Loading...
Logo TinLit
Read Story - Luka Dan Perkara Cinta Diam-Diam
MENU
About Us  

Suasana pagi menjelang Subuh makin dingin. Udara yang kuhirup begitu sejuk memenuhi paru-paruku. Agar tidak ketahuan orang rumah, aku membuka pagar rumah pelan-pelan. Kemudian memasukan motor ke dalam bagasi.

Hendak melepas sepatu, suara berisik gemerincing kunci terdengar dari arah dalam rumah. Tak lama keluarlah Om Hari. Ia berdiri di hadapanku dengan wajah tak bersahabat.

"Mau jadi berandalan kamu pulang hampir pagi begini?"

Pergerakanku melemah. Om Hari memang sering berkata seenaknya, ini bukan kali pertama. Namun entah mengapa, rasanya hatiku seperti tertusuk paku tajam, sakit sekali.

"Daniel punya alasan, Om."

"Alasan apa lagi?!" ujar Om Hari penuh penekanan. Rupanya ia tidak begitu gila untuk teriak dan marah-marah di pagi buta begini. "Kamu itu sering banget bikin Oma khawatir!"

"Tapi ... Daniel udah izin sama Oma dan Tante Asih kok!"

"Apa? Izin kerja? Kerja apa kamu pulang jam segini? Muka kamu pun cemongan begitu? Bikin ulah apa lagi kamu, hah!"

Mati-matian aku menahan napasku agar tak memburu. Mataku sudah panas, sudah aku kepal kedua tangan erat-erat. Aku tahan agar jangan sampai melakukan hal kelewat batas.

Selama ini aku sadar telah banyak merepotkan. Masih untung ada Oma dan Om Hari yang mau menampungku agar tidak jadi gelandangan.

Orang tuaku bercerai saat aku masih kecil. Kejadian itu membuatku kehilangan banyak hal. Dan menimbulkan rasa takut luar biasa akibat pertikaian mereka. Ayah pergi entah kemana setelah di penjara, sementara Ibu pergi kerja ke luar negeri, lalu menikah dengan majikannya sendiri. Sampai saat ini, Ibu tak pernah kembali.

Memang ibu bertanggung jawab. Ibu masih mengirim nafkah untukku, tetapi jumlahnya tak mencukupi kebutuhanku. Dulu saat Oma masih berjualan catering, beliaulah yang membantu kekurangannya. Namun setelah keadaan Oma memburuk, beliau tidak lagi berjualan catering.

Usia Oma juga sudah tak muda lagi, beliau sudah sering sakit-sakitan. Ibuku yang hanya seorang IRT setelah menikah pun tak bisa mengirim uang lebih ke Indonesia. Dan Om Hari berbaik hati membiayai kekurangan yang ada. Aku tahu ... aku berhutang budi padanya. Oleh sebab itu, apa pun ucapan atau umpatan yang dilontarkan Om Hari, akan aku terima.

“Maaf—“

"Kalau sudah bilang maaf, jangan diulangi!" potongnya cepat. "Belajar yang benar. Lulus dan cepet dapat kerjaan. Sebagai seorang laki-laki, kamu harus berdiri pakai kakimu sendiri!"

I try, kataku dalam hati. Bahkan aku sampai manggung nge-band begini biar dapat uang tambahan. Biar bisa nabung dan gak ngerepotin orang rumah. Akan tetapi, apa yang aku lakukan selalu salah.

Tanpa berkata apa-apa lagi, Om Hari masuk ke dalam rumah. Sementara aku mengurungkan niatku melepas sepatu dan memilih untuk bangkit dari kursi, lalu bergegas kembali menyalakan motor, kemudian pergi.

***

Setelah Mas Aksa menjelaskan kejadian di kafe tadi, raut wajah Ibu dan Babeh berubah. Antara perasaan khawatir atau lega karena aku masih diberi selamat.

Aku menghubungi Tente Diandra, owner O'Eight. Ia pun segera datang ke kafe untuk melihat kondisinya langsung.

Hubunganku dengan Tante Diandra cukup baik. Mengingat aku adalah sahabat baik ponakannya, Iren. Setelah menjelaskan kejadian kebakaran itu, syukurlah Tante Diandra mengerti. Dan Adrian yang sangat butuh pekerjaan sambilan itu tak jadi di pecat.

Pagi-pagi sekali setelah membantu ibu menyuci perlatan masak, aku mendengar suara Daniel. Aku mengintip dari horden yang memisahkan antara dapur dan ruang makan. Dia masih mengenakan pakaian yang sama seperti semalam. Itu artinya dia tidak pulang ke rumah.

"Makasih banyak ya, Niel. Aduh ... Ibu nggak bisa bayangin gimana kalau kamu nggak cepet-cepet ke dalam kafe buat padamin api. Begitu kata ibu dengan nada yang penuh syukur, sampai-sampai ia mengelus dadaknya berkali-kali.

"Kebetulan aja kok, Buk. Syukurlah Tari dan temennya nggak kenapa-kenapa."

Percakapan mereka kembali terjalin. Bisa dibilang antara ibu dan Daniel memang dekat. Mereka sering ngobrol banyak hal. Saking dekatnya, ibu dan babeh sudah menganggap Daniel sebagai anak kandungnya sendiri.

Aku membali ke membilas piring yang sudah kucuci. Samar-samar kudengar percakapan mereka lagi.

"Aksa sama Babeh udah ke warung, Buk?"

"Udah. Ini di rumah cuma ada Ibu sama Tari," jawab ibu. "Eh, kamu udah makan belum, Niel?"

"Belum...."

"Owalah. Laukannya udah abis lagi. Bentar, ya!" kata Ibu. "Mantari ... gorengin ayam di freezer kulkas sama ceplok telor ya buat Mas Daniel."

Napasku tercekat karena kaget. "Ya-ya, Buk," balasku dengan terbata-bata.

"Nggak usah ah, Buk. Nanti beli aja nasi kuning di sebelah warung Babeh."

"Jangan! Makanan rumah lebih sehat tahu," ujar Ibu sambil terkekeh. "Ya udah ... Niel di sini ya sambil nunggu makanan jadi. Ibu mau ke warung bantu-bantu Babeh, sekalian bilang ke Aksa kamu dateng ke rumah."

"Mau dianter nggak, Bu?"

"Nggak usah. Ibu sengaja mau jalan pagi." Ibu membuka gorden dapur, lalu berkata lagi padaku, "Tolong ya, Nduk. Itu nanti siapin makanannya buat Mas Daniel."

"Ya, Buk." Aku mengangguk paham.

Sejujurnya, aku bukan tak nyaman. Hanya saja, berinteraksi dengan orang lain menguras energiku. Apalagi ini laki-laki. Aku bingung memulai suatu percakapan. Makanya selama ini kalau ada Daniel atau pun Ethan, aku lebih memilih di kamar atau ke Warung.

"Mau gue bantuin nggak?"

Punggungku mendadak membeku. Suara bariton itu menganggetkanku. "E-eh nggak usah. Gue selesein bilas piring, baru goreng ayam-nya ya."

Cowok itu pun mengangguk. Tanpa bilang apa-apa lagi, ia meletakan piring bersih yang kuletakan di jaring baskom ke lemari piring bersih. "Kalau bantu masukin piring bersih ... nggak apa-apa, kan?"

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Seutas Benang Merah Pada Rajut Putih
1712      831     1     
Mystery
Kakak beradik Anna dan Andi akhirnya hidup bebas setelah lepas dari harapan semu pada Ayah mereka Namun kehidupan yang damai itu tidak berlangsung lama Seseorang dari masa lalu datang menculik Anna dan berniat memisahkan mereka Siapa dalang dibalik penculikan Anna Dapatkah Anna membebaskan diri dan kembali menjalani kehidupannya yang semula dengan adiknya Dalam usahanya Anna akan menghadap...
Love Al Nerd || hiatus
145      115     0     
Short Story
Yang aku rasakan ke kamu itu sayang + cinta
Aku Istri Rahasia Suamiku
13767      2619     1     
Romance
Syifa seorang gadis yang ceria dan baik hati, kini harus kehilangan masa mudanya karena kesalahan yang dia lakukan bersama Rudi. Hanya karena perasaan cinta dia rela melakukan hubungan terlarang dengan Rudi, yang membuat dirinya hamil di luar nikah. Hanya karena ingin menutupi kehamilannya, Syifa mulai menutup diri dari keluarga dan lingkungannya. Setiap wanita yang telah menikah pasti akan ...
Gi
1210      699     16     
Romance
Namina Hazeera seorang gadis SMA yang harus mengalami peliknya kehidupan setelah ibunya meninggal. Namina harus bekerja paruh waktu di sebuah toko roti milik sahabatnya. Gadis yang duduk di bangku kelas X itu terlibat dalam kisah cinta gila bersama Gi Kilian Hanafi, seorang putra pemilik yayasan tempat sekolah keduanya berada. Ini kisah cinta mereka yang ingin sembuh dari luka dan mereka yang...
I'm not the main character afterall!
1432      738     0     
Fantasy
Setelah terlahir kembali ke kota Feurst, Anna sama sekali tidak memiliki ingatan kehidupannya yang lama. Dia selama ini hanya didampingi Yinni, asisten dewa. Setelah Yinni berkata Anna bukanlah tokoh utama dalam cerita novel "Fanatizing you", Anna mencoba bersenang-senang dengan hidupnya tanpa memikirkan masalah apa-apa. Masalah muncul ketika kedua tokoh utama sering sekali terlibat dengan diri...
Let's See!!
2384      999     1     
Romance
"Kalau sepuluh tahun kedepan kita masih jomblo, kita nikah aja!" kata Oji. "Hah?" Ara menatap sahabat kentalnya itu sedikit kaget. Cowok yang baru putus cinta ini kenapa sih? "Nikah? lo sama gue?" tanya Ara kemudian. Oji mengangguk mantap. "Yap. Lo sama gue menikah."
ARMY or ENEMY?
15242      4236     142     
Fan Fiction
Menyukai idol sudah biasa bagi kita sebagai fans. Lantas bagaimana jika idol yang menyukai kita sebagai fansnya? Itulah yang saat ini terjadi di posisi Azel, anak tunggal kaya raya berdarah Melayu dan Aceh, memiliki kecantikan dan keberuntungan yang membawa dunia iri kepadanya. Khususnya para ARMY di seluruh dunia yang merupakan fandom terbesar dari grup boyband Korea yaitu BTS. Azel merupakan s...
Girl Power
2517      938     0     
Fan Fiction
Han Sunmi, seorang anggota girlgrup ternama, Girls Power, yang berada di bawah naungan KSJ Entertainment. Suatu hari, ia mendapatkan sebuah tawaran sebagai pemeran utama pada sebuah film. Tiba-tiba, muncul sebuah berita tentang dirinya yang bertemu dengan seorang Produser di sebuah hotel dan melakukan 'transaksi'. Akibatnya, Kim Seokjin, sang Direktur Utama mendepaknya. Gadis itu pun memutuskan u...
Listen To My HeartBeat
606      367     1     
True Story
Perlahan kaki ku melangkah dilorong-lorong rumah sakit yang sunyi, hingga aku menuju ruangan ICU yang asing. Satu persatu ku lihat pasien dengan banyaknya alat yang terpasang. Semua tertidur pulas, hanya ada suara tik..tik..tik yang berasal dari mesin ventilator. Mata ku tertuju pada pasien bayi berkisar 7-10 bulan, ia tak berdaya yang dipandangi oleh sang ayah. Yap.. pasien-pasien yang baru saja...
KEPINGAN KATA
550      348     0     
Inspirational
Ternyata jenjang SMA tuh nggak seseram apa yang dibayangkan Hanum. Dia pasti bisa melalui masa-masa SMA. Apalagi, katanya, masa-masa SMA adalah masa yang indah. Jadi, Hanum pasti bisa melaluinya. Iya, kan? Siapapun, tolong yakinkan Hanum!