Loading...
Logo TinLit
Read Story - I love you & I lost you
MENU
About Us  

Salim membuka jendela kamarnya, menatap sebentar bunga matahari yang terlihat indah di halaman rumahnya. Bunga matahari itu tumbuh dengan baik, bunganya mekar dengan sempurna, serta warna kuning bersih yang semakin indah kala sinar matahari menyinarinya. 

“Arina, bunga yang kita tanam bersama itu, sekarang sudah tumbuh baik bahkan sudah bertambah banyak,” ucap Salim bermonolog,

Salim menghirup udara pagi dengan teratur merasakan oksigen bersih masuk ke dalam paru-parunya. 

“Kamu benar, Na, akan ada hari di mana saat aku bangun pagi, aku merasa baik-baik saja, meskipun di hari itu kamu sudah pergi,” 

Salim merasa air matanya jatuh menetes begitu saja setelah mengatakan kalimat itu, ucapan Arina yang terus terulang di kepalanya sampai hari ini. 

Melihat lagi ke belakang satu tahun lalu, pantai di mana mereka memutuskan untuk bersama setelah perpisahan waktu itu, kini tepat di tempat ini pula mereka memutuskan untuk kembali berpisah, tidak ini bukan keputusan bersama namun permintaan Arina. 

“Salim, terima kasih untuk semua hal baik yang kamu berikan di hidup aku,” ucap Arina kala itu,

“Bicaramu seperti orang mau pergi saja, Na," balas Salim lalu kembali memandang senja yang sebentar lagi terlihat,

“Memang, Lim, aku mau pergi,”

Seketika Salim menghentikan aktivitasnya melihat terbenamnya matahari, kini pandangannya beralih menatap perempuan di sampingnya itu dengan seksama,

“Kamu bicara apa sih, Na,” ucap Salim masih menyangkal,

“Aku mau pergi, Lim. Aku serius,” ujar Arina sekali lagi,

Secepat mungkin Salim menggeleng menyakinkan dirinya bahwa itu hanya sebuah candaan dari Arina,

“Aku gak bercanda, Lim. Aku serius,” ucapnya lagi dengan penekanan,

“Tapi kenapa, Na? Aku ingin tahu alasannya,” 

“Kasihan ayah, Lim, sudah cukup ayah terluka kemarin, aku takut menyakiti ayah dengan keputusan menikah denganmu, aku tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya hati ayah bahwa anaknya menikah dengan anak tiri dari ibuku, tepatnya orang yang begitu ayah sayang,"

Salim terdiam, dari jutaan kalimat yang Arina sampaikan hanya hal ini yang tidak bisa dia sangkal ataupun dia jawab, harusnya Salim sadar bahwa sedari awal berada di posisi Arina itu menyakitkan.

“Jika kebersamaan kita menyakitkan untuk ayah, aku bisa apa, Na? Aku mencintaimu, namun aku juga gak mau hal berharga bagimu terluka,” jawab Salim dengan nada melemah, dia tidak sadar air matanya sudah turun,

“Jujur dua-duanya menyakitkan buat aku, Lim. Aku gak mau kita selesai tapi aku juga gak sanggup lihat ayah terluka,”

“Kamu orang baik, Lim. Aku ingin kamu lebih bahagia setelah kepergianku,” tambahnya,

“Aku harus mulai dari mana, Na? Jika bahagiaku sendiri sudah pergi,” jawab Salim terisak,

Arina tidak bisa membendung air matanya, melihat Salim menangis di depannya untuk kesekian kali begitu menyayat hatinya, Arina juga tidak ingin semua ini terjadi.

“Akan ada hari dimana saat kamu bangun di suatu pagi, semuanya akan terasa baik-baik saja, Lim. Percayalah hari itu akan datang, hari dimana kamu akan lebih menerima semuanya, hari dimana kebahagian-kebahagiaan akan menghampirimu kembali,” ucap Arina,

Salim memeluk Arina setelah itu, tangis mereka benar-benar pecah, ini adalah perpisahan yang sangat menyakitkan bagi keduanya. 

"Na, setelah kehilangan mama, kehilanganmu juga sangat menyakitkan buat aku," jawab Salim dengan suara bergetar,

"Setelah ini, kamu harus bahagia, Na, kamu harus baik-baik di tempat baru, kamu harus selalu ingat bahwa aku akan selalu mencintaimu," imbuh Salim lalu mengeratkan pelukannya,

Mendengar ungkapan itu, hati Arina semakin sakit, dia harus melepaskan seseorang yang sangat mencintainya, dia akan kehilangan Salim untuk selama-lamanya.

"Lim, kamu juga harus bahagia setelah ini, dan kamu harus tahu satu hal bahwa kita pernah bahagia, ingat itu saja, Lim, terima kasih sudah mencintaiku sehebat itu, Salim Prasetya." pungkas Arina,

Salim tersenyum mengingat ingatan itu kembali,

“Kamu benar, Na, dan sekarang hari itu sudah datang.” ucap Salim mengulangi ucapannya lagi, lalu menutup kembali jendela kamarnya. 
 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Through This Letter (Sudah Terbit / Open PO)
6330      1906     0     
Romance
Dia—pacarku—memang seperti itu. Terkadang menyebalkan, jail, sampai-sampai buatku marah. Dan, coba tebak apa yang selalu dia lakukan untuk mengembalikan suasana hatiku? Dia, akan mengirimkanku sebuah surat. Benar-benar berbentuk surat. Di tengah-tengah zaman yang sudah secanggih ini, dia justru lebih memilih menulis sendiri di atas secarik kertas putih, kemudian dimasukkan ke dalam sebuah a...
Premium
Claudia
7958      2108     1     
Fan Fiction
Ternyata kebahagiaan yang fana itu benar adanya. Sialnya, Claudia benar-benar merasakannya!!! Claudia Renase Arditalko tumbuh di keluarga kaya raya yang amat menyayanginya. Tentu saja, ia sangat bahagia. Kedua orang tua dan kakak lelaki Claudia sangat mengayanginya. Hidup yang nyaris sempurna Claudia nikmati dengan senang hati. Tetapi, takdir Tuhan tak ada yang mampu menerka. Kebahagiaan C...
Rumah (Sudah Terbit / Open PO)
4373      1641     3     
Inspirational
Ini bukan kisah roman picisan yang berawal dari benci menjadi cinta. Bukan pula kisah geng motor dan antek-anteknya. Ini hanya kisah tentang Surya bersaudara yang tertatih dalam hidupnya. Tentang janji yang diingkari. Penantian yang tak berarti. Persaudaraan yang tak pernah mati. Dan mimpi-mimpi yang dipaksa gugur demi mimpi yang lebih pasti. Ini tentang mereka.
Jelek? Siapa takut!
4155      1702     0     
Fantasy
"Gue sumpahin lo jatuh cinta sama cewek jelek, buruk rupa, sekaligus bodoh!" Sok polos, tukang bully, dan naif. Kalau ditanya emang ada cewek kayak gitu? Jawabannya ada! Aine namanya. Di anugerahi wajah yang terpahat hampir sempurna membuat tingkat kepercayaan diri gadis itu melampaui batas kesombongannya. Walau dikenal jomblo abadi di dunia nyata, tapi diam-diam Aine mempunyai seorang pac...
Cinta Tiga Meter
869      546     0     
Romance
Fika sudah jengah! Dia lelah dengan berbagai sikap tidak adil CEO kantor yang terus membela adik kandungnya dibanding bekerja dengan benar. Di tengah kemelut pekerjaan, leadernya malah memutuskan resign. Kini dirinya menjadi leader baru yang bertugas membimbing cowok baru dengan kegantengan bak artis ibu kota. Ketika tuntutan menikah mulai dilayangkan, dan si anak baru menyambut setiap langkah...
Drifting Away In Simple Conversation
488      338     0     
Romance
Rendra adalah seorang pria kaya yang memiliki segalanya, kecuali kebahagiaan. Dia merasa bosan dan kesepian dengan hidupnya yang monoton dan penuh tekanan. Aira adalah seorang wanita miskin yang berjuang untuk membayar hutang pinjaman online yang menjeratnya. Dia harus bekerja keras di berbagai pekerjaan sambil menanggung beban keluarganya. Mereka adalah dua orang asing yang tidak pernah berpi...
Dear N
16178      1969     18     
Romance
Dia bukan bad boy, tapi juga bukan good boy. Dia hanya Naufal, laki-laki biasa saja yang mampu mengacak-acak isi hati dan pikiran Adira. Dari cara bicaranya yang khas, hingga senyumannya yang manis mampu membuat dunia Adira hanya terpaku padanya. Dia mungkin tidak setampan most wanted di buku-buku, ataupun setampan dewa yunani. Dia jauh dari kata itu. Dia Naufal Aditya Saputra yang berhasil m...
Gunay and His Broken Life
9380      2886     0     
Romance
Hidup Gunay adalah kakaknya. Kakaknya adalah hidup Gunay. Pemuda malang ini telah ditinggal ibunya sejak kecil yang membuatnya secara naluri menganggap kakaknya adalah pengganti sosok ibu baginya. Hidupnya begitu bergantung pada gadis itu. Mulai dari ia bangun tidur, hingga kembali lagi ke tempat tidur yang keluar dari mulutnya hanyalah "kakak, kakak, dan kakak" Sampai memberi makan ikan...
SEMPENA
4853      1557     0     
Fantasy
Menceritakan tentang seorang anak bernama Sempena yang harus meraih harapan dengan sihir-sihir serta keajaiban. Pada akhir cerita kalian akan dikejutkan atas semua perjalanan Sempena ini
1'
5088      1702     5     
Romance
Apa yang kamu tahu tentang jatuh cinta? Setiap kali ada kesempatan, kau akan diam-diam melihatnya. Tertawa cekikikan melihat tingkah konyolnya. Atau bahkan, kau diam-diam mempersiapkan kata-kata indah untuk diungkapkan. Walau, aku yakin kalian pasti malu untuk mengakui. Iya, itu jarak yang dekat. Bisa kau bayangkan, jarak jauh berpuluh-puluh mil dan kau hanya satu kali bertemu. Satu kese...