Loading...
Logo TinLit
Read Story - MARIA
MENU
About Us  

Sudah waktunya jam pulang, semua murid merapikan barangnya masing-masing termasuk Maria dan Jun. Setelah kejadian berbincang-bincang di gazebo tadi, mereka sudah tidak ada lagi rasa canggung. Rasanya sudah akrab sekali.


“Mar, lo naik apa?” tanya Jun.
“Vespa Jun, emangnya kenapa?” jawab Maria sembari mengenakan jaketnya.
“Oh, nggak apa. Gue sebenarnya mau ngajak lo pulang bareng.” Jun menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal itu.


“Hehe ... sorry, ya, Jun.” 
“Udah nggak apa. Ayo ke parkiran, lo mau ambil vespa, kan? Gue juga mau ambil mobil,” ajak Jun.
“Yaudah ayo,” jawab Maria.


Mereka berdua keluar dari kelas secara bersamaan, menjadi pusat perhatian teman-teman mereka. Tatapan mereka tidak bisa biasa.


“Ups ... duo pendiam jadi akrab, nih.” Maria tidak sengaja mendengar temannya yang memiliki geng centil membicarakan dirinya dengan Jun. Maria ingin sekali berbalik arah dan menghampiri mereka, tetapi, Jun mencegah dirinya dengan menggenggam tangannya.


“Sstt ... Mar, nggak usah diladenin, ya?” bisik Jun lalu segera membawa Maria ke parkiran.
“Mereka ngomongin kita Jun,” ujar Maria sedikit meluapkan amarahnya.


“Udah biarin aja,” Jun berusaha menenangkan Maria. Melihat itu Jun seketika jadi mengerti kepribadian Maria, dia tidak suka orang lain membicarakan dirinya yang tidak sesuai fakta.


“Hmmm.” Maria hanya bergumam, berusaha meredam amarahnya.
“Ya udah gue pulang duluan, ya, Jun?” pamit Maria saat sudah sampai diparkiran dan menemukan vespanya.


“Iya hati-hati, kapan-kapan gue main ke rumah lo boleh?” tanya Jun sedikit ragu.
“Pasti boleh, dong,” jawab Maria dengan antusias.
“Ok, thank you, ya. Bye Maria!” Jun melambaikan tangannya.
“Bye Jun!” Maria juga demikian. Setelah Maria pergi mengendarai vespanya, Jun segera mencari mobilnya dan segera pulang ke rumah.


*********
“Gimana, Nak di jurusan broadcasting?” tanya Aidan--papa Maria. Keluarga Maria setiap malam selalu makan bersama di meja makan, itu adalah ajang kedua orangtuanya untuk menanyakan setiap pengalaman yang dia alami.
“Aman, Pa,” jawab Maria singkat sambil menikmati masakan buatan Maya.


“Kamu nggak di-bully lagi, kan, Nak? Ada yang mau temenan sama kamu, kan?” tanya Maya lalu duduk di samping Maria.
“Nggak ada yang mau dekat sama aku, Ma, Pa,” ucap Maria terus terang.


“Kamu padahal nggak ngapa-ngapain, kan, ya? Kok aneh, sih, padahal baru pertama kali ketemu. Kasihan anak kesayangan Papa.” Aidan mengusap puncak kepala Maria.
“Tapi, ada satu anak yang mau temenan sama aku Ma,Pa. Dia keturunan Korea, namanya Jun,” jawab Maria penuh antusias ketika menceritakan tentang Jun.


“Oh, ya? Kamu langsung betah, dong ada spesies oppa-oppa Korea?” ujar Maya dengan heboh.
“Pasti dong, Ma.” Maria menganggukkan kepalanya lalu memasukkan sesendok makanan kedalam mulutnya.


“Kalau ada waktu Jun ajak main ke sini. Nggak papa, kok.” Aidan mengizinkannya karena sedikit sekali teman yang pernah berkunjung ke rumah Maria. Perasaan Maria pasti sedih sekali.
“Siap, Pa! Pasti itu.”


Selesai makan bersama dengan keluarga, Maria menjalankan kewajibannya sebagai pelajar yaitu belajar. Tentu saja setiap orang kadang kala merasa malas melakukan sesuatu, tetapi kita harus melakukannya. Setiap Maria merasa malas, dia selalu melihat foto-foto idola Koreanya. Dengan cara itu Maria bisa termotivasi dan bersemangat kembali.


“Idol gue aja multitalenta, bisa ngelakuin apa aja. Yakali gue malas-malasan mulu, kalau gue malas mana bisa ketemu sama idola gue? Pokoknya gue harus sukses secepat mungkin!” Itulah kalimat motivasi dari dirinya sendiri yang selalu terngiang-ngiang di kepalanya.


   Maria selalu mengatur waktu belajarnya, dia menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam ketika belajar di malam hari. Untuk melepaskan penat, Maria memutuskan untuk menonton drama Korea yang berjudul ‘The King-Eternal Monarch’ drama tersebut dibintangi oleh Lee Min Ho dan Kim Go Eun. Mereka adalah aktor dan aktris favorit Maria, menonton drakor adalah rutinitasnya.


Tepat pertengahan drama berjalan, tiba-tiba perut Maria keroncongan. Dia merasa kurang lengkap jika menonton drakor tanpa adanya camilan di sampingnya. Mamanya juga belum menyetok camilan di rumah, menyebalkan sekali. Dia ingin memesan go-food tetapi, uang tabungannya menipis, sehingga mau tidak mau pergi ke minimarket sendiri.


   Dia hanya memakai baby doll keluar rumah, karena cuaca di luar sedikit dingin dia memutuskan untuk mengenakan jaket. Dengan cepat dia menuruni anak tangga.
Hari sudah mulai larut malam. Ternyata, di ruang tamu orangtuanya sedang duduk berdua sambil menonton film India bersama. Tentu saja ketika turun dari kamar, orangtua Maria mengerti.


“Maria, udah selesai belajarnya?” tanya Maya.
“Udah, Ma. Biar nggak stress aku lagi nonton drama Korea,” jawab Maria terus terang.
“Okey.” Maya mengangguk.


“Eh, tapi mau ke mana kok pakai jaket?” tanya Aidan menyadari apa yang dikenakan anak perempuan satu-satunya itu.
“Beli camilan di minimarket. Mama belum nyetok, sih,” rengek Maria.


“Oh, ya udah sana hati-hati. Jangan malam-malam pulangnya,” ucap Aidan.
“Yailah, Pa ... cuma beli camilan.” Maria menggelengkan kepalanya. Papanya memang protektif terhadapnya.


“Iya tetap aja, Nak. Ya udah sana keburu malam,” kata Aidan.
Maria mendekati kedua orangtuanya, berpamitan sambil mencium punggung tangan mereka berdua.


“Assalamualaikum.” 
“Waalaikumsalam.” Mereka menjawab salam Maria secara bersamaan.


  Penuh semangat, Maria menuju garasi rumahnya untuk mengambil snowy kesayangannya. Keluar dari pagar, dia segera menyalakan mesinnya lalu melaju dengan cepat. Perutnya sudah berteriak, meminta Maria segera memberinya makanan.


Camilan-camilan berjajar tertata rapi, membuat Maria bingung memilih apa yang akan dia beli. Daripada berlama-lama di minimarket, dia langsung asal mengambil saja. Tiba-tiba, ketika dia asyik memilih tidak sengaja menabrak seseorang.


“Eh sorry banget, ya.” Maria menundukkan kepalanya. Pertanda mengucapkan maaf.
“Hei,” ujar orang itu. Maria merasa aneh, kenapa dirinya meminta maaf orang itu malah menyapa hei?


Otomatis Maria mendongakkan kepalanya, penasaran dengan wajah orang ini. Barangkali Maria mengenalinya. Setelah melihat orang itu Maria terkejut, ternyata oh ternyata.
Laki-laki itu tersenyum menatap Maria sambil melambaikan tangannya.

“Annyeong!”
“Jun? Lo di sini?” Mata Maria terbelalak. Dia tidak menyangka akan bertemu Jun di minimarket dekat rumahnya.


“Iya.” Jun menganggukkan kepalanya. 
“Habis ini ngobrol yuk di luar?” sambungnya, dia ingin mengobrol dengan Maria.


“Okey, ke kasir dulu dong!” ajak Maria.
“Haha ... siap,” jawab Jun. 
Sebelum mengobrol, mereka ke kasir terlebih dahulu untuk membayar belanjaan mereka masing-masing
Mereka duduk di kursi yang sudah tersedia di minimarket tersebut, berbincang sambil mengambil salah satu belanjaan dari mereka.


“Rumah lo di mana Jun?” tanya Maria penasaran.
“Dekat sini, kok,” jawab Jun sambil mengunyah makanannya.
“Oh ya? Rumah gue juga dekat sini. Kapan-kapan mampir ayo,” ucap Maria penuh semangat. Dia senang, ternyata rumahnya dekat dengan teman satu bangkunya.


“Iya pasti. Lo juga mampir ke rumah gue,” ujar Jun tidak mau kalah. 
“Btw, lo pas pulang gue temenin, ya? Cewek keluar malam sendirian rawan,” sambung Jun. Dia khawatir terjadi sesuatu pada Maria.
“Ya ampun Jun. Ngerepotin,” ucap Maria merasa tidak enak.
“Santai aja kali,” jawab Jun.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Hyeong!
210      183     1     
Fan Fiction
Seok Matthew X Sung Han Bin | Bromance/Brothership | Zerobaseone "Hyeong!" "Aku bukan hyeongmu!" "Tapi—" "Seok Matthew, bisakah kau bersikap seolah tak mengenalku di sekolah? Satu lagi, berhentilah terus berada di sekitarku!" ____ Matthew tak mengerti, mengapa Hanbin bersikap seolah tak mengenalnya di sekolah, padahal mereka tinggal satu rumah. Matthew mulai berpikir, apakah H...
Adiksi
8273      2416     2     
Inspirational
Tolong ... Siapa pun, tolong aku ... nafsu ini terlalu besar, tangan ini terlalu gatal untuk mencari, dan mata ini tidak bisa menutup karena ingin melihat. Jika saja aku tidak pernah masuk ke dalam perangkap setan ini, mungkin hidupku akan jauh lebih bahagia. Aku menyesal ... Aku menyesal ... Izinkan aku untuk sembuh. Niatku besar, tetapi mengapa ... mengapa nafsu ini juga sama besarnya!...
The Arcana : Ace of Wands
176      152     1     
Fantasy
Sejak hilang nya Tobiaz, kota West Montero diserang pasukan berzirah perak yang mengerikan. Zack dan Kay terjebak dalam dunia lain bernama Arcana. Terdiri dari empat Kerajaan, Wands, Swords, Pentacles, dan Cups. Zack harus bertahan dari Nefarion, Ksatria Wands yang ingin merebut pedang api dan membunuhnya. Zack dan Kay berhasil kabur, namun harus berhadapan dengan Pascal, pria aneh yang meminta Z...
Fallin; At The Same Time
3401      1488     0     
Romance
Diadaptasi dari kisah nyata penulis yang dicampur dengan fantasi romansa yang mendebarkan, kisah cinta tak terduga terjalin antara Gavindra Alexander Maurine dan Valerie Anasthasia Clariene. Gavin adalah sosok lelaki yang populer dan outgoing. Dirinya yang memiliki banyak teman dan hobi menjelah malam, sungguh berbanding terbalik dengan Valerie yang pendiam nan perfeksionis. Perbedaan yang merek...
GAARA
8850      2636     14     
Romance
"Kalau waktu tidak dapat menyembuhkan luka, maka biarkan aku menjadi mentari yang dapat membuat hidupmu bahagia." Genandra Mahavir Aditama, si kutub Utara yang dipaksa untuk mencintai seorang perempuan bernama Akira Magenta Valencia, dalam kurun waktu lima belas hari saja. Genandra diminta agar bersikap baik dan memperlakukan gadis itu sangat spesial, seolah-olah seperti dia juga mencin...
RIUH RENJANA
570      403     0     
Romance
Berisiknya Rindu membuat tidak tenang. Jarak ada hanya agar kita tau bahwa rindu itu nyata. Mari bertemu kembali untuk membayar hari-hari lalu yang penuh Renjana. "Riuhnya Renjana membuat Bumantara menyetujui" "Mari berjanji abadi" "Amerta?"eh
Prakerin
8201      2152     14     
Romance
Siapa sih yang nggak kesel kalo gebetan yang udah nempel kaya ketombe —kayanya Anja lupa kalo ketombe bisa aja rontok— dan udah yakin seratus persen sebentar lagi jadi pacar, malah jadian sama orang lain? Kesel kan? Kesel lah! Nah, hal miris inilah yang terjadi sama Anja, si rajin —telat dan bolos— yang nggak mau berangkat prakerin. Alasannya klise, karena takut dapet pembimbing ya...
One-Week Lover
1977      983     0     
Romance
Walter Hoffman, mahasiswa yang kebosanan saat liburan kuliahnya, mendapati dirinya mengasuh seorang gadis yang entah dari mana saja muncul dan menduduki dirinya. Yang ia tak tahu, adalah fakta bahwa gadis itu bukan manusia, melainkan iblis yang terlempar dari dunia lain setelah bertarung sengit melawan pahlawan dunia lain. Morrigan, gadis bertinggi badan anak SD dengan gigi taring yang lucu, meng...
Teman Berbagi
3835      1396     0     
Romance
Sebingung apapun Indri dalam menghadapi sifatnya sendiri, tetap saja ia tidak bisa pergi dari keramaian ataupun manjauh dari orang-orang. Sesekali walau ia tidak ingin, Indri juga perlu bantuan orang lain karena memang hakikat ia diciptakan sebagai manusia yang saling membutuhkan satu sama lain Lalu, jika sebelumnya orang-orang hanya ingin mengenalnya sekilas, justru pria yang bernama Delta in...
ASA
5498      1713     0     
Romance
Ketika Rachel membuka mata, betapa terkejutnya ia mendapati kenyataan di hadapannya berubah drastis. Kerinduannya hanya satu, yaitu bertemu dengan orang-orang yang ia sayangi. Namun, Rachel hanya diberi kesempatan selama 40 hari untuk memilih. Rachel harus bisa memilih antara Cinta atau Kebencian. Ini keputusan sulit yang harus dipilihnya. Mampukah Rachel memilih salah satunya sebelum waktunya ha...