Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Soulmate Coco & Koko
MENU
About Us  

Keesokan harinya tepatnya Hari Senin merupakan hari yang sangat dibenci bagi semua orang. Tidak terkecuali Koko yang masih malas - malasan untuk berangkat ke SMA Harapan Jaya, dia masih belum kenal teman semuanya. Ketika mendengarkan teriakan dari Mamanya, ia pun lekas untuk bangun dari kasurnya yang nyaman. Hari ini dia harus berangkat lebih pagi agar terhindar dari macet yang sudah menjadi ciri khas di Kota Jakarta ini. Untuk saat ini dia berangkat dengan menggunakan ojek online yang baru dipesannya lewat gawainya, karena Papanya sudah berangkat pagi sekali karena ada rapat di kantornya. Tak selang berapa lama sopir ojek online dengan motor matik warna hitam pun sudah sampai depan rumah Koko.

" Ma berangkat dulu ya" pamit Koko sambil mencium tangan Mamanya.

" Iya Nak, hati hati ya " kata Mama Koko sambil tersenyum.

Setelah Koko sudah naik ke motor matik tersebut, tak lama ojek online pun meluncur ke sekolahnya, bersiap untuk membelah jalanan di Ibukota yang padat merayap. Koko heran pagi-pagi begini sudah banyak para pekerja yang berangkat ke kantor atau para siswa yag menuju sekolah.  Jika berangkat dengan motor memang bisa mempercepat waktu karena bisa nyalip sana sini dibanding dengan mobil. Hasilnya hanya beberapa menit, Koko sudah sampai di depan gerbang sekolah. Ia segera merapikan kembali seragam sekolah yang sudah terlipat sana-sini. Lekas ia segera memasuki gerbang sekolah, masih beberapa langkah ia berjalan terdengar sapaan dari seorang temannya, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Roni.

" Halo Ko, wah ada temen buat jalan ke kelas nih " sapa Roni dengan membawa roti tawar isi selai coklat yang baru dicomotnya.

" Iya, tumben emang belum sarapan ya, kok makan roti? " tanya Koko dengan heran.

Roni sedang mengunyah roti tawar dengan nikmat, setelah itu baru dia menjawab pertanyaan Koko.

" Hehe udah sih tapi masih laper aja " kata Roni nyengir.

Koko yang melihatnya pun tidak kaget.

" Dasar emang pemakan segala makanya gendut" batin Koko dalam hati.

Akhirnya mereka pun sampai di kelas dan di dalam kelas tampak anak-anak sedang sibuk untuk mengerjakan PR matematika. Bukan pemandangan yang mengagetkan untuk Roni karena pelajaran MAtematika adalah pelajaran yang mematikan bagi sebagian murid.

" Eh emang ada PR ya kok aku lupa sih " kata Roni dengan alis bertaut.

" Ada kok, emang kamu lupa sama sekali? Kan baru kemaren guru ngasih tugas" kata Koko.

" Wah aku harus cepet cepet ngerjain nih, bisa bisa aku dihukum sama Bu Ratna gara gara nggak ngerjain PR " kata Roni sambil cepat cepat mengeluarkan buku Matematikanya. Lalu ia menatap wajah Koko seperti ingin berbicara sesuatu.

Koko yang ditatapnya pun merasa aneh, lalu dia menengok ke arah Roni yang sedang menyeringai lebar.

" Boleh dong aku nyalin PR mu. Sesama teman kan harus saling membantu" rayu Roni sambil cengar cengir.

" Udah tau gitu, kok masih ajasih nggak ngerjain PR? " tanya Koko dengan nada sebal, sebenarnya dia ga rela tugasnya di contek oleh orang lain. Tapi untungnya Koko mudah luluh dengan bujukan teman sebangkunya yang memasang wajah memohon.

" Masalahnya Matematika itu sulit banget Ko, aku aja udah berusaha buat ngerjain tapi malah ga nemu jawabannya. Ya udah aku kerjain aja di sekolah. Lagipula anak-anak juga pada nyontek ke Isma" kata Roni tanpa melihat Koko.

" Isma?, jadi anak itu juga jadi bahan contekan anak-anak" batin Koko sambil melihat ke arah Isma. Dia kaget mendengar jawaban dari Roni.

Sejak masuk ke dalam kelas, ia tidak menyadari sama sekali jika sudah ada Isma di kelas. Lagipula Isma juga tidak menyapanya lebih dulu. Padahal kemaren baru saja ketemu. Apa ia tidak menyadari jika Koko sudah samapi di sekolah?

Terlihat Isma juga sedang dipenuhi anak-anak yang sibuk mencontek tugasnya. Ia sepertinya tidak keberatan jika tugasnya yang ia kerjakan semalaman bakalan berakhir dengan dicontek oleh semua anak. Gadis itu malah menyibukkan dirinya melalui layar teleponnya.

Roni menyadari jika dari tadi Koko sedang melamun, hingga ia melihat arah pandangan Koko. Sepertinya Koko sedang mengamati gadis itu.

" Penasaran ya sama Isma? " tanya Roni tiba-tiba.

" Dia itu anaknya rajin lho. Kayaknya bakal ada saingan baru nih buat dia", lanjut Roni lagi sambil tangannya menyalin tugas Matematika.

Koko menatap Roni dengan pandangan bertanya.

" Emang dia anak yang paling pinter ya di kelas ini? " tanya Koko.

" Eh, dia terkenal banget kali jadi murid kesayangan semua guru. Ya karena tugas selalu dikerjakan. Nilainya juga bagus. Pokoknya murid teladan deh."

" Ya kalo gitu caranya sih kayaknya aku juga bisa " kata Koko sambil memamerkan diri.

" Wah beneran sih bakal ada saingan di kelas ini. Tapi kalo ada apa-apa aku mesti ngedukung lo kok".

Tiba-tiba Koko teringat sesuatu, sehingga dia langsung bertanya dengan Roni yang masih sibuk mengerjakan PR nya.

" Eh kamu kan kalo gak salah ketua kelas ya. Kok kamu ngga nyontohin yang baik sih. Aku baru nemu lho ketua kelas kayak dirimu" tanya Koko dengan heran

Roni yang mendengar pernyataan tersebut pun kaget dan sempat melihat ke arah Koko , lalu tiba-tiba dia tertawa keras hingga semua anak-anak melihat ke arahnya. Ketawa Roni hampir lama hingga ia sampai kehabisan nafas mendengar perkataan Koko.

" Ya ampun Ko. Lo kok polos banget sih jadi anak. Terus kalo ketua kelas bakal pinter gitu. Ya nggak lah. Gue ini dipilih ya karena bisa mimpin kelas ini aja. Lagipula anak-anak mana mau sih ditunjuk jadi ketua kelas yang selalu bertanggung jawab terhadap kelasnya?"

Koko pun tidak menanggapi jawaban dari Roni. Karena selama dia bersekolah, dia lah yang selalu menjadi ketua kelas apalagi Koko ditunjuk karena kepintarannya selain sikapnya yang tegas. Selain itu di sekolah lamanya, ia termasuk murid yang pandai dan teladan. Semua temannya suka dengan Koko yang pintar walaupun dia terlihat agak cuek.

Tiba-tiba saja ia sangat merindukan teman sekelasnya dahulu. Sudah lama tidak bertukar kabar terhadap teman-teman sepermainannya semenjak ia memutuskan untuk pindah ke luar kota. Namun apa daya, ia sekarang juga sibuk sampai masuk ke sekolah ini. Koko yang sedang asyik menikmati nostalgia sambil melamun, tiba-tiba terdengar bel sekolah pertanda dimulai pelajaran pun berdering. Serempak semua murid mempercepat kegiatan untuk segera menyalin tugas, sebelum guru datang untuk menagih tugas yang ia berikan beberapa hari lalu.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Memoreset (Sudah Terbit)
3977      1483     2     
Romance
Memoreset adalah sebuah cara agar seluruh ingatan buruk manusia dihilangkan. Melalui Memoreset inilah seorang gadis 15 tahun bernama Nita memberanikan diri untuk kabur dari masa-masa kelamnya, hingga ia tidak sadar melupakan sosok laki-laki bernama Fathir yang menyayanginya. Lalu, setelah sepuluh tahun berlalu dan mereka dipertemukan lagi, apakah yang akan dilakukan keduanya? Akankah Fathir t...
RIUH RENJANA
572      403     0     
Romance
Berisiknya Rindu membuat tidak tenang. Jarak ada hanya agar kita tau bahwa rindu itu nyata. Mari bertemu kembali untuk membayar hari-hari lalu yang penuh Renjana. "Riuhnya Renjana membuat Bumantara menyetujui" "Mari berjanji abadi" "Amerta?"eh
Tumpuan Tanpa Tepi
11836      3205     0     
Romance
Ergantha bercita-cita menjadi wanita 'nakal'. Mencicipi segala bentuk jenis alkohol, menghabiskan malam bersama pria asing, serta akan mengobral kehormatannya untuk setiap laki-laki yang datang. Sialnya, seorang lelaki dewasa bermodal tampan, mengusik cita-cita Ergantha, memberikan harapan dan menarik ulur jiwa pubertas anak remaja yang sedang berapi-api. Ia diminta berperilaku layaknya s...
Pria Malam
1147      684     0     
Mystery
Semenjak aku memiliki sebuah café. Ada seorang Pria yang menarik perhatianku. Ia selalu pergi pada pukul 07.50 malam. Tepat sepuluh menit sebelum café tutup. Ia menghabiskan kopinya dalam tiga kali tegak. Melemparkan pertanyaan ringan padaku lalu pergi menghilang ditelan malam. Tapi sehari, dua hari, oh tidak nyaris seminggi pria yang selalu datang itu tidak terlihat. Tiba-tiba ia muncul dan be...
Kiara - Sebuah Perjalanan Untuk Pulang
3287      1375     2     
Romance
Tentang sebuah petualangan mencari Keberanian, ke-ikhlasan juga arti dari sebuah cinta dan persahabatan yang tulus. 3 Orang yang saling mencintai dengan cara yang berbeda di tempat dan situasi yang berbeda pula. mereka hanya seorang manusia yang memiliki hati besar untuk menerima. Kiara, seorang perempuan jawa ayu yang menjalin persahabatan sejak kecil dengan Ardy dan klisenya mereka saling me...
Edelweiss: The One That Stays
2420      965     1     
Mystery
Seperti mimpi buruk, Aura mendadak dihadapkan dengan kepala sekolah dan seorang detektif bodoh yang menginterogasinya sebagai saksi akan misteri kematian guru baru di sekolah mereka. Apa pasalnya? Gadis itu terekam berada di tempat kejadian perkara persis ketika guru itu tewas. Penyelidikan dimulai. Sesuai pernyataan Aura yang mengatakan adanya saksi baru, Reza Aldebra, mereka mencari keberada...
SI IKAN PAUS YANG MENYIMPAN SAMPAH DALAM PERUTNYA (Sudah Terbit / Open PO)
5975      1958     8     
Inspirational
(Keluarga/romansa) Ibuk menyuruhku selalu mengalah demi si Bungsu, menentang usaha makananku, sampai memaksaku melepas kisah percintaan pertamaku demi Kak Mala. Lama-lama, aku menjelma menjadi ikan paus yang meraup semua sampah uneg-uneg tanpa bisa aku keluarkan dengan bebas. Aku khawatir, semua sampah itu bakal meledak, bak perut ikan paus mati yang pecah di tengah laut. Apa aku ma...
Violet, Gadis yang Ingin Mati
6655      1918     1     
Romance
Violet cuma remaja biasa yang ingin menikmati hidupnya dengan normal. Namun, dunianya mulai runtuh saat orang tuanya bercerai dan orang-orang di sekolah mulai menindasnya. Violet merasa sendirian dan kesepian. Rasanya, dia ingin mati saja.
ALMOND
1162      663     1     
Fan Fiction
"Kamu tahu kenapa aku suka almond?" Anara Azalea menikmati potongan kacang almond ditangannya. "Almond itu bagian penting dalam tubuh kita. Bukan kacang almondnya, tapi bagian di otak kita yang berbentuk mirip almond." lanjut Nara. "itu amygdala, Ra." Ucap Cio. "Aku lebih suka panggilnya Almond." Nara tersenyum. "Biar aku bisa inget kalau Almond adalah rasa yang paling aku suka di dunia." Nara ...
Ketos pilihan
816      561     0     
Romance
Pemilihan ketua osis adalah hal yang biasa dan wajar dilakukan setiap satu tahun sekali. Yang tidak wajar adalah ketika Aura berada diantara dua calon ketua osis yang beresiko menghancurkan hatinya karena rahasia dibaliknya. Ini kisah Aura, Alden dan Cena yang mencalonkan ketua osis. Namun, hanya satu pemenangnya. Siapa dia?