Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dandelion
MENU
About Us  

Ada rasa yang tak bisa diterka, ada pilu di hati yang kian meronta. Semua itu kembali bertemu kamu, iya kamu ....

 

_____________

 

Seperti biasa, pagi ini adalah pagi yang cerah, meski tidak secerah kemarin, setidaknya tidak ada awan gelap yang menutupi paras indah sang raja langit. Binar mentari menerobos masuk kaca jendela kamar Haewon yang membuatnya terlihat terang benderang. Suasana sepi di Goshiwon masih lekat terasa.

 

Kini Haewon kembali tinggal di Daegu, dia menempati Goshiwon yang dulu pernah dia tinggali dan Taehyung, dia kembali ke rumah orangtuanya.

 

Untuk sesaat Haewon meregangkan otot-otot tubuhnya. Dia masih enggan beranjak dari single-bed, ranjang yang sekarang sedang dia tiduri.

 

"Aku malas bangun," gerutuknya memindahkan posisi tubuh, "lagi pula aku sekarang kan pengangguran yang banyak acaranya." imbuhnya.

 

Suasana hening yang dia ciptakan sendiri mengundang matanya untuk menutup lagi.

 

"Aah, Lama-lama aku bisa frustasi jika tak punya kegiatan!"

 

Gadis itu bangun dari rebahannya dengan rambut acak-acakan lalu tangannya memegang perut.

 

"Aku lapar!"

 

Tiba-tiba sebuah ketukan pintu mengagetkannya. Gadis itu menoleh ke arah jam yang menempel di dinding.

 

"Jam 6, siapa pagi-pagi sudah mengetuk pintu kamar!"

 

Sekali lagi ketukan itu terdengar, mau tidak mau Haewon harus membukakan pintu untuk tamunya.

 

"Sepagi ini ada tamu!" gerutuknya lalu berjalan dengan gontai dan menghampiri pintu. Jari jemarinya memutar knp pintu dan membukanya, terpampanglah sudah wajah ganteng seorang Kim Taehyung di depan pintu. Gadis itu menatapnya dengan heran, begitu juga dengan Taehyung.

 

"Jam segini baru bangun?" kata Taehyung sambil melirik jam yang melingkar di tangan kirinya.

 

"Pagi-pagi sudah mertamu di kamar orang!" celetuk Haewon.

 

"Cepat mandi!"

 

"Baru datang, sudah merintahku untuk mandi!" dengus Haewon terlihat kesal.

 

"Pokoknya aku tidak suka ada kata penolakan. Buruan mandi!" tegas Taehyung.

 

"Kebiasaanmu loh, main maksa!"

 

"Apa mau aku mandiin?"

 

"Eits ... jangan! Tunggu disini, aku mandi dulu!" Haewon segera masuk ke dalam kamar mandi.

 

Beberapa menit sampai 30 menit kemudian.

 

"Yaak, Go Haewon!" teriak Taehyung. "Kau ini mandi atau pingsan di dalam?!"

 

"Bentaaarr!!!" teriak Haewon dari balik pintu.

 

Beberapa detik kemudian, Haewon keluar dengan balutan baju piyama yang dia pakai buat tidur.

 

"Kenapa masih memakai baju piyama? Cepat ganti bajumu, aku mau mengajakmu ke suatu tempat!" perintah Taehyung.

 

"Sudah kuduga, pasti selalu memaksa!" gerutuknya pelan.

 

"Kau bilang apa barusan?" tanya Taehyung yang sayup-sayup mendengarkan celotehan Haewon.

 

"Aku tidak bilang apa-apa!" elak Haewon. Gadis itu kembali masuk ke dalam kamar mandi membawa pakaian ganti. Beberapa menit kemudian, dia keluar dengan setelan pakaian santai. "Memangnya kita akan kemana?" tanyanya.

 

"Nanti juga kau akan tahu!"

 

Seperti itulah jawaban dari Taehyung dan Haewon sudah bisa menebak kebiasaan Taehyung itu.

 

Keduanya melangkah menuju halaman depan Goshiwon. Haewon terpana karna di depan Goshiwon berhenti sebuah mobil mewah. Taehyung melangkahkan kakinya lebih cepat, dia memutari mobil tersebut dan berhenti tepat di pintu mobil. Haewon hanya melihat gerak-gerik Taehyung dari jauh karna tertutup badan mobil.

 

"Kita naik ini?" seru Haewon dan Taehyung hanya tersenyum.

 

Pikiran Haewon sudah melayang membayangkan adegan romantis di drama-drama Korea, seorang pria membukakan pintu mobil untuk kekasihnya.

 

"Apa kau tidak membukakan pintu untukku?" tanya Haewon seketika membuat senyuman Box-smile milik Taehyung langsung menghilang.

 

"Siapa yang bilang kita mau naik mobil?" ucapnya.

 

"Bukankah ini mobilmu?"

 

"Aku tak punya mobil. Yang punya mobil itu Kakek, aku cuma punya skutter-matic buntut!"

 

"Jadi?"

 

"Ya, kita naik skutter-maticku!"

 

Haewon lalu berjalan memutar dan dia melihat Taehyung berdiri di samping skutter-maticnya.

 

"Lalu ini mobil siapa?" tanyanya pada Taehyung.

 

"Mana aku tahu itu mobil siapa," Taehyung mengangkat bahunya, "aku sampai disini pun tadi, mobil itu sudah terparkir!" imbuhnya. Taehyung menyodorkan helm pada Haewon.

 

"Kita mau kemana?" ujar Haewon menerima sodoran helm dari Taehyung.

 

"Nanti kau akan tahu!" sahutnya sambil memakai helm, "naiklah!"

 

Gadis berambut panjang itu segera naik keatas skutter-matic milik Taehyung. Skutter itu melaju pelan meninggalkan Goshiwon.

 

Keduanya menikmati keindahan pagi di kota Daegu. Membelah jalanan kota, melewati taman kota dan sampailah di sebuah bangunan yang memang tampak biasa saja dari luar.

 

Taehyung menurunkan standar besi pada skutter-maticnya, lalu dia melepaskan helm yang menutupi kepalanya. Membenarkan rambutnya, lalu mengacak-acaknya lagi.

 

"Ini apa?" tanya Haewon ketika Taehyung menghentikan skutternya di sebuah bangunan yang sepertinya baru selesai di renovasi.

 

"Lepaskan dulu helmmu itu!" perintah Taehyung. Haewon pun melepaskan helm yang masih menutupi kepalanya, lalu tangan Taehyung meraih tangannya dan menariknya masuk ke dalam bangunan tersebut.

 

"Eh, ini rumah siapa?"

 

Taehyung sama sekali tak menjawabnya, dia tetap menarik tangan gadis itu untuk masuk ke dalamnya. Taehyung memutar knop pintu dan membukanya.

 

"Masuklah ...." ucap pemuda itu menggerakkan kepalanya memberi isyarat pada Haewon untuk masuk terlebih dahulu.

 

Gadis cantik dan ikut itupun masuk ke dalam bangunan tersebut. Betapa terkejutnya ketika dia sampai di dalam. Ruangan yang di dekor seperti cafe dan dinding ruang yang di isi dengan lukisan semacam pemandangan grassland, ada lukisan padang ilalang yang berwarna keemasan dan adapun bunga dandelion.

 

"Ini maksudnya apa?" tanya Haewon.

 

"Tempat ini akan menjadi sebuah cafe dan tentu saja kau yang akan mengelolanya!"

 

"Aku?" kata Haewon menunjuk dirinya sendiri. "Bagaimana bisa?"

 

"Sayangkan kalau usahamu di Namhaedo berhenti. Aku pikir kau bisa meneruskannya di Daegu,"

 

"Ta-tapi, ini pasti--"

 

"Ini permintaan dari Kakek dan ini adalah special gift untukmu. Kau tinggal mengelolanya. Untuk yang di Namhaedo, akan di pindahkan ke Gimhae." jelas Taehyung.

 

"Lalu siapa yang akan mengelolanya?" tanya Haewon.

 

"Ada orang-orang dari Kakek yang akan mengelola disana dan aku juga akan sering mengecek kesana!" Taehyung menjelaskan pada Haewon. "Kakek sudah menyerahkan bisnis kuliner padaku. Aku belum siap memegang perusahaan Kakek." tambahnya. Gadis itu mendengarkan dengan seksama.

 

Lantas gadis itu melihat-lihat dengan seksama dan Haewon membaca sebuah tulisan "Mindeulle", yang tertulis di atas sebuah foto dan gadis itu baru sadar kalau foto itu adalah foto dirinya yang sedang menium bunga dandelion.

 

"Itu ...."

 

Jari telunjuk Haewon mengarah ke arah tulisan itu. Taehyung pun mengikuti arah telunjuk tangan Haewon.

 

"Aah, aku memilih nama Dandelion, karna kau seperti Dandelion. Kuat dan Cantik, dimana kau berada, kau selalu bisa beradaptasi dan menempatkan dirimu menjadi sesuatu yang baru. Aku yakin, tempat ini juga akan menjadi sesuatu yang baru, kelola-lah tempat ini, jadikan dia besar dan sukses."

 

Seraya merasakan sesuatu yang hampir tumpah karna gadis itu merasa terharu, namun Haewon menahannya.

 

"Setelah 100β„…, kau bisa menempatinya!" ujar Taehyung.

 

Haewon membalikkan badannya dan menatap pemuda yang berdiri tak jauh darinya.

 

"Taehyung-aa, terimakasih!"

 

Sebuah pelukan hangat mendarat di tubuh Taehyung. Gadis itu memeluk erat Taehyung. Pemuda itu membalas pelukannya dan membelai surai hitam Haewon.

 

πŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒ

 

Hiduplah seperti bunga dandelion. Dandelion tidak secantik mawar, tidak seindah lili, tidak seabadi edelweis. Dandelion tidak memiliki mahkota yang membuatnya tampak menarik. Dandelion juga tidak sewangi melati. Namun, Dandelion adalah sosok yang kuat, meskipun tampak rapuh tapi memiliki semangat yang hebat dalam mencari kehidupan baru di luar sana. Dia mampu terbang tinggi, menjelajah luas menentang angin, sampai akhirnya dia akan mendarat di tempat baru kemudian dia akan tumbuh menjadi jiwa yang baru. Tujuan hidupnya hanya satu. Setelah dia terbang melintasi jagad raya, meniti kehidupan yang penuh kesulitan. Suatu hari nanti, sejauh apapun dia pergi, dia akan kembali ke tempat dimana dia berasal.

 

🌾

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kiara - Sebuah Perjalanan Untuk Pulang
3351      1393     2     
Romance
Tentang sebuah petualangan mencari Keberanian, ke-ikhlasan juga arti dari sebuah cinta dan persahabatan yang tulus. 3 Orang yang saling mencintai dengan cara yang berbeda di tempat dan situasi yang berbeda pula. mereka hanya seorang manusia yang memiliki hati besar untuk menerima. Kiara, seorang perempuan jawa ayu yang menjalin persahabatan sejak kecil dengan Ardy dan klisenya mereka saling me...
Mendung (Eccedentesiast)
9501      2313     0     
Romance
Kecewa, terluka adalah hal yang tidak bisa terhindarkan dari kehidupan manusia. Jatuh, terpuruk sampai rasanya tak sanggup lagi untuk bangkit. Perihal kehilangan, kita telah belajar banyak hal. Tentang duka dan tentang takdir yang kuasa. Seiring berjalannya waktu, kita berjalan maju mengikuti arah sang waktu, belajar mencari celah kebahagiaan yang fana. Namun semesta tak pernah memihak k...
FIREWORKS
556      394     1     
Fan Fiction
Semua orang pasti memiliki kisah sedih dan bahagia tersendiri yang membentuk sejarah kehidupan setiap orang. Sama halnya seperti Suhyon. Suhyon adalah seorang remaja berusia 12 tahun yang terlahir dari keluarga yang kurang bahagia. Orang tuanya selalu saja bertengkar. Mamanya hanya menyayangi kedua adiknya semata-mata karena Suhyon merupakan anak adopsi. Berbeda dengan papanya, ...
Memories About Him
4432      1854     0     
Romance
"Dia sudah tidak bersamaku, tapi kenangannya masih tersimpan di dalam memoriku" -Nasyila Azzahra --- "Dia adalah wanita terfavoritku yang pernah singgah di dalam hatiku" -Aldy Rifaldan --- -Hubungannya sudah kandas, tapi kenangannya masih berbekas- --- Nasyila Azzahra atau sebut saja Syila, Wanita cantik pindahan dari Bandung yang memikat banyak hati lelaki yang melihatnya. Salah satunya ad...
One-Week Lover
1981      985     0     
Romance
Walter Hoffman, mahasiswa yang kebosanan saat liburan kuliahnya, mendapati dirinya mengasuh seorang gadis yang entah dari mana saja muncul dan menduduki dirinya. Yang ia tak tahu, adalah fakta bahwa gadis itu bukan manusia, melainkan iblis yang terlempar dari dunia lain setelah bertarung sengit melawan pahlawan dunia lain. Morrigan, gadis bertinggi badan anak SD dengan gigi taring yang lucu, meng...
PATANGGA
930      626     1     
Fantasy
Suatu malam ada kejadian aneh yang menimpa Yumi. Sebuah sapu terbang yang tiba-tiba masuk ke kamarnya melalui jendela. Muncul pula Eiden, lelaki tampan dengan jubah hitam panjang, pemilik sapu terbang itu. Patangga, nama sapu terbang milik Eiden. Satu fakta mengejutkan, Patangga akan hidup bersama orang yang didatanginya sesuai dengan kebijakan dari Kementerian Sihir di dunia Eiden. Yumi ingin...
House with No Mirror
499      377     0     
Fantasy
Rumah baru keluarga Spiegelman ternyata menyimpan harta karun. Anak kembar mereka, Margo dan Magdalena terlibat dalam petualangan panjang bersama William Jacobs untuk menemukan lebih banyak harta karun. Berhasilkah mereka menguak misteri Cornwall yang selama ini tersembunyi?
EPHEMERAL
149      135     2     
Romance
EPHEMERAL berarti tidak ada yang kekal, walaupun begitu akan tetap kubuktikan bahwa janji kita dan cinta kita akan kekal selamanya walaupun nanti kita dipisahkan oleh takdir. Aku paling benci perpisahan tetapi tanpa perpisahan tidak akan pernah adanya pertemuan. Aku dan kamu selamanya.
Just For You
6558      2083     1     
Romance
Terima kasih karena kamu sudah membuat hidupku menjadi lebih berarti. (Revaldo) *** Mendapatkan hal yang kita inginkan memang tidak semudah membalik telapak tangan, mungkin itu yang dirasakan Valdo saat ingin mendapatkan hati seorang gadis cantik bernama Vero. Namun karena sesuatu membuatnya harus merelakan apa yang selama ini dia usahakan dan berhasil dia dapatkan dengan tidak mudah. karen...
Adiksi
8379      2427     2     
Inspirational
Tolong ... Siapa pun, tolong aku ... nafsu ini terlalu besar, tangan ini terlalu gatal untuk mencari, dan mata ini tidak bisa menutup karena ingin melihat. Jika saja aku tidak pernah masuk ke dalam perangkap setan ini, mungkin hidupku akan jauh lebih bahagia. Aku menyesal ... Aku menyesal ... Izinkan aku untuk sembuh. Niatku besar, tetapi mengapa ... mengapa nafsu ini juga sama besarnya!...