Loading...
Logo TinLit
Read Story - Rekal Rara
MENU
About Us  

Di sepanjang lorong sekolah yang sudah mulai sepi karena jam yang sudah menandakan waktu pulang. Rara masih setia menunggu seseorang yang sedang berlatih basket di ruangan tersebut. Siapa lagi kalau bukan Rekal?

Sampai pada akhirnya, keluar lah satu orang yang sudah Ia tunggu sedari tadi.

"Rekal!" Panggil Rara

Seperti ada yang memanggil suaranya, Rekal pun menoleh. Dan betapa terkejutnya Ia saat mendapati wanita yang Ia sukai sedang berdiri tak jauh dari pandangannya.

"Rara?" Gumamnya pelan.

Perlahan Rara pun berjalan ke arah Rekal dengan sedikit rasa gugup.

"Rara? ada apa?" Tanya Rekal yang sangat lembut.

"Emmm.., gue mau ngomong sesuatu" Ucap Rara

"Gue mau ngomongnya di sana aja!" Tunjuk Rara ke bangku panjang.

"hmm oke"

~~

"Mau ngomong apa nih?" Tanya Rekal dengan menampakkan sedikit senyumannya.

"Gue cuman mau bilang makasih" Ucap Rara sambil menunduk.

Entah kenapa, ucapan Rara kali ini jadi lebih halus. Tidak seperti biasanya yang selalu marah-marah dan seperti orang kesal.

Dengan menyunggingkan senyuman Rekal menjawab "Hey.., jangan nunduk! nanti mahkotanya jatuh" Ucap Rekal sambil mengangkat dagu Rara.

"Ck. Gak usah pegang-pegang!!" Ucapnya dengan penuh peringatan.

Yahh kembali lagi sikapnya ke seperti biasanya.

"Ya ampun.., galak banget neng" Goda Rekal

"Ck. Lo kok nyebelin sih? kan disini gue cuman mau bilang makasih" Ucapnya kesal.

"Ya kalau mau bilang makasih jangan nunduk, kan orangnya ada disini" Ucap Rekal santai.

Rara menghela napasnya. "Iya makasih ya Rekal!" Ucapnya yang langsung menatap Rekal.

"Kenapa lo?" 

"Ehem, e-enggak kok" Ucapnya gugup

Rara mengerutkan dahinya. "Ya udah deh, gue pulang dulu ya! Bye"

Rekal hanya menatap punggung gadis yang Ia sukai sembari menghela napas pasrah.

"Tetap mencintai walaupun terus di cuekin setiap hari" Ucapnya bermonolog.

~~~

"ASSALAMUALAIKUM BUNDA!!! ARA PULANG!!" Teriak Rara sambil memasuki rumahnya.

Ehh tunggu sebentar, sepertinya Rara melihat sesuatu yang aneh di halaman rumahnya.

Motor siapa ini? kenapa ada motor laki-laki di rumahnya? dan apakah ada tamu di rumahnya? atau jangan jangan...

Tapi, untuk memastikan, Rara langsung bergegas masuk ke dalam rumahnya.

"BUNDA!!" Panggil Rara sambil berteriak.

"Jangan teriak-teriak, Ra! Ini rumah bukan ragunan!" Ucap seseorang itu yang sedang duduk santai di sofa milik Rara.

Rara langsung berbalik badan, seolah-olah Ia tahu kalau ini adalah suara....

"Lo? Lo ngapain di sini?!" Pekik Rara

"Belajar sambil main!" Ucapnya santai.

Yap, siapa lagi kalau bukan Rekal. Tadi, Rekal menyalip motor Rara saat di jalan. Ya otomatis Rekal dahulu yang sampai rumah Rara.

"Rara.., biarin Rekal disini!" Ucap Yasmine(Bunda Rara) dengan lembut.

Rara langsung menoleh ke bundanya. Rara pun menghela napas kasar, dan langsung pergi ke kamarnya.

Sedari tadi, Bundanya memperhatikan Rekal yang sedang menatap kepergian Rara ke kamarnya sambil tersenyum.

"Iya, bunda tau anak bunda cantik. Gak usah di liatin sampai segitunya kali.." Ucap Yasmine sambil terkekeh.

Rekal langsung tersadar dan tersenyum kikuk saat kepergok melihat Rara sambil tersenyum.

Sedangkan di tempat lain, ada Rara yang sedang menghentakkan kakinya karena kesal akan kedatangan seorang laki-laki di rumahnya saat ini.

"Si curut ngapain dateng ke rumah gue sih? bikin sebel aja" Gerutunya sendiri.

~~~

Sudah lima menit Rekal menunggu Rara turun kebawah, tapi Rara tak kunjung turun juga.

"Rara di kamarnya lama juga ya, Bun." Ucap Rekal sambil terkekeh

Yasmine terkekeh. "Dia memang gak mau ketemu sama kamu, makannya dari tadi gak turun ke sini"

Rekal menghela napasnya berat. "Ya udah deh bun, Rekal pulang dulu ya"

"Ehh jangan dulu! Bunda mau ngomong sebentar sama kamu" Ucap Yasmine dengan memasang wajah serius.

Rekal langsung dag dig dug jedag jedug saat Bunda Rara memasang wajah seriusnya.

"Eh buset, kenapa dah ini? Kok serasa kek mau di introgasi ya?" dirinya membatin.

Yasmine langsung memulai pembicaraan kepada Rekal dengan benar-benar serius.

"Sejak kapan kamu suka sama Rara?" Tanya bundanya.

Deg

"S-sejak..

Rekal menggantung kata-katanya.

"Sejak kapan? jawab aja, bunda gak marah nak.." Ucap Bunda lembut.

Hati Rekal agak tenang sedikit, ingat ya sedikit.

"Sejak Rekal jatuh dari motor, Bun." Ucap Rekal jujur.

Bunda mengangguk-angguk.

"Kenapa kamu bisa suka sama anak bunda?" Tanya Bunda sekali lagi.

"Karena.. karena... Rara baik bunda, Rara juga cantik, dan Rara juga hampir mirip sama mamahnya Rekal" Ucap Rekal dengan sopan.

"Loh, bukannya kamu belum pernah lihat alm. Mamah kamu ya? kan mamah kamu meninggalnya pas kamu lahir" Ucap Bunda keceplosan

Rekal langsung menoleh kepada Bunda Rara. "Bunda tau dari mana?" Tanya Rekal

Deg

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Story Of Chayra
13741      3352     9     
Romance
Tentang Chayra si cewek cuek dan jutek. Sekaligus si wajah datar tanpa ekspresi. Yang hatinya berubah seperti permen nano-nano. Ketika ia bertemu dengan sosok cowok yang tidak pernah diduga. Tentang Tafila, si manusia hamble yang selalu berharap dipertemukan kembali oleh cinta masa kecilnya. Dan tentang Alditya, yang masih mengharapkan cinta Cerelia. Gadis pengidap Anstraphobia atau phobia...
Forget Me After The Rain
440      320     1     
Short Story
\"Kalau begitu, setelah hujan ini, lupakan aku, seperti yang aku lakukan\" Gadis itu tersenyum manis
After School
3483      1390     0     
Romance
Janelendra (Janel) bukanlah cowok populer di zaman SMA, dulu, di era 90an. Dia hanya cowok medioker yang bergabung dengan geng populer di sekolah. Soal urusan cinta pun dia bukan ahlinya. Dia sulit sekali mengungkapkan cinta pada cewek yang dia suka. Lalu momen jatuh cinta yang mengubah hidup itu tiba. Di hari pertama sekolah, di tahun ajaran baru 1996/1997, Janel berkenalan dengan Lovi, sang...
My LIttle Hangga
791      514     3     
Short Story
Ini tentang Hangga, si pendek yang gak terlalu tampan dan berbeda dengan cowok SMA pada umunya. ini tentang Kencana, si jerapah yang berbadan bongsor dengan tinggi yang gak seperti cewek normal seusianya. namun, siapa sangka, mereka yang BEDA bisa terjerat dalam satu kisah cinta. penasaran?, baca!.
LOVEphobia
425      282     4     
Short Story
"Aku takut jatuh cinta karena takut ditinggalkan” Mengidap Lovephobia? Itu bukan kemauanku. Aku hanya takut gagal, takut kehilangan untuk beberapa kalinya. Cukup mereka yang meninggalkanku dalam luka dan sarang penyesalan.
When Home Become You
442      333     1     
Romance
"When home become a person not place." Her. "Pada akhirnya, tempatmu berpulang hanyalah aku." Him.
Senja di Pelupuk Mata
698      455     1     
Short Story
Telah lama ku menunggu senja datang dengan membawa sejuta senyuman. Kesendirian telah mengutukku beberapa tahun silam. Sunyi beserta sepilah teman yang senantiasa menemani hari-hariku. Tak memiliki saudara adalah garis takdir untukku. Tinggal di desa yang penduduknya acuh akan sekitar bukan pilihan utamaku. Aku melarikan diri dari gubuk tempat dimana aku dibesarkan. Pernikahanku berlangsung tanpa...
Ikhlas Berbuah Cinta
1636      989     0     
Inspirational
Nadhira As-Syifah, dengan segala kekurangan membuatnya diberlakukan berbeda di keluarganya sendiri, ayah dan ibunya yang tidak pernah ada di pihaknya, sering 'dipaksa' mengalah demi adiknya Mawar Rainy dalam hal apa saja, hal itu membuat Mawar seolah punya jalan pintas untuk merebut semuanya dari Nadhira. Nadhira sudah senantiasa bersabar, positif thinking dan selalu yakin akan ada hikmah dibal...
The Ruling Class 1.0%
1465      619     2     
Fantasy
In the year 2245, the elite and powerful have long been using genetic engineering to design their babies, creating descendants that are smarter, better looking, and stronger. The result is a gap between the rich and the poor that is so wide, it is beyond repair. But when a spy from the poor community infiltrate the 1.0% society, will the rich and powerful watch as their kingdom fall to the people?
Peri Hujan dan Sepucuk Mawar Merah
943      563     9     
Short Story
Sobara adalah anak SMA yang sangat tampan. Suatu hari dia menerima sepucuk surat dari seseorang. Surat itu mengubah hidupnya terhadap keyakinan masa kanak-kanaknya yang dianggap baginya sungguh tidak masuk akal. Ikuti cerita pendek Peri Hujan dan Sepucuk Mawar Merah yang akan membuatmu yakin bahwa masa kanak-kanak adalah hal yang terindah.