelah Lucky. Diceritakannya semua keluh kesahnya kepada Lucky, bagaimana ia berkelahi dengan adiknya, dimarahi orangtua, sampai segala macam tetek-bengek lainnya. Ia menunjukkan pipinya yang habis dicakar oleh adiknya, tetapi cakaran itu terlalu tipis untuk bisa kentara.

              Hal ini berlangsung sampai saat pelajaran Kimia berlangsung. Lia melanjutkan curhatnya dengan berbisik-bisik dan tidak memedulikan pelajaran. Lama-lama, guru Kimia yang bernama Sumi tetapi dijuluki Sumil*t oleh murid-muridnya, mulai merasa kesal. Ia menegur Lia yang tetap tidak bisa mengendalikan mulutnya. Akhirnya, ia bisa terdiam juga karena takut dikeluarkan dari kelas. Dibaca dan diutak-atiknya soal-soal Kimia yang tidak juga bisa diuraikannya itu.

                                                                    ***

              Selain belajar di sekolah, Lia juga belajar di rumah yang bisa dihitung dengan jari. Ia  membaca buku pelajaran dari halaman pertama dengan melewati daftar isi dan kata pengantar, tetapi tidak sampai selesai. Ia kerap menemukan dirinya terbangun dari tidur pulas dengan buku di sebelah kepalanya. Kesedihan masih terasa. Bukan hanya karena ia sering berkelahi dengan adiknya, tetapi juga karena patah hati dan di-bully beberapa teman SMP di masa lalu, serta masalah sehari-hari yang seperti benang ruwet. Pelajaran Kimia juga merupakan masalah tersendiri karena ia sukar menaklukkannya.

              Pernah sekali waktu ia belajar Kimia dengan sungguh-sungguh karena rasa penasaran. Ia menemukan hal menakjubkan yang terjadi dari suatu reaksi kimia. Ia berkata “wow” di dalam hati. Namun, ia malas menghafalkan angka-angka pada Tabel Kimia yang tercetak di buku pelajarannya. Tak heran, nilai Kimia-nya selalu jeblok.

                                                                            ***

              Kembali lagi kepada pembicaraan Lia dan Lucky yang dilanjutkan setelah jam istirahat tiba. Lucky bercerita soal imannya kepada Tuhan. Ia juga berkata bahwa ia bandel tetapi ia adalah seorang gentleman yang suka melindungi kakak perempuannya.

              Setelah Lucky pergi meninggalkan Lia sendirian di dalam kelas, Kancil datang dan menyanyikan lagu yang terdengar seperti merayu Lia. Ia tidak menanggapinya. Kancil menaruh kakinya di atas meja Lia ketika Lucky datang dan menghardiknya.

                                                                          ***

             Jam pelajaran Fisika tiba. Ketika yang lain-lainnya sedang serius mendengarkan pelajaran, mendadak Kancil melompat masuk dari jendela belakang yang terbuka di sisi kiri kelas, menyadarkan seisi kelas bahwa sedari tadi Kancil tidak ada di kelas. Guru Fisika yang biasanya tidak pernah marah dan selalu sabar sampai murid-muridnya seperti sekawanan lebah kalau ia sedang mengajar, menjadi seperti gunung meletus dan mengumpat, “D*mit!” Lalu, tambahan lahar yang mengalir dan awan panas panjang lebar kepada Kancil. Ia hanya menunduk saja.

           Setelah Guru Fisika puas meluapkan emosinya, pelajaran dilanjutkan. Kertas-kertas ulangan dibagikan. Lagi-lagi, angka 6 tercetak tebal di kertas ulangan Lia. Ia tidak ambil pusing. Nilai 6 sudah merupakan nilai yang lumayan baginya karena selama ini ia memang jarang belajar.

           Namun demikian, Lia selalu anteng saat pelajaran Fisika. Beberapa orang teman perempuan berkata bahwa guru Fisika suka padanya karena keantengannya. Ia memang anteng karena mencatat semua pelajaran Fisika yang ditulis guru di papan tulis. Guru itu memang jarang sekali bicara. Ia hanya bicara sepatah dua patah kata. Hampir seluruh pelajaran ditulisnya dengan kapur putih di papan tulis hitam. Bahkan, ia menghapus separuh dari papan tulis sendirian setelah papan tulis penuh dengan tulisan-tulisannya dan murid-murid yang rajin selesai mencatat. Lalu, ia akan melanjutkan menulis dan mencorat-coret di papan tulis.

                                                                       ***

              Jam pulang tiba. Lia dan teman-teman perempuannya sedang duduk-duduk di undak-undakan pendapa. Guru Fisika sedang berjalan di depan mereka dan tiba-tiba ia menoleh dan melihat ke arah Lia.

              Guru Fisika memang masih lajang walaupun ia adalah pria dewasa yang sudah cukup usia untuk menikah. Teman-teman Lia menjulukinya “impot*n.” Teman-teman perempuan suka bergerombol di depan pintu masuk kelas ketika guru Fisika sedang berjalan dari ruang guru ke kelas untuk mengajar. Mereka bermaksud membuatnya grogi. Tentu saja, hal itu mereka lakukan sebelum ia marah kepada Kancil. Namun demikian, ia masuk juga ke dalam kelas tanpa memedulikan gadis-gadis itu.

              Sejak guru Fisika marah saat Kancil melompat masuk lewat jendela, murid-murid menjadi lebih serius pada waktu mencatat pelajaran. Namun, saat ulangan, ada saja yang menyontek buku atau temannya yang cerdas. Seorang teman laki-laki berambut keriting, bermata sipit, dan bertubuh gempal adalah yang tercerdas di antara teman-temannya. Ia sering mendapatkan nilai sembilan puluh. Maka, ia sering dimintai contekan oleh beberapa orang teman. Ia dipanggil Nyo Beng Seng oleh teman-temannya.  

              Nyo Beng Seng pernah duduk di sebelah Lia dan Lia melirik sekilas ke hasil pekerjaan Nyo Beng Seng yang segera penuh coretan rumus-rumus. Lia memutuskan untuk tidak menyonteknya karena ia biasanya sudah mendapatkan nilai tidak kurang dari enam kalau tidak menyontek.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • kapijogja

    Nice story

    Comment on chapter Chapter 1
Similar Tags
Under The Moonlight
2323      1132     2     
Romance
Ini kisah tentang Yul dan Hyori. Dua sahabat yang tak terpisahkan. Dua sahabat yang selalu berbagi mimpi dan tawa. Hingga keduanya tak sadar ‘ada perasaan lain’ yang tumbuh diantara mereka. Hingga keduanya lupa dengan ungkapan ‘there is no real friendship between girl and boy’ Akankah keduanya mampu melewati batas sahabat yang selama ini membelenggu keduanya? Bagaimana bisa aku m...
DI ANTARA DOEA HATI
1359      685     1     
Romance
Setelah peristiwa penembakan yang menewaskan Sang mantan kekasih, membuat Kanaya Larasati diliputi kecemasan. Bayang-bayang masa lalu terus menghantuinya. "Siapapun yang akan menjadi pasanganmu akan berakgir tragis," ucap seorang cenayang. Hal tersebut membuat sahabat kecilnya Reyhan, seorang perwira tinggi Angkatan Darat begitu mengkhawatirkannya. Dia berencana untuk menikahi gadis itu. Disaa...
Tulus Paling Serius
9971      1113     0     
Romance
Kisah ini tentang seorang pria bernama Arsya yang dengan tulus menunggu cintanya terbalaskan. Kisah tentang Arsya yang ingin menghabiskan waktu dengan hanya satu orang wanita, walau wanita itu terus berpaling dan membencinya. Lantas akankah lamanya penantian Arsya berbuah manis atau kah penantiannya hanya akan menjadi waktu yang banyak terbuang dan sia-sia?
Of Girls and Glory
4322      1711     1     
Inspirational
Pada tahun keempatnya di Aqiela Ru'ya, untuk pertama kalinya, Annika harus berbeda kamar dengan Kiara, sahabatnya. Awalnya Annika masih percaya bahwa persahabatan mereka akan tetap utuh seperti biasanya. Namun, Kiara sungguh berubah! Mulai dari lebih banyak bermain dengan klub eksklusif sekolah hingga janji-janji yang tidak ditepati. Annika diam-diam menyusun sebuah rencana untuk mempertahank...
Seharap
8206      2732     2     
Inspirational
Tisha tidak pernah menyangka, keberaniannya menyanggupi tantangan dari sang kakak untuk mendekati seorang pengunjung setia perpustakaan akan menyeretnya pada sebuah hubungan yang meresahkan. Segala kepasifan dan keteraturan Tisha terusik. Dia yang terbiasa menyendiri dalam sepi harus terlibat berbagai aktivitas sosial yang selama ini sangat dihindari. Akankah Tisha bisa melepaskan diri dan ...
Teman Berbagi
3804      1390     0     
Romance
Sebingung apapun Indri dalam menghadapi sifatnya sendiri, tetap saja ia tidak bisa pergi dari keramaian ataupun manjauh dari orang-orang. Sesekali walau ia tidak ingin, Indri juga perlu bantuan orang lain karena memang hakikat ia diciptakan sebagai manusia yang saling membutuhkan satu sama lain Lalu, jika sebelumnya orang-orang hanya ingin mengenalnya sekilas, justru pria yang bernama Delta in...
Kanvas Putih
165      144     0     
Humor
Namaku adalah Hasywa Engkak, yang berarti pengisi kehampaan dan burung hitam kecil. Nama yang memang sangat cocok untuk kehidupanku, hampa dan kecil. Kehidupanku sangat hampa, kosong seperti tidak ada isinya. Meskipun masa depanku terlihat sangat tertata, aku tidak merasakannya. Aku tidak bahagia. Wajahku tersenyum, tetapi hatiku tidak. Aku hidup dalam kebohongan. Berbohong untuk bertahan...
FIREWORKS
552      392     1     
Fan Fiction
Semua orang pasti memiliki kisah sedih dan bahagia tersendiri yang membentuk sejarah kehidupan setiap orang. Sama halnya seperti Suhyon. Suhyon adalah seorang remaja berusia 12 tahun yang terlahir dari keluarga yang kurang bahagia. Orang tuanya selalu saja bertengkar. Mamanya hanya menyayangi kedua adiknya semata-mata karena Suhyon merupakan anak adopsi. Berbeda dengan papanya, ...
Aku Menunggu Kamu
176      156     0     
Romance
sebuah kisah cinta yang terpisahkan oleh jarak dan kabar , walaupun tanpa saling kabar, ceweknya selalu mendo'akan cowoknya dimana pun dia berada, dan akhirnya mereka berjumpa dengan terpisah masing-masing
Dandelion
7197      1869     0     
Romance
Kuat, Cantik dan Penuh Makna. Tumbuh liar dan bebas. Meskipun sederhana, ia selalu setia di antara ilalang. Seorang pemuda yang kabur dari rumah dan memilih untuk belajar hidup mandiri. Taehyung bertemu dengan Haewon, seorang gadis galak yang menyimpan banyak masalah hidup.