Loading...
Logo TinLit
Read Story - Girl Power
MENU
About Us  

"Halo, Paman. Ada apa?" tanya Mingyu santai. Ia sedang berjalan melewati anak tangga. Pamannya bernama Kim Taehyung. Seorang Direktur Utama sebuah perusahaan industri hiburan bernama Go Entertainment. Perusahaan yang baru didirikan selama empat bulan. Baru menetas dan baru mendebutkan satu boygrup. Kim Mingyu jarang sekali bertemu dengan sang paman. Namun, kali ini ia membutuhkan pamannya untuk dijadikan tempat berkeluh kesah.

"Bukannya, kau tadi yang lebih dahulu menghubungiku, makanya aku telepon balik. Ada apa?" jawab Kim Taehyung penasaran.
"Oh, iya. Maaf, aku lupa. Aku akan ke kantormu. Berbicara di telepon tidak nyaman. Lebih baik bicara langsung," kata Mingyu tergesa-gesa.
"Ya, sudah kalau begitu. Datang saja ke kantorku! Aku tunggu," balas sang paman.
"Oke, Paman."

Mingyu pun memutuskan sambungan panggilan telepon. Ia bergegas menuju gedung kantor Go Entertainment. Hari ini merupakan hari libur baginya. Maka, ia ingin sekali pergi keluar untuk menikmati waktu luang. Pria muda berparas tampan itu pergi seorang diri. Ia tidak ingin rencananya diketahui oleh siapapun termasuk para anggota Gold Lion. Setibanya di kantor Go Entertainment, Mingyu lekas memeluk sang paman sebagai ungkapan rindunya.
"Akhirnya, kau datang lagi kemari. Ada apa? Sepertinya masalah penting," ucap Kim Taehyung semakin penasaran.
"Tentu saja penting. Ah! Aku bingung harus memulai pembicaraan dari mana. Begini, paman tahu berita tentang Han Sunmi Girls Power?" telisik Mingyu.
"Han Sunmi? Aku tahu. Isu yang sedang hangat saat ini, 'kan? Dia dan Produser Gu Majin ...."
"Stop! Biar aku yang bicara. Aku tidak tahu alasan dari Direktur kami atas pemecatan Sunmi yang terasa janggal bagiku. Dia terlalu tergesa-gesa mengambil keputusan. Aku merasa aneh padanya. Padahal, selama ini Direktur kami itu selalu mengagungkan Han Sunmi. Di matanya, Sunmilah yang paling bersinar di antara yang lain."
"Kim Seokjin mengagungkan Sunmi, tetapi mengapa ia memecatnya? Bukankah seharusnya ia melindungi artisnya?"
"Itu dia, terasa aneh, bukan?" ujar Mingyu seraya mengangguk. Tiba-tiba pintu ruang kantor terbuka. Seorang wanita datang membawa dua cangkir kopi dan sedikit camilan. Mingyu menjelaskan bahwa ia bersungguh-sungguh ingin mengetahui alasan di balik pemecatan Han Sunmi.
"Aku pikir, setelah melakukan klarifikasi, Sunmi akan baik-baik saja. Bahkan, tidak pernah terpikir olehku jika gadis itu akan didepak olehnya. Aku sempat bertanya pada Park Junsu. Dia adalah manajer Girls Power, tetapi dia hanya diam. Dia sendiri tampak sangat kecewa dengan hal ini," pikir Mingyu.
"Mengapa kau penasaran sekali dengan masalah Sunmi? Apa karena masalah ini kau juga ikut terganggu?" tanya Kim Taehyung heran.
"Sangat, Paman," jawab Mingyu singkat.
"Apakah Gold Lion terganggu karena masalah Han Sunmi?" tanya Kim Taehyung, lagi.
"Oh, bukan Gold Lion, tetapi aku. Aku yang terganggu. Aku tidak bisa tidur karena memikirkan hal ini. Sunmi pasti sangat kecewa pada keputusan ini. Ia sudah sangat bekerja keras sampai titik ini. Dia pasti sedang menderita saat ini," jawab Mingyu lirih. 
"Kau memikirkan Sunmi? Sepenting apa Sunmi bagimu? Hmm, aku mencium aroma perasaan yang janggal di sini. Sepertinya aroma itu berasal dari situ," ujar Kim Taehyung tersenyum seraya menunjuk pada dada bidang milik Mingyu. Mingyu terkejut pada ucapan pamannya. Pipinya merona seketika. Ia menjadi salah tingkah dan tidak mampu merespon ucapan sang paman. Matanya pun beralih pada jendela bening yang berada di sebelah kanannya. Ia malah memandangi pemandangan di luar jendela.
"Apa yang bisa kubantu? Kau mau aku melakukan apa?" Kim Taehyung tahu dengan jelas maksud dari kedatangan sang keponakan.
"Aku ingin, Han Sunmi terus berada di dunia industri hiburan. Bakatnya terlalu sayang jika disia-siakan. Selain pandai menyanyi dia juga berbakat dalam bidang akting. Kau tidak akan pernah menyesal jika menjadikan dia sebagai artis di Go Entertainment. Aku yakin itu. Bagaimana kalau paman merekrutnya kemari? Kau jadikan dia sebagai artismu. Bagaimana? Apa usulku bisa kau terima, Paman?" Mingyu memberi tawaran sekaligus usul. Taehyung hanya tersenyum, kemudian berpikir sejenak. Ia memejamkan matanya sekejap.
"Akan kupikirkan hal itu. Sepertinya akan menjadi menarik. Han Sunmi sedang menjadi sorotan kini, ketika ia bernaung di bawah agensiku, ia akan melambungkan nama agensiku," kata Taehyung tenang.
"Aku mohon, rahasiakan hal ini," mohon Mingyu.
"Tentu saja, aku akan merahasiakannya. Hanya kita dan Tuhan yang tahu pembicaraan ini," ujar Kim Taehyung pelan.

***

Keesokan harinya. Pada pagi hari, Jeongkook telah bersiap-siap untuk datang ke KSJ Entertainment. Sesuai perjanjian, ia telah datang tepat waktu, pukul 7.30 pagi. Mingyu yang mendapati Jeongkook sedang berdiri di depan meja resepsionis pun memanggilnya. Ia menghampiri Jeongkook, lalu mengajaknya untuk ikut bersama menuju ruang kantor Kim Seokjin. Mingyu berencana mengenalkan Jeongkook kepada bosnya secara langsung.
Tok! Tok! Tok! Mingyu mengetuk pintu. "Masuk!" Suara Kim Seokjin pun terdengar lantang dari dalam ruangan untuk menyuruhnya masuk. Mingyu serta Jeongkook pun mengikuti perintah tersebut.
"Selamat pagi, Pak Direktur." Mingyu memberanikan diri untuk menyapa dengan gayanya yang cukup santai. Jeongkook hanya menunduk tanpa bicara saat bertemu dengan Kim Seokjin.
"Siapa dia?" tanya Kim Seokjin keheranan.
"Aku membawa seseorang yang pas untuk lowongan pekerjaan yang terbuka untuk saat ini. Seorang pengawal pribadi," kata Mingyu menjelaskan.
"Pengawal pribadi?" pikir Kim Seokjin sembari tersenyum.
Jeongkook pun mengeluarkan sebuah map yang berisi dokumen lamaran pekerjaan. Ia menyerahkan map tersebut kepada Kim Seokjin.
"Wah, kebetulan sekali. Aku sangat membutuhkannya. Akibat berita yang berkembang akhir-akhir ini. Orang-orang selalu menyerangku secara tiba-tiba," ujar Kim Seokjin mengeluh, "Baiklah, aku sendiri yang akan meng-interview. Mingyu, kau boleh pergi."

Mingyu pun beranjak pergi. Ia berharap, Kim Seokjin menerima Jeongkook sebagai pengawalnya. Dengan begitu, rencananya akan berjalan lebih mulus. Saat akan menutup pintu. Park Junsu datang. Mingyu segera menarik paksa lengan Junsu.
"Ah! Junsu Hyeong, kau mau bertemu dengan Pak Direktur? Tidak bisa, dia sedang ada tamu. Aku baru saja masuk dari sana. Sambil menunggu, ikut aku! Ada yang ingin aku bicarakan. Penting!" ujar Mingyu memaksa.
"Ada apa?" Park Junsu terlihat kikuk.
"Kau tahu, di mana Sunmi tinggal sekarang?" tanya Mingyu berbisik.
Park Junsu hanya menggeleng. Itu artinya mantan manajer Sunmi tidak mengetahuinya.
"Benarkah kau tidak tahu? Sungguh-sungguh tidak tahu? Aku tidak percaya. Hyeong pasti menyembunyikannya dariku, 'kan? Tidak mungkin kau tidak mengetahuinya," ucap Mingyu tidak percaya.
"Tidak ada yang kusembunyikan. Jika saja aku tahu. Pasti kuberi tahu alamatnya. Bahkan, aku sendiri pasti sudah mengunjunginya. Ah! Aku tahu alamat rumahnya, tetapi dia tidak mungkin pulang ke rumah," kata Park Junsu menjelaskan.
"Berikan padaku alamat rumahnya. Mungkin saja dia benar-benar pulang ke rumahnya. Lagipula, kenapa tidak mungkin?"
"Dia tidak ingin merepotkan kakaknya dengan isu yang sudah beredar luas, walaupun telah diatasi."
"Berikan aku alamat rumahnya. Aku akan memeriksanya sendiri. Meskipun tidak ada Sunmi di sana, itu tidak masalah bagiku. Aku hanya perlu untuk mengeceknya saja."
"Sebentar, aku akan mengirimnya lewat pesan. Oke."
"Kirim sekarang juga!"
"Iya, baiklah! Kau ini pemaksa sekali!"
Mingyu sangat mengkhawatirkan keadaan Sunmi. Ia sungguh ingin bertemu dengan gadis pujaannya. Rasa gundah di hatinya benar-benar membuncah kala mengetahui si gadis telah didepak dari KSJ Entertainment.
"Sudah kukirim, cek ponselmu!" perintah Park Junsu tegas.
"Oke. Terima kasih, Hyeong. Kau memang yang paling terbaik."
"Tidak usah menjilatku! Aku tidak butuh pujianmu, anak nakal!" 

Mingyu terkekeh geli mendengar ocehan Park Junsu. Mingyu dan Park Junsu pun duduk di sofa yang tersedia di ruangan tunggu. Mingyu menunggu Jeongkook, sedangkan Park Junsu menunggu untuk bertemu Kim Seokjin. Ada hal yang perlu dibicarakan. Setelah menunggu beberapa saat. Jeon Jeongkook keluar dari ruangan. Ia tersenyum kala mendapati Mingyu sedang duduk menunggunya. Ia memberi isyarat bahwa semuanya berjalan sesuai rencana. Ia tampak mengatakan oke, tetapi tidak bersuara. Mingyu pun bersyukur, rencana awal bersama sang detektif berjalan lancar. Kini giliran Park Junsu yang memasuki ruangan Direktur Utama.
"Hyeong, aku pergi!" teriak Mingyu sembari melambaikan tangannya pada Park Junsu.
"Oke," jawab Park Junsu membalas lambaian tangan Mingyu sembari melangkah memasuki ruangan Kim Seokjin.

 

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Cinta Pertama Bikin Dilema
5380      1470     3     
Romance
Bagaimana jadinya kalau cinta pertamamu adalah sahabatmu sendiri? Diperjuangkan atau ... diikhlaskan dengan kata "sahabatan" saja? Inilah yang dirasakan oleh Ravi. Ravi menyukai salah satu anggota K'DER yang sudah menjadi sahabatnya sejak SMP. Sepulangnya Ravi dari Yogyakarta, dia harus dihadapkan dengan situasi yang tidak mendukung sama sekali. Termasuk kenyataan tentang ayahnya. "Jangan ...
Aku Milikmu
2153      930     2     
Romance
Aku adalah seorang anak yang menerima hadiah terindah yang diberikan oleh Tuhan, namun dalam satu malam aku mengalami insiden yang sangat tidak masuk akal dan sangat menyakitkan dan setelah berusaha untuk berdamai masa lalu kembali untuk membuatku jatuh lagi dengan caranya yang kejam bisakah aku memilih antara cinta dan tujuan ?
Luka atau bahagia?
5182      1479     4     
Romance
trauma itu sangatlah melekat di diriku, ku pikir setelah rumah pertama itu hancur dia akan menjadi rumah keduaku untuk kembali merangkai serpihan kaca yang sejak kecil sudah bertaburan,nyatanya semua hanyalah haluan mimpi yang di mana aku akan terbangun,dan mendapati tidak ada kesembuhan sama sekali. dia bukan kehancuran pertama ku,tapi dia adalah kelanjutan dari kisah kehancuran dan trauma yang...
Rewrite
9766      2798     1     
Romance
Siapa yang menduga, Azkadina yang tomboy bisa bertekuk lutut pada pria sederhana macam Shafwan? Berawal dari pertemuan mereka yang penuh drama di rumah Sonya. Shafwan adalah guru dari keponakannya. Cinta yang bersemi, membuat Azkadina mengubah penampilan. Dia rela menutup kepalanya dengan selembar hijab, demi mendapatkan cinta dari Shafwan. Perempuan yang bukan tipe-nya itu membuat hidup Shafwa...
Story of April
2665      942     0     
Romance
Aku pernah merasakan rindu pada seseorang hanya dengan mendengar sebait lirik lagu. Mungkin bagi sebagian orang itu biasa. Bagi sebagian orang masa lalu itu harus dilupakan. Namun, bagi ku, hingga detik di mana aku bahagia pun, aku ingin kau tetap hadir walau hanya sebagai kenangan…
Love Al Nerd || hiatus
145      115     0     
Short Story
Yang aku rasakan ke kamu itu sayang + cinta
Sweet Equivalent [18+]
5095      1278     0     
Romance
When a 19 years old girl adopts a 10 years old boy Its was hard in beginning but no matter how Veronica insist that boy must be in her side cause she thought he deserve a chance for a better live Time flies and the boy turn into a man Fact about his truly indentitiy bring another confilct New path of their life change before they realize it Reading Guide This novel does not follow the rule o...
KEPINGAN KATA
550      348     0     
Inspirational
Ternyata jenjang SMA tuh nggak seseram apa yang dibayangkan Hanum. Dia pasti bisa melalui masa-masa SMA. Apalagi, katanya, masa-masa SMA adalah masa yang indah. Jadi, Hanum pasti bisa melaluinya. Iya, kan? Siapapun, tolong yakinkan Hanum!
START
323      217     2     
Romance
Meskipun ini mengambil tema jodoh-jodohan atau pernikahan (Bohong, belum tentu nikah karena masih wacana. Hahahaha) Tapi tenang saja ini bukan 18+ 😂 apalagi 21+😆 semuanya bisa baca kok...🥰 Sudah seperti agenda rutin sang Ayah setiap kali jam dinding menunjukan pukul 22.00 Wib malam. Begitupun juga Ananda yang masuk mengendap-ngendap masuk kedalam rumah. Namun kali berbeda ketika An...
Mencari Malaikat (Sudah Terbit / Open PO)
5331      2013     563     
Action
Drama Malaikat Kecil sukses besar Kristal sang artis cilik menjadi viral dan dipujapuja karena akting dan suara emasnya Berbeda dengan Viona yang diseret ke luar saat audisi oleh mamanya sendiri Namun kehidupan keduanya berubah setelah fakta identitas keduanya diketahui Mereka anak yang ditukar Kristal terpaksa menyembunyikan identitasnya sebagai anak haram dan mengubur impiannya menjadi artis...