Loading...
Logo TinLit
Read Story - Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

Dini hari aku mengendap keluar rumah setelah semalaman memikirkan cara untuk menghindari Dadari yang mungkin saja menagih janji untuk berkenalan dengan Arya. Aku begitu paranoid jikalau Dadari mengambil hati Arya sampai aku berlaku aneh seperti ini.

Satu-satunya jalanan yang kuhafal ialah setapak menuju persawahan yang membentang sejauh mata memandang. Aku sangat berterima kasih pada Batara Candra yang menampakkan kilau purnamanya untuk mempermudah langkahku.

Di tengah perjalanan, kakiku makin berat untuk melangkah. Sebelum mencapai pematang sawah, aku harus melewati ladang karet yang rimbunnya mampu menyaingi hutan. Nyaliku menciut saat mendengar lolongan anjing liar. Ingin rasanya balik arah kemudian lari terbirit-birit, tapi aku sudah melangkah jauh memasuki wilayah ini. Aku terus menunduk melihat langkahku sendiri, tak berani mendongak kalau-kalau ada yang mengintip di balik pepohonan karet.

"Yak!" Sentakan itu membuatku terlonjak dengan bulu halus di sekujur tubuh menegak. Kuraba dadaku, mencari detak jantung yang kutakutkan menghilang. Kedua kakiku kian kaku, membatu untuk sepersekian detik. Sentakan itu terus mengisi dini hari yang senyap, membuatku penasaran dan memberanikan diri untuk melangkah ke sumber suara.

Aku mengendap amat pelan agar tak menimbulkan suara dari ranting yang terinjak kemudian bersembunyi di balik pohon beringin. Hidungku berkedut tertusuk bau tajam semacam kijang kasturi yang entah asalnya dari mana. Tak kuacuhkan, aku melongok ke balik pohon, di mana terdapat tanah lapang yang tengah menjadi tempat bela diri seorang pemuda. Siluet pemuda itu mempraktikkan jurus-jurusnya sementara aku menajamkan mata mengawasi pemuda berpostur mirip Arya itu. Namun, mataku malah menangkap sosok harimau putih mengitari pemuda itu.

Antara ngeri dan takjub aku dibuatnya. Pemuda itu tampak keren dengan jurus-jurusnya, tetapi kenapa ada harimau putih langka yang tampak ramah terhadapnya? Tak mau ketahuan mengintip, aku balik badan dan kembali mengendap untuk kembali ke tujuan awalku. Namun, semak belukar yang kulewati tersibak dengan suara yang cukup jelas untuk mengungkapkan keberadaanku.

"Viva, Sedang apa kau?" Benar dugaanku bahwasanya pemuda itu ialah Arya.

Aku menengok, nyengir padanya yang tengah menghampiriku dengan alis saling bertaut dan bibir melengkung ke bawah. Ekspresi itu tampak menakutkan terpasang di wajah yang gemar melontarkan guyonan.

"Maaf. Aku mau pergi ke sawah dan tak sengaja melihatmu," sahutku seraya memilin jemari tanganku.

"Kuharap setelah ini kau tidak akan takut padaku," ucapnya.

Aku tertegun mendapati kesaktiannya bersama sang harimau putih. Kukira ia pemuda wanua biasa, nyatanya rata-rata lelaki di sini memiliki bekal berupa ilmu bela diri.

"Apa kau memiliki kesaktian?" tanyaku memastikan.

"Aku sedang mengasah ilmu kekebalan atau kanuragan, dan harimau putih yang kau lihat tadi adalah khodam yang akan menjagaku dan membantuku dalam kesulitan," jelasnya. Aku terbengong, tidak tahu harus merespons seperti apa. "Tapi, kau jangan katakan perihal ini pada siapa pun!" lanjutnya, menatap dalam mataku. Sekilas kulihat pupilnya yang memanjang ke bawah seperti pupil macan. Ah, aku percaya harimau tadi adalah penjaganya.

Aku mengangguk canggung dan kepalaku pening disumpali kenyataan baru yang tak terduga.

🌼

Kami beriringan menuju sawah dengan hening yang mengiringi. Semburat keunguan mulai mewarnai langit malam sehitam jelaga. Sepanjang jalan, hatiku gundah gulana merasa bersalah terhadap Dadari. Sesampainya di gubuk, Arya bertanya, "Apakah ada yang mengganggu pikiranmu?"

"Ah tidak!" elakku.

"Apakah perihal temanmu yang meminta berkenalan denganku?" tebaknya tepat sekali. Kali ini aku sangat yakin kalau Arya bisa membaca pikiran, apalagi setelah tahu bahwa ia punya kesaktian.

"Iya! Aku tidak suka kau kenal dengannya," ucapku cepat sembari merengut dongkol.

"Kau cemburu rupanya. Tenang saja, aku tidak mau dekat dengan perempuan centil itu," ucap Arya.

Baguslah kalau ia tahu aku sedang cemburu. Soal Dadari yang dibilang centil, tidak salah sih. Semakin lama aku berteman dengannya, aku pun tahu siapa dia sebenarnya. Bukan teman munafik, dia sepertinya tulus berteman denganku. Hanya saja Dadari bisa dibilang penggoda para kaum pria. Kadang aku merutuki Dadari yang menggoda lelaki dengan suara diperhalus sambil membusungkan dadanya.

"Bukankah lebih baik kau menjauhi Dadari?" celetuk Arya menghentikan lamunanku.

"Kenapa?"

"Aku tak ingin kau sepertinya."

"Jangan pikir aku akan meniru kelakuannya! Mana mungkin aku menggoda lelaki mata keranjang! Ditatap lawan jenis saja aku sangat risi," celotehku menggebu-gebu, tidak terima perkataannya yang terdengar merendahkan.

"Jadi kau risi padaku ya?" tanyanya kemudian sedikit menjauh dariku.

"Niatku begitu, tapi hatiku berlaku lain," sahutku.

Arya tidak menyahut dan berlalu meninggalkanku. Dasar egois! Aku sudah berbicara panjang lebar malah dia melengos seenaknya.

Aku pun membuntutinya. "Arya! Kau kenapa sih? Apakah ada yang salah dengan ucapanku?” Aku berlari menipiskan jarak kami.

Dia menempelkan telunjuknya di bibirku, membuat mulut cerewetku bungkam. Aku mengikuti arah pandangannya yang tertuju pada seekor kelinci putih gemuk. Ia berjalan mendekati kelinci itu tanpa menimbulkan suara, lalu menangkapnya dengan tangan kekar yang beberapa durasi lalu menebas angin mengunjukkan kanuragan yang dikuasainya.

"Nah dapat! Bawa pulang lalu masaklah bersama emakmu!"

Aku membelalak, segera merebut kelinci itu ke pelukanku.

"Apa kau tidak kasihan padanya? Lihatlah wajah lucu ini yang tak pantas disembelih. Lebih baik kujadikan peliharaan," ucapku sambil mengelus-elus bulu selembut beludru ini.

Arya mesem, menepuk-nepuk pucuk kepalaku pelan. Senyumanku surut, tergantikan oleh ekspresi bengong. Sekujur tubuhku terasa panas di tengah fajar yang sedang menyingsing. Aku mendongak memandang wajah Arya yang tampak berseri bersamaan kilauan matahari terbit.

Jantungku berdebar hingga aku bisa mendengar nadanya. Kami masih bertatapan dan waktu terasa berhenti berjalan. Mata yang tajam itu mengunciku, sampai kecupan yang semakin dalam menyadarkanku. Aku mengerjap kemudian tak tahan untuk membalas kecupannya sampai lidah kami bertemu. Biar saja aku bertindak murahan pada Arya, lagi pula ini kesempatan emas.

Kelinci yang kupegang terlepas karena tanganku berpindah pada punggung lebar Arya ketika ia menarik pinggangku mendekat. Hal itu berlangsung cukup lama sampai kami berdua sesak napas kemudian melepas satu sama lain.

Di saat menghidu napas dengan rakus, aku melebarkan mata ketika mendapati sosok molek Dadari tengah menyaksikan kami di balik pepohonan.
_______

*Kanuragan : ilmu bela diri yang bersifat supranatural.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Tumpuan Tanpa Tepi
11841      3205     0     
Romance
Ergantha bercita-cita menjadi wanita 'nakal'. Mencicipi segala bentuk jenis alkohol, menghabiskan malam bersama pria asing, serta akan mengobral kehormatannya untuk setiap laki-laki yang datang. Sialnya, seorang lelaki dewasa bermodal tampan, mengusik cita-cita Ergantha, memberikan harapan dan menarik ulur jiwa pubertas anak remaja yang sedang berapi-api. Ia diminta berperilaku layaknya s...
Orange Haze
552      383     0     
Mystery
Raksa begitu membenci Senja. Namun, sebuah perjanjian tak tertulis menghubungkan keduanya. Semua bermula di hutan pinus saat menjelang petang. Saat itu hujan. Terdengar gelakan tawa saat riak air berhasil membasahi jas hujan keduanya. Raksa menutup mata, berharap bahwa itu hanyalah sebuah mimpi. "Mata itu, bukan milik kamu."
A.P.I (A Perfect Imaginer)
187      160     1     
Fantasy
Seorang pelajar biasa dan pemalas, Robert, diharuskan melakukan petualangan diluar nalarnya ketika seseorang datang ke kamarnya dan mengatakan dia adalah penduduk Dunia Antarklan yang menjemput Robert untuk kembali ke dunia asli Robert. Misi penjemputan ini bersamaan dengan rencana Si Jubah Hitam, sang penguasa Klan Kegelapan, yang akan mencuri sebuah bongkahan dari Klan Api.
Heliofili
2851      1228     2     
Romance
Hidup yang sedang kami jalani ini hanyalah kumpulan berkas yang pernah kami tandatangani di kehidupan sebelumnya— dari Sastra Purnama
Premium
SHADOW
6496      1913     0     
Fantasy
Setelah ditinggalkan kekasihnya, Rena sempat mencoba bunuh diri, tapi aksinya tersebut langsung digagalkan oleh Stevan. Seorang bayangan yang merupakan makhluk misterius. Ia punya misi penting untuk membahagiakan Rena. Satu-satunya misi supaya ia tidak ikut lenyap menjadi debu.
Rembulan
1280      725     2     
Romance
Orang-orang acap kali berkata, "orang yang gagal dalam keluarga, dia akan berhasil dalam percintaan." Hal itu tidak berlaku bagi Luna. Gadis mungil dengan paras seindah peri namun memiliki kehidupan seperti sihir. Luna selalu percaya akan cahaya rembulan yang setiap malam menyinari, tetapi sebenarnya dia ditipu oleh alam semesta. Bagaimana rasanya memiliki keluarga namun tak bisa dianggap ...
Drifting Away In Simple Conversation
467      318     0     
Romance
Rendra adalah seorang pria kaya yang memiliki segalanya, kecuali kebahagiaan. Dia merasa bosan dan kesepian dengan hidupnya yang monoton dan penuh tekanan. Aira adalah seorang wanita miskin yang berjuang untuk membayar hutang pinjaman online yang menjeratnya. Dia harus bekerja keras di berbagai pekerjaan sambil menanggung beban keluarganya. Mereka adalah dua orang asing yang tidak pernah berpi...
Bittersweet My Betty La Fea
5074      1599     0     
Romance
Erin merupakan anak kelas Bahasa di suatu SMA negeri. Ia sering dirundung teman laki-lakinya karena penampilannya yang cupu mirip tokoh kutu buku, Betty La Fea. Terinspirasi dari buku perlawanan pada penjajah, membuat Erin mulai berani untuk melawan. Padahal, tanpa disadari Erin sendiri juga sering kali merundung orang-orang di sekitarnya karena tak bisa menahan emosi. Di satu sisi, Erin j...
Fallin; At The Same Time
3402      1488     0     
Romance
Diadaptasi dari kisah nyata penulis yang dicampur dengan fantasi romansa yang mendebarkan, kisah cinta tak terduga terjalin antara Gavindra Alexander Maurine dan Valerie Anasthasia Clariene. Gavin adalah sosok lelaki yang populer dan outgoing. Dirinya yang memiliki banyak teman dan hobi menjelah malam, sungguh berbanding terbalik dengan Valerie yang pendiam nan perfeksionis. Perbedaan yang merek...
Romance is the Hook
5167      1697     1     
Romance
Tidak ada hal lain yang ia butuhkan dalam hidupnya selain kebebasan dan balas dendam. Almira Garcia Pradnyani memulai pekerjaannya sebagai editor di Gautama Books dengan satu tujuan besar untuk membuktikan kemampuannya sendiri pada keluarga ibunya. Namun jalan menuju keberhasilan tidaklah mudah. Berawal dari satu kotak cinnamon rolls dan keisengan Reynaldo Pramana membuat Almira menambah satu ...