Loading...
Logo TinLit
Read Story - Call Me if U Dare
MENU
About Us  

Belakangan, Delta tahu kalau Arik yang dimaksud adalah pria yang mengawasinya dengan sorot mata tajam saat pertama kali bertemu Lika. Itu berarti Lika mengenalnya. Delta bisa mengerti kenapa Lika terkejut saat nama Arik dikutip sebagai pelaku pencuri ponsel. Sepertinya hubungan mereka dekat. Pacaran, mungkin. Tidak heran Lika bersikeras membela Arik, saat Resya menuduhnya habis-habisan.

Dari informasi yang didapat setelah bertanya pada banyak orang, Arik ada di kelas 11 MIPA 5. Banyak anak sekolah yang tahu sosoknya, meski hanya tahu nama tanpa tahu wajah. Dia supel dan menyenangkan. Walaupun namanya pernah terlibat di kasus pencurian ponsel Resya dan Julian, dia berhasil menarik simpati orang sehingga mengabaikan tuduhan itu. Kembali menganggapnya si cowok menyenangkan alih-alih si cowok tertuduh.

Tadi, Delta melihat interaksi Lika dan Arik di kantin. Dia mengamati dalam diam sambil makan batagor tidak jauh dari meja mereka. Sekali lihat, orang bisa tahu kalau ada perasaan manis di antara dua orang itu. Delta jadi penasaran, Lika akan berpihak kepada siapa kalau Arik benar-benar pelakunya?

Well, Delta tidak bisa percaya sepenuhnya pada dugaan Resya dan Julian. Dia pun tidak bisa percaya begitu saja kalau Arik adalah pelakunya tanpa ada bukti. Namun, cowok itu patut dicurigai dan Delta harus banyak mengamati serta mencari tahu.

Bisa jadi Arik memang komplotan Thi, tetapi belum pasti dia pelaku pencuri ponsel Lika. Jika itu benar, Delta tidak tertarik mengusutnya lagi. Fokus utamanya adalah pencuri ponsel Lika, bukan siapa saja komplotan Thi. Biarkan saja Pak Dudi yang mengurus bagian itu. Delta hanya perlu tahu siapa pelaku pencuri ponsel Lika dan semua masalah kronis di hidupnya ini selesai.

"Serius banget, Kapten!" seruan diikuti tepukan di bahu membuat Delta terperanjat dan segera menoleh ke samping. Kai muncul dengan seringai jahil. Salah satu tangannya memegang sebuah laporan yang lumayan tebal. "Lagi mikirin apa? Pasti otaknya dipenuhi pertanyaan siapa pencuri ponsel Lika atau gimana cara menangkap pencurinya, ya?"

Delta mencibir sambil mendelik, tetap meneruskan jalan dan Kai mengikuti di sampingnya. Tidak menjawab sebab pertanyaan Kai memang benar.

"Jadi? Lo udah ketemu Resya sama Julian?"

Delta mengangguk.

"Apa kata mereka?" Kai tampak ingin tahu.

Delta mengangkat bahu. "Mereka mencurigai seseorang sebagai kompotan Thi."

"Kalau lo? Sudah tahu atau menebak siapa pelakunya?"

"Belum."

Kai mengernyit. "Kenapa masih belum?"

Delta menatap Kai tajam. "Lo kira tugas gue ini gampang apa?"

Kai mengangkat kedua tangan. "Wow. Santai. Gue cuma penasaran."

Orang-orang hanya bisa penasaran.

"Kalau nanti lo tahu pelakunya, kasih tahu gue, ya. Gue punya beberapa pertanyaan buat dia," lanjut Kai.

Delta mengangguk, tetapi tidak serius akan mengatakan pelakunya pada Kai jika sudah diketahui. Anggukan itu hanya agar Kai segera pergi. Saat bibir Kai terbuka untuk menyerukan pertanyaan, panggilan seseorang menghentikannya.

"Kai!"

Delta dan Kai menoleh ke arah si pemilik suara. Wida, sekretaris OSIS melambai pada Kai. "Sini sebentar!"

Kai menghela napas berat, dan tatapannya seolah berkata; "Gue sibuk lagi.", lalu menepuk ringan bahu Delta. "Good luck. Gue duluan."

Delta mengangguk dan kembali berjalan menuju parkiran. Dia heran Kai masih sempat bercakap-cakap dengannya padahal sibuk bukan main. Di kelas, cowok itu sering bolak-balik ke ruang OSIS dan ke kelas. Kadang dipanggil beberapa siswa dari kelas lain yang sama-sama pengurus OSIS. Anehnya, Kai berhasil membagi waktu dengan baik dan menerima hasil yang baik. Organisasi oke. Akademik oke. Olahraga oke. Delta menggelengkan kepala. Ada juga orang semacam itu. Sekarang, saat semua murid sedang bersiap pulang, dia masih berkutat dengan organisasinya.

Kini, pandangan Delta terpaut pada satu sosok. Kedua alisnya menukik tajam, lalu kembali menormalkan ekspresi saat yakin mengenali orang itu. Di ujung koridor dekat parkiran, Arik berjalan dari arah berlawanan. Satu tangan cowok itu memainkan kunci motor. Di satu titik, Arik juga menyadari kehadirannya. Pandangan kedua cowok itu bertaut. Arik tersenyum sinis sementara Delta menatap tanpa minat. Tepat saat berhadapan di tengah koridor yang cukup sepi, Arik berhenti melangkah.  "Delta, ya?"

Delta ikut berhenti dan menaikkan satu alis. Pandangannya lurus ke bola mata Arik yang berbinar dengan kesan menyebalkan.

"Sepertinya lo udah tahu siapa gue," kata Arik.

"Memang."

Arik mengangguk paham kemudian ekspresinya berubah serius. Tatapannya tajam dan mengancam. "Jangan ganggu Lika. Gue tahu ada yang nggak beres sama lo."

Telak.

Delta balas menyeringai, mulai menunjukkan minat. "Lo yang jangan ganggu dia."

"Sori?" Arik menampilkan ekspresi meremehkan, seolah Delta orang paling bodoh dan paling tidak masuk akal di dunia.

"Jangan dekat-dekat sama dia kalau lo bakal bikin dia terluka," tegas Delta.

Ekspresi Arik masih sama. "Gue nggak paham maksud lo. Semua orang tahu gue nggak akan pernah menyakiti Lika."

"Gue nggak yakin. Lo tahu sendiri kalau Resya dan Julian masih mencurigai lo sebagai tersangka pencuri ponsel mereka."

"Oh," Arik paham sesuatu. Matanya berkilat murka. "Jadi, lo menuduh gue mencuri ponsel Lika?"

Delta mengangkat satu alis. "Gue nggak bilang gitu."

Arik mendecih. "Kayaknya main lo kurang jauh. Gue udah membuktikan diri kalau gue bukan pelaku pencuri ponsel Resya dan Julian."

"Oh." Delta angguk-angguk, pura-pura bertindak sebagai orang bodoh.

Sikapnya itu berhasil membuat Arik mencebikkan bibir lalu mengangkat satu alisnya dengan tatapan mencemooh. "Kalau gue ini pencuri, gue nggak akan mencuri ponsel gebetan sendiri."

Benar juga. Tapi... "Kenapa lo membela diri? Gue kan nggak nuduh lo."

"Lo nuduh gue secara nggak langsung," geram Arik.

Delta angkat bahu tanpa berkomentar. Itu memang tujuannya, untuk melihat reaksi Arik.

Arik mendesis sinis. "Semoga saksi dan bukti lo bisa dibuktikan, ya," sindirnya. "Awas saja kalau ternyata bukan gue pelakunya!"

Arik melenggang pergi dengan kedua tangan mengepal. Di tengah perjalanan, matanya menangkap sosok Lika yang sedang berjalan dari arah berlainan. Cowok itu segera mengubah ekspresi menjadi cerah. Jejak murka hilang dari wajahnya, seolah terempas ombak.

Sayup-sayup Delta mendengar seruan cowok itu pada Lika, "Yuk, Lik! Gama mau pinjamin helmnya buat lo."

Delta berbalik dan pandangannya bertemu dengan Lika. Ada sorot tidak nyaman dari mata cewek itu. Delta tahu Arik pun menyadari hal yang sama. Segera saja Arik menatapnya tajam, menampilkan gestur mengusir. Tampaknya, dua sejoli itu berniat jalan-jalan sepulang sekolah.

Delta berbalik, lalu berpikir keras. Respons Arik tampak normal untuk ukuran cowok yang menyukai Lika dan pernah dituduh sebagai pencuri.  Satu perkataan Arik terngiang di benaknya.

Kalau emang gue ini pencuri, gue nggak akan mencuri ponsel gebetan sendiri.

 Apa benar Arik bukan pelakunya?

Sekelebat, Delta ingat satu fakta. Rafi ada di gerombolan cowok yang menabrak Lika saat hari kejadian. Mungkin, Rafi tahu siapa saja yang termasuk ke dalam gerombolan itu. Cowok itu juga bisa menjadi saksi dan bisa membuktikan Arik pelakunya atau bukan. Pertama-tama, dia harus bertemu Rafi, tetapi tidak hari ini.

Delta kembali berjalan, meninggalkan Arik dan Lika yang kini sama-sama menempuh tempat yang sama: parkiran.

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
SarangHaerang
2260      913     9     
Romance
(Sudah Terbit, sebentar lagi ada di toko buku dekat rumahmu) Kecelakaan yang menimpa saudara kembarnya membuat Hae-rang harus menyamar menjadi cewek. Awalnya dia hanya ingin memastikan Sa-rang menerima beasiswanya, akan tetapi buku harian milik Sa-rang serta teror bunga yang terjadi memberikan petunjuk lain kalau apa yang menimpa adiknya bukan kecelakaan. Kecurigaan mengarah pada Da-ra. Berb...
The Journey is Love
780      519     1     
Romance
Cinta tak selalu berakhir indah, kadang kala tak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Mencintai tak mesti memiliki, begitulah banyak orang mengungkapkan nya. Tapi, tidak bagiku rasa cinta ini terus mengejolak dalam dada. Perasaan ini tak mendukung keadaan ku saat ini, keadaan dimana ku harus melepaskan cincin emas ke dasar lautan biru di ujung laut sana.
Segaris Cerita
542      302     3     
Short Story
Setiap Raga melihat seorang perempuan menangis dan menatap atau mengajaknya berbicara secara bersamaan, saat itu ia akan tau kehidupannya. Seorang gadis kecil yang dahulu sempat koma bertahun-tahun hidup kembali atas mukjizat yang luar biasa, namun ada yang beda dari dirinya bahwa pembunuhan yang terjadi dengannya meninggalkan bekas luka pada pergelangan tangan kiri yang baginya ajaib. Saat s...
Can You Be My D?
134      119     1     
Fan Fiction
Dania mempunyai misi untuk menemukan pacar sebelum umur 25. Di tengah-tengah kefrustasiannya dengan orang-orang kantor yang toxic, Dania bertemu dengan Darel. Sejak saat itu, kehidupan Dania berubah. Apakah Darel adalah sosok idaman yang Dania cari selama ini? Ataukah Darel hanyalah pelajaran bagi Dania?
Premium
KLIPING
13570      1802     1     
Romance
KLIPING merupakan sekumpulan cerita pendek dengan berbagai genre Cerita pendek yang ada di sini adalah kisahkisah inspiratif yang sudah pernah ditayangkan di media massa baik cetak maupun digital Ada banyak tema dengan rasa berbedabeda yang dapat dinikmati dari serangkaian cerpen yang ada di sini Sehingga pembaca dapat memilih sendiri bacaan cerpen seperti apa yang ingin dinikmati sesuai dengan s...
(Un)Dead
894      461     0     
Fan Fiction
"Wanita itu tidak mati biarpun ususnya terburai dan pria tadi一yang tubuhnya dilalap api一juga seperti itu," tukas Taehyung. Jungkook mengangguk setuju. "Mereka seperti tidak mereka sakit. Dan anehnya lagi, kenapa mereka mencoba menyerang kita?" "Oh ya ampun," kata Taehyung, seperti baru menyadari sesuatu. "Kalau dugaanku benar, maka kita sedang dalam bahaya besar." "...
Dia yang Terlewatkan
400      276     1     
Short Story
Ini tentang dia dan rasanya yang terlewat begitu saja. Tentang masa lalunya. Dan, dia adalah Haura.
The Story of Fairro
2883      1218     3     
Horror
Ini kisah tentang Fairro, seorang pemuda yang putus asa mencari jati dirinya, siapa atau apa sebenarnya dirinya? Dengan segala kekuatan supranaturalnya, kertergantungannya pada darah yang membuatnya menjadi seperti vampire dan dengan segala kematian - kematian yang disebabkan oleh dirinya, dan Anggra saudara kembar gaibnya...Ya gaib...Karena Anggra hanya bisa berwujud nyata pada setiap pukul dua ...
Dari Sahabat Menjadi...
541      376     4     
Short Story
Sebuah cerita persahabatan dua orang yang akhirnya menjadi cinta❤
Reach Our Time
11046      2565     5     
Romance
Pertemuan dengan seseorang, membuka jalan baru dalam sebuah pilihan. Terus bertemu dengannya yang menjadi pengubah lajunya kehidupan. Atau hanya sebuah bayangan sekelebat yang tiada makna. Itu adalah pilihan, mau meneruskan hubungan atau tidak. Tergantung, dengan siapa kita bertemu dan berinteraksi. Begitupun hubungan Adiyasa dan Raisha yang bertemu secara tak sengaja di kereta. Raisha, gadis...