Loading...
Logo TinLit
Read Story - graha makna
MENU
About Us  

Aku tidak bersuara,karna mulutku kau bungkam dengan ancaman



 

-abhipraya





 

   Dihari minggu yang cerah,arutala menatap pantulan dirinya dari cermin,rambut kuncir kuda,serta hoodie merah milik abhi membuat gadis itu semakin terlihat manis,arutala menatap puas penampilannya di cermin

dan seperti hari minggu biasanya abhi bekerja dari pagi hingga malam agar mendapatkan bonus lembur hariannya,pria itu terlihat semangat bekerja hari ini membuat arutala menggaruk kepalanya dengan heran.

"kak abhi tala nebeng sampek pertigaan yaa" abhipraya hanya mendegus tapi tak ayal pria jangkung itu menganggukkan kepalanya

"iyaaa" jawab abhi

 

   

    Di tempat rehabilitasi kecanduan narkoba,seorang gadis berhoodie merah menghela napas,tatapannya terlihat dingin,wajah nya pun tak menampilkan ekspresi apapun.

dengan langkah penuh wibawa gadis itu menyusuri koridor hingga ia sampai di sebuah taman yang cukup ramai saat itu.melihat kehadiran gadis berhoodie merah seorang pria bermata sipit,berkulit putih serta mempunyai gigi ginsul dan dua lesung pipi itu tersenyum sumringah dan berlari memeluk gadis berwajah datar itu

 

"adelia" lirih pria itu dengan penuh kerinduan

 

   "Petaka jasara tandapiama,bagaimana kabarmu?"

pria yang tadi memeluk gadis didepannya kini melepas pelukannya dan menggembungkan pipinya sambil menatap gadis itu dengan kesal

"adel,berhenti memanggil ku dengan nama lengkapku begitu.kau tau,itu sangat menyebalkan" adelia,hanya diam tanpa ekspresi dan mencubit pipi kanan pria itu dengan lembut

"isss,wajahmu selalu saja seperti cucian kotor huh" kata pria itu dengan kesal sedangkan adelia hanya menghela napasp anjang

"baiklah,taka bagaimana kabarmu?"

petaka tersenyum lebar dan mengusap usap kepala adelia dengan lembut

"taka,baik baik saja adel" adelia mengangguk tanda mengerti

"adel kemana saja?kenapa tidak datang selama dua minggu?apakah adel sakit?" tanya petaka dengan bertubi tubi

 

   Adelia tersenyum tipis membuat petaka terhenyak sesaat tapi sedetik kemudian pria berdarah jepang dan sunda itu tersenyum lebar

"adel nya taka benar benar cantik" batin pria blasteran itu.

"kakakku melarangku keluar selama seminggu.dan minggu lalu aku sakit"

mata petaka membulat walaupun tidak terlihat kalau pria itu sedang melotot karna matanya yang sipit itu membuat adelia menggeleng gelengkan kepala,lalu melebarkan mata pria itu dengan kedua jarinya

"adel sakit apa?kenapa tidak beri tau taka?" tanya pertaka sambil mengenggam erat tangan adelia dan meletakkannya dipipi putih pria itu

"hanya demam"

petaka mengembungkan kedua pipinya dan menatap adelia dengan kesal

"adel tidak boleh sakit,nanti adel tidak bisa menemui taka lagi"

adelia hanya mengangguk sebagai jawaban.

 

  "Kenapa adel di larang keluar rumah sama kak praya?memangnya adel berbuat salah?" tanya petaka seperti anak kecil

membuat adelia kembali mencubit pipi petaka yang agak berisi itu dengan lembut

"kak praya melakukan itu hanya untuk melindungi adeknya,kak praya tidak ingin saudara nya terluka,itu semua demi adeknya" jawab adelia

Petaka menatap manik hitam pekat yang terlihat tajam milik adelia dengan tatapan kagum

"melindungi dari siapa?" adelia tersenyum miris

"dari ku"

petaka mengkerutkan keningnya dengan bingung tapi ia melupakan semuanya saat adelia memeluknya dengan erat,rasanya jantung petaka akan meledak saat itu juga

 

"adel?" batin petaka 

 

   kedua sejoli berbeda usia itu menatap orang yang sedang dijenguk keluarganya,dan beberapa orang lainnya yang sedang membuat prakarya dengan barang bekas dengan tatapan hangat

"adel" adelia yang merasa di panggil pun menatap petaka seolah bertanya kenapa

"besok taka sudah boleh pulang,karna merasa sangat senang mommy dan daddy akan menjemput pagi pagi sekali"

adelia tersenyum hangat dan mengusap kepala petaka dengan lembut

"baguss,kerja yang bagus taka"

tapi tatapan petaka tidak menunjukkan sedikit pun kebahagiaan malah tatapan sendu yang teramat menyedihkan

"tapi taka tidak mau pulang ke jepang,nanti taka ditinggal sendiri lagi.mommy sama daddy pasti sibuk kerja lagi.taka gak mau jauh dari adel"

adelia kembali tersenyum dan menggenggam tangan petaka dengan erat

 

"kamu harus pulang,kamu harus kejar cita citamu taka,bukan kah kamu ingin menjadi seorang pengusaha sukses seperti daddy mu dan menjadi dokter spesialis organ dalam seperti mommy mu?setelah melihat kehancuranmu karna obat terlarang,mereka tidak akan meninggalkan mu sendirian dan mengalami depresi lagi"

petaka hanya menangis sambil memeluk adelia dengan erat

 

"ta-tapi taka gak mau jauh dari adel,taka gak mau ninggalin adel,taka mau terus sama sama adel selamanya,taka takut kalau taka pulang adel bakal lupa sama taka" kata petaka dengan sesenggukkan.

 

   Adelia mengusap punggung petaka dengan lembut

"gak akan taka,aku gak bakal lupa sama kamu" petaka melepaskan pelukkan mereka dan menghapus air matanya dengan kasar

"adel janji?" kata petaka menyodorkan jari kelingkingnya ke arah adelia.

pipi yang menggembung,hidung yang merah,dan mata yang semakin sipit karna sembab membuat adelia kembali mencubit pipi petaka

"aku janji dan setelah kamu sudah menggapai cita cita kamu,kamu boleh datang ke sini untuk menemuiku" petaka tersenyum lebar hingga gingsul dan lesung pipinya terlihat jelas

"dan saat taka kembali adel harus berjanji akan berada di sisi taka untuk selama lama lama lama lama lama lamanyaaa,tidak ada batas akhir"

adelia terkekeh geli membuat petaka juga ikut terkekeh

 

"baiklah"

petaka tersenyum lebar dan menatap adelia dengan berbinar,ia tidak percaya kalau adelia akan menerima lamaran tidak resmi yang ia berikan

"adel janji?" adelia tersenyum dan mengaitkan kelingking mereka dengan erat

"janji"

mereka menatap satu sama lain dengan lekat

 

"gue bakal kuliah yang bener supaya bisa lulus lebih cepat dan gapai semua cita cita yang adel inginkan,setelah itu gue bakal balik keindonesia dan menikahi adel.itu sumpah gue" batin petaka dengan penuh tekat dan ambisi

 

"semoga di saat itu aku bisa melihatmu" batin adelia

 

     "Ketika kamu kembali ke sini bagaimana caramu mengenaliku?bukankah dalam beberapa tahun kedepan aku akan berubah,baik dari fisik maupun sifat?bagaimana kamu bisa mengenaliku?" petaka tersenyum dan mengusap pipi adelia dengan lembut

 

 "Adel,berikan tangan adel!"

tanpa ragu adelia mengulurkan tangannya kepada  petaka

"karna 'ini' hanya berdetak kencang saat menyentuh adel"

adelia tertegun merasakan detak jantung petaka yang begitu bergemuruh bagaikan guntur,kemudian petaka merogoh sakunya dan menunjukkan sebuah kalung berbandul kunci kepada adelia

"ini berpasangan dengan kalung taka,hanya adel yang memilikinya" kata petaka sambil menunjukkan kalung berbentuk gembok kecil yang ia pakai pada adelia

 

"dan kuncinya ada di adel" kata petaka yang mulai memakaikan kalung berbandul kunci imut itu dileher adelia.

 

  

    Hari semakin sore,sebelum adelia pulang petaka memeluk adelia dengan sangat erat

"jangan sakit,jangan terluka,dan tunggu taka datang ya adel.adel tidak boleh sakit"

adelia mengangguk dan tersenyum

"kamu juga jangan sakit" kata adelia

Sebelum pergi adelia berbalik dan menatap bangunan tempat petaka di rehabilitasi selama empat tahun belakangan ini.

 

4 tahun yang lalu petaka datang ke gedung rehabilitasi terbesar dan terjamin ke profesionalnya karna depresi yang teramat berat membuat pria yang saat itu berusia 19 tahun itu memilih jalan pintas dengan obat obatan terlarang

tidak ada keinginan untuk sembuh membuat petaka semakin lama pulih dari kecanduannya,dan disaat petaka berusaha kabur dari gedung rehabilitasi petaka bertemu adelia,dan dengan sedikit drama serta konflik akhirnya petaka sedekat ini dengan adelia

 

    Adelia tersenyum mengingat pertemuan pertamanya dengan petaka dan saat saat kebersamaan mereka selama hampir 4 tahun ini,dan ini lah hasil jerih payah adelia,seorang petaka jasara tandapiama menyelesaikan rehabilitasinya dengan sempurna,dan sekarang tugas nya selesai

petaka sudah sembuh total dan harus kembali ke rumahnya.dengan berat hati adelia mengikhlaskan petaka pergi yang adelia yakini petaka tak akan kembali,ia kalah dengan perasaannya 


 

    

  





 

Harapan seorang hamba belum tentu takdir yang kuasa,walaupun diijabah sang pencipta,mesti ada syarat utama nya.ujian tuhan kini dimulai

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
When Magenta Write Their Destiny
6440      1731     0     
Romance
Magenta=Marina, Aini, Gabriella, Erika, dan Benita. 5 gadis cantik dengan kisah cintanya masing-masing. Mereka adalah lima sahabat yang memiliki kisah cinta tak biasa. Marina mencintai ayah angkatnya sendiri. Gabriella, anak sultan yang angkuh itu, nyatanya jatuh ke pelukan sopir bus yang juga kehilangan ketampanannya. Aini dengan sifat dingin dan tomboynya malah jatuh hati pada pria penyintas d...
Antic Girl
149      124     1     
Romance
-Semua yang melekat di dirinya, antic- "Sial!" Gadis itu berlalu begitu saja, tanpa peduli dengan pria di hadapannya yang tampak kesal. "Lo lebih milih benda berkarat ini, daripada kencan dengan gue?" tanya pria itu sekali lagi, membuat langkah kaki perempuan dihadapannya terhenti. "Benda antik, bukan benda berkarat. Satu lagi, benda ini jauh lebih bernilai daripada dirimu!" Wa...
Denganmu Berbeda
11617      2912     1     
Romance
Harapan Varen saat ini dan selamanya adalah mendapatkan Lana—gadis dingin berperingai unik nan amat spesial baginya. Hanya saja, mendapatkan Lana tak semudah mengatakan cinta; terlebih gadis itu memiliki ‘pendamping setia’ yang tak lain tak bukan merupakan Candra. Namun meski harus menciptakan tiga ratus ribu candi, ataupun membuat perahu dan sepuluh telaga dengan jaminan akan mendapat hati...
REGAN
10560      3092     4     
Romance
"Ketika Cinta Mengubah Segalanya." Tampan, kaya, adalah hal yang menarik dari seorang Regan dan menjadikannya seorang playboy. Selama bersekolah di Ganesha High School semuanya terkendali dengan baik, hingga akhirnya datang seorang gadis berwajah pucat, bak seorang mayat hidup, mengalihkan dunianya. Berniat ingin mempermalukan gadis itu, lama kelamaan Regan malah semakin penasaran. Hingga s...
Potongan kertas
961      496     3     
Fan Fiction
"Apa sih perasaan ha?!" "Banyak lah. Perasaan terhadap diri sendiri, terhadap orang tua, terhadap orang, termasuk terhadap lo Nayya." Sejak saat itu, Dhala tidak pernah dan tidak ingin membuka hati untuk siapapun. Katanya sih, susah muve on, hha, memang, gegayaan sekali dia seperti anak muda. Memang anak muda, lebih tepatnya remaja yang terus dikejar untuk dewasa, tanpa adanya perhatian or...
Photobox
6578      1642     3     
Romance
"Bulan sama Langit itu emang bersama, tapi inget masih ada bintang yang selalu ada." Sebuah jaket berwarna biru laut ditemukan oleh Langit di perpustakaan saat dia hendak belajar, dengan terpaksa karena penjaga perpustakaan yang entah hilang ke mana dan Langit takut jaket itu malah hilang, akhirnya dia mempostingnya di media sosialnya menanyakan siapa pemilik jaket itu. Jaket itu milik Bul...
Matchmaker's Scenario
1395      739     0     
Romance
Bagi Naraya, sekarang sudah bukan zamannya menjodohkan idola lewat cerita fiksi penggemar. Gadis itu ingin sepasang idolanya benar-benar jatuh cinta dan pacaran di dunia nyata. Ia berniat mewujudkan keinginan itu dengan cara ... menjadi penulis skenario drama. Tatkala ia terpilih menjadi penulis skenario drama musim panas, ia bekerja dengan membawa misi terselubungnya. Selanjutnya, berhasilkah...
The Legend of the Primrose Maiden
1049      554     1     
Fantasy
Cinta dan kasih sayang, dua hal yang diinginkan makhluk hidup. Takdir memiliki jalannya masing-masing sehingga semua orang belum tentu bisa merasakannya. Ailenn Graciousxard, salah satu gadis yang tidak beruntung. Ia memiliki ambisi untuk bisa mendapatkan perhatian keluarganya, tetapi selalu gagal dan berakhir menyedihkan. Semua orang mengatakan ia tidak pantas menjadi Putri dari Duke Gra...
Cinta untuk Yasmine
2453      1043     17     
Romance
Yasmine sama sekali tidak menyangka kehidupannya akan jungkir balik dalam waktu setengah jam. Ia yang seharusnya menjadi saksi pernikahan sang kakak justru berakhir menjadi mempelai perempuan. Itu semua terjadi karena Elea memilih untuk kabur di hari bahagianya bersama Adam. Impian membangun rumah tangga penuh cinta pun harus kandas. Laki-laki yang seharusnya menjadi kakak ipar, kini telah sah...
Interaksi
552      378     0     
Romance
Ada manusia yang benar benar tidak hidup di bumi, sebagian dari mereka menciptakan dunia mereka sendiri. Seperti halnya Bulan dan Yolanda. Bulan, yang terlalu terobsesi dengan buku novel dan Yolanda yang terlalu fanatik pada Korea. Dua duanya saling sibuk hingga berteman panjang. Saat mereka mencapai umur 18 dan memutuskan untuk kuliah di kampus yang sama, perasaan takut melanda. Dan berencana u...