Loading...
Logo TinLit
Read Story - Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

Yogyakarta, 2019

Dua cecak terkikik-kikik di pagu, seakan-akan tengah menggosip perempuan bermata sipit yang misuh-misuh di dalam kamarnya selepas diomeli sang ayah. Mungkin mengikik membuat perut salah satu cecak kram kemudian tak dapat menyeimbangkan tubuh dan terjatuh, tepat di kepala gadis yang tadi ditertawakannya. Pekikan menggelegar membuat si cecak kocar-kacir melarikan diri dengan keempat kaki lekapnya.

"Hentikan kebiasaanmu berkoar, Jasrin!" tegur Renjana yang menyembul dari ambang pintu kamar putrinya.

"Mama! Aku ketiban cecak." Raut Jasrin tampak gamang, sebab ia tahu mitos tentang orang yang kejatuhan cecak bakalan kena sial.

"Tenanglah, besok Mama adakan selamatan untukmu. Sekarang cepat tidur!"

Renjana menutup pintu selepas putrinya bergelung di balik selimut. Tak terlalu dipikirkan perihal cecak yang mungkin hanya terpeleset.

Ia pun bergolek di peraduannya yang terletak di sebelah kamar putrinya, setelah berdecak mendapati Pranaja mendengkur keras. Hari demi hari makin banyak yang membuatnya kesal bukan kepalang. Mulai dari tetangga baru yang berduyun-duyun mendirikan rumah dengan arsitektur mirip dengan rumahnya, Jasrin yang kerap mencak-mencak di usianya yang labil, hingga Pranaja yang sering mendengkur akibat kelelahan. Malam begini merupakan waktu yang tepat bagi Renjana untuk meluapkan perasaan melalui air yang mengalir dari irisnya. Sekali-kali terbesit rasa sesal yang menggandrung, perihal dirinya yang lebih memilih kembali ke masa depan dibanding memberi kesempatan pada Arya Buntara.

Ia cuma bisa meratap dalam kalbu, Hidup di sana lebih enak ternyata. Arya lebih baik menjadi kepala keluarga dibanding suamiku sekarang yang kekanakan. Di Majapahit, gaji semua pekerja cukup besar buat membeli kebutuhan yang harganya amat terjangkau. Kenapa ya, dulu aku gegabah dan bersikeras kembali ke sini....

Pada akhirnya, ikatan batin dua insan yang terpisah merasakan hal yang sama, sebuah penyesalan tak terobati dan tak pernah bisa diperbaiki.

Sebelumnya, kemampuan batin Renjana sedikit terbuka dan dapat memimpikan sesuatu yang ingin dilihatnya. Sering ia melihat Arya yang bersila di dalam gua, atau sedang melukis di ruangan bernuansa emas. Bapa Kara yang kerap memberinya petuah supaya dapat menjalani kehidupan tanpa tersesat. Emak dan Biyung Mitha yang kerap pergi bersama. Hingga Dadari yang menikah dengan bangsawan, mungkin seorang Bhre dari suatu wilayah. Namun, akhir-akhir ini Renjana pulas tanpa bunga tidur, seakan-akan kemampuan itu tertutup ketika ia makin terikat dengan abad dua puluh satu.

Tambah dewasa, ia semakin disibukkan kegiatan duniawi terutama mengurus Jasrin yang telanjur dimanja sejak dini hingga Renjana tak kepikiran untuk menambah keturunan. Putri sulungnya itu sedikit membuatnya cua karena didikan tentang leluhur dan budaya tak terlalu diacuhkan. Padahal sejak kecil, Jasrin sudah diajari menari, menggamel, sowan ke candi, dan mempelajari banyak sejarah. Namun semenjak lima tahun yang lalu, lingkungan pertemanannya kurang mendukung sehingga Jasrin ikut-ikutan menjadi maniak penyanyi luar negeri. Renjana tak suka itu. Ia tak ingin putrinya lupa jati diri sebagai orang Jawa.

Air matanya tak kunjung berhenti mengalir meski kelopak mata sudah terasa berat. Ingin ia membekap mulut Pranaja hingga dengkurannya reda, tetapi ia masih memikirkan akibat yang dapat timbul. Akhirnya diciumlah kening suaminya itu dengan penuh sayang hingga Pranaja diam dan tersenyum samar.

🌼

Renjana’s POV

Batin yang kukira menutup sempurna, rupanya masih ada celah ketika kusadari tengah menapak di Alas Kejenang, hutan yang menjadi saksi perjalanan lintas zamanku. Dan aku sempat kepikiran bahwa Bapa Kara menjadi penjaga hutan itu karena setiap aku mimpi di sini, pasti Bapa Kara turut hadir serta-merta membawa petuah.

Kudekati sosoknya yang tak banyak berubah dari yang terakhir kulihat, masih kekar dan ageman tetap. Wajahnya selalu samar, tetapi masih terlihat bahwa ketampanannya tak memudar dengan cambang tipis yang menambah kewibawaannya. Kukatupkan tangan di depan hidung, sama sekali tak menyangka ketika ia merengkuhku. Kulitnya terasa dingin, tetapi rengkuhan itu cukup menyalurkan kehangatan bagiku.

"Kukira penglihatan ini sudah tertutup sepenuhnya," kataku setelah ia melepas pelukannya.

"Itu karena ikatanmu dengan Arya sudah benar-benar berakhir. Ada hal lain yang ingin kusampaikan bahwa dalam waktu dekat, akan terjadi sesuatu pada putrimu."

Belum sempat menyahut barang sepatah kata, jiwaku sudah kembali di atas kesadaran. Kutengok jam beker yang masih menunjukkan pukul tiga dini hari. Kuambil buku catatan kecil kemudian mencatat mimpiku yang sarat peristiwa masa depan. Dadaku mulai bergemuruh sembari menerka apa yang bakal terjadi pada Jasrin. Kudapati ia masih terlelap di balik selimutnya, membuatku sejenak bernapas lega tanpa sanggup menepiskan kemungkinan buruk yang berseliweran di kepalaku.

Pengalaman membuatku percaya segala hal di luar nalar, dan aku berdoa Jasrin tak tertimpa itu. Cukup aku saja yang sukmanya melanglang buana, jangan Jasrin yang tak tahu apa-apa.

Aku hendak tidur lagi, tetapi tak bisa karena terus memikirkan bagaimana caranya melindungi Jasrin. Mungkin Mbah Kakung bisa membantu dengan kalung serupa yang kupakai. Tapi perjalanan ke sana membutuhkan waktu yang tak singkat.

"Na, ada apa?" celetuk Pranaja seraya mengucek matanya.

"Akan terjadi sesuatu dengan Jasrin," kataku lirih, tak mau Jasrin mendengar dari kamar sebelah yang hanya dibatasi dinding kayu dengan kamarku.

"Kamu dapat mimpi?"

"Iya. Kemarin pun dia ketiban cecak. Kurasa kita perlu ke Mojokerto. Mungkin Kakung bisa mengatasinya."

Pranaja beranjak kemudian mengajakku berkemas. Semakin cepat lebih baik katanya. Kubangunkan Jasrin ketika ayam berkokok pertama kali di pagi itu. Seperti yang kuduga, ia menolak mentah-mentah untuk pergi karena seminggu ke depan ia ujian kenaikan kelas. Berat hati aku menunda keberangkatan kami ke rumah Mbah Kakung sampai Jasrin selesai ujian.

Sepekan aku digandrungi kekhawatiran terhadap putriku satu-satunya yang keras kepala itu. Ia selalu dongkol terhadapku yang semakin protektif dan ikut ke mana pun ia pergi bahkan saat ke kamar mandi. Aku hanya tak mau kehilangannya. Aku takut ia mengalami nasib yang sama sepertiku sampai kesasar di Majapahit. Aku yakin gadis kurang ajar sepertinya takkan seberuntung diriku yang diterima dan membaur di dalam masyarakat. Sifatnya itu akan membawa petaka jika sampai kesasar juga ke sana mengingat kawula Wilwatikta berperangai keras dan membawa keris ke mana-mana.

"Mama kenapa sih mengikuti terus?"

"Jasrin, Mama belum bikin selamatan setelah kamu ketiban cecak waktu itu. Lebih baik selamatannya digelar di rumah mbah buyutmu."

"Iya, Mama. Tiga hari lagi aku selesai ujian. Memangnya kenapa harus di rumah Mbah Buyut? Mana jauh banget."

Tak kuberitahu ia perihal kegamanganku dari sebuah bunga tidur. Mana mungkin dara ngeyel itu percaya meski pada ibunya sendiri. Kadang aku bertanya-tanya sifatnya itu meniru siapa, padahal dari kecil sudah kudidik penuh untuk menjadi penurut. Semenjak ia masuk sekolah, aku kembali bekerja di butik milik Budhe dan tak terlalu memperhatikan pergaulannya. Mungkin pengaruh dari lingkungan sekolah itu yang membikinnya bandel.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Highschool Romance
2855      1197     8     
Romance
“Bagaikan ISO kamera, hari-hariku yang terasa biasa sekarang mulai dipenuhi cahaya sejak aku menaruh hati padamu.”
Rekal Rara
13608      3826     0     
Romance
"Kita dipertemukan lewat kejadian saat kau jatuh dari motor, dan di pisahkan lewat kejadian itu juga?" -Rara Gleriska. "Kita di pertemukan oleh semesta, Tapi apakah pertemuan itu hanya untuk sementara?" -Rekal Dirmagja. ▪▪▪ Awalnya jatuh dari motor, ehh sekarang malah jatuh cinta. Itulah yang di alami oleh Rekal Dirmagja, seorang lelaki yang jatuh cinta kepada wanita bernama Rar...
SI IKAN PAUS YANG MENYIMPAN SAMPAH DALAM PERUTNYA (Sudah Terbit / Open PO)
5988      1962     8     
Inspirational
(Keluarga/romansa) Ibuk menyuruhku selalu mengalah demi si Bungsu, menentang usaha makananku, sampai memaksaku melepas kisah percintaan pertamaku demi Kak Mala. Lama-lama, aku menjelma menjadi ikan paus yang meraup semua sampah uneg-uneg tanpa bisa aku keluarkan dengan bebas. Aku khawatir, semua sampah itu bakal meledak, bak perut ikan paus mati yang pecah di tengah laut. Apa aku ma...
The Sunset is Beautiful Isn't It?
2329      735     11     
Romance
Anindya: Jangan menyukai bunga yang sudah layu. Dia tidak akan tumbuh saat kamu rawat dan bawa pulang. Angkasa: Sayangnya saya suka bunga layu, meski bunga itu kering saya akan menjaganya. —//— Tau google maps? Dia menunjukkan banyak jalan alternatif untuk sampai ke tujuan. Kadang kita diarahkan pada jalan kecil tak ramai penduduk karena itu lebih cepat...
AUNTUMN GARDENIA
164      143     1     
Romance
Tahun ini, dia tidak datang lagi. Apa yang sedang dia lakukan? Apa yang sedang dia pikirkan? Apakah dia sedang kesulitan? Sweater hangat berwarna coklat muda bermotif rusa putih yang Eliza Vjeshte kenakan tidak mampu menahan dinginnya sore hari ini. Dengan tampang putus asa ia mengeluarkan kamera polaroid yang ada di dalam tasnya, kemudian menaiki jembatan Triste di atas kolam ikan berukura...
Seharap
8258      2735     2     
Inspirational
Tisha tidak pernah menyangka, keberaniannya menyanggupi tantangan dari sang kakak untuk mendekati seorang pengunjung setia perpustakaan akan menyeretnya pada sebuah hubungan yang meresahkan. Segala kepasifan dan keteraturan Tisha terusik. Dia yang terbiasa menyendiri dalam sepi harus terlibat berbagai aktivitas sosial yang selama ini sangat dihindari. Akankah Tisha bisa melepaskan diri dan ...
Premium
MARIA
8444      2410     1     
Inspirational
Maria Oktaviana, seorang fangirl akut di dunia per K-Popan. Dia adalah tipe orang yang tidak suka terlalu banyak bicara, jadi dia hanya menghabiskan waktunya sebagian besar di kamar untuk menonton para idolanya. Karena termotivasi dia ingin bercita-cita menjadi seorang idola di Korea Selatan. Hingga suatu ketika, dia bertemu dengan seorang laki-laki bernama Lee Seo Jun atau bisa dipanggil Jun...
Rembulan
1280      725     2     
Romance
Orang-orang acap kali berkata, "orang yang gagal dalam keluarga, dia akan berhasil dalam percintaan." Hal itu tidak berlaku bagi Luna. Gadis mungil dengan paras seindah peri namun memiliki kehidupan seperti sihir. Luna selalu percaya akan cahaya rembulan yang setiap malam menyinari, tetapi sebenarnya dia ditipu oleh alam semesta. Bagaimana rasanya memiliki keluarga namun tak bisa dianggap ...
Le Papillon
3316      1287     0     
Romance
Victoria Rawles atau biasa di panggil Tory tidak sabar untuk memulai kehidupan perkuliahannya di Franco University, London. Sejak kecil ia bermimpi untuk bisa belajar seni lukis disana. Menjalani hari-hari di kampus ternyata tidak mudah. Apalagi saat saingan Tory adalah putra-putri dari seorang seniman yang sangat terkenal dan kaya raya. Sampai akhirnya Tory bertemu dengan Juno, senior yang terli...
Violet, Gadis yang Ingin Mati
6688      1919     1     
Romance
Violet cuma remaja biasa yang ingin menikmati hidupnya dengan normal. Namun, dunianya mulai runtuh saat orang tuanya bercerai dan orang-orang di sekolah mulai menindasnya. Violet merasa sendirian dan kesepian. Rasanya, dia ingin mati saja.