Loading...
Logo TinLit
Read Story - Rekal Rara
MENU
About Us  

Pelan-pelan matanya terbuka, Dan Ia lihat sekarang hanya atap berwarna putih dengan lampu. Dan Ia langsung mengedarkan pandangannya ke sampingnya. Ternyata sudah ada Jesica dan Derlina.

Ada satu lelaki yang berada di belakang Jesica, dan sepertinya Rara mengenal laki-laki itu.

"Akhirnya lo bangun juga, Ra," ucap Jesica yang terlihat khawatir.

"Gimana? Masih pusing?" tanya Derlin yang ikut khawatir

Rara mulai berusaha untuk duduk.

"Itu yang di belakang siapa?" tanya Rara.

Rara mencoba untuk melihat lelaki yang masih bersembunyi karena tidak ingin kalau Rara melihatnya.

Jesica menyingkir.

"Heettt Jes, malah gak di halangin anjir," protes Rekal.

Ya, sedari tadi Rekal bersembunyi di belakang Jesica karena tidak ingin Rara melihatnya. Ia takut kalau Rara tidak akan meu bertemu dengannya.

Rekal hanya nyengir.

"Lo ngapain disini?" tanya Rara dengan ketus.

Rekal sudah tau, pasti Rara tidak akan suka jika Rekal berada di dekatnya.

"Gue-

"APA? MAU APA LO? MAU PERMALUIN GUE LAGI?"

"Hah? E-enggak, gue cum-

"BAC*T LO! GARA-GARA LO! GUE JADI BAHAN OMONGAN SATU SEKOLAH! LAGIAN BUAT APA LO MINTA NOMOR GUE LEWAT NANDO? KURANG KERJAAN BANGET SIH?"

"Mending lo pergi dari sini!" usir Rara.

Rekal menghela napasnya. Jesica dan Derlina sangat terkejut atas perlakuan Rara kepada Rekal.

"Tapi kan Ra-

Jesica mengurungkan ucapannya saat Rekal mengode 'diam' kepada Rara.

Rekal pun pergi dari ruang UKS. Dengan badan tegap, Ia melangkah pergi ke kelasnya. Rasa sukanya kepada Rara, akankah rasanya itu terbalaskan?

~~~

Rara berlari ke arah kelas Rekal setelah Ia mengetahui kalau Rekal lah yang menggendong Rara dari kamar mandi ke UKS.

Flashback on

"Heettt dah, mager banget gue bersihin toilet. Mana toiletnya toilet cewek lagi," gerutu Rekal yang berjalan sambil membawa pel-an.

Rekal mendapat hukuman dari Bu Yayu karena Rekal tidak mengerjakan tugas. Sebenarnya Ia tidak sendiri, melainkan bersama Nando. Tapi, Nando membersihkan toilet Lelaki.

"Semangat!" ucap Nando.

"Thanks, Do!" ucap Rekal sambil menepuk-nepuk pundak Nando. "Lo emang bener-bener penyemangat gue."

"Lah, gue nyemangatin diri gue sendiri," ujarnya.

Rekal langsung menatapnya datar. "Asu"

Nando langsung tertawa terbahak-bahak.

"Kasiah deh lo! Bersihin toilet cewek. Toilet cewek lebih bau tau," kompor Nando.

"Bac*t lo! Namanya juga toilet, ya pasti bau, lah," ucap Rekal.

Dan mereka pun melanjutkan tugasnya.

Tetapi, saat Rekal masuk ke dalam toilet tersebut, ada suara air yang ngucur.

"Lah, ada orang?" gumamnya.

Rekal langsung mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi yang terdengar suara air ngucur.

Tok tok tok

"Maaf, lagi ada pembersihan toilet wanita oleh Rekal yang ganteng sedunia. Kalau udah selesai, mohon keluar ya!" ucap Rekal di depan kamar mandi tersebut.

1 menit kemudian..

Rekal sudah mengepel bagian pintu-pintu kamar mandi, dari pintu yang pertama hingga pintu yang ketiga. Tapi saat di pintu yang keempat, pintu itu masih tertutup rapat dengan air yang masih mengucur.

"Lah, dari tadi kagak keluar-keluar nih orang yang ada di dalem." Ucap Reka

Rekal panik, sedari tadi pintunya tertutup rapat dan terdengar suara yang mengalir. Tapi saat Rekal mendorong pintu tersebut, pintu itu terkunci dari dalam.

"Mampus! Gak bisa di buka, anjir."

Tok Tok Tok

"Woy buka woy! ada orang kagak? Jangan bercanda lah woy!" teriak Rekal sambil mengedor pintu kamar mandi tersebut.

Rekal masih mecoba mengetuk pintu kamar mandi tersebut. Karena Ia mulai panik, jadi Ia pergi keluar dari kamar mandi dan mencoba untuk meminta pertolongan dari guru.

~~~

"Yang benar kamu, Kal?" tanya Bu Hani di ruang guru.

"Bener bu, pintu kamar mandinya di tutup dari saya sampai di sana. Sampai sekarang pintunya masih di tutup," jelas Rekal.

"Kamu jangan ngibul! mungkin gak ada orang di dalam," Ucap Bu Hani.

"Ada bu, kalau gak ada , kenapa pintunya terkunci dari dalam?"  tanya Rekal.

"Ya sudah, saya akan ikut kesana. Tapi kalau sampai kamu berbohong, awas kamu!" ucap Bu Hani penuh peringatan.

~~~

"Dobrak aja!" suruh Jesica kepada Derlin.

"Lo pikir gue cowok apa!" protes Derlin.

"Ya terus gimana? airnya ngalir keluar, noh!" ucap Jesica sambil menunjuk air yang mengalir di bawahnya.

"Ya mana gue tau, itu kan ada sebelah sana yang kosong," ucap Derlin.

"Tapi, perasaan gue kok gak enak ya?" tanya Jesica.

Dan pintu toilet terbuka, terpangpang bu Hani diikuti Rekal di belakangnya.

"Kirain gue, pintu ini yang kebuka," ucap Jesica bermonolog.

"Kalian sedang apa disini?" tanya Bu Hani.

"Ini bu, saya mau buang air kecil. Tapi, kayaknya ada orang di dalam kamar mandi ini, bu," ucap Jesica menjelaskan.

"Iya bu, airnya udah mengalir keluar." Tunjuk Derlin.

Bu Hani memperhatikan kamar mandi tersebut.

"Rekal  coba kamu dobrak!" perintah Bu Hani.

"Baik, bu."

Rekal pun mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu tersebut.

BRAK!

Rekal berhasil mendobrak pintu tersebut, dan terlihat ada Rara yang tergeletak dengan wajah yang sudah pucat. Sontak, Rekal dan orang yang ada di sana terkejut bukan main.

"RARA!" teriak Jesica dan Derlin.

Rekal juga sama terkejutnya. Dan Ia pun menggendong Rara ke UKS.

Flashback Off

"Ehh bidadari," ucap Rekal dengan senyuman manisnya.

Rekal sangat antusias menyambut Rara yang mencarinya di kelas.

"R-rekal, G-gue mau ngomong," ucap Rara gugup.

"Ngomong aja," ujar Rekal lembut.

"Tapi ngomongnya gak disini."

"Mau ngomong dimana cantik?" tanya Rekal.

Kalau kalian pikir Rara akan tersipu malu atau baper, kalian salah besar. Rara sama sekali tak bereaksi saat Rekal berkata seperti itu.

~~~~

Saat ini, Rara dan Rekal sudah berada di lorong kelas yang sepi.

"Rekal, makasih ya," Ucap Rara. Ia sangat bersyukur karena masih ada orang baik di dunia ini.

Rekal tersenyum. "Sama-sama cantik.."

"G-gue minta maaf ya soal tadi. Gue kesel sama lo soalnya lo minta nomor gue lewat Nando, dan Nando minta nomornya lewat grup, kan jadinya gue dikira P.H.O," ucap Rara terus terang.

Rekal mengerutkan dahinya.

"Siapa yang bilang lo P.H.O?" tanya Rekal dengan wajah serius

"Zia, temen sekelas gue"

 "Sialan," batin Rekal.

Rekal langsung mengelus kepala Rara.

"Maafin Rekal, ya!"

Rara mendongakkan kepalanya dan hanya mengangguk polos.

"Gue ke kelas dulu," ucap Rara dan langsung pergi

Saat Rara pergi, Rekal sudah mengepalkan tangannya.

"Zia, liat aja nanti. Gue gak mau orang yang gue suka disakiti orang lain."

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Ginger And Cinnamon
7851      1747     4     
Inspirational
Kisah Fiksi seorang wanita yang bernama Al-maratus sholihah. Menceritakan tentang kehidupan wanita yang kocak namun dibalik itu ia menyimpan kesedihan karena kisah keluarganya yang begitu berbeda dari kebanyakan orang pada umumnya itu membuat semua harapannya tak sesuai kenyataan.
Adiksi
8238      2410     2     
Inspirational
Tolong ... Siapa pun, tolong aku ... nafsu ini terlalu besar, tangan ini terlalu gatal untuk mencari, dan mata ini tidak bisa menutup karena ingin melihat. Jika saja aku tidak pernah masuk ke dalam perangkap setan ini, mungkin hidupku akan jauh lebih bahagia. Aku menyesal ... Aku menyesal ... Izinkan aku untuk sembuh. Niatku besar, tetapi mengapa ... mengapa nafsu ini juga sama besarnya!...
Horses For Courses
12031      2401     18     
Romance
Temen-temen gue bilang gue songong, abang gue bahkan semakin ngatur-ngatur gue. Salahkah kalo gue nyari pelarian? Lalu kenapa gue yang dihukum? Nggak ada salahnya kan kalo gue teriak, "Horses For Courses"?.
BORU SIBOLANGIT
555      324     8     
Short Story
Dua pilihan bagi orang yang berani masuk kawasan Hutan Sibolangit, kembali atau tidak akan keluar darinya. Selain citra kengerian itu, Sibolangit dikaruniakan puncak keindahan alami yang sangat menggoda dalam wujud Boru Sibolangit -Imora dan Nale, tidak sembarang orang beruntung menyaksikannya.
Di Hari Itu
478      339     0     
Short Story
Mengenang kisah di hari itu.
Interaksi
550      377     0     
Romance
Ada manusia yang benar benar tidak hidup di bumi, sebagian dari mereka menciptakan dunia mereka sendiri. Seperti halnya Bulan dan Yolanda. Bulan, yang terlalu terobsesi dengan buku novel dan Yolanda yang terlalu fanatik pada Korea. Dua duanya saling sibuk hingga berteman panjang. Saat mereka mencapai umur 18 dan memutuskan untuk kuliah di kampus yang sama, perasaan takut melanda. Dan berencana u...
Love 90 Days
4954      1891     2     
Romance
Hidup Ara baikbaik saja Dia memiliki dua orangtua dua kakak dan dua sahabat yang selalu ada untuknya Hingga suatu hari seorang peramal mengatakan bila ada harga yang harus dibayar atas semua yang telah dia terima yaitu kematian Untuk membelokkan takdir Ara diharuskan untuk jatuh cinta pada orang yang kekurangan cinta Dalam pencariannya Ara malah direcoki oleh Iago yang tibatiba meminta Ara untu...
Si Neng: Cahaya Gema
190      160     0     
Romance
Neng ialah seorang perempuan sederhana dengan semua hal yang tidak bisa dibanggakan harus bertemu dengan sosok Gema, teman satu kelasnya yang memiliki kehidupan yang sempurna. Mereka bersama walau dengan segala arah yang berbeda, mampu kah Gema menerima Neng dengan segala kemalangannya ? dan mampu kah Neng membuka hatinya untuk dapat percaya bahwa ia pantas bagi sosok Gema ? ini bukan hanya sede...
Chahaya dan Surya [BOOK 2 OF MUTIARA TRILOGY]
11864      2217     1     
Science Fiction
Mutiara, or more commonly known as Ara, found herself on a ship leading to a place called the Neo Renegades' headquarter. She and the prince of the New Kingdom of Indonesia, Prince Surya, have been kidnapped by the group called Neo Renegades. When she woke up, she found that Guntur, her childhood bestfriend, was in fact, one of the Neo Renegades.
Tanpo Arang
77      66     1     
Fantasy
Roni mengira liburannya di desa Tanpo Arang bakal penuh dengan suara jangkrik, sinyal HP yang lemot, dan makanan santan yang bikin perut “melayang”. Tapi ternyata, yang lebih lemot justru dia sendiri — terutama dalam memahami apa yang sebenarnya terjadi di sekitar villa keluarga yang sudah mereka tinggali sejak kecil. Di desa yang terkenal dengan cahaya misterius dari sebuah tebing sunyi, ...