Loading...
Logo TinLit
Read Story - graha makna
MENU
About Us  

jika tidak bisa menyukai kenapa malah membenci?bukan kah hidupku dan hidupmu sama sama belum tertata?lantas apa hal besar yang membuat mu bersikap bangga dan terkesan arogan



 

-adila


 

  semua murid kelas 12 IPS 3 menghela nafas kesal saat mendengar bel pergantian mata pelajaran,sudah nyaman dengan dongeng guru sejarah malah akan dijajah si guru matematika.

 

hahhh aku saja menulisnya dengan gerakkan tangan malas dan sangat terpaksa,mau gimana lagi jika matematika tidak diikut sertakan kemungkinan guru killer itu akan protes,hahhhh lelahnya..

 

   arutala yang tadi izin toilet pun langsung berlari secepat kilat saat mendengar bel pergantian pelajaran,sungguh ia takut di sidang guru killer nya itu

 

tok..tok..

"permisi bu" fuzia sang guru killer menatap kearah arutala dengan tatapan tajam nya membuat arutala bahkan teman sekelasnya meneguk saliva mereka susah payah,sungguh mengerikan makhluk tuhan yang satu ini,batin mereka

 

   "kamu dari mana?kenapa terlambat masuk kelas?" arutala ingin menangis saat ini,ia benar benar takut guru didepannya ini bahkan didalam hati ia sudah membaca berbagai macam doa agar terbebas dari hukuman sang guru mulia didepannya itu.

"saya dari toilet bu,tadi waktu masih jam pelajaran bu tria saya izinnya bu" fuzia mengangguk tanda mengerti dan mempersilahkan arutala kembali ke tempat duduknya

 

BRUKKK….

 

   arutala benar benar ingin menangis saat tiba tiba terpeleset tepat didepan meja guru,membuat fuzia sedikit mendongak untuk melihat apa yang terjadi di bawah sana

alih alih menanyakan keadaan gadis itu fuzia hanya melihat kemudian kembali fokus pada buku paket didepannya.

teman sekelasnya?

jangan di tanya lagi,dengan tidak tau malunya mereka menutup mulut mereka dengan buku,ada juga membekap mulut mereka agar tidak mengeluarkan suara tawa.mereka masih punya akal waras untuk membuat sang guru killer yang menyukai ketenangan itu marah

"ini kah yang di namakan anjir?" batin arutala dengan mirisnya

untuk mengurangi rasa malunya arutala bangkit dengan gaya cool nya dan melangkah kan kaki ke kursinya yang ada di pojok dinding,membuat temannya semakin membekap mulut mereka 

    

PROTTT…

 

   baiklah,anggap saja arutala bermuka tebal,baru saja arutala akan duduk di kursinya dengan tidak tau dirinya perutnya mengeluarkan gas beracun,membuat teman teman sekelasnya semakin mati matian menahan tawa mereka,dan bahkan fuzia juga terlihat menahan senyumannya

"aihh,sialnya hari kamis ku ini" batin arutala.

 

   sama seperti arutala,para teman temannya menguap beberapa kali sambil terus memperhatikan fuzia yang menjelaskan beberapa rumus laknat dipapan tulis putih itu arutala merasa sangat ngantuk sampai seruan fuzia membuatnya menjadi pusat perhatian satu kelas,arutala juga panik saat fuzia menunjuk nya

"kamu,kerjakan nomor 7" arutala sudah berkeringat dingin saat jari fuzia menunjuk kearahnya

"saya bu?" tanya arutala dengan ragu

"bukan,tapi yang di belakang kamu." arutala mengusap dadanya dan menghela napas lega,sangat lega kemudian ia menoleh kebelakang dan sontak saja arutala merasa sangat senang

" mampus kau bangsat" kata arutala tanpa mengeluarkan suara,dan bayu juga tau apa yang arutala katakan bahkan sangat tau.

"hihi,selamat selamat" batin gadis itu

   

    "baiklah,untuk tugas akhir semester kalian buat powerpoint multimedia pendidikan matematika"

mata seluruh siswa di kelas 12 IPS 3 terbelalak mendengar perkataan sang guru killer bahkan ada yang sampai menangis saking stresnya

"saya beri batas waktu sampai dua hari sebelum UN,dan di kerjakan berkelompok.satu kelompok diisi dua murid dan saya akan tentu kan kelompok nya"

fuzia menyebutkan nama nama kelompok yang sudah ia tetapkan tanpa bisa dibantah ataupun di tolak semua murid

"arutala amerta diranda dengan al bayu syahnanda" arutala dan bayu saling melempar tatapan tajam bak dua musuh yang akan saling membunuh

 

     Sore ini untuk pertama kalinya arutala tidak pergi ke taman seperti biasa,gadis itu mewanti wanti agar tidak bertemu pria stres penyuka sandyakala itu,ia masih sangat sangat waras untuk tidak berurusan dengan pria sandyakala itu

gadis mungil itu berinisiatif berbelanja kebutuhan dapurnya,biasanya ia akan pergi dengan sang kakak sebelum berangkat sekolah tapi kali ini biarlah ia pergi sendiri,toh sekarang ia tidak ada kesibukkan

"tala,kenapa lo diem aja selama beberapa hari ini?lo gak ngajak gue ngomong,atau malah lo ngejauhin gue dan malah deketan sama adelia ya?"

awalnya arutala terkejut karna tiba tiba saja anjana berbicara padanya,ia masih enggan untuk sekedar mengobrol dengan sahabatnya itu,ia takut abhi tau dan kemudian marah padanya.

anjana tidak seperti adelia yang akan bersuara ketika arutala memulainya,anjana itu sangat keras dan tidak suka aturan.

 

    "isss,lo suudzon mulu sama gue na" anjana terkekeh dengan tingkah arutala,gadis pemarah dan sangar itu sangat berbeda jika hanya berdua saja dengan arutala,anjana akan menurunkan sedikit ego nya agar arutala merasa nyaman padanya

berbeda ketika adelia bersama mereka maka anjana akan sensitif dan terkesan beringas.ia tidak membenci adelia ia hanya tidak suka cara adelia.

"yaa maap,emang kenapa lo jauhin gue?lo marah sama gue?" arutala menggeleng kuat

"kak abhi yang larang,katanya selama seminggu gue gak boleh ngomong sama kalian berdua" kata arutala dengan nada manja saat berbicara pada anjana.

"oke gue paham maksud abhi,tapi gue gak suka cara dia yang pura pura gak tau dan menutup mata"

arutala mengkerutkan dahinya tanda tak mengerti,ia ingin bertanya tapi seseorang menabrak bahunya cukup keras membuat beberapa belanjanya terjatuh

  

    "Maaf mbak,saya lagi ngejar temen saya yang lari dari rumah sakit"

anjana menatap pria didepannya dengan tatapan membunuh,mata tajam gadis itu membuat pria didepannya meringis kemudian nyengir tak jelas

"hehe,saya minta maaf loh mbak" kata pria yang mencoba menetralkan kegugupannya saat anjana menatapnya seolah olah ingin menelannya hidup hidup

"heh,gue rasa mata lo itu cuma hiasan doang makanya lo sampek gak liat ada manusia didepan lo"

pria itu tersentak mendengar kata kata anjana yang menurutnya kasar untuk ukuran gadis remaja,bahkan tatapannya sangat tidak bersahabat

anjana memang mempunyai tatapan yang sangat tajam bahkan mampu membuat orang yang melihatnya merasa takut,berbeda dengan adelia yang memiliki tatapan dingin seolah tidak ada kehidupan dari matanya sedangkan arutala memiliki tatapan mata yang sangat ceria,membuat orang lain percaya jika gadis itu berkata hidupnya bahagia tanpa luka

 

    "Saya bener bener minta maaf mbak" anjana memutar bola matanya dengan malas

"iya in deh,males gue ngomong sama lo"

pria itu hanya menggeleng kan kepala melihat sikap anjana yang kurang sopan itu tapi sisi lain dirinya merasa tertarik dengan anjana,wajah manisnya tidak sesuai dengan ekspresi sangar yang ia tunjukkan,sungguh menggemaskan batin pria itu.

"nama saya rain abimanyu" pria bernama rain itu menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan anjana tapi gadis sangar itu hanya terkekeh sinis kemudian pergi

"anjana diranda"

senyum rain mengembang saat anjana menyebutkan namanya walaupun dengan gumaman dan beruntung pendengarannya sangat tajam karna profesi yang ia jalani menuntutnya untuk peka dan memiliki pendengaran yang baik.

"anjana"gumam rain sambil melihat punggung gadis itu yang kian menjauh

 

   "Jana,kenapa tuh orang cuekkin gue.kan gue yang dia tabrak kenapa minta maaf nya sama lo?"

anjana tersenyum miris mendengar pertanyaan arutala yang polos ATAU bodoh menurutnya

"karna lo jelek"

arutala menghentakkan kakinya dengan kesal mendengar perkataan anjana yang sialnya sangat dibenarkan oleh arutala

"anjir lo mahh bangke" anjana terkekeh mendengar umpatan arutala yang kelewat tak sopan itu

"gue mau istirahat dulu,lo baik baik dijalan jangan oleng ke duda loh ya.gue malu" arutala hanya mendengus dengan kesal saat anjana kembali mengejeknya

"memang anjir" batin arutala

 

    "Apa makna ku dalam nadimu

    dimana posisiku di aliran darahmu

    aku sendu di balik pilu

    aku abu terbelenggu rindu

   aku tersesat oleh eja kata namamu

   kembali lah,rembulanku

   cintailah aku,nadhira ku"

 

    Arutala mengkerutkan dahinya saat mendengar sajak seorang pria berpakaian rumah sakit dipinggir jalan itu,dengan ragu arutala menyentuh pundak orang itu untuk memastikan dia hantu atau manusia

 

Happ..

 

    Mata arutala terbelalak saat pria itu mendekapnya dan menodongkan pisau kelehernya

"siapa lo?" tanya pria itu dengan lirih tapi ditelinga arutala itu seperti bisikan iblis yang mengerikan

"jawab gue,siapa lo" bentak pria itu semakin menekan pisau ke leher arutala membuat leher gadis mungil itu mengeluarkan darah

"A-arutala"

dan lihat,tiba tiba pisau itu menjauh dari leher arutala dan pria itu mendorong arutala agar menjauh darinya kemudian pria itu tertawa keras membuat arutala tau siapa pria didepannya itu.

"ternyata nasib lo benar benar buruk,buktinya lo ketemu lagi sama gue walaupun hari ini lo sengaja gak pergi ketaman"

arutala menganga kaget,dari mana pria stres ini tau kalau ia menghindarinya,batin gadis itu

 

   "Fitnah lo om" pria itu kembali tertawa mendengar perkataan arutala

"gue tadi udah ke taman,dan lo gak ada di sana"

mata arutala kembali membulat,bahkan ia sampai merinding melihat seringai pria didepannya

"lo gila,om kala"

alis pria itu terangkat sebelah dan menatap arutala dengan lekat

" kala?" arutala mengangguk membenarkan

"iyaa,lo sandyakala.gue selalu liat lo di waktu senja,lo juga pernah nyebut kata sandyakala kan??" pria sandyakala itu menatap langit yang mulai kemerahan di atas nya kemudian tersenyum tipis

"tidak buruk" batinnya

 

    "Yaa,lo bisa panggil gue sandyakala" kata pria yang sekarang kita sebut saja kala.

"dan gue gak main main waktu bilang,lo gak bakal bisa lepas dari gue"

arutala bergidik ngeri melihat seringai kala yang seperti iblis di matanya.

"salah gue apa sih kal" gadis itu duduk di sebelah kala dengan kesal,

bahkan ia menghilangkan embel embel 'om' saat menyebutkan nama kala

 

"heh,salahin aja takdir lo" arutala hanya mendengus dan hanya mendengarkan apa yang sandyakala katakan tentang dirinya yang malang dalam cinta,dan itu tidak berguna,batin gadis mungil itu

 

    "Tala,leher lo kenapa?anjana lagi?kan gue bilang jangan ngomong sama dia dalam seminggu ini"

arutala sudah menduga kalau abhi pasti akan menuduh sahabatnya lagi

"bukan kak,kemarin ada orang nodongin pisau ke leher tala" abhi tersedak dan membuat seragamnya sedikit basah karna pria itu minum tergesa gesa

"siapa?dimana?kapan?gimana ceritanya?" arutala terkekeh geli membuat abhi mengkerutkan dahinya dengan bingung

"apa,siapa,dimana,kapan,mengapa,dan bagaimana.hehe udah kayak 5W+1H aja kak"

abhi memutar bola matanya dengan malas kemudian menyentil dahi sang adek dengan gemas

"jawab pertanyaan gue la" kata abhi yang masih khawatir

"gak tau kak,tiba tiba aja di datang terus nodongin tala pake pisau"

abhi menghela nafas dan mengamati luka arutala yang beruntung hanya goresan kecil saja

"aiss lo harus hati hati la,gue gak mau terjadi sesuatu sama lo.gue gak sanggup hidup sendirian la" arutala hanya cengengesan tak jelas membuat abhi kesal saja

 

    Dikelas semua mata tertuju pada arutala yang mengangkat tangannya ketika wakil kepala sekolah bertanya siapa yang tidak ikut tour perpisahan sekolah

"apa alasan kamu tidak ikut tala?" tanya wali kelas mereka dengan nada lembut membuat arutala memutar bola matanya dengan malas

"si anjing sok baik bangke" batin gadis itu

"biaya nya terlalu mahal pak saya gak sanggup" jelas arutala dengan tegas dan tanpa beban,tapi hal itu membuat teman sekelasnya kesal,sangat kelas.

"baik lah nak,kamu pikir kan dulu baik baik ya,ini perpisahan kamu dengan teman mu yang sudah bersama selama tiga tahun loh"

arutala tersenyum mendengar perkataan wakil kepala sekolah yang lembut dan tidak memaksanya

"baik bu" jawab arutala,ia tidak tau saja kalau ada seseorang yang mengepalkan tangannya dengan kuat

"lo harus ikut,lo harus ikut supaya gue bisa ngungkapin perasaan gue,lo harus ikut supaya usaha gue buat acara lamaran yang berkesan gak sia sia" batinnya







 

Harapan?aku saja tidak punya kepercayaan bagaimana mungkin aku menaruh kata harapan pada makhluk ciptaan Tuhan.ayo lah jangan termanipulatif keadaan,kau itu ciptaan bukan Tuhan yang bisa membalikkan semua keadaan



 

    

   

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Allura dan Dua Mantan
4834      1373     1     
Romance
Kinari Allura, penulis serta pengusaha kafe. Di balik kesuksesan kariernya, dia selalu apes di dunia percintaan. Dua gagal. Namun, semua berubah sejak kehadiran Ayden Renaldy. Dia jatuh cinta lagi. Kali ini dia yakin akan menemukan kebahagiaan bersama Ayden. Sayangnya, Ayden ternyata banyak utang di pinjol. Hubungan Allura dan Ayden ditentang abis-abisan oleh Adrish Alamar serta Taqi Alfarezi -du...
Cinta untuk Yasmine
2453      1043     17     
Romance
Yasmine sama sekali tidak menyangka kehidupannya akan jungkir balik dalam waktu setengah jam. Ia yang seharusnya menjadi saksi pernikahan sang kakak justru berakhir menjadi mempelai perempuan. Itu semua terjadi karena Elea memilih untuk kabur di hari bahagianya bersama Adam. Impian membangun rumah tangga penuh cinta pun harus kandas. Laki-laki yang seharusnya menjadi kakak ipar, kini telah sah...
Campus Love Story
8935      2008     1     
Romance
Dua anak remaja, yang tiap hari bertengkar tanpa alasan hingga dipanggil sebagai pasangan drama. Awal sebab Henan yang mempermasalahkan cara Gina makan bubur ayam, beranjak menjadi lebih sering bertemu karena boneka koleksi kesukaannya yang hilang ada pada gadis itu. Berangkat ke kampus bersama sebagai bentuk terima kasih, malah merambat menjadi ingin menjalin kasih. Lantas, semulus apa perjal...
Manuskrip Tanda Tanya
5851      1741     1     
Romance
Setelah berhasil menerbitkan karya terbaru dari Bara Adiguna yang melejit di pasaran, Katya merasa dirinya berada di atas angin; kebanggaan tersendiri yang mampu membawa kesuksesan seorang pengarang melalui karya yang diasuh sedemikian rupa agar menjadi sempurna. Sayangnya, rasa gembira itu mendadak berubah menjadi serba salah ketika Bu Maya menugaskan Katya untuk mengurus tulisan pengarang t...
KataKu Dalam Hati Season 1
6104      1597     0     
Romance
Terkadang dalam hidup memang tidak dapat di prediksi, bahkan perasaan yang begitu nyata. Bagaikan permainan yang hanya dilakukan untuk kesenangan sesaat dan berakhir dengan tidak bisa melupakan semua itu pada satu pihak. Namun entah mengapa dalam hal permainan ini aku merasa benar-benar kalah telak dengan keadaan, bahkan aku menyimpannya secara diam-diam dan berakhir dengan aku sendirian, berjuan...
Metamorf
158      130     0     
Romance
Menjadi anak tunggal dari seorang chef terkenal, tidak lantas membuat Indra hidup bahagia. Hal tersebut justru membuat orang-orang membandingkan kemampuannya dengan sang ayah. Apalagi dengan adanya seorang sepupu yang kemampuan memasaknya di atas Indra, pemuda berusia 18 tahun itu dituntut harus sempurna. Pada kesempatan terakhir sebelum lulus sekolah, Indra dan kelompoknya mengikuti lomba mas...
Under a Falling Star
1107      641     7     
Romance
William dan Marianne. Dua sahabat baik yang selalu bersama setiap waktu. Anne mengenal William sejak ia menduduki bangku sekolah dasar. William satu tahun lebih tua dari Anne. Bagi Anne, William sudah ia anggap seperti kakak kandung nya sendiri, begitupun sebaliknya. Dimana ada Anne, pasti akan ada William yang selalu berdiri di sampingnya. William selalu ada untuk Anne. Baik senang maupun duka, ...
Zona Elegi
563      369     0     
Inspirational
Tertimpa rumor tak sedap soal pekerjaannya, Hans terpaksa berhenti mengabadikan momen-momen pernikahan dan banting setir jadi fotografer di rumah duka. Hans kemudian berjumpa dengan Ellie, gadis yang menurutnya menyebalkan dan super idealis. Janji pada sang nenek mengantar Ellie menekuni pekerjaan sebagai perias jenazah, profesi yang ditakuti banyak orang. Sama-sama bekerja di rumah duka, Hans...
Story of April
2667      942     0     
Romance
Aku pernah merasakan rindu pada seseorang hanya dengan mendengar sebait lirik lagu. Mungkin bagi sebagian orang itu biasa. Bagi sebagian orang masa lalu itu harus dilupakan. Namun, bagi ku, hingga detik di mana aku bahagia pun, aku ingin kau tetap hadir walau hanya sebagai kenangan…
Jelita's Brownies
4430      1649     11     
Romance
Dulu, Ayahku bilang brownies ketan hitam adalah resep pertama Almarhum Nenek. Aku sangat hapal resep ini diluar kepala. Tetapi Ibuku sangat tidak suka jika aku membuat brownies. Aku pernah punya daun yang aku keringkan. Daun itu berisi tulisan resep kue-kue Nenek. Aku sadar menulis resep di atas daun kering terlihat aneh, tetapi itu menjadi sebuah pengingat antara Aku dan Nenek. Hanya saja Ib...