Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dandelion
MENU
About Us  

Go Haewon terus berlari melewati trotoar di bawah guyuran air hujan, tak memperdulikan orang-orang yang melihatnya. Bahkan dia sendiri membawa payung namun tidak dia gunakan sama sekali, dia memilih untuk berhujan-hujan ria. Sesekali bahkan dia hampir terpleset karna trotoar yang licin. Genangan air pun dia terjang.


Sesampainya di taman yang berjarak 40 meter dari Cafe, hujan berhenti. Walaupun masih turun rintik-rintik dari langit, Haewon masih terus mencari keberadaan Taehyung. Tapi gadis itu sama sekali tidak menemukan Taehyung di manapun.

Apa aku benar-benar terlambat datang ke taman ini, hingga membuatnya pergi? 'batinnya.

Penyesalan memang selalu datang di akhiran. Haewon masih terus berusaha mencari Taehyung, di kelilingi taman itu berulang kali di tengah rintikan air hujan di awalan musim panas kali ini.

Dia masih terus mengelilingi taman tersebut dan matanya tak luput menyebarkan pandangannya ke seluruh penjuru taman Daegu tersebut. Nihil ... dia tidak menemukan pemuda tersebut. Rasanya ingin menangis dan berteriak memanggil nama pemuda itu.

Lantas kemana perginya Kim Taehyung? Apakah dia marah karna Go Haewon datang terlambat? Atau adakah hal lainnya?

Haewon akhirnya menyerah mencari Taehyung, dia sudah tiga kali mengelilingi taman tersebut dan hasilnya tetap nihil, dia sama sekali tidak menemukan pemuda berhidung mancung tersebut.

Berdiri diam merutuki diri sendiri, kemudian dia berjongkok saat sedikit merasakan kebodohannya. Bersamaan dengan itu hujan turun lagi, seolah langit merasakan apa yang sedang gadis itu rasakan. Langit menangis, memuntahkan air dengan bentuk butiran-butiran bening namun sangat sakit ketika butiran-butiran itu mengenai kulit.

Air pun turun dari langit membasahi seorang gadis yang sedang berjongkok di tengah taman.

Perlahan namun pasti, dia merasakan sebuah benda yang menutupi tubuhnya, melindungi dirinya dari serangan butiran-butiran air dari langit.

Pelan-pelan dia mendongakkan kepalanya, memperhatikan seseorang yang membawa payung dan memayungi dirinya agar tidak kehujanan. Serasa tidak asing dengan wajah itu.

"Kim Taehyung ...." lirihnya pelan, sebuah senyuman menghiasi bibirnya.

Gadis itu mendongak menatap Taehyung tanpa berkedip. Mata itu ingin memastikan kalau dia benar-benar Taehyung.

Taehyung mengulurkan tangannya, "Kau tidak apa-apa kan? Apa kau bisa berdiri?" tanya Taehyung tersenyum dengan boxsmile-nya.

Mata gadis itu berbinar tak kala meraih balasan tangan Taehyung dan segera memeluk tubuh pemuda itu. Sempat terhuyung ke belakang tubuh pemuda itu karna kaget tiba-tiba di peluk Haewon, namun dengan sigap dia mempertahankan diri agar tidak jatuh ke tanah.

Haewon memeluk erat tubuh Taehyung. Di bawah guyuran hujan, keduanya masih berpelukan. Taehyung pun membalas memeluk gadis berambut panjang itu.

"Maaf ... aku telat!"

"Tak apa. Aku masih setia menunggumu di sini!" Taehyung membelai surai hitam itu.

Rintik hujan mulai mereda. Taehyung mencoba merenggangkan pelukannya.

"Haewon-ah!!" panggilnya. "Ayo kita pulang, bajumu basah seperti ini. Kalau kita berlama-lama di taman ini nanti kau kedinginan dan bisa sakit!" Ucapan Taehyung tidak di respon sama sekali oleh Haewon. Kedua tangan Taehyung tampak menangkup kedua pipi Haewon.

"Go Haewon, kau baik-baik saja kan?!" tanya Taehyung mulai khawatir.

"Kenapa wajahmu pucat?!" Taehyung mulai panik ketika mendapatkan wajah Haewon sangat pucat.

Pandangan mata gadis berambut panjang itu mulai berkunang-kunang, pelan namun pasti berubah menjadi gelap gulita.

BRUUKKK!!!

Apakah Go Haewon pingsan??

Ya ... tubuh gadis itu mendadak lemas dan ambruk di dekapan Taehyung. Pemuda itupun nampak bingung, di lepasnya payung yang ada dalam genggamannya. Beruntung hujan sudah berhenti, walaupun masih sedikit turun rintik-rintik.

Taehyung menepuk-nepuk pipi Haewon sambil memanggil-manggil namanya, tidak ada respon dari gadis itu.

"Yah ... kenapa dia ambruk dalam situasi seperti ini sih!" Taehyung celingak-celinguk. "Yaak, Haewon-ah!! Go Haewon ... bangun!" serunya menggoyang-goyangkan tubuh Haewon dengan pelan.

πŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒ

 

Entah bagaimana cara Taehyung membawa pulang tubuh Haewon, yang jelas tubuh gadis itu sudah terbaring di atas ranjangnya. Dan entah bagaimana pula cara Taehyung mengganti pakaian Haewon yang basah kuyup, yang jelas juga gadis itu sudah memakai piyama tidurnya. Taehyung sendiri pun sudah mengganti bajunya yang basah juga, dia pun sudah memakai kaos dan celana pendek.

 

Haewon terbaring tenang di atas kasurnya, wajahnya masih sangat pucat, suhu tubuhnya pun masih lumayan panas.

 

Taehyung duduk bersila kaki di samping tubuh gadis itu, tangan kanannya menopang dagunya. Matanya terus menatap tubuh yang terbaring di depannya.

 

"Sudah di kompres berkali-kali, kenapa panasnya belum turun juga!" beonya pelan.

 

"Lagian sudah tahu hujan, kenapa juga dia hujan-hujanan mengelilingi taman. Dasar gadis bodoh!" Taehyung menghela napas panjang.

 

Menghela napas sekali lagi, "Kenapa juga dia belum sadar-sadar!"

 

Taehyung mengangkat tangan kirinya, melihat jam yang melingkar di tangannya.

 

"Kenapa lama sekali sih!" gerutuknya melihat jam lagi dan mengalihkan pandangannya ke pintu.

 

Tak lama setelah itu ponselnya bergetar tanda kalau ada panggilan masuk. Taehyung merogoh sakunya mengambil ponsel dan menggeser ikon hijau di layar ponsel.

 

"Hallo!" jawabnya.

 

"Yaak, Taehyung-ah! Kau di mana?! Sudah sedari tadi aku berdiri di depan kamarmu dan mengetok pintu tapi sepertinya kamarmu kosong. Memang kau sekarang di mana?! Kenapa menyuruhku cepat-cepat mengantar pesananmu jika kau sendiri tidak ada dirumah!" ucap seseorang yang mengomel-ngomel lewat telpon.

 

Taehyung menepok jidatnya, "Astaga! Aku lupa. Tunggu sebentar, tetap disitu dan jangan pergi!" ucapnya dan mematikan ponselnya.

 

Taehyung lupa memberitahukan kalau dia berada di kamar sebelah, alhasil Kyujung mengantarkan pesanannya ke kamarnya.

 

Beranjak berjalan menuju pintu, membuka pintu dan menyembulkan kepalanya keluar.

 

"Ssssttt ... sssttt!!" kecoh Taehyung membuat Kyujung menoleh ke arahnya.

 

"Kau ini!" Kyujung berasa ingin mencekik Taehyung.

 

"Maaf, aku lupa!" ujarnya menggaruk-garuk kepalanya.

 

"Sekali lagi aku minta maaf telah merepotkanmu!" ujarnya sekali lagi.

 

"Tak masalah Taehyung-ah!" Kyujung menyodorkan pesanan Taehyung. "Ini pesanmu, dua bungkus Yachaejuk (Bubur Sayur) dan sebungkus chicken,"

 

"Berapa semuanya? Aku akan menggantinya," tanya Taehyung pada Kyujung.

 

"Tidak perlu kau pikirkan itu," jawab Kyujung.

 

"Eh, tidak bisa begitu!" protes Taehyung.

 

"Sssttt! Ganti saja besok kalau kau sudah resmi jadian dengannya, anggap saja pajak jadian dan kau harus mentraktirku!" ledek Kyujung sambil mengedipkan matanya.

 

Taehyung mendelik menatap Kyujung, yang di tatapnya hanya cengar-cengir tidak jelas.

 

"Terus bagaimana keadaannya? Apa dia sudah baikan?" tanya Kyujung.

 

"Kau mau menengoknya? Masuklah, dia dari tadi belum siuman," Taehyung mengajak Kyujung masuk dan melihat gadis itu masih terbaring.

 

"Apa kau sudah membawanya ke dokter?" tanya Kyujung lagi.

 

Taehyung menggeleng, "belum!" jawabnya.

 

"Saranku bawalah dulu dia ke dokter!" ucap Kyujung sebelum pergi.

 

"Nanti kalau dia belum sadar juga, aku akan membawanya ke dokter," jawab Taehyung enteng.

 

"Yaak!! O'on sekali kau ini!" Kyujung menepuk jidatnya sendiri, "kenapa harus menunggu dia sadar?!" protes Kyujung, "kalau dia tak sadar-sadar kan bisa ribet masalahnya!" imbuhnya lagi.

 

"Aah ... benar juga ucapanmu itu!" sahut Taehyung.

 

"Jadi orang pintar sedikit kenapa sih, Tae!" sindir Kyujung.

 

"Iya ih, lama-lama bawel juga kau ini!" lirih Taehyung dengan nada menekan.

 

"Ya maaf! Aku itu tak tega jika melihat wanita jatuh sakit seperti itu," ucapnya sembari melirik jam tangannya. "Oh ... Taehyung-ah, aku tidak bisa berlama-lama di sini. Aku belum pulang sedari tadi." ucapnya nyengir sambil melirik jam tangannya.

 

"Kebiasaanmu!" Taehyung menjitak kepala Kyujung.

 

"Yaak, sakit!" protes Kyujung.

 

"Kyujung-ah, terimakasih sebelumnya!" lanjutnya memberi kode dengan mengangkat bungkusan makanan yang ada dalam genggamannya.

 

"Tidak masalah, sesama sahabat memang harus saling bantu. Aku pamit dulu ya, jangan lupa bawa dia ke dokter. Jangan sampai anak orang kenapa-napa!" saran Kyujung.

 

"Pastinya!" jawab Taehyung.

 

"Kalau anak orang sampai kenapa-napa, kau bisa masuk penjara nanti!" ucap Kyujung menakut-nakuti sambil tertawa nyengir.

 

"Hiissss, kalau berdoa yang baik kenapa sih! Jangan bikin aku parno!" Taehyung menjitak kepala Kyujung.

 

Kyujung akhirnya berpamitan pada Taehyung untuk segera pulang ke rumah.

 

🌾
 

Sebenarnya apa yang terjadi dengan Go Haewon? Stay tune ya ....

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Lalu, Bagaimana Caraku Percaya?
149      116     0     
Inspirational
Luluk, si paling alpha women mengalami syndrome trust issue semenjak kecil, kini harus di hadapkan pada kenyataan sistem kehidupaan. Usia dan celaan tentangga dan saudara makin memaksanya untuk segera percaya bahwa kehidupannya segera dimulai. "Lalu, bagaiamana caraku percaya masa depanku kepada manusia baru ini, andai saja jika pilihan untuk tak berkomitmen itu hal wajar?" kata luluk Masal...
To the Bone
214      195     1     
Romance
Di tepi pantai resort Jawel palace Christian mengenakan kemeja putih yang tak di kancing dan celana pendek seperti yang iya kenakan setiap harinya β€œAku minta maaf tak dapat lagi membawa mu ke tempat- tempat indah yang ka sukai Sekarang kamu kesepian, dan aku benci itu Sekarang kamu bisa berlari menuju tempat indah itu tanpa aku Atau kamu bisa mencari seseorang pengganti ku. Walaupun tida...
Sepasang Dandelion
7055      1406     10     
Romance
Sepasang Dandelion yang sangat rapuh,sangat kuat dan indah. Begitulah aku dan dia. Banyak yang mengatakan aku dan dia memiliki cinta yang sederhana dan kuat tetapi rapuh. Rapuh karena harus merelakan orang yang terkasihi harus pergi. Pergi dibawa oleh angin. Aku takkan pernah membenci angin . Angin yang selalu membuat ku terbang dan harus mengalah akan keegoisannya. Keindahan dandelion tak akan ...
1'
4739      1562     5     
Romance
Apa yang kamu tahu tentang jatuh cinta? Setiap kali ada kesempatan, kau akan diam-diam melihatnya. Tertawa cekikikan melihat tingkah konyolnya. Atau bahkan, kau diam-diam mempersiapkan kata-kata indah untuk diungkapkan. Walau, aku yakin kalian pasti malu untuk mengakui. Iya, itu jarak yang dekat. Bisa kau bayangkan, jarak jauh berpuluh-puluh mil dan kau hanya satu kali bertemu. Satu kese...
Prakerin
8245      2157     14     
Romance
Siapa sih yang nggak kesel kalo gebetan yang udah nempel kaya ketombe β€”kayanya Anja lupa kalo ketombe bisa aja rontokβ€” dan udah yakin seratus persen sebentar lagi jadi pacar, malah jadian sama orang lain? Kesel kan? Kesel lah! Nah, hal miris inilah yang terjadi sama Anja, si rajin β€”telat dan bolosβ€” yang nggak mau berangkat prakerin. Alasannya klise, karena takut dapet pembimbing ya...
Teman Hidup
7023      2515     1     
Romance
Dhisti harus bersaing dengan saudara tirinya, Laras, untuk mendapatkan hati Damian, si pemilik kafe A Latte. Dhisti tahu kesempatannya sangat kecil apalagi Damian sangat mencintai Laras. Dhisti tidak menyerah karena ia selalu bertemu Damian di kafe. Dhisti percaya kalau cinta yang menjadi miliknya tidak akan ke mana. Seiring waktu berjalan, rasa cinta Damian bertambah besar pada Laras walau wan...
A.P.I (A Perfect Imaginer)
189      160     1     
Fantasy
Seorang pelajar biasa dan pemalas, Robert, diharuskan melakukan petualangan diluar nalarnya ketika seseorang datang ke kamarnya dan mengatakan dia adalah penduduk Dunia Antarklan yang menjemput Robert untuk kembali ke dunia asli Robert. Misi penjemputan ini bersamaan dengan rencana Si Jubah Hitam, sang penguasa Klan Kegelapan, yang akan mencuri sebuah bongkahan dari Klan Api.
The Sunset is Beautiful Isn't It?
2332      736     11     
Romance
Anindya: Jangan menyukai bunga yang sudah layu. Dia tidak akan tumbuh saat kamu rawat dan bawa pulang. Angkasa: Sayangnya saya suka bunga layu, meski bunga itu kering saya akan menjaganya. β€”//β€” Tau google maps? Dia menunjukkan banyak jalan alternatif untuk sampai ke tujuan. Kadang kita diarahkan pada jalan kecil tak ramai penduduk karena itu lebih cepat...
ALMOND
1171      665     1     
Fan Fiction
"Kamu tahu kenapa aku suka almond?" Anara Azalea menikmati potongan kacang almond ditangannya. "Almond itu bagian penting dalam tubuh kita. Bukan kacang almondnya, tapi bagian di otak kita yang berbentuk mirip almond." lanjut Nara. "itu amygdala, Ra." Ucap Cio. "Aku lebih suka panggilnya Almond." Nara tersenyum. "Biar aku bisa inget kalau Almond adalah rasa yang paling aku suka di dunia." Nara ...
The Skylarked Fate
7458      2160     0     
Fantasy
Gilbert tidak pernah menerima takdir yang diberikan Eros padanya. Bagaimanapun usaha Patricia, Gilbert tidak pernah bisa membalas perasaannya. Seperti itu terus pada reinkarnasi ketujuh. Namun, sebuah fakta meluluhlantakkan perasaan Gilbert. Pada akhirnya, ia diberi kesempatan baru untuk berusaha memperbaiki hubungannya dengan Patricia.